Páginas

Selasa, 11 September 2012

rangkuman pkn


Afan gaffer mengatakan bahwa budaya politik Indonesia memiliki 3 ciri :
1.)    Hirarki yang tegar /ketat
Alam pikiran dan tatacara sopan santun di eksperesikan sedemikian rupa sesuai dengan asal usul kelas masing”. Penguasa dapat menggunakan bahasa “kasar” kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa “halus”.
 Dalam kehidupan politik, pengaruh stratifikasi social semacam itu antara lain tercermin pada cara penguasa memandang diri dan rakyatnya. Mereka cenderung melihat dirinya sebagai pamong/guru/pendidik bagi rakyat. Mereka juga mencitrakan diri sebagai kelompok yang pemurah, baik hati, dan pelindung. Namun, sebaliknya, mereka cenderung merendahkan rakyatnya; karena penguasa sangat baik , pemurah dan pelindung, sudah seharusnya rakyatpatuh, tunduk, setia dan taat kepada penguasa Negara.
2.)    Kecenderungan patronage
Antara dua individu, yaitu si Patron dan si Client, terjadi interaksi timbal balik dengan mempertukarkan wumber daya yang dimiliki masing”. Si patron memiliki sumber daya berupa kekusaan, kedudukan atau jabatan, perlindungan, perhatian dan kasihsayang, bahkan materi (harta kekayaan, tanah garapan, dan uang) ; sedangkan si client memiliki sumber daya berupa tenaga, dukungan, dan kesetiaan.
Pola hubungan patron-client tersebut akan tetap terpelihara selama kedua belah pihak memiliki sumber  daya tersebut. Kalau tidak demikian, masing” pihak akan mencari orang lain entah sebagai paton ataupun sebagai klien. Meski  demikian, karena umumnya patron memiliki sumber daya yang lebih besar dan kuat, pola hubungan semacam itu cenderung lebih menguntungkan patron.
Dalam kehidupan politik, tumbuhnya politik semacam itu tampak  misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya.
3.)    Kecenderungan neo-patrimonialistik
Salah satu kecenderungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecenderungan munculnya budaya politik yang bersifat  neo-patrimonialistik; artinya, meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik seperti birokrasi, perilaku Negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
Cirri” organisasi atau birokrasi modern yang dimaksud, diantaranya :
(1)    Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas ke bawah dalam organisasi; (2) adanya posisi” atau jabatan” yg masing” mempunyai tugas & tanggung jwab yg tgas; (3) adanya aturan”, regulasi”, & standar”  formal yg mengatur bekerjanya organisasi & tingkahlaku anggotanya; dan (4) adanya personil yg secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan atas dasar karir, dgan promosi yang didasarkan pada kualifikasi penampilan (syukur Abdullah, 1991)
Menurut max weber, dalam Negara yg patrimonalistik penyelenggaraan pemerintahan berada di bawah kontrol langsung pimpinan Negara. Selain itu, Negara patrimonalistik memiliki sejumlah karateristik sebagai berikut( afan goffar, 2002:117) :
a.       Kecenderungan utk mempertukarkan sumber daya yg dimiliki seorang penguasa kpda tman’’nya.
b.      Kebijakan seringkali lbih bersifat partikularistik dripda brsifat universalitik.
c.       Rule of law lebih bersifat sekunder bila dibandingkan kekuasaan penguasa( rule of man)
d.      Penguasa politik seringkali mengaburkan antara kepentingan umum dan kepentingan public.

Senin, 04 Juni 2012

pelepasan siswa-siswi SMA N 1 GIRIMARTO tahun ajaran 2011/2012

guru-guru SMA N 1 GIRIMARTO
siswa-siswi dengan nilai UN terbaik
suasana perpisahan

ILMU EKONOMI DAN KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH EKONOMI


A.      pembagian ilmu ekonomi berdasarkan ruang lingkupnya
1.       Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro dapat didefinisikan sebagai suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Aspek-aspek ekonomi mikro :
a.       Bagaimana dan mengapa pelaku ekonomi membuat keputusan ekonomi?
b.      Perilaku dan interaksi produsen dan konsumen.
c.       Sifat-sifat dan karakter produsen dan konsumen.
d.      Biaya peluang yang timbul sebagai konsekuensi pilihan yang diambil.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam ekonomi mikro sebagai berikut :
a.       Pelaku-pelaku ekonomi bertindak mengikuti keinginan pribadi (self interested behavior).
b.      Produsen dan konsumen bertindak rasional.
c.       Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin didapatnya, sedang produsen berusaha memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya.
d.      Kelangkaan faktor-faktor produksi.
2.       Ekonomi Makro
Ekonomi makro menganalisis keseluruhan dalam perasalahan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak membahas hal-hal yang rinci.
Ekonomi makro membahas isu-isu pokok yang selalu dihadapi suatu perekoenomian. Analisisnya berusaha member jawaban untuk pertanyaan-pertanaan sebagai berikut.
a.       Faktor-faktor apakah  yang menentukan tingkat kegiatan suat perekonomian?
b.      Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu tinggi?
c.       Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil?
d.      Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga terus terjadi?
Analisis ekonomi makro menerangkan pula kebijakan-kebijakan yang dapat diterapkan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
B.      Persoalan ekonomi nasional
1.       Pertumbuhan ekonomi
2.       Kemiskinan
3.       Pengangguran dan inflasi
4.       Deficit anggaran pemerintah dan utang nasional
5.       Penawaran uang, bank, dan keungan internasional
6.       Energy
C.      Kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah ekonomi
1.       Meningkatkan investasi di Indonesia, baik yan berasal dari daam negerimaupun luar negeri.
2.       Penerapan program-program pengentasan kemiskinan
3.       Pembangunan proyek-proyek padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan program pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) untuk mengatasi masalah pengangguran.
4.       Penerapan kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif untuk mengontrol jumlah uang yang beredar, sehingga tingkat inflasi pada level yang ditargetkan.
5.       Meningkatkan penerimaan pemerintah, seperti dari pajak dan ekspor untuk mengatasi defisit anggaran.
6.       Menerapkan good corporate governance untuk sistem perbankan dan sistem moneter yang sehat dan stabil.
7.       Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari sumber energy alternatif.

Selasa, 17 April 2012

Templates grátis free