Dan ternyata itu adalah rumah Irie NAoki. Dengan jelas Naoki mengatakan kalau ia tak menyukai gadis yang bodoh. Merasa dihina oleh NAoki, Kotoko berusaha belajar dengan giat, dan berkat bantuan Naoki ia berhasil masuk dalam 100 siswa dengan nilai tertinggi.
Namun kecurigaan teman-temannya makin menjadi setelah itu dan diketahuilah bahwa Kotoko dan Naoki satu rumah. Naoki merasa sangat mereha dan meminta Kotoko tidak mengganggu hidupnya lagi.
Kehebohan pun berlanjut....
Kotoko berfikir bahwa Naoki sudah menolaknya, dan ia pikir ia akan baik-baik saja mendengar Naoki mengatakan hal yang jahat padanya. Lalu, kenapa aku menangis?
Kotoko sangat sedih akan hal itu dan ia menangis sepanjang jalan. Kotoko memandang langit dan melihat bintang jatuh. Ia menghela nafas. Lalu ia menangis lagi dan menyadari bahwa ia masih menyukai Irie.
Kotoko memikirkan hal itu sambil terus menangis.
Kotoko lalu meninggalkan ibu dan naik ke lantai dua. Ibu memandangi Kotoko dengan heran karena biasanya Kotoko bersikap ceria.
Kotoko dengan sedih mulai membukanya.
"Surat cinta pertama yang aku buat dalam hidupku, surat yang tidak akan pernah dibaca. Aku tahu dia tidak bersikap baik padaku, Tapi aku masih suka padanya".
Kotoko memandangi surat itu dengan perasaan sedih.
Tidak ada jawaban dari dalam. Naoki terlihat sedikit kesal dan membuka pintu kamar Kotoko, mengatakan kalau kamar mandi sudah bisa di pakai. Tapi kemudian ta terlihat terkejut.
Kotoko ada di meja belajarnya, tertidur karena sedih -may be-
Naoki mendekati meja belajar Kotoko dan melihat surat cinta itu.
'Kepada Naoki Irie. Namaku Kotoko Aihara. Aku dari kelas F. Kamu tidak tahu aku, tapi aku tahu kamu. Sejak saat kamu berpidato di upacara pembukaan 2 tahun lalu, aku telah mengagumi kecerdasan dan wajah tampanmu. Saat pertama aku melihatmu, aku merasa seperti terkena bintang jatuh. Aku mulai mempunyai perasaan spesial padamu. Aku suka kamu, Irie'.
Episode 3
-Apa Kopi Pagi Hari Beraroma Cinta?-
Kotoko sudah sadar tapi ia menutup matanya lagi. Namun ia menyadari kalau ia sudah kesiangan.
Ibu berkata tidak apa-apa, Yuuki dan Naoki juga tidak membantunya. Jadi ia segera menyuruh Kotoko duduk dan sarapan.
Kotoko duduk dan mengambil rotinya. Ia masih tersenyum, lalu ia melihat wajah Naoki dan senyumannya berganti menjadi senyuman kekaguman, lagi. Padahal Naoki asyik membaca koran tuh.
Ayah Kotoko berkata kalau Irie-chan dan keluarganya sudah sangat baik pada mereka, jadi ia ingin membuatkan makan malam dan menunjukkan rasa terima kasih.
Kotoko setuju dengan hal itu. Ibu berkata, kalau keluarga Aihara tidak perlu begitu. Tapi ayah berkata hanya itu yang bisa ia lakukan, jadi ia akan melakukannya.
Ayah Naoki mengatakan kalau Aihara adalah Koki yang hebat. mereka berdua tertawa.
Naoki juga setuju dengan hal itu.
Kotoko mengiyakan dan dengan cepat + lahap ia menghabiskan rotinya.
Lucu deh liat Kotoko makannya buanyak^^
Kotoko juga tiba di pintu dan akan memakai sepatunya. Naoki berbalik menadangi Kotoko.
Kotoko heran dan bertanya ada apa?
Naoki mendekati Kotoko dan Kotoko menjauhkan badannya tanpa menggerakkan kaki. Naoki mengulurkan tangannya ke rambut Kotoko.
"Ada remah roti."
HAHAHHAHAHAHAHA
Naoki lalu membuak pintu dan pergi. Sementara Kotoko, setelah sadar dari keterkejutannya segera membersihkan wajahnya dengan kedua tangannya. Hehhehehe.
Lalu ia kembali berfikir, Itu tadi apa?
Beberapa detik kemudian ia sadar kalau ia harus segera mengejar Naoki.
Kotoko mengatakan kalau ia merasa sedikit terganggu. Tapi Kin Chan berkata ia melakukannya demi melindungi Kotoko dari Irie, setidaknya di sekolah.
Bahkan saat ada yang mirip Irie lewat, mereka siap siaga dan mengarahkan tangannya ke pria itu seolah akan menembak, HAHAHHAHHA.
Kotoko meminta Kin Chan dkk jangan lhawatir, karena Irie sangat membencinya. Dan bahkan ia tak boleh bicara dengan Irie di sekolah.
Tapi Kin Chan dkk tidak peduli dan tetap melindungi Kotoko kemanapun ia pergi. LOL. HAHAHAHAHHA.
Dengan dingin Naoki berkata kalau ia tak peduli. Aih,
Kin Chan berkata ia tak berlebihan, Ia bertanya balik apa Jinko dan Satomi tak penasaran dengan hubungan mereka?
Jinko dan Satomi tak bisa bohong kalau mereka memang penasaran.
Lalu mereka melewati rumah Naoki. Jinko dan Satomi yang baru tahu tentu sangat terkejut karena rumah Naoki besar sekali.
Mereka tiba di tempat yang kira-kira cocok lalu mulai mengintip. Satomi merasa takut karena jika mereka ketahuan, Naoki pasti akan sangat marah. Kin Chan menyuruh Satomi diam, karena Kotoko dan Naoki ada disana.
Mereka melihat Kotoko dari jendela. Kotoko ada di dalam rumah dekat ruang makan menata meja. Kelimanya mengeluarkan teropong dan mulai mengintip agar lebih jelas. Dan bodohnya Kin Chan bahkan lupa membuka penutupnya., HAHHAHAHA.
Kotoko tersenyum dan berkata kalau itu adalah tahu goreng yang ia buat. Ia mengatakan kelihatannya memang jelek, tapi rasanya enak. HAHHAAHAHA.
Yuuki langsung mengatakan ia tidak akan makan itu. Dan NAoki juga berkata ia tak mau memakannya.
Kotoko langsung terkejut dan menganga menatap Naoki. Ibu kesal dan meminta Naoki dan Yuuki tidak mengatakan hal seperti itu.
Ayah mulai memakannya dan terlihat nikmat. Yuuki pun mencoba. Tapi kemudian wajah ayah berubah. Yuuki langsung bicara kalau rasanya mengerikan. Tapi ayah tidak ingin menghina makanan Kotoko dan mencoba menahannya, padahal mukanya udah berubah banged tuh.
Ayah Kotoko mengatakan kalau ia mengerti. Yuuki dan Ayah Naoki minum dan ayah mengatakan kalau itu lezat. Ayah Aihara mengerti dengan kemampuan puterinya dan meminta Ayah Naoki tidak perlu bersikap baik. Ayah berkata kalau ia malah tidak percaya Kotoko adalah anaknya, jika terus begini maka tidak akan ada yang mau menikah dengannya.
Kotoko sedari tadi hanya diam, ia sedih sekaligus malu juga. Ia akhirnya minta maaf.
Kedia ayah menghentikan makannya dan menatap ibu. Naoki dan Yuuki juga menatap ibu bersamaan.
Terlebih kaget pastinya Kotoko. Ia juga menatap ibu.
Ibu menjelaskan maksudnya, bahwa Naoki harus menikahi Kotoko.
Naoki hanya menatap ibunya. Lalu Yuuki berteriak kalau ia menolak hal itu. Kotoko meski senang mengatakan kalau ibu tidak boleh memutuskan tanpa bertanya pada mereka.
Naoki pun bicara meminta ibunya berhenti bermain dengan kehidupan mereka.
Tapi ibu tetap setuju dengan pendapatnya, karena menurutnya Kotoko itu adalah tipe idela Naoki.
Kotoko tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat bertanya apa itu benar.
Dan dengan kecepatan kilat, Naoki menyanggahnya, itu tidak benar. Aku tidak mau denganmu.
Seketika juga Kotoko patah hati lagi. Tapi kali ini ia mencoba melawan, ia mengatakan kalau ia juga tak mau dengan Naoki.
Kotoko memiringkan sedikit kepalanya dan seluruh anggota keluarga terkejut.
Naoki mulai tersenyum licik dan membacakan apa isi surat cinta Kotoko. Kotoko terkejut karena Naoki tahu isi suratnya. Saking panik ia berdiri.
Kotoko tak tahan lagi dan mendaratkan sebuah tamparan keras ke wajah Naoki. Naoki marah dan menghentakkan meja, ia berteriak, Apa yang kamu lakukan!
Kotoko terlihat seperti akan menangis, Kau jahat! Kau baca suratku?
Naoki memperjelas, itu ditulis untukku.
Kotoko berteriak, Tapi hangan dihafal semua kata-katanya!
Naoki makin berteriak, Aku tak bisa! Sekali baca Aku ingat semuanya!
Kotoko : TApi kamu tak perlu membacakannya di depan semuanya!
Naoki menenangkan amarahnya dan duduk kembali, ia ingin Kotoko mengatakan yang sebenarnya.
Kotoko masih berdiri dengan kesal. Ia menatap Naoki. Kemudian ia menunduk dan hampir menangis. Ia mulai bicara, Aku menulis surat cinta.
Ayah Kotoko terkejut dan bertanya apa itu benar. Kotoko diam saja dan duduk di kursi dengan lemas. Ibu mengatakan kalau sugestinya sama sekali dengan mimpi. Ibu kelihatan sangat senang dengan kenyataan itu.
Kotoko berkata ia menulis suratnya sebelum mereka pindah ke rumah ini. DAn sekarang ia sudah tidak suka lagi.
Naoki mengalihkan pandangannya sementara Kotoko kelihatan tidak enak hati.
Ibu malah bertanya pada Irie-chan yang kelihatan bingung untuk menjawab apa. Tapi kalau itu membuat mereka senang maka ia setuju saja.
Naoki diam saja sementara Kotoko merasa tak enak hati dengan hal itu.
Lalu tiba-tiba ada teriakan dari luar. Tunggu Dulu!!!!
Kotoko membuka pintu dapur dan bertanya apa yang mereka lakukan di rumah orang lain.
Satomi minta maaf karena Kin Chan memaksa ingin tahu apa yang terjadi pada Kotoko.
Kin Chan menyerobot masuk ke dalam rumah. Ia berjalan menuju Irie. IA berkata kalau Irie itu jenius, tapi dia juga laki-laki yang dapat berubah menjadi binatang buas kapanpun. Kin Chan kesal karena Naoki bicara semaunya.
Naoki diam saja, ia bahkan tak memandang ke arah Kin Chan. Sementara itu Kotoko panik.
Yuuki bertanya siapa Kin Chan.
Kin Chan sedikit berteriak kemudian semuanya kaget. Tapi beberapa saat kemudian Kin Chan sadar dan mulai membungkuk memperkenalkan diri pada Ibu dan Kedua ayah.
Yuuki mengambil kesimpulan kalau Kin Chan itu bodoh, karena satu kelas dengan Kotoko.
Kin Chan emosi mendengar itu dan akan marah lagi. Tapi Kotoko menahannya. Ibu sendiri menegur Yuuki yang tidak sopan.
Kin Chan kembali bicara ada Naoki yang sejak tadi diam tak bergerak, Kin Chan berkata agar Naoki jangan coba-coba melakukan sesuatu pada Kotoko, apalagi pernikahan. Ia bertanya apa Irie mengerti?
Tapi Irie dengan tenang menjawab kalau ia tidak mengerti. Kotoko terkejut dengan jawaban itu. Kin Chan makin kesal, apa maksud NAoki.
Naoki, dengan gaya Cool berkata, Kamu tidak pernah tahu perasaan orang, Mungkin aku benci hari ini, besok, aku bisa suka orang itu.
NAoki berdiri dan berkata kalau ia tak tahu. Ia mengingatkan Kin Chan, Tapi kamu jangan lupa kalau dia lebih menyukaiku dari pada dirimu.
Naoki memandang Kin Chan dan berkata ia akan kembali ke atas.
Naoki meninggalkan suasana tegang di bawah.
Kotoko dari wajah bengong mulai terlihat tersenyum, tersenyum senang karena ia masih punya harapan^^
Satomi mengatakan kalau mereka harus belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi.
Jinko tahu itu, tapi ia tak mau punya kenangan tentang mengerjakan tugas.
Mereka berselisih dengan Irie dan si kacamata di dekat tangga. Meski tidak saling menyapa.
Kotoko berkata kalau Naoki mengatakan hal itu dulu karena ingin melawan Kin Chan. Satomi merasa Kotoko benar, bahkan Irie tidak mau makan masakah buatan Kotoko. Kotoko mengerti akan hal itu karena ia adalah koki yang mengerikan.
Satomi mendekati Kotoko dan memegang bahunya, Bukan itu yang penting. Laki-laki mau makan masakah yang dibuat oleh perempuan yang ia suka. Rasa itu tidak penting.
Jinko setuju, Kotoko akan mudah memasak untuk NAoki karena mereka tinggal serumah. Setidaknya harus ada kenangan seperti itu di liburan musim panas.
Kotoko tersenyum senang. Ia setuju dengan ide cemerlang itu. Memasak.
Si kribo berkata, perasaan perempuan tumbuh saat laki-laki dekat dengannya.
Temannya kesal dan meminta si kribo jangan bicara begitu, karena akan mematahkan semangat Kin Chan. Ia minta Kin Chan untuk tidak menyerah. Kin Chan harus tetap dekat dengan Kotoko sebanyak Irie dekat dengannya.
Kin Chan memikirkan hal itu.
-Hari Pertama Liburan Musim Panas-
Kotoko mengiyakan, tapi ia harus pergi ke sekolah.
Ibu bertanya kenapa harus pergi, padahal sedang liburan.
Kotoko tersenyum sambil mencoba menjawab dan mencari kata-kata yang pas, tapi kemudian bel berbunyi. Ibu menyuruh Yuuki melihat siapa tamu yang datang.
Seluruh keluarga kaget, kecuali Naoki.
Ibu heran dan bertanya, bukannya Kotoko peringkat 100 di ujian terakhir?
Kotoko tertawa pahit dan dengan suara kecil menjawab kalau ia berada di peringkat 100 di ujian akhir, tapi nilainya jelek di ujian tengah.
Yuuki tentu yang pertama mengejek Kotoko dengan kata 'bodoh'.
Kotoko hanya bisa tersenyum pahit dan ibu memarahi Yuuki. Kotoko kemudian berangkat ke sekolahnya.
Para siswa kepanasan, dan guru malah menceramahi dengan mengatakan kalau semuanya adalah calon tak bisa masuk ke universitas. Bahkan Aihara bukan pengecualian. Kotoko menghela nafas.
Kin Chan datang membawa makanan dan menyapa mereka. Ia duduk di depan Kotoko dan mengatakan kalau Kotoko bisa menghabiskan liburan musim panas bersamanya dan membuat kenangan indah. Jinko dan Satomi menegur Kin Chan, karena Kotoko ingin menghabiskan liburan musim panas dengan orang lain, bukan KinChan.
Kin Chan tampak kecewa. Jinko berkata kasihan Kotoko harus menghabiskan waktu dengan kelas tambahan.
Si Krobo mulai bicara kalau tadi ia melihat Naoki di sekolah. Kin Chan kesal dan memarahi si krobo karena memberitahu Kotoko. Kotoko, Jinko dan satomi tentu bersemangat mendengarnya. Terutama Kotoko yang merasa tidak percaya, masa Irie-kun mengambil kelas tambahan?
Jinko kesal, tentu saja tidak, coba lihat ke lapangan sekolah!
Kin Chan tampak BT dengan kenyataan itu, ia mendekati jendela dan mengeluh dengan kesal, Aku pikir dia kutu buku yang tak punya keterampilan motorik.
Satomi setuju tapi, Dia itu sempurna, kecuali kepribadiannya.
*angguk-angguk
Kin Chan amat merasa kalah dengan hal itu. Ia terlihat sangat sedih dengan menunjukkan wajah lucu. Kotoko duduk dekat jendela dan berfikir kalau Naoki tidak mengatakan ia akan pergi ke sekolah untuk bermain tenis.
Satomi menatap Kotoko dengan sedih, seperti biasanya, dia tak peduli padamu.
Kotoko lagi-lagi masuk dalam lamunannya. Ia teringat bagaimana Naoki mengatakan kalau tak ada yang tahu perasaan orang lain. Mungkin benci hari ini, tapi bisa besok bisa menjadi suka.
Kotoko sangat berharap kalau keajaiban seperti itu akan terjadi padanya.
Satomi memandangi Kotoko dan bertanya apa Kotoko mengagumi Naoki?
Kotoko tersadar dan menatap temannya, ia dengan cepat berkata tidak. Ia berkata tidak adil kalau menang tanpa udaha, jogging dan latihan setiap hari. Ayo belajar! Ayo belajar! Yosh!
HAHAHAHHA, kok kotoko ga nyambung ya?
Tentu saja yang di tatap Kotoko adalah Naoki yang sedang latihan tenis.
Ia kembali masuk dalam lamunannya, bagaimanapun Naoki tampan sekali.
Kotoko mulai bicara dalam hatinya, aku bertaruh dia sangat lelah setelah latihan. Saat dia sampai di rumah, dia akan makan masakan buatanku, dan jadi lebih baik!
Kotoko mulai senyum-senyum sendiri.
Bahkan saat pak guru memanggilnya ia tak mendengarkan.
Pak Guru terlanjur marah dan menghuku Kotoko dengan lari 10 kali keliling lapangan. Kotoko panik, HAH????
Naoki di lapangan tenis masih latihan, ia mendengar nama Aihara di panggil jadi ia sedikit menoleh. Tapi kemudian ia fokus kembali latihan. Saat ia memukul bola karena terlalu bersemangat, bola melesat jauh kedepan dan PAS mengenai dahi Kotoko.
Aku kira Kotoko bakal pingsan atau apa, tapi rupanya kepalanya cukup kuat menahan bola tenis. HAHAHAH.
Kotoko memegangi dahinya yang memerah. IA dengan lucunya melihat dari mana sumber bola. DAn NAoki berlari mendekatinya sambil minta maaf.
Kotoko berusaha bersikap biasa, ia mengayun-ayunkan tangannya dan menyuruh Naoki meninggalkannya. Ia hanya sedang ingin lari.
Tapi tiba-tiba pak guru datang marah-marah.
Kotoko panik karena ketahuan kalau ia sedang di hukum. Kotoko berusaha tidak melihat pada Naoki yang tersenyum padanya, senyuman, ahhhhhhhh aku tahu kau bohong.
Kotoko merasa amat malu dan tak tahu harus bagaimana, akhirnya ia malah kabur meninggalkan Naoki.
Naoki melihat Kotoko yang berlari panik dan tersenyum
AIH, Yuki-kun^^
Yuuki lalu berkata kalau Kotoko malas di kelas dan gurunya menghukum dia lari keliling lapangan.
Kotoko heran dari mana Yuuki tahu kejadiannya. Yuuki mengatakan sebuah peribahasa, Mengatur pencuri untuk menangkap pencuri.
Kotoko bahkan terlalu bodoh untuk mengerti maksud perkataan Yuuki. Yuuki mengejek betapa bodohnya Kotoko.
Ibu menegur putera bungsunya itu. Ayah mengatakan karena sekarang musim panas jadi tak apa kalau kulit menjadi coklat. Ibu setuju dengan itu dan ia mulai berkata biasanya mereka selalu pergi ke gunung atau pantai selama liburan. Jadi ia bosan tahun ini.
Kotoko mengatakan ibu juga harus pergi. Tapi ibu berkata ia tak bisa meninggalkan anak-anak sendirian.
Ibu pergi ke dapur, Ayah pergi ke ruang TV dan Yuuki serta NAoki naik ke lantai dua.
Kotoko masih di ruang makan, ia berfikir dan melepaskan kompres dahinya.
Ibu berkata kalau Kotoko pergi sekolah pagi sekali, jadi lebih mudah menyiapkannya malam hari.
Ibu mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas dengan bersemangat, sementara Kotoko seperti ingin mengatakan sesuatu. Kemudian ia mulai bicara, Bisakah ibu mengajariku cara memasak?
Ibu mengatakan tentu saja, tapi ayah Kotoko adalah seorang koki profesional, tentu lebih baik minta diajarkan oleh ayahnya. Kotoko berkata ia ingin belajar masak makanan rumah, makanan dengan sentuhan ibu.
Kotoko awalnya kaget kemudian ia tertawa. Ibu bertanya dengan serius apakah Kotoko masih suka pada NAoki.
Kotoko tertawa malu dan bertanya kenapa ibu berpikir begitu. Ibu juga tertawa dan mengatakan sekali lihat saja ia sudah tahu itu.
Ibu kemudian memegang bahu Kotoko dan meminta Kotoko harus menikah ke keluarga mereka.
Kotoko tertawa sedikit sedih dan mengatakan kalau dirinya belum cukup baik untuk Irie-kun.
Kotoko mendekati ibu dan bertanya kenapa Ibu memilih Irie-chan?
Ibu memandangi ayah yang sedang membaca koran. Ibu tersenyum dan berkata, Dia jujur, pekerja keras, dan sangat perhatian padaku. Itu bukan garis keturunanku, uang ataupun usia muda. Itu adalah aku yang mencintainya. Kamu mengingatkanku pada suamiku akhir-akhir ini.
Kotoko tersenyum melihat ibu yang begitu bahagia menceritakan hal itu. Kotoko memandangi ayah Naoki dan tersenyum.
-Beberapa Minggu Kemudian-
Ibu mengatakan kalau Naoki itu tidak manis dan semuanya tertawa. ayah berkata kalau Naoki tidak terlihat seperti Iri-chan, tapi kepintarannya persis sama.
Mereka tertawa lagi. Iri-chan berkata ia tidak sepintar Naoki. Ayah bertanya apa aihara ingat bagaimana dia waktu SMP. mereka lalu membicarakan betapa mereka merindukan masa SMP dan tak sabar untuk reunian besok.
-Hari Terakhir Liburan Musim Panas-
Mereka kembali ke rumah dan ibu berkata kalau kedua ayah seperti anak SD yang pergi karya wisata. Mereka tertawa bahagia. Kotoko duduk di meja makan dan ibu mengangkat telpon. Tiba-tiba ia terlihat sangat panik setelah menerima telpon. Ibu mengatakan kalau Ibunya terluka dan harus tinggal di rumah sakit malam ini.
Sepertinya ia juga harus pergi dan tinggal disana. Kotoko menyuruh ibu segera pergi dan menjaga nenek disana. Ibu senang Kotoko mengkhawatirkan ibunya dan meminta Kotoko dan Naoki menjaga rumah malam ini.
Kotoko tersenyum mengiyakan.
Tapi beberapa detik kemudian ia sadar, Apa? BErdua?????????
Ibu menatap Naoki dan Naoki mengatakan kalau ia mengerti.
Ibu segera mengajak Yuuki untuk bersiap. Kotoko dan Naoki tinggal berdua. Kotoko mulai berfikir, Itu artinya, hanya kami berdua yang ada di rumah?
Kotoko mengkerutkan keningnya dan melihat ke arah Naoki dengan hati-hati. Ia berkata dalam hati, Aku sangat gugup, tapi aku mungkin bisa......
Tiba-tiba Kotoko mulai tersenyum. HAHAHAHHHAHAH,
Kotoko ada di dapur dan mulai membuka resep masakan. Ia tersenyum senang dan bicara dalam hati lagi, Ini kesempatan bagus untuk memasak makanan untuk Irie! Aku akan membuat kenangan terbaik musim panas ini!
Kotoko kemudian tertarik dengan resep Bifteck en Bourgeoise. Membacanya aja susah. tapi Kotoko tertarik membuatnya.
Ia mulai membayangkan sesuatu sambil tersenyum nakal.
Naoki batuk-batuk ketika keluar dari kamarnya. Ia turun ke bawah dan menuju dapur.
Kotoko sedang memasak makanan yang entah apa itu. Naoki melihat dapur begitu berantakan. Sepertinya masakannya cukup mengerikan, HAHAHHAHAHA.
Kotoko berbalik kebelakang melihat Irie, dan tersenyum. Wajah Kotoko belepotan, ditangannya ada sepiring masakan itu. Naoki menatap heran ke arah Kotoko dan bertanya, Apa itu?
Kotoko tersenyum pahit dan menunjukkan masakannya, Bifteck en bourgeoise?
Kotoko tak bisa memeganginya dengan benar, hingga kuahnya jatuh-jatuh. Naoki menatap masakan itu dengan sedikit jijik. HAHHAHAHAH.
Naoki mengingatkan kalau ia sudah melihat sekali, maka ia akan ingat.
Kotoko kagum dengan Naoki dan melihat potongan sayur NAoki yang rapi.
IA juga melihat cara Naoki menggoreng danging. Dan berkata OOOOOOOOOOOOOOO setiap kali melihat hal yang menurutnya cukup mengangumkan.
Ibu berkata ada alasan kenapa ia melakukan hal itu. Ia berfikir kalau Kotoko dan Naoki sangat lambat. Ia ingin mereka saling menyadari perasaan masing-masing.
Tapi Yuuki tetap mengkhawatirkan neneknya. Ibu berkata ia hanya bohong, itu telpon dari telemarketing. HAHHAHAHHAHA.
Yuuki kesal dan berkata kalau ia mau pulang saja. Tapi ibu sudah memikirkan hal ini dan menyuap Yuuki dengan es krim buah / parfait yang guedeeeeeeeeeeeee buangedddddddd.
MAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
Yuuki pun tergoda. DAn ibu kelihatan senang.
Bifteck en bourgeoise buatan Irie Naoki sama persis dengan yang ada di resep. Kotoko melihat itu dengan penuh kekaguman.
Mereka mulai makan masalah itu. Kotoko memperlihatkan wajah puas, kalau masakan itu enak. Namun kemudian ia murung, karena pada akhirnya Naoki lah yang memasak.
Tapi sesaat kemudian ia malah senang lagi mengingat ia dan Irie makan bersama malam itu.
Ia mulai tersenyum lagi dan mengatakan dalam hati kalau ia merasa mereka seperti pengantin baru.
Kotoko mulai membayangkan hal yang aneh.
Kotoko terkejut. Naoki berdiri dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko. Kotoko mulai menutup matanya saat Naoki akan menciumnya. Semakin dekat dan dekat.
Naoki akan pergi dan Kotoko bertanya apa Naoki akan mengerjakan tugas liburan musim panasnya, ia ingin mengerjakannya bersama Naoki. Tapi Naoki berkata kalau tugasnya sudah selesai di hari pertama masuk sekolah.
Kotoko terkejut. Naoki memandangi Kotoko dengan curiga, Jangan-jangan kamu belum mengerjakannya?
Kotoko tertawa dan tak mengaku, ia mengatakan kalau ia belum selesai mengerjakannya. Naoki menatap Kotoko, Bagimu butuh satu minggu tanpa tidur untuk menyelesaikannya.
Kotoko terkejut atas hinaan itu. Naoki lalu meninggalkannya.
Kotoko kembali bersemangat dan akan mulai mengerjakan tugas bahasa Inggris. Tapi 3 detik kemudian ia kembali menjatuhkan bukunya. Kotoko mengatakan ia sudah belajar selama musim panas hingga akhir.
Kotoko menyerah dan menjatuhkan kepalanya ke meja belajarnya. HAHHAHHHAHA.
aku suka akting Miki Honoka^^
Kotoko menghela nafas dan menatap langi-langit kamarnya.
Ia kemudian menatap dinding yang memisahkan kamarnya dan kamar Naoki. Ia menatap dinding itu dan memantapkan pikirannya.
Kotoko mulai berjalan keluar kamar mengendap-endap, dalam hati ia meminta maaf pada tuhan.
Kotoko tiba di depan kamar Naoki dan mulai membuka pitu kamar Naoki. Ia tersenyum karena melihat Naoki sudah tidur.
Kotoko menutup pintu perlahan dan mulai mengendap ke meja belajar Naoki, ia ingin melihat jawaba tugas liburan musim panas milik Naoki.
Bisa-bisanya Kotoko menendang sesuatu yang membuat suara cukup keras sampai ia panik karena terkejut. Untungnya Naoki tidak bangun.
Sumpah adegan ini lucu banged, apalagi kalau di ulang-ulang terus.
Kotoko tersenyum senang dan mulai melangkah hati-hati keluar kamar Naoki. Tiba-tiba tangannya di tarik dan ia hampir berteriak.
Kotoko masih menganga, mengatakan kalau bukan apa-apa. Ia akan segera pergi tapi Naoki tak membiarkannya begitu saja.
Kotoko terlihat mencari alasan lagi, tapi akhirnya ia mengambil buku dan memperliatkan pada Naoki. Tapi Naoki malah mengatakan kalau ia tahu, Kotoko masuk ke kamarnya untuk tidur dengannya.
Naoki menarik Kotoko ke tempat tidurnya dan terjadilah sebuah posisi dimana seolah Kotoko sedang di paksa. Kotoko berteriak kalau ia tidak seperti itu.
Naoki mengatakan kalau tidak ada alasan lain bagi perempuan masuk ke kamar lelaki saat tengah malam. Jangan Khawatir. Aku tidak akan membuatmu malu.
Kotoko terkejut dan makin panik dengan kata 'malu'. Ia bertanya apa kau membicarakan soal 'itu?'
Naoki dengan dingin mengatakan tidak ada orang lain selain mereka di rumah ini.
Kotoko makin panik. Ia mencoba melepaskan diri tapi tidak bisa. Naoki mengingatkan kalau Kin Chan pernah berkata kalau seorang jenius bisa berubah menjadi binatang liar, kapanpun.
Kotoko mengatakan kalau Ia menyukai Naoki, tapi ini terlalu cepat. Aku pikir kita harus mulai dari hubungan sehat dulu.
Kotoko masih sangat panik. Bahkan saat Naoki tertawa, hubungan sehat?
Kotoko terkejut, kali ini sikap Naoki sudah kembali seperti semula. Naoki melepaskan Kotoko yang masih membatu. Naoki mengatakan kalau ternyata Kotoko masih suka padanya.
Kotoko bangkit dan bertanya, kau menggodaku?!
Naoki tersenyum, jangan khawatir, aku tidak ada niat mempunyai hubungan denganmu.
Naoki dengan tenang menyuruh Kotoko mengatakannya.
Kotoko terkejut Naoki tidak menahannya. NAoki mengatakan kalau sudah banyak rumor tentang mereka, jadi pasti orang-orang sudah membayangkan hal itu akan terjadi.
Kotoko kesal karena ia kalah. Ia akan pergi tapi Naoki memanggilnya, Naoki mengangkat buku Fisika dan Matematikanya mengatakan kalau Kotoko melupakan itu.
Kotoko memperlihatkan tampang kesal dan seolah akan mengatakan kalau ia tak butuh itu. Tapi ia menelan kata-katanya dan dengan tatapan memelas ia menatap Naoki.
Naoki menggoyangkan kedua buku di tangannya. Kotoko kesal, karena bagaimanapun ia memang membutuhkan itu.
Kotoko berkata dalam hati, Mengerjakan tugas ini satu-satunya kenangan yang aku punya di musim panas terakhir di SMA. Tidak ada yang aku duga terjadi. Tapi entah bagaimana aku senang.
Kotoko menatap Naoki cukup lama. Naoki melihat Kotoko melakukan itu dan menegurnya agar cepat menyelesaikan tugasnya.
Kotoko mulai mengerjakan tugasnya lagi dengan wajah berkerut. HAHAHAHAHA.
Tapi Naoki melarangnya, ia tak ingin sakit perut di awal semester baru.
Kotoko yang awalnya tersenyum menjadi manyun, kesal.
Naoki melirik Kotoko dan melihat wajah lucu Kotoko. Lalu ia menyuruh Kotoko untuk membuatkannya Kopi.
Kotoko menatap Naoki dan akhirnya setuju.
Mereka duduk bersama di meja dekat dapur dan Naoki meneguk kopinya. Kotoko juga akan meneguk kopinya, tapi sebelum itu ia mengucapkan selamat pagi pada Kotoko.
Kotoko tersenyum dan Naoki menatap Kotoko. Dengan dingin ia mengatakan kalau mereka sudah terbangun sepanjang malam.
Kotoko tersenyum senang melihat Naoki meneguk kopinya^^
"Tidak ada yang spesial di musim panas terakhir di SMA. Tapi aku
tidak akan pernah lupa aroma kopi yang aku minum bersama Irie di pagi
hari".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar