Yuko berkata kalau ia sudah tertarik pada Naoki sejak masih SMP. Seseorang memberitahunya kalau ada pemain tenis berbakat di Tonan. Bukan cuma itu, dia tampan dan pintar. Dan ayahnya lulus dari Universitas Tokyo dan pemimpin perusahaan. Aku yakin kau akan mengambil ujian untuk sekolah lain. Tapi saat aku dengar kau akan sekolah di Universitas Tonan, Aku sangat senang. Aku pikir itu adalah takdir.
Sudo dan Kotoko rupanya juga ada disana, mereka duduk berseberangan dinding, tapi bisa mendengarkan percakapan. Kotoko bahkan sangat terkejut dengan masalah takdir. Tepatnya ia kesal.
Naoki tampak tersenyum, benarkah?
Yuko kemudian bertanya, Tipe perempuan seperti apa yang kau suka, Irie-kun?
Mendengar itu, Kotoko memasang telinganya dengan serius.
Naoki diam sejenak, lalu menjawab, Cantik, Punya badan yang bagus dan aku suka perempuan yang pintar.
Kotoko langsung berkerut mendengar hal itu. Karena tak ada satu pun yang ia punya, HAHHAHHA.
Apalagi saat Naoki mengatakan, dan dia harus pintar memasak.
HAHAHHAHAHAHA. Kotoko beneran terluka nih.
Sudo dengan kejam berkata, aku yakin ada sesuatu dalam dirimu yang bagus.
Kotoko menggeleng, tidak apa-apa. Kau tak perlu menghiburku.
HAHAHHAHHHAA. Sudo kemudian memalingkan wajahnya.
Naoki dengan tenang menjawab : Mungkin.
Kotoko tertohok mendengar hal itu. Saking kagetnya ia sampai mengeluarkan suara. Ia sangat kesal.
Yuko melihat jam dan mengatakan masih banyak waktu sampai makan malam, ia ingin Naoki menemaninya berbelanja.
Sudo dan Kotoko panas. Mereka minum minuman mereka dengan gaya yang lucu. Sudo bahkan sesak nafas, HAHHAHHAHHAHA.
Yuko bahkan mencoba baju pilihan Naoki.
Kotoko dan Sudo mengamati dari luar toko dan terlihat makin kesal.
Sudo membuat kesimpulan sendiri yang memang cocok untuk situasi ini, Mungkinkah ia akan memberikannya pada Matsumoto-san?
Kotoko shock mendengarnya, Oh, tidak. Walaupun kami tinggal bersama, dia bahkan tak pernah memberiku hadiah.
Yuko selesai pake baju dan malah minta Naoki mengancingkan resleting belakangnya, UGGGGGHHH! Si Rubah!
Naoki melakukannya. Kotoko kesal melihatnya, tapi Sudo malah mimisan, HAHAHAHA.
Bahkan Naoki pergi ke tempat perhiasan itu lagi dan Kotoko khawatir apa yang akan dilakukan oleh Naoki.
Naoki kembali dan menyentuh pundak Yuko, Sudo yang melihatnya sesak nafas, begitu juga dengan Kotoko yang sedari tadi merasa kekhawatirannya benar.
Kotoko bahkan berteriak : Nooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo!!!!
Saat Naoki mengalungkan sebuah kalung di leher Yuko. AKH!!!
Yuko sangat senang dan mengatakan kalau Naoki punya selera yang bagus. Naoki berkata itu karena model yang menggunakannya bagus.
Yuko senang dengan hal itu.
Kotoko mengatakan bagaimanapun mereka adalah pasangan yang cocok.
Sudo menjadi sedih dan minta Kotoko jangan membenarkan hal itu.
Yuko dan Naoki keluar dari toko dan melanjutkan kencan mereka. Sudo dan Kotoko juga belum menyerah mengikuti mereka.
Naoki bertanya apa Yuko baik-baik saja. Yuko menjawab ia tak apa-apa dan Naoki merasa bersyukur.
Kotoko makin patah hati melihat mereka.
sementara Yuko sangat senang diperlakukan begitu oleh Naoki.
Sudo terkejut dengan keputusan itu.
Kotoko sedih dan mengatakan ia tak kuat lagi melihat Yuko dan Naoki.
Sudo bersikeras agar Kotoko tak menyerah, mereka ada disana untuk menghentikan sesuatu yang tak ingin mereka lihat, supaya tak terjadi.
Kotoko makin sedih dan berkata, Tapi kalau mereka saling menyukai, tak ada yang bisa kita lakukan. Ini terlalu menyedihkan.
Kotoko hampir menangis. Ia kemudian pergi meninggalkan Sudo senpai.
Pria itu marah-marah. Sudo datang dan mengatakan akan memberikan uang untuk laundry. Tapi pria itu menolak, karena bajunya sangat mahal, harganya 100000 yen.
Mendengar harganya saja Kotoko dan Sudo terkejut. KOtoko bertanya pada Sudo apa yang harus mereka lakukan.
Sudo mengeluarkan uang 21ribu yen dari sakunya. Tapi pria itu lebih tertarik pada Kotoko yang kawaii. Dan mengajak Kotoko ke kantornya.
Kotoko terkejut. Pria itu menarik paksa Kotoko, Kotoko berteriak. Dalam hati Kotoko berkata kalau ini pasti hukuman karena ia mencoba merusak kencan seseorang.
Itu adalah Naoki yang sudah tiba disana. Yuko terkejut melihat Kotoko yang ada disana.
Pria itu berhadapan dengan Naoki. Naoki mengatakan 1500 yen sudah cukup untuk mengeringkan baju murahan pria itu.
Pria itu tersinggung dan marah. Pria itu mencoba memukul Naoki beberapa kali. Tapi Naoki menhindar dengan baik, bahkan pria itu yang terjatuh dengan sedirinya.
Saking terpesonanya mereka tak menyadari kalau mereka serentak memuji dan saling pegangan tangan. HAHAAAHHA.
Tapi begitu sadar, keduanya segera melepaskan tangan mereka dan mulai bermusuhan lagi^^
NAoki : Kau sudah mengikuti kamu seharian. Sekarang tunjukkan pada Matsumoto seberapa hebatnya kau dan menangkan hatinya.
-AAAAAAAAAAAAA,,, NAoki tahu,, sejak kapan yaaaa?-
Setan Sudo bangkit. Naoki memberikan baju Yuko pada Yuko dan gantian menggandengan tangan Kotoko. Naoki menarik Kotoko dan berkata pada Yuko, Maaf, cukup untuk hari ini.
Yuko shock melihat hal itu. Sementara Sudo bertarung dengan si pria. Jelas lah si pria kalah. Tapi kayaknya Yuko ga terkesan, HAHAHAHA.
Naoki masih memegang tangan Kotoko dan membawanya berlari menyurusuri jalan kota Tokyo.
-Sepatu Kotoko ganti lagi, Hahhha-
"Aku berlari dengan Irie-kun. Aku tak percaya".
Naoki menggenggam tangan Kotoko, dengan slow motion yang kereeeeeen, Naoki membantu Kotoko berdiri dan mereka berlari lagi.
"Aku harap waktu bisa berhenti sekarang".
-Ciee, PD Nim ketagihan dengan efek slow motion, tapi kereeeeeeen^^-
Kotoko bertanya, Irie-kun, jangan-jangan kamu sudah tahu kalau kami mengikutimu?
Naoki menjawab, Kalian berdua itu sangat kelihatan. Aku bahkan menyadarinya saat aku baru tiba disana.
Kotoko : Jadi kamu tahu kalau Sudo menyukai Matsumoto?
Naoki : Ya, walaupun sampai kemarin aku benar-benar menyangka kalau kau dan Sudo sedang pacaran. Tapi aku sadar saat aku melihat kalian berdua mengikuti kami.
-HAHHAHHAHAHHA, babo Naoki, kok percaya gitu aja, wkwkkwkw, artinya kamu cembokur donkkkk^^-
Tiba-tiba Kotoko membungkuk dan minta maaf.
Kotoko terlihat sedih dan berkata, Saat aku mendengar kau akan berkencan dengan Matsumoto-san, aku tak tahan, karena itulah... Tapi kalau kau suka dengan Matsumoto-san, Aku benar-benar sudah merusak kencanmu.
Kotoko sudah berusaha sebaik mungkin menyampaikan maksud hatinya, Ia bahkan agak gugup mengakuinya meskipun menyakitkan. Naoki mengerti dan dengan tenang berkata, Kau mau pergi ke mana??
Naoki menatap Kotoko dari sudut matanya dengan penuh arti.
Kotoko berusaha mengartikan maksud Naoki. TApi mungkin Kotoko terlalu bodoh untuk mengetahuinya.
Naoki memalingkan wajahnya, ia terlihat kecewa dan berkata, ya sudahlah. Aku pulang saja.
HAHAHAHHAHAHAHHAHA, NAoki ngambek cuyyyyyyyyyyyy.
Langkah Naoki terhenti. -OST baru kedengeran lagiiiii-
Kotoko sangat senang dan berlari mendekati Naoki sambil terus berkata, aku mau! aku mau! aku mau! aku mau!
Naoki bukan orang yang suka berekspresi, meski ia senang, wajahnya tetap cool. Ia mengeluh Kotoko cukup mengatakan itu sekali saja.
Kotoko tertawa dan kembali minta maaf.
Kotoko excited dan menatap Naoki, Bagaimana kalau ke bioskop? Ah, kita sudah lihat film. Berbelanja dan makan di restoran mewah...
Kotoko terlihat senang, tapi Naoki mematahkan semangatnya, dengan pakaian itu?
Kotoko melihat pakaiannya dan baru menyadari pakaiannya penuh noda karena menabrak preman tadi.
Kotoko mengatakan benar kalau mereka tak bisa kesana karena Naoki akan merasa malu nanti.
Naoki kemudian berjalan meninggalkan Kotoko yang masih merasa tak enak hati. Tapi kemudian Naoki berhenti dan menyuruh Kotoko mengikutinya.
Kotoko tersenyum senang.
Kotoko dan Naoki berjalan bersama. Kali ini Kotoko berjalan di samping Naoki, tidak 2 meter di belakang Naoki lagi.
Lalu Kotoko melihat sesuatu di depan mereka dan berlari mendekat. Kotoko kagum dengan pemandangan sungai disana, Indah bangedddd, HUAAAAAAA,, pengin ke sanaaaa..
Kotoko juga terkagum-kagum, KOtoko menikmati pemandangannya dan menyuruh Naoki melihatnya juga. Tak ada komentar dari belakang membuat Kotoko heran.
Ia lalu berbalik, tapi tak melihat Naoki di sana.
-Aihhh, ini nih, yang ada di MV IU dan di Dream High, OMOOOOOOOOO!!!!-
Kotoko terus berlari dan berlari mencari Naoki. Tapi ia tetap tak menemukan keberadaan Naoki. Pada akhirnya, waktu berlalu dan senja pun tiba..
Tiba-tiba Naoki muncul dengan membawa makanan dan berkata kalau Kotoko tak bisa ke restoran dengan penampilan seperti itu, jadi ia membelikan makanan.
Kotoko menerimanya.
Kotoko makan burger yang dibelikan Naoki sedangkan Naoki minum.
Sambil makan, Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau itu enak.
Naoki berkata kalau semua makanan akan enak saat kamu lapar.
Kotoko tersenyum tapi dalam hati ia berkata, Tidak. Semua makanan dari restoran Perancis atau Italia maupun China, tak akan lebih enak dari hamburger ini.
Kotoko makan sambil senyum-senyum sendiri. Naoki memperhatikan Kotoko. Naoki kemudian berdiri di dekat pagar dan Kotoko mengikutinya.
Naoki berbalik dan bersandar di pagar pembatas. Kotoko merasa tak enak hati memberi masalah pada Naoki.
Naoki melanjutkan, aku pikir aku adalah cobaan yang diberikan padaku.
Kotoko heran, percobaan?
Naoki : Karena aku panik di percobaan pertama yang aku dapat dalam hidupku, aku mencoba mati-matian untuk kabur dari itu.
Kotoko rada kesal, jangan menganggapku seperti sebuah penyakit.
Kotoko terkejut dengan pengakuan Naoki. Tapi ia masih sedikit bingung, Apa?
Naoki kemudian berkata lagi. tak apa-apa jika kau tak mengerti.
Kotoko mengatakan kalau ia mengerti, ia tak sebodoh itu untuk tidak mengerti. Yang kau maksud adalah kamu mencoba kabur dariku, tapi kau memikirkannya lagi.
Kemudian Kotoko berhenti bicara. Ia menemukan jawabannya.
Kotoko : Kau mau menikahiku? Apakau sedang m-melamarku?
Kotoko kemudian memikirkannya lagi dan berkata benar kalau Naoki ga mungkin melamarnya.
Naoki lalu mencoba menyampaikan maksudnya lagi, Maksudku adalah...Aku tak apa-apa tinggal di rumah yang sama denganmu.
-AHHAHAHHHAHHA, bukankah ini sama aja dengan melamar????? KWKWKKWKKW-
Kotoko menatap Naoki, ia cukup terkejut, maksudmu, kau tidak membenciku?
"Sangat sulit untuk bersamamu, tapi aku tidak membencimu".
Naoki berkomentar kalau Kotoko akan mengotori wajahnya jika menangis.
Tapi KOtoko tetap tak bisa menghentikan tangis-nya. Naoki lalu mengeluarkan sapu tangannya dan Kotoko memakainya untuk mengeluarkan ingusnya,. HAHHAHAHHAHAHAH.
Naoki memandangi KOtoko yang masih menangis. Bahkan Kotoko agak sesak juga. YEAAAAAAHHH, Naoki makin lama makin sering melirik Kotoko.
Wih, pemandangan di Odaiba kereeeeeeeeeennn!!!!
Kita melupakan Kin Chan saudara-saudara!!
Kin Chan masih di tempat yang tadi, berdiri di tempat yang sama. Bahkan senior sudah menonton 3 film tapi Kin Chan masih berdiri disana.
Kin Chan lemas, Kotoko, di mana kamu?
Senior mulai khawatir dengan Kin Chan yang seperti orang bego, bahkan Senior memanggil nama Kin Chan berkali-kali untuk menyadarkannya, HAHAHAHA.
"Tak di duga, Irie-kun dan aku melakukan kencan pertama. Benar-benar berbeda dari apa yang aku bayangkan. Tapi lebih dari saat kami berciuman untuk pertama kali, lebih dari saat dia menggendongku untuk pertama kali, Aku merasa Irie-kun semakin dekat denganku".
Kotoko melihat wajahnya di cermin. Ia tersenyum bahagia.
Kotoko terkejut, ia turun kebawah dan mengintip.
Ibu bersama ayah dan Naoki. Ibu berkata, Akhirnya Kotoko-chan kembali dan sekarang Naoki akan pergi?
Kotoko terkejut mendengarnya.
Ayah berkata, Ya, seorang laki-laki butuh pengalaman seperti itu. Kalau itu yang ingin Naoki lakukan, Itu mungkin bukan ide yang buruk untuknya pergi dan hidup sendiri. Coba saja.
Naoki menatap ayahnya dan berterima kasih.
"Irie-kun akan pindah dan hidup sendiri? Tapi dia bilang padaku kalau ia tak apa-apa tinggal denganku. Mengapa? Apa yang terjadi?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar