Ibu adalah orang yang menolak dengan tegas mengenai hal itu. Ia sampai memukul meja karena tak ingin Kotoko pindah. Iri-chan mencoba menenangkan istrinya di hadapan ayah Kotoko.
Ayah sebenarnya juga berberat hati, ia minta maaf pada ny. Irie karena bagaimanapun ia sudah memutuskan hal itu. Iri-chan mengatakan kalau keluarga mereka sangat ingin Kotoko dan ayahnya tetap tinggal disana. Mereka tidak keberatan, lagi pula Ayah Kotoko selalu ikut membayar pengeluaran per bulan.
Ayah mengatakan kalau mereka sudah tinggal terlalu lama disana. Dan lagi Kotoko bisa menyerah pada Naoki.
Ibu makin sedih mendengar hal itu. Ia tetap tak ingin Kotoko pindah bahkan melupakan Naoki, ia mengatakan pada ayah bahwa ia akan mencoba meyakinkan Naoki mengenai Kotoko.
Ayah mengatakan kalau masalah itu adalah masalah NAoki dan Kotoko.
Ibu menangis di pelukan suaminya. Ayah Kotoko kelihatan makin tak enak hati, ia mengatakan Kotoko pasti akan senang mendengar Ny. Irie berkata begitu.
Ayah juga hampir menangis. Tapi ia menahannya dengan meneguk kopi miliknya.
Sementara itu Yuuki mendengarkan pembicaraan itu dari tangga. Ia kelihatan berfikir dan naik ke lantai dua.
Yuuki mengatakan kalau Kotoko yang bodoh itu sudah memberikan Naoki banyak masalah. Sekarang Kotoko tak akan menyebarkan virus bodohnya lagi di rumah mereka.
Naoki yang awalnya membaca buku dengan serius mulai mengalihkan pandangannya perlahan. Sepertinya ia turut memikirkan kepindahan Kotoko itu. Tentu saja, wajah itu adalah wajah yang memikirkan Kotoko akan pindah, Aih, YUKIIIII.
Kotoko terlihat sedih, ia mengambil salah satu boneka yang dibelikan ibu Naoki untuknya.
"Sudah hampir setahun sejak kami tinggal dengan keluarga Irie. Akhirnya ayahku dan aku memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka".
Iri-chan pamitan dengan Kotoko. Kotoko tampak sangat sedih dan menangis. Kotoko mengatakan dalam hati, kalau Ayah dan ibu Naoki sudah memperlakukannya seperti puteri sendiri.
"Anda memperlakukanku seperti anak perempuanmu sendiri, Tuan Irie dan Nyonya Irie. Dan hari ini aku mengucapkan selamat tinggal pada Irie-kun juga".
Sementara itu Naoki masih dengan gaya sok cool-nya di dalam kamar sambil membaca buku, atau mungkin hanya membolak-balik halaman buku saja. Ia tidak turun kebawah untuk mengantar kepindahan Kotoko.
Ayah kemudian memanggil Kotoko.
Aduuuuuuuuh, sedih deh :'(
Kotoko mulai masuk ke rumah yang sangat kecil itu. Ia bertanya pada ayahnya kenapa mereka tidak tinggal dengan keluarga Naoki saja sebelum rumahnya jadi?
Ayah mengatakan kalau Kotoko tak akan sanggup melaluinya. Kalau mereka tinggal lebih lama disana, akan lebih sulit meninggalkan rumah itu. Lebih baik pindah sekalian. Lagi pula ini hanya seminggu.
Kotoko masih terlihat tidak puas, ia masih sedih sambil melihat ayahnya membuka jendela rumah sementara mereka.
"Rumah tanpa Irie-kun. Mulai hari ini, hidupku tanpa Irie-kun dimulai".
Episode 7
~Pukulan Ahli Cinta~
Satomi dan Jinko shock mendengar berita mengagetkan itu saat Kotoko memberitahukan perihal kepindahannya di kantin kampus. Kotoko bersikap biasa-biasa saja, sambil memilih makanan ia mengatakan kalau rumahnya yang sekarang adalah rumah sementara mereka.
Jinko megatakan ia tak percaya akan hal itu, karena ia pikir KOtoko akan selamanya tinggal di rumah Naoki. Satomi juga setuju. Kotoko menatap kedua sahabatnya itu dengan wajah biasa sambil memonyongkan bibir, hahahaha.
Jinko mengatakan jika Kotoko pindah, artinya Kotoko akan kehilangan koneksi dengan Naoki. Satomi menyuruh Jinko menutup mulutnya.
Kotoko dengan sikap yang biasa dan meyakinkan mengatakan kalau ia tak apa-apa kehilangan hal itu.
Hal ini lebih membuat Jinko dan Satomi kaget. Mereka heran, sejahat apapun Naoki pada Kotoko, Kotoko tak pernah menyerah.
Kotoko meyakinkan dirinya kalau ia bukan Kotoko yang sebelumnya. Ia mengatakan dengan yakin kalau dirinya tak akan mengejar Irie-kun lagi. Ia juga tak akan pergi ke kampus Sains dan Teknik.
Jinko dan Satomi heran dengan hal itu. Satomi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.
Kotoko mengatakan kalau ayahnya membuat keputusan yang tidak ia sadari.
Kotoko menghela nafas dan mengatakan kalau kata-kata ayahnya membuatnya berfikir ulang. Jinko dan Satomi terlihat sedih. Tapi KOtoko dengan yakin mengatakan ia akan melupakan Naoki mulai hari ini. Ia akan menikmati kehidupan kampusnya dan menemukan pacar yang baik.
Kotoko tertawa sambil mengatakannya. Sementara Jinko dan Satomi saling menatap khawatir.
Kin Chan mengatakan kalau itu special buatannya, khusus untuk KOtoko yang telah terlahir kembali, HAHAHAHAH.
Ia mulai menyalakan lilin yang ada di sekeliling omurice itu. Dan dengan seenaknya Kin Chan memutuskan kalau hari itu adalah hari ulang tahun Kotoko yang baru. HAHAHAHA.
Kotoko di luar dugaan ternyata setuju juga dengan pemikiran itu, meski pun dia nggak bilang secara langsung sih, hehehe
Dengan gayanya yang lucu, Kin Chan mengucapkan selamat ulang tahun. Kotoko mengucapkan terima kasih. Kin Chan mengatakan kalau ia akan membantu Kotoko melupakan Naoki. Kotoko sedikit melompat dan mulai meniup lilin ^^
Dan yang lain bertepuk tangan.
Ayah mengatakan kalau ibu sepertinya depresi. Tidak ada nafsu makan dan tidak melakukan apapun.
Naoki memperlihatkan wajah kalau ia memikirkan sesuatu.
Kotoko terlihat sedih dan mengucapkan 'aku pulang'.
Kotoko perlahan menutup matanya. Ia membayangkan bagaimana jika ia berada di rumah keluarga Naoki.
Kotoko mulai membuka matanya. Kemudian ia menyadari sesuatu dan segera masuk ke dalam rumahnya sambil berteriak, Tidak Boleh!
"Aku sudah memutuskan, Aku akan melupakan Irie-kun. Aku tak akan kembali ke keluarga Irie".
Naoki yang sedang membaca buku mengingatkan Yuuki kalau Yuuki sudah punya kamar sendiri. Jadi ia minta Yuuki jangan terus menerus di kamarnya. Yuuki mengerti dan meninggalkan Naoki.
Kotoko setengah berlari di halaman mengenakan seragam tenisnya sambil memegang raket. Ia sepertinya sedang pemanasan. Jinko dan Satomi juga ada di sana memperhatikan Kotoko yang latihan dan mengingatkan Kotoko, karena Kotoko sudah menyerah pada Naoki, maka Kotoko tak perlu datang ke klub tenis.
Tapi Kotoko mengatakan kalau ia rasa ia masih perlu datang ke klub.
Kotoko dengan bersemangat kembali berlari sambil mengayunkan raketnya. HAHAHAH, lucu deh.
HAHAHAHHA. Wajah Kotoko beneran lucu nih, Push Up seratus kali. BAhkan ia dan yang lain tak sanggup berdiri dan masuh tengkurep di lantai.
Sudo merasa terharu karena anggota baru yang sekarang adalah anggota yang masih bertahan melakukan latihan yang cukup keras. Ia mengatakan kalau dirinya bangga pada mereka.
Semua yang mendengar mulai bersemangat dan berdiri. Kotoko salah satunya, ia berusaha berdiri saking senangnya dan menyeret kakinya yang masih pegal menuju Sudo untuk melakukan high five, hehehhe.
Bukannya main bola mereka malah memungut bola tenis. HAHAHHAAHHAHA. Itu lah hal pertama yang dilakukan anggota yang baru masuk lapangan, termasuk Kotoko.
Kotoko memunguti bola tenis yang di lempar oleh pemain lainnya dengan gayanya yang lucu dan masih pegal tuh kakinya.
Ia bahkan sempat-sempatnya menghindar bola dengan gaya yang lucu, kayak menari balet, HAHHAHAAHHA. Kotoko emang keren deh!!!
Tapi lama-lama Kotoko juga mengeluh, karena ia hanya jadi pemungut bola.
Kotoko bahkan sampai jatuh. Yuko mendekati Kotoko dan bertanya apa Kotoko belum menyerah juga?
Kotoko melihat Yuko dan berusaha tidak terpancing.
Yuko mendekati Kotoko dan mengatakan jika ia jadi Kotoko, ia pasti tak bisa menanggungnya. Latihan otot dan memunguti bola setiap hari. Irie bahkan tidak datang.
Kotoko kesal dan mengatakan kalau ia tak melakukan hal itu untuk Irie. Kotoko bangkit dan Yuko tak percaya akan hal itu. Yuko lalu menunjuk sesuatu di belakang Kotoko.
Aku kira Naoki datang, ternyata bola tenis yang berjejer, HAHHAHAHHA, kok bisa berjejer rapi begitu ya?
Kotoko tentu saja kaget melihatnya, tapi ia tetap harus memungut-nya.
Tanpa tahu kaki siapa itu, Kotoko malah bicara pada kaki itu sambil menunduk, hahahhaha, ia mengatakan kalau pria itu menginjak bolanya. -Itu sih bukan menunduk ya, tapi kayak menyembah, LOL-
Lalu sebuah suara yang sangat ia kenal terdengar, Apa kau masih memunguti bola?
Naoki dengan gaya cool-nya mengatakan ia adalah anggota klub tenis.
Kotoko heran karena Naoki seharusnya tidak akan datang untuk latihan.
Naoki menendang bola tenisnya, entah kesal atau tidak, ia bertanya, memangnya aku nggak boleh datang untuk latihan???
Naoki lalu berjalan meninggalkan Kotoko yang masih terduduk karena shock. Hehheheheh.
-Jelas lah kenapa Naoki datang, ayo Kotoko, semangat!!!-
Kotoko hampir merasa sangat senang, tapi kemudian ia memukul pipinya untuk menyadarkan diri bahwa itu tidak boleh, karena ia memutuskan akan melupakan Naoki.
Meski begitu, Kotoko juga kesal karena Naoki tak mengerti apa yang ia rasakan.
"Aku akan berusaha keras untuk melupakanmu."
-Aku suka kalau Kotoko membuat berbagai ekspresi lucu dengan memainkan mulutnya^^-
Naoki dengan tenang menjawab kalau ia mau saja, tapi ia tak ingin mempermalukan Sudo lagi. Apa kau yakin? Kita harus melakukan ini?
Sudo mengatakan jika Naoki seyakin itu bisa menang, maka Naoki harus bisa menerima kondisi apapun yang ia berikan pada Naoki dan bertanding dengannya.
Naoki dengan yakin mengiyakan.
Sudo mulai tampak senang dan mengatakan kalau mereka akan bermain ganda. Ia akan berpasangan dengan Yuko Matsumoto dan Naoki akan berpasangan dengan.............
Kotoko yang sedang memungut bola langsung terkejut, Apa? Aku?
Naoki tertawa, Jangan bercanda.
Sudo tempak senang dengan idenya sendiri dan bertanya apa keluhan Naoki? Matsumoto adalah anggota baru. Aihara juga anggota baru. Tentu saja itu kombinasi yang adil.
Dengan kejam, sambil menunjuk ke arah Kotoko, Naoki berkata, Kalau kamu bisa menang di pertandingan ganda dengan orang seperti dia (Kotoko), kamu bisa menjadi juara dunia.
Kotoko mencoba tersenyum dan mengatakan kalau Naoki tak perlu sejauh itu untuk mengatakannya.
Tapi Yuko malah tampak senang dan membela Naoki. Kotoko mendengarnya dan kesal.
Sudo tak mengubah keputusannya karena Naoki sendiri yang mengatakan kalau ia mampu menerima kondisi apapun. Sudo menyuruh mereka bersiap.
Yuko mendekati Naoki dan mengatakan meski ia merasa tak enak, tapi ia tak pernah bermain tidak serius. Yuko minta maaf pada Naoki.
Kotoko tertawa dan mengatakan kalau itu memang tak mungkin. Tak mungkin. Tak mungkin.
Naoki menghela nafas lagi dan berfikir sementara Sudo sudah menunggu keputusan Naoki. Apa kamu akan membatalkannya? Apa kamu akan kabur dari permainan? Sebagai lelaki, itu sangat menyedihkan.
Kotoko terkejut, apa kita akan melakukannya?
Naoki mengatakan kalau tak ada pilihan, mereka tak bisa menolak sekarang. NAoki menjelaskan yang pelu KOtoko lakukan hanya berdiri. Tapi jangan pernah melewati jalanku, mengerti?
Babak pertama di menangkan oleh Yuko & Sudo. Pergantian lapangan, Kotoko mengikuti Naoki dari belakang dan mengingat bahwa ia tak akan melewati jalan Naoki.
LOL.
Naoki kalah untuk pertama kalinya. WOW.
Sudo yakin kalau Naoki akan menolak karena itu ia bicara agak sombong, tapi diluar digaan, Naoki menerima tantangan itu. Sudo gantian kaget. NAoki bertanya, Apa mungkin kau takut akau akan mempermalukanmu lagi?
Sudo akhirnya menerima tantangan itu. Mereka akan bertanding seminggu lagi.
Sudo dan Yuko meninggalkan lapangan. Begitu juga dengan Naoki, tanpa melihat ke arah Kotoko.
Jinko mengatakan yang lebih penting adalah, Kotoko akan latihan tenis bersama Naoki. Padahal Kotoko memutuskan melupakan Naoki.
Kotoko mengerti itu dan ia juga terlihat bingung. Apalagi saat Satomi mengatakan bagaimana bisa Kotoko melupakan Naoki jika setiap hari mereka akan latihan bersama.
Jinko setuju akan hal itu. Kotoko menghentikan langkahnya sehingga Jinko tak sengaja menabrak Kotoko.
HAHHAHAHAHAHA.
Kotoko lalu mengiyakan dengan menunjukkan wajah yang sangat sangat sangat lucu, HAHAHAHHAHAHAHHA. Sumpah, lucu banged yang ini!!!! Mata Miki putih, kening berkerut dan gigi kelinci kelihatan, wkkwkwkwkwkwkwkw.
Kotoko mengatakan itu tidak mungkin. Tak mungkin juga ia bisa mengalahkan orang seperti mereka. Lagipula ia dan Irie-kun sudah banyak melakukan hal bersama. Irie membantunya belajar di ujian akhir SMA dan juga tugas di liburan musim panas, Tapi perasaan Irie-kun sama sekali tak pernah berubah.
Satomi setuju dan malah membuat Kotoko terkejut, ahhahaah.
Jinko mengatakan Irie memang selalu menjadi lelaki berhati dingin. Kotoko makin sedih dan mulai tak bersemangat. Ia menjatuhkan kepalanya ke sisi bahunya.
Satomi berkomentar kalau minggu ini mungkin akan menjadi minggu yang melelahkan bagi Kotoko.
Kotoko kemudian bersemangat lagi. Ia mengatakan tak selamanya ia bisa lari dari Irie seumur hidupnya. Aku akan berjuang bermain tenis dan melupakan Irie-kun!
Jinko dan Satomi saling pandang dan mereka hanya bisa mengangkat bahu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar