Páginas

Minggu, 15 September 2013

Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Epsiode 7 Part 2

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko mengendap-endap masuk ke lapangan tenis, ia setengah membungkuk dan terkejut melihat seseorang menghalanginya, yang tentu saja adalah Naoki. Naoki marah karena Kotoko telat.
Kotoko berusaha menghilangkan wajah khawatirnya dengan tertawa aneh dan mulai mencari-cari alasan atas keterlambatanyannya. Tapi Naoki mengatakan kalau Ia tak perlu mendengar alasan Kotoko. Ia mengajak Kotoko segera mengikutinya untuk latihan. Tapi kemudian sebuah bola tenis melesat kencang di hadapan mereka.

Image Hosted by ImageShack.us
Bola itu hasil pukulan Sudo yang melarang Kotoko ikut berlatih, karena Kotoko belum pernah melewati tes. Kotoko hanya boleh memungut bola.
Naoki makin kesal, mereka hanya punya waktu satu minggu. Kotoko setuju dan memonyongkan bibirnya sambil angguk-anguk, HAHHAHAHHA, sepertinya ia berniat latihan sih.
Sudo mengatakan peraturan tetaplah peraturan. Wajah Kotoko mulai mengerut lagi.
Sudo menyuruh Kotoko segera memunguti bolanya. HAHHAHAAHHA. KAsian Kotoko^^

Image Hosted by ImageShack.us
Beberapa anggota klub kembali bergosip, mengatakan kalau Sudo tak mau kalah dengan Naoki dan mencari cara agar Naoki dan Kotoko tak bisa latihan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko bagaimanapun memang harus memungut bola. Ia minta maaf pada Naoki dan mulai memungut bola di lapangan.
Dengan lucu tapi penuh semangat, Kotoko mulai memungut bola sambil berhitung. Meski bolanya sering jatuh, hehhehhe.
Naoki menatap Kotoko yang sedang memungut bola dan mulai berfikir.

Image Hosted by ImageShack.us
Naoki menemukan jawabannya dan mulai mengarahkan pukulannya ke arah Kotoko. Kotoko yang sedang memungut bola terkejut dan terjatuh karena sebuah bola menjatuhkan keranjang bola di hadapannya. Ia terkejut karena pelakunya adalah Naoki.
Naoki menyuruh Kotoko untuk tidak menutup matanya saat bola datang.
Kotoko masih bingung. Naoki mengatakan Kotoko jangan melihat ke bawah saat memungut bola. Buka matamu dan lihat bolanya. Gerakkan tubuhmu ke arah dari mana bolanya datang.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko masih bingung tapi ia mengangguk sambil menatap Naoki. Kotoko kemudian mengulanginya, 'buka matamu, lihat bolanya'.
Lalu, Apa yang dilakukan Kotoko?

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko benar-benar membuka matanya dan melihat bola yang datang. Saat bola pemain tenis keluar dari lapangan, Kotoko berusaha menangkapnya dengan gerakan yang lucu lagi dan lagi. Sumpah deh, episode kali ini kayaknya balet tenis HAHHAHAHAHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Kegiatan klub selesai. Kotoko akan pergi saat Naoki menariknya dan mengatakan kalau sekarang waktunya latihan. Tapi Kotoko mengatakan ia lelah. Ia sudah mengikuti kata-kata Naoki untuk membuka mata dan melihat bola tenis dan bahkan ia kena pukulan berkali-kali.
Naoki mengatakan mereka tak punya pilihan lain karena Kotoko tak bisa latihan saat jam klub.
Naoki kemudian menyuruh Kotoko mengayunkan raketnya 100 kali. Kotoko terkejut.
Tapi kemudian wajahnya tersenyum saat hujan mulai turun. Hehehehhe. NAoki mengehla nafas dan mengingatkan Kotoko kalau mereka akan latihan di pagi hari mulai besok.
HAHHAHAHA. Kotoko makin bingung dan masih memikirkan soal hujan.

Image Hosted by ImageShack.us
Lalu latihan mengayunkan raket pun di mulai dengan NAoki sebagai pelatihnya. Sementara Kotoko masih mengingatkan Naoki kalau sekarang sedang hujan. Tapi Naoki menyuruh Kotoko diam dan tidak usah bicara. Wew.

Image Hosted by ImageShack.us

malamnya ayah pulang kerja dan melihat puterinya sudah tidur tanpa futon, masih pake kaos kaki dan masih pake baju tenis. Malah ngorok lagi, hahahahha.
Ayah melihat luka memar di sekujur tubuh Kotoko. Ayah meliaht puterinya dan menghela nafas.

Image Hosted by ImageShack.us
Jinko dan Satomi berjalan di kantin sekolah sambil ngobrol. Kin Chan menyapa mereka dan bertanya dimana Kotoko. Jinko mengatakan kalau Kotoko sedang melewati hari-hari yang berat akhir-akhir ini. Kin Chan terkejut.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko ada di ruang kelas. Sedang tertidur.
Kin Chan datang kesana dan membangunkan Kotoko dengan bekal yang ia bawa. Kotoko beneran tidur pulas kayaknya tadi.
Kin Chan mengatakan ia mendengar kalau Kotoko harus latihan tenis pagi dan malam. Jadi di saat seperti ini maka KOtoko harus banyak makan agar punya energi.
Kin Chan membuka korak bekalnya dan Kotoko mulai makan dengan lahap.
Kin Chan memperhatikan Kotoko yang sedang makan sambil tersenyum. Lalu ia melihat luka memar di tangan Kotoko.
Kin Chan mencoba bertanya dengan hati-hati, Hey, apa kau berlatih tenis dengan sangat keras, karena ingin bersama Irie?
Kotoko terkejut dan menatap Kin Chan. Kin Chan bertanya lagi, Kau tak bisa melupakannya, ya kan?

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko menghela nafas. Ia terdiam sejenak dan berkata, Dia bilang 'jangan pernah melewati jalanku'. Kamu bilang padaku, 'Hari ini hari ulang tahun Kotoko yang baru'. Untuk terlahir kembali sebagai orang yang baru, Aku harus berhenti masuk ke jalannya. Aku bilang aku akan melupakannya. Tapi aku sadar kalau aku hanya mencoba kuat.
Kin Chan menatap Kotoko dan Kotoko sadar akan hal itu, lalu ia tersenyum. Aku rasa aku tak bisa melupakannya.
Kin Chan tersenyum dan mengatakan kalau ia mengerti. Kotoko sedang dalam perjalanan untuk mengatasi perasaannya pada Irie. Mungkin butuh waktu lama, tapi aku akan mendukungmu.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko senang kalau Kin Chan mengerti. Tapi Kin Chan mengingatkan bahwa ia tak akan menyerah pada Kotoko. IA adalah pria yang sangat gigih. Kotoko dan Kin Chan sama-sama tersenyum dan Kin Chan mengacak poni Kotoko dengan gemas. KYAAAAAAAA!!! Persahabatan yang indah,

Image Hosted by ImageShack.us
LAtihan malam Kotoko dan Naoki. Kotoko sudah bisa memukul bola yang di lemparkan oleh Naoki. Kotoko latihan dengan serius. Tapi saat lampu kampus di matikan, Kotoko menjadi orang yang paling senang karena latihannya akan berakhir.
Tapi Naoki malah mengatakan mereka akan latihan di luar, HAHAHAHAHHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Mereka latihan di luar di tempat yang ada lampu jalannya. Kotoko latihan memukul bola, tapi tanpa bola.
Lalu pagi harinya mereka latihan di lapangan tenis, latihan servis bola.
Dan latihan pun terus berlanjut hari demi hari, malam dan pagi hari. Bahkan hujan deras tidak menghalangi latihan mereka.
Naoki : Lari! Pukul bolanya! Gunakan langkahmu untuk kembali dengan cepat! Kembali! Ayo! Lari! Pukul.
Kotoko : Haik! Haik! Haik! HAik!
HAHAHHAHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko di hajar habis-habisan sama bola yang dipukul Naoki dengan pelan. Kotoko bahkan sampai terjatuh, tapi Naoki terus memaksanya bangkit dan memukul bola. Latihan subuh itu dilihat oleh Yuko. Yuko menatap keduanya dengan amat kesal. OW, rubah mulai muncul.

Image Hosted by ImageShack.us
Mami Naoki nggak tahan nggak melihat Kotoko. Ia memutuskan pergi ke Universitas Tonan. Ibu memakai baju yang modis, hanya saja penutup kepalanya dan kacamata serta kamera yang ia bawa rada norak, jadi sepertinya mahasiswa banyak yang curiga padanya, padahal ia hanya ingin bertanya, HHAHAHAHA.
Ia berhasil bertanya dimana kampus sastra dan Jinko Satomi melihat dan memanggil ibu. Mereka bertanya kenapa ibu berpenampilan seperti itu.
Ibu mengatakan kalau ia tak ingin Naoki menemukannya ada disana. MAkanya ia mencoba menyamar.
Satomi mengatakan kalau ibu malah kelihatan mencolok. Bahkan mereka langsung tahu kalau itu adalah ibu.
Jinko juga berkomentar kalau ibu mirip dengan Kotoko dalam hal ini. HAHHAHAHAHA. IYA!

Image Hosted by ImageShack.us
Mendengar nama Kotoko ibu menjadi sedih. Ia mengatakan sudah lama ia tak melihat Kotoko dan ia sangat merindukannya. Jinko dan Satomi mengatakan ia pikir Kotoko dan Irie juga akan berakhir bersama. Nyatanya mereka sangat dekat, bahkan sampai berciuman.
Satomi kaget dan menyuruh Jinko tutup mulut. Tapi ibu keburu mendengarnya dan bertanya apa ciuman yang dimaksud adalah cibir.
Jinko dan Satomi saling memandang dan mengiyakan. Benar, 'ciuman' itu.
Ibu masih shock karena senang dan mencoba menenangkan diri, ia bertanya lagi, mereka berciuman? mereka berdua?!
Jinko dan Satomi mengangguk.
Ibu amat senang dan ia tersenyum lebar, lalu berteriak Yahoooooooooo! yang menggema ke seluruh kampus. HAHHAHAHAHHAHAHHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Ibu kemudian berjalan dengan anggun untuk keluar dari kampus. Jinko dan Satomi mengejarnya, bukankah ibu ingin melihat Kotoko? Kotoko ada di lapangan tenis.
Ibu dengan PD mengatakan ia tak ingin melihat Kotoko di kampus lagi. Aku sudah memutuskan untuk membawa Kotoko kembali ke rumah.
Satomi terkejut, Apa??? Tapi Kotoko berusaha keras melupakan Irie-kun sekarang.
Ibu berbalik dan dengan senang mengatakan kalau Kotoko tak perlu melupakan Naoki. Lagipula., mereka sudah berciuman. TAk peduli Naoki bilang apa, aku akan membawa Kotoko kembali!
Ibu benar-benar terlihat senang dengan ciuman itu. Aih. Semangat ibu kembali.
Jinko dan Satomi khawatir melihat ibu.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko masih latihan tenis malam harinya. Ia latihan servis dengan bola. Tapi Kotoko gagal dan gagal lagi. Bolanya yang entah kemana lah, yang ga nyampe lah, yang ke sampinglah.
Jadi Naoki menyuruhnya terus mengulang lagi dan lagi.
Hasilnya, bola akhirnya bisa masuk ke lapangan lawan.
Kotoko senang sekali, ini pertama kalinya ia berhasil melakukannya. Kotoko berteriak senang sambil memeluk Naoki.
Naoki diam saja dan menatap Kotoko yang nggak sadar-sadar. AKhirnya Kotoko sadar apa yang sudah ia lakukan, ia melepaskan pelukannya dan melangkah menjauh, Gomennasai.

Image Hosted by ImageShack.us
Naoki masih saja bersikap sok cool,. ia meninggalkan Kotoko yang masih mematung dan berkomentar bahkan anak kecil bisa belajar bagaimana cara memukul dalam sehari.
Kotoko masih mematung, tapi kemudian ia tertawa. Naoki mengambil bola dan mengatakan kalau Kotoko punya banyak hal yang untuk bersemangat dalam hidupnya.
Kotoko heran. Naoki memukul bola sambil berkata kalau kadang ia merasa iri pada Kotoko.
Kotoko terkejut dan mematung lagi memikirkan apa yang di katakan oleh Naoki. Tapi kemudian mereka mulai latihan lagi.

-Hari Pertandingan-

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko akan berangkat ke kampus pagi itu dan pamitan pada ayahnya yang sedang menghitung dengan jari. Ayahnya sadar dan memanggil Kotoko. Mereka bicara lewat jendela, Ayah mengatakan kalau rumah baru selesai hari ini. Ia minta Kotoko jangan kembali ke apartemen ini tapi ke rumah baru.
Kotoko mengiyakan, lagi pula ia sudah pernah kesana dengan ayahnya, jadi ia sudah tahu jalan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko tiba di kampus dan menaiki tangga dengan susah payah karena kakinya pegal-pegal. Kin Chan sudah menunggu di ujung tangga. Kin Chan mengatakan Kotoko sudah berusaha dengan keras dan nanti Kotoko akan ada pertandingan. Jadi ia membuatkan Kotoko Katsu (menang) Sandwich.
Kotoko sangat senang menerima bekal itu.
Kotoko berterima kasih dengan tulus pada Kin Chan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko makan Katsu Sandwich-nya di loker klub tenis sebelum pertandingan. Yuko masuk ke dalam dan mengomentari KOtoko yang bisa santai makan Katsu sebelum pertandingan.
Kotoko mengatakan kalau itu untuk keberuntungannya. Yuko berkata, Jika mitos itu benar-benar bekerja, tak akan ada yang kalah di permainan.
Yuko : Hei, kamu tahu berapa banyak masalah yang kau buat untuk Irie-kun?
Kotoko : Aku menaruh semua usaha untuk menghindari membuat masalah untuknya.
Yuko : Dan usaha yang kamu lakukan itu sudah menjadi masalah.
Kotoko terdiam.
Yuko : Permainan yang lalu dan permainan hari ini, Irie-kun yang dihina. Dan dia membuang waktunya untuk melatihmu. KAu memberikan seseorang yang kau cinta banyak masalah, BAgaimana kau tidak merasa bersalah?
Kotoko terdiam. Kemudian ia lanjut makan katsu-nya. -Jangan terpengaruh deh-

Image Hosted by ImageShack.us
Pertandingan akan di mulai. Setelah kedua belah pihak berhadapan dan akan mengambil posisi, Naoki mengingatkan Kotoko agar tidak menyia-nyiakan usaha Kotoko selama seminggu untuk latihan.
Kotoko mengangguk.
Naoki menyuruh Kotoko membuka mata dan mengikuti arah bolanya. Kotoko mengerti. Naoki berkata, ingat, kau tidak sendirian. Aku juga bersamamu. Jadi jangan takut.
Kotoko sempat kehilangan kata-katanya, tapi ia menghela nafas dan menjawab, iya.

Image Hosted by ImageShack.us
Kedua tim mengambil posisi siaga. Yang memukul duluan adalah tim Sudo. Bola melambung dan di kembalikan oleh Naoki, di pukul oleh Yuko dan di pukul oleh Kotoko, tapi tak berhasil. Aku rasa Sudo menyadari ada perubahan pada Kotoko, karena Kotoko tak menghindari bola lagi, melainkan mencoba memukulnya, meskipun gagal.
Sudo kesal karena Kotoko bisa memukul semua bola super cepat miliknya meskipun pukulan Kotoko tak sampai ke wilayah lawan.
Yuko mengatakan kalau tim Naoki akan menyerah sebentar lagi. Tapi Sudo membicarakan harga dirinya, bolanya yang bisa di pukul oleh Kotoko. Ia ingin Yuko fokus pada Kotoko, bukan Naoki.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko mulai bersiap lagi dan ingat pesan NAoki bahwa ia harus melihat bolanya dan gerakkan tubuh ke arah dari mana datangnya bola.
Kotoko baru menyadari kalau ia sudah tak takut bola lagi. Dan lagi dibanding pukulan Naoki, pukulan Yuko dan Sudo lebih lambat. KOtoko baru menyadarinya. Ia mulai menutup mata dan kemudian melihat ke arah NAoki yang mengangguk padanya. Kotoko mengerti. IA mulai menghela nafas lagi dan bersiap.

Image Hosted by ImageShack.us
Ok, kita masuk ke gerakan lambat yang agak lebay tapi keren!
Sudo menargetkan Kotoko sebagai pusat pukulannya. Bola melesat dengan kencang ke arah Kotoko dan Kotoko bisa melihat bolanya. Kotoko mendengar suara Naoki memanggil namanya dan Kotoko mulai mengayunkan raketnya. RAket mengenai bola dan bola melambung di pihak lawan, melewati Yuko yang tak bisa mengembalikan bola yang di pukul Kotoko.
Pukulan Kotoko masuk. Para anggota yang menonton kagum pada Kotoko yang bisa mengembalikan bola pukulan Sudo san. Karena hanya Yuko lah satu-satunya pemain wanita yang bisa melakukannya.

Image Hosted by ImageShack.us
Para anggota bertepuk tangan untuk Kotoko. NAoki tersenyum pada Kotoko. Kotoko baru sadar dan ia tersenyum senang. Sementara Sudo menunjukkan wajah tak percaya akan hal itu. Ia bahkan terjatuh karena shock. HAHHAHAHAAHHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Sementara itu Kotoko juga terjatuh karena kakinya keseleo. Naoki mendekati Kotoko yang kesakitan. Naoki mengomentari kotoko yang menyedihkan. Naoki mencoba memegang pergelangan kaki Kotoko yang sakit dan Kotoko berteriak kesakitan dengan lucunya.
Naoki menyadari KOtoko tak akan bisa main lagi.
Naoki lalu mengatakan pada Sudo kalau ia membatalkan pertandingannya. Sudo terkejut.

Image Hosted by ImageShack.us
dengan gerakan lambat yang indah, Naoki menggendong Kotoko di bahunya membuat gadis itu terkejut juga.
Yuko kelihatan panassssss, HAHAHAHA.
Kotoko minta maaf karena mereka kalah lagi. Tapi Naoki mengatakan ia tak berfikir untuk menang sejak awal.
Kotoko terkejut. Ia memandangi Naoki dengan heran. Tapi kemudian dia tersenyum bahagia.
-Efek video-nya kereeeeeeeeen!!!-

Image Hosted by ImageShack.us
"Tuhan, kalau aku mengatakan aku semakin mencintai Irie-kun, apa kau akan marah?"

Image Hosted by ImageShack.us
Naoki mengantarkan Kotoko pulang ke rumahnya. Kotoko berpegangan di lengan Naoki sambil menyeret kakinya.
Di persimpangan, Naoki berhenti dan bertanya pada Kotoko kapan mereka akan tiba di rumah Kotoko.
Kotoko heran dan melihat di sekitarnya, seingatnya terakhir ia datang, rumahnya ada di dekat stasiun. Tapi sebentar lagi mereka akan sampai.
Naoki dengan wajah dingin berkata kalau Kotoko sedari tadi sudah mengatakan hal itu. Harusnya mereka tadi naik Taksi.
Tapi Kotoko mengatakan kalau naik taksi hanya buang-buang uang.
Tapi Naoki membalas kalau Kotoko juga harus memikirkan dirinya. HAHHAHAHA.
Akhirnya Kotoko hanya bisa bilang Haaaaaaaaaaaaik. Kemudian Kotoko tersenyum lagi^^

Image Hosted by ImageShack.us
Mereka berdua terus berjalan. Kotoko bertanya saat pertandingan, saat dirinya memukul bola Sudo, kau memanggil namaku, kan?
Kotoko tersenyum sambil mencoba melihat wajah Naoki sambil tersenyum. Tapi Naoki mencoba memalingkan wajahnya menghindari pandangan Kotoko sambil berkata kalau ia tidak tahu.
Kotoko tersenyum dan berkata kalau itu pertama kalinya Naoki memanggil namanya.
Dengan cool Naoki menjawa, makanya aku tak ingat. Aku konsentrasi pada pertandingan.
Kotoko mengangguk sambil tersenyum.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko dan Naoki tiba di rumah baru Kotoko. Gedeeeeeeee!!!!
Kotoko memencet bel beberapa kali dan Naoki mengembalikan tas Kotoko. Ia minta Kotoko menyampaikan salamnya pada ayah Kotoko.
Naoki akan pergi, tapi Kotoko manahannya dan menarik tangannya. Kotoko mengatakan kalau ia pikir ayahnya masih di rumah dan ingin Naoki mampir. Lebih tepatnya memaksa Naoki mampir. HAHAHHAHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko menarik paksa Naoki masuk ke halaman rumah barunya.
Naoki mengerti dan minta Kotoko melepaskan tangannya.
NAoki dan Kotoko berjalan masuk ke pekarangan rumah itu, dimana Kotoko masih menempel di lengan Naoki.
Seseorang membuka pintu rumah dan Kotoko langsung tersenyum.
Beberapa detik kemudian, wajahnya berubah bingung dengan mulut menganga.

Image Hosted by ImageShack.us
Seorang kakek tua keluar dari dalam rumah itu.
Kotoko masih menganga.
Dengan polosnya Naoki bertanya, Dia kakekmu?
Kotoko menatap Naoki dan menggeleng, ia berkata ia tak mengenal orang itu.
Naoki heran. Kotoko mencoba tersenyum dan bertanya siapa kakek itu.
Kakek berkomentar kalau Kotoko kasar dan bertanya balik, siapa kamu?
Kotoko mengatakan kalau ia pemilik rumah itu. Tapi kakek berkata kalau itu adalah rumahnya.
Kotoko heran dan melihat kesekeliling lagi. Ia yakin kalau itu adalah rumahnya. Kotoko ingin bertanya lagi tapi kakek mengatakan kalau ia tinggal disana.
Kotoko terkejut, Apa maksudnya ini??????

Image Hosted by ImageShack.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Templates grátis free