Kotoko yang sedang bahagia berlari-lari kecil menuruni tangga dan tiba-tiba ia mendengar suara yang cukup keras dari bawah.
Kotoko melihat dan mendengar apa yang mereka perdebatkan. Ibu mengatakan bahwa Kotoko baru saja kembali ke rumah mereka, tapi Naoki malah akan pergi meninggalkan rumah. Ayah memperbolehkan Naoki meninggalkan rumah.
Mendengar hal itu Kotoko shock, baru saja Naoki mengatakan padanya bahwa Naoki tak keberatan tinggal serumah dengan Kotoko, tapi Naoki malah akan pindah rumah.
-Hm, aku baru nyadar karena ada yang komentar, artinya Naoki sejak lama sudah memikirkan akan hidup mandiri. Hanya saja ia nggak mau pindah rumah dulu, nanti Kotoko akan berfikir bahwa naoki pindah karena Kotoko tinggal di rumah mereka. Makanya Naoki nyari kesempatan bilang sama Kotoko, kalau ia tak keberatan tinggal serumah dengan Kotoko. Artinya, ia pindah bukan karena Kotoko^^-
Hari kepergian Naoki dari rumah pun tiba. Ibu, Yuuki dan Kotoko mengantar kepergian Naoki di pintu, hanya saja Kotoko di dekat tangga. Ibu ingin anaknya menjaga dirinya sendiri. Menyuruhnya makan sayur dan buah.
Naoki mengatakan ia mengerti dengan wajah yang agak kesal. Hehehehe.
Begitu mata Naoki bertemu dengan mata Kotoko, Kotoko mengalihkan pandangannya. Naoki lalu pamitan pada ibu dan adiknya.
Kotoko di kamar sedang kesal + sedih akan kepergian Naoki. Ia merebahkan diri di tempat tidur dan gelisah sendiri sambil berteriak.
"Oh No,, dia benar-benar pergi."
Jinko dan Satomi terkejut saat Kotoko menceritakan apa yang terjadi di rumah. Mereka lagi di kantin nih. Kotoko dengan lemah membenarkan hal itu dan mengatakan Naoki akan tinggal di apartemennya sendiri, Naoki akan bekerja part-time untuk mendapatkan uang biaya hidupnya sendiri.
Jinko penasaran, Jadi, dimana dia tinggal sekarang?
Dengan lemah Kotoko mengatakan kalau ia tak tahu. Satomi juga penasaran dimana Naoki bekerja. Tapi dengan lemah Kotoko mengatakan kalau ia juga tak tahu.
Jinko dan Satomi terkejut mendengarnya, mereka mengatakan sekarang Naoki benar-benar menjadi orang asing.
Kin Chan mengatakan kalau itu adalah hadiah untuk perayaan. Perayaan kepindahan Naoki, wkwkkwkwk. Kin Chan denger rupanya.
Kin Chan mulai berkomentar kalau tak ada yang lebih baik dari pada hal ini, Ia akhirnya memenangkan permainannya. Irie akhirnya memutuskan pergi dari samping Kotoko.
HAHAHAHAHA. Jinko memukul dan menendang Kin Chan agar tidak lebih merusak suasana.
Kin Chan akhirnya pergi setelah mengatakan bahwa ia mencintai Kotoko.
Jinko kemudian duduk lagi dan bertanya apa Kotoko baik-baik saja. Dengan cepat ia mengambil kotak bekal itu dan mengatakan ia akan memakannya.
Jinko mengingatkan Satomi untuk diam. Satomi mengatakan kalau Naoki itu pria juga.
Satomi : Jika seandainya Irie memiliki perasaan untuk Kotoko sedikit saja, dia tak akan pindah dari rumahnya. Lihatlah Kin Chan, Setiap orang ingin dekat dengan orang yang mereka cintai.
Jinko mengangguk tanda setuju.
Kotoko bertopang dagu dan mulai berfikir dalam hatinya.
"Tepat setelah dia mengatakan bahwa dia tidak membenciku, Irie-kun pindah dari rumah. Apakah dia menghindariku? Apa yang sebenarnya ia pikirkan?"
Episode 9
~Waktu untuk menyerah pada Cintaku~
Kotoko mengatakan itu karena sekarang ia hanya bisa bertemu dengan Naoki di kampus.
Satomi gemes melihat Kotoko dan mengatakan, Kotoko, You're Really Baka (Bodoh)!! -Wkakakakakakkaka, cara Satomi ngomong itu lho, HAHAH-
Jinko setuju dan mengatai Kotoko 'baka'. Kotoko kesal, Apa maksudmu mengatakan 'baka'?
Jinko mengeja B-A-K-A. Dan Kotoko mengikutinya, Baka baka baka baka. -Aku bingung menreka lagi ngapain, KWKWKWKWKWWK.
Pada akhirnya karena masalah kata BAKA, mereka gak sadar kalau ada orang disana.
-Kok mereka kenal ya? Apa saking seringnya Kotoko ke sana? HAHHAHHA, ga mungkin kan Irie yang menceritakan Kotoko ke temannya-
Kotoko dengan gaya cute mengucapkan selamat siang. Mereka mengatakan kalau Naoki sudah tak ada disana karena Naoki sedang kerja part-time.
Kotoko bertanya apa pekerjaan part-time yang dilakukan Naoki?
Mereka mengatakan kalau mereka juga bertanya pada Naoki, tapi NAoki tak mau mengatakannya pada mereka. Irie itu kadang-kadang penuh rahasia.
Kotoko kecewa mendengarnya.
WKWKKWKWKWKWK.
Sayangnya kali ini Kotoko tak bersemangat sama sekali untuk berteriak atau setidaknya mengatakan dengan semangat. Kotoko beneran loyo.
Tiba-tiba di seberang terdengar suara orang berteriak memanggil namanya, yang tak lain adalah Sudo-san, yang mengambil ancang-ancang dan berlari kencang. Awalnya aku kira dia bakalan melompati net, tapi ternyata ga sekeren itu, wkwkkwkwk.
Sudo menuju Kotoko dan memperingatkan Kotoko mengenai perasaan bola, jika Kotoko tidak bersemangat begitu dalam mengumpulkan bola, maka Kotoko tak akan menjadi pemain reguler.
Kotoko diam saja menghadapi Sudo. Sudo kemudian pergi ke anggota baru lainnya untuk memarahi mereka. Kotoko menghela nafas, ia mengeluh karena Naoki tidak datang ke klub tenis.
Ayah melihat ekspresi keduanya, terutama ekspresi Kotoko yang berwajah kosong, ia minta maaf dan mengatakan kalau hanya inilah yang bisa mereka makan malam ini. Ibu sedang keluar untuk urusan mendesak.
Kotoko baru sadar dan mengatakan tidak apa-apa, karena makanannya enak. Ayah menyuruh Kotoko melanjutkan makannya.
Ayah melihat putera bungsunya pergi dan mengambil makanan Yuuki. Ia mengatakan kalau Yuuki pasti merasa kesepian karena Naoki tidak di rumah.
Kotoko mengangguk, karena ia juga merasakannya. Ia memandangi kursi yang biasa Naoki duduki saat makan.
Kotoko berkata dalam hati, Meskipun dia dingin padaku, Meskipun ia sering mengatakan hal yang kejam padaku, Saat itu aku bisa bersamanya sepanjang waktu".
Ia masih berfikir dalam hati, "Aku pikir jarak antara aku dan Irie-kun menjadi semakin besar".
Kotoko merebahkan dirinya di tempat tidur sambil telungkup. Kotoko terlihat sedih dan akan menangis.
Tapi tiba-tiba, "KOTOKO-CHAN~"
Ibu berlari masuk ke kamar Kotoko sambil memanggil namanya, begitu masuk ibu langsung berkata, Aku menemukan dimana itu.
Kotoko bingung, Apa yang ibu temukan?
Ibu kesal karena Kotoko tak mengerti, Apa maksudmu menanyakan itu? Apa lagi kalau bukan tempat kerja Naoki?!
Ibu dengan bangga mengatakana, Sangat tidak mungkin menyembunyikan sesuatu dariku.
Kotoko bergumam, sebenarnya kau siapa sih, Ny. Irie?
Ibu tak peduli dengan hal itu, ia mulai mendorong Kotoko untuk melakukan sesuatu, Yang lebih penting, Apa kau ingin ikut ke tempat kerja Naoki untuk memata-matainya bersamaku?
Ibu melakukan suatu gerakan yang cukup aneh yang menunjukkan kalau mereka akan mengintip. Kotoko excited dengan ide ibu dan ikutan melakukannya.
Naoki rupanya mendengar percakapan itu dan mengintip ke kamar Kotoko, ia berteriak, Aku juga ikut!
Yuuki mengatakan ia mengkhawatirkan kakaknya lebih dari pada Kotoko. Ia juga ingin pergi melihat kakaknya.
Akhirnya diputuskan, mereka bertiga akan pergi memata-matai Naoki di tempat kerjanya. Mereka bahkan bersorak untuk itu, wkkwwkkwkw.
Mereka keluar mengendap-endap. Yuuki dan Kotoko bahkan bersaing saat keluar, mereka pengin jalan duluan dan saling dorong, ckckckckc.
Salah seorang pelanggan asing menggunakan bahasa inggris, tapi pelayan tak mengerti. Naoki yang lancar berbahasa Inggris menggantikannya.
Kotoko dkk melihat dan mendengarkan hal itu, dan tentu saja Kotoko terpesona melihatnya, kakoiii~
bukan hanya Kotoko, Yuuki juga, wkkwkwkkw, saingan nih.
Yang di panggil adalah Naoki, tapi yang datang malah pelayan satunya. Tapi tanpa malu ibu mengatakan ia tak memanggil pelayan itu melainkan pelayan satunya, ckckkck.
Tapi tentu saja Naoki tau siapa mereka, HAHAHAHA.
Naoki : Dapatkah kau melakukan sesuatu seperti penyamaran tersembunyi, ibu?
Ibu terkejut karena penyamarannya terbongkar, bagaimana kau tahu?
Naoki dengan tenang menjawab, Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kalian pikirkan, Apa kalian pikir aku tak akan mengenali kalian?
Ibu mulai mengeluh dan berkata, Itu karena kau tidak mau mengatakan dimana kau bekerja dan juga alamatmu.
Naoki mengeluarkan catatannya dan mengatakan ia sedang bekerja jadi tak boleh bicara hal pribadi. Ia bahkan tahu kalau mereka akan memesan 2 cangkir kopi dan satu gelas Orang Juice, HAHHHAHA.
Naoki lalu meninggalkan mereka dengan dingin.
Kotoko tampak kecewa.
Saat seorang pelayan lewat, ibu bertanya mengenai Naoki. Pelayan itu mengatakan kalau Naoki sudah menyelesaikan shift-nya hari ini.
Ibu kesal banged tuh karena Naoki bahkan tidak pamitan pada mereka.
Yuuki mengatakan Naoki juga tak mau memberikan alamat barunya pada mereka.
Kotoko kemudian mengajak ibu pulang ke rumah. Ia mengatakan kalau ia sudah senang hanya dengan melihat Naoki sehat-sehat saja.
Kotoko excited dan mengatakan kalau ia akan bekerja di restoran ini. Dengan begitu ia akan selalu bisa bersama Naoki.
Ibu tentu sangat senang dengan ide itu. Kotoko benar-benar bersemangat, penuh semangat!
Go! Go! Go! Kotoko!!!
Tapi manager minta maaf dan sudah memutuskan akan memberikan pekerjaan itu pada wanita yang ada di hadapanya. Wanita itu menoleh membuat Kotoko shock. Dia adalah Yuko, yang selangkah lebih cepat dari pada Kotoko.
Kotoko Shock : MATSUMOTO-SAN!!!!
Kotoko tanpa basa basi langsung bertanya ke intinya, Matsumoto-san, bagaimana kau bisa tau kalau Irie-kun bekerja disini???
-Wkwkwkwkw, Kotoko udah tahu tuh kalau Yuko kerja di sana karena Naoki juga kerja disana-
Yuko tampak tersenyum senang dan berkata dengan suara menggoda, mengejek Kotoko, Aku diberitahu oleh dia.
Kotoko tekejut mendengarnya. Kotoko mematung. Ia tak percaya kalau Naoki meberitahukan Yuko sementara dirinya tidak.
Kotoko mengatakan wawancaranya tidak lancar, Seorang gadis dari jurusan yang sama dengan Irie-kun telah diterima sebelum dirinya.
Ibu terlihat kecewa dan juga kesal. Ia berfikir, jangan-jangan gadis itu?
Kotoko bingung dan terkejut, tak mengerti apa yang dibicarakan ibu.
Ibu lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah foto, foto Yuko! HAHHAHAHAHHAHHAHA, Terooooonyata ibu juga udah menyelidikinya, wkkwkwkkw.
Ibu dengan kesal memukulkan foto itu ke dinding lemari es dan tertempel, ibu menunjuk foto Yuko dengan kesal, Matsumoto Yuko.
Kotoko masih terkejut dan tak habis pikir, Bibi, kapan kau.......-menyelidikinya?-
Ibu menunjuk foto Yuko lagi dan mengatakan, memang dia cukup cantik. Dia juga punya tubuh yang bagus. Aku pikir dia juga cukup pintar, tapi... gadis ini jelas tidak baik!
Kotoko mengangguk-angguk dan kagum dengan prediksi ibu. Apalagi saat ibu mengatakan kalau gadis itu bukan Tipe Naoki.
Kotoko bertanya, apa ibu yakin?
Ibu tentu saja menjawab kalau ia sangat yakin, dan ia yakin kalau gadis itu juga menyadari hal itu. Itu sebabnya dia mencoba mendapatkan pekerjaan disana. Dia sudah putus asa mendekati Naoki.
Ibu tertawa dan mendekati Kotoko, ibu memegang bahu Kotoko dan dengan lucu mengatakan, Bagaimanapun kau adalah yang terbaik bagi Naoki. Ibu dengan bangga mengatakan ia tak mungkin salah, karena ia lah yang membesarkan Naoki.
Ibu bahkan mengambil pisau dan terlihat akan menghunuskan ke arah foto Yuko. Kotoko terlihat makin khawatir.
Kotoko mengiyakan, tapi lebih dari pada itu, yang mengejukan adalah Yuko mengatakan kalau Naoki memberitahu Yuko dimana ia bekerja.
Kotoko mengerutkan keningnya dan tampak sedih. Satomi heran, kenapa Naoki memberitaukan Yuko? Padahal laki-laki dari fakultas sains dan teknik waktu itu mengatakan kalau Naoki merahasiakannya.
Jinko melanjutkan, Tapi Naoki malah memberitahu Yuko Matsumoto dimana ia bekerja.
Satomi merasakan ada yang tak beres. Ketika seseorang mengubah hidupnya, pasti ada sesuatu yang memicu hal itu. Misalnya kau mulai bermain tenis karena Irie.
Kotoko mengangguk dan mengerti.
Jinko mencoba memahaminya lagi, Itu artinya, Irie mulai tinggal sendiri karena MATSUMOTO YUKO??!!!
Kotoko mencoba tidak mempercayai hal itu dan mengatakan kalau Naoki mengatakan padanya kalau ia tidak membenci dirinya. Ia melakukan gerakan yang lucu untuk mengatakan hal itu.
Satomi mengatakan pendapatnya, Hal ini mungkin sangat kejam bagimu, Kotoko, tapi, 'aku tidak membencimu' dan 'Aku mencintaimu' adalah dua hal yang berbeda.
Kotoko mengikuti gerak gerik Satomi yang lucu banged.
Jinko berfikir lagi, Sampai saat ini, Irie membenci wanita. Jika orang seperti Irie jatuh cinta pada seseorang, Oh No!!!
Jinko tak sanggup membayangkan dan menutup mulutnya.
Kotoko mengerutkan keningnya lagi. Satomi berkata, Jika tidak ada hal besar seperti itu terjadi, aku pikir dia tak akan pindah dari rumahnya.
Kotoko makin kahwatir dan memikirkan hal itu lagi dan lagi.
Ayah berkata Kotoko selalu datang ke restoran saat Kotoko masih anak-anak. Ayah menghidangkan makanan untuk Kotoko dan Kotoko mengatakan masakan ayahnya kelihatan enak.
Dari arah dapur, muncul Kin Chan yang membawa makanan juga untuk dimakan bersama Kotoko. Tapi Senior malah menarik Kin Chan dan mengajaknya makan di belakang, HAHHAHAH.
Ayah menghela nafas dan berkata ia tahu, Ini tentang Naoki, bukan?
Kotoko terkejut kalau ayahnya tahu kekhawatirannya. Ayah berkata, Irichan mengatakan kalau itu bukan karena kita, tapi karena dia pindah bertepatan saat kita kembali. Itu juga menggangguku.
Kotoko tersenyum, tapi ia terlihat sedih. Kotoko mengatakan kalau Naoki mungkin membencinya, lebih dari yang ia kira.
Kotoko terkejut dan menatap ayahnya. Ayah memencet hdiung Kotoko dan berkata, Jika kau memutuskan untuk melakukannya, berhenti mengeluh dan lakukanlah. Kau lah yang harus memutuskannya, bukan?
Kotoko melepaskan tangan ayahnya, ia tertawa dan mengatakan kalau ia mengerti. Ia sungguh datang ke sana karena ingin makan makanan ayahnya hari ini.
Kotoko kemudian melanjutkan makannya.
Ayah mengatakan kalau Kotoko bukan anak-anak lagi. Aku tak harus mengatakan apa yang harus ia lakukan. Sampai saat ia benar-benar membutuhkan bantuanku, dan saat aku dibutuhkan untuk melindunginya datang, aku akan menunggu saat itu. Itulah yang dilakukan orang tua. Jangan khawatirkan orang lain, kau harus menjadi seorang pria dan membuat tenang kedua orang tuamu.
Kemana dia???
Tentu saja Kotoko pergi ke restoran tempat Naoki dan Yuko bekerja. Tapi Kotoko tak masuk, ia mengintip dari luar. Ia membuka matanya lebar-lebar untuk mencari sosok Naoki, dan ia menemukannya. Saat ia akan masuk, Kotoko terkejut, shock, membuka mulutnya dan mengeluarkan suara aneh. Ia melihat Yuko mendekati Naoki yang sedang bekerja.
Kotoko mundur dari misinya dan bersembunyi di balik pohon sambil mengamati situasi.
Kotoko kelihatan kesal, tapi ia sudah membulatkan tekad. Kotoko melihat jam dan berkata, Aku akan menunggu diluar sampai dia selesai bekerja!
Kotoko mengamati lagi restoran itu, begitu melihat Naoki keluar, Kotoko sangat senang, ia bersembunyi lagi di balik pohon dan merapikan pakaiannya.
Kotoko akan keluar dari persembunyiannya untuk menyapa Naoki, tapi ia terkejut melihat Naoki masih di pintu restoran menunggu seseorang. Kotoko terkejut dan mengintip.
Kotoko : Apakah dia menunggu seseorang? OHHHHHHHH,, jangan bilang.........
Dan kecurigaan Kotoko benar, Naoki menunggu Yuko.
Melihat keduanya pulang bersama, Kotoko amat kesal, ia mengeluarkan suara kekesalannya yang lucu, bahkan ia seolah mengelurakan kekuatan dari tangannya, ckckckckck. Gaya Kotoko emang lucu deh, wkwwkwwk.
Sayangnya Naoki tidak masuk ke stasiun. Kotoko terkejut dan kesal. SAMPAI KAPAN KALIAN AKAN BERJALAN BERSAMA!!!
Kotoko tak menyerah, ia mengikuti mereka lagi. Kotoko mulai kecapean nih, ia berfikir lagi, apa apartemen Irie-kun dekat dengan rumah Matsumoto-san? Apa Irie-kun pindah karena ingin tinggal dekat dengan Matsumoto-san?
Kotoko kesal sekali. Kotoko lalu menyadari kalau tempat itu dekat dengan Universitas Tonan. Jadi wajar saja tinggal di sekitar kampus. -HAHHAHA, ia mencoba menghapus kekhawatirannya dengan opini sendiri-
Kotoko mengeluarkan ekspresi kagetnya yang khas banged. Ia segera berlari kecil sambil merentangkan tangan menuju pintu gedung dan berhenti saat melihat Yuko dan Naoki masih di dekat pintu.
Ia mendengar Yuko menanyakan pada Naoki, Naoki ingin makan malam apa malam ini?
Kotoko berusaha mendengarkan pembicaraan mereka yang kurang jelas di telinganya. Yuko menawarkan memasak beef stroganoff.
Kotoko mengerutkan kening, beef? bifteck en bourgeoise? Apakah dia mau membuatkan itu????
Kotoko kesal, tapi ia ingat sekarang masalahnya bukan itu. Kotoko kemudian mengintip mereka lagi dan mengikuti mereka.
Kotoko Shock, Matsumoto?? Apa??? Mereka tinggal bersama????!!!
Kotoko turun dari lantai dua menuju ruang makan, dimana ayahnya, ayah Naoki, Ibu dan yuuki sedang sarapan. Kotoko menyapa mereka semua. Semua melihat ke arah Kotoko dengan pandangan aneh. Ibu bertanya shock, Ada apa Kotoko-chan?
Kotoko tak mengerti dan mengatakan tak terjadi apapun.
Ibu masih bingung, tapi wajahmu.....
Wajah Kotoko terlihat sangat aneh pagi itu. Lingkaran hitam di bawah matanya sangat tebal. Ia terlihat sangat ngantuk.
Kotoko hanya tertawa kecil dan mengatakan semalam ia tak bisa tidur dengan baik,.
Yuuki berkomentar, kalu tidak hanya terlihat bodoh, dan sekarang aku terlihat seperti hantu. HAHHAHAHHA. Jika kakakku melihatmu, ia akan membencimu.
Kotoko masih diam dengan posisi yang benar-benar menunjukkan ia seperti mayat hidup, hahahahhahaha.
Kotoko lalu berkata, Terima kasih telah memperingatkanku. Aku akan lebih berhati-hati.
Semua orang terkejut dengan kata-kata Kotoko yang tak seperti biasanya. Kotoko lalu berbalik dan akan pergi ke kampus.
Ibu khawatir karena Kotoko bahkan tidak sarapan. HAHAHHAHA.
Kotoko menggeleng, dengan lemah ia berkata, Aku menunggu di depan gedung itu selama 3 jam.
Jinko dan Satomi terkejut, 3 jam waktu yang lama ditambah Naoki dan Yuko pulang juga sudah larut malam. Satomi mengatakan ia terkesan dengan keberanian Kotoko.
Kotoko yang lemah mengatakan, Selama aku disana, Irie-kun tidak meninggalkan rumah Matsumoto-san.
Jinko dan Satomi tertawa tak percaya dengan hal itu, tapi tertawanya tertawa pahit, sedih + kaget + bingung, Jinko berbisik, Jika Naoki hanya singgah di rumah Matsumoto, itu terlalu lama. Ternyata mereka benar-benar tinggal bersama.
Jinko makin makin aja, Sekarang, sudah jelas kenama Irie menyembunyikan alamat barunya dari ibunya sendiri. Seorang pelajar pindah dari rumahnya dan tinggal bersama dengan keluarga pacarnya. jadi dia tak bisa bilang pada ibunya!
Jinko dan Satomi terlalu sibuk menggosip dengan opini mereka. Berbisik dengan suara keras, tentu saja Kotoko yang ada di dekat mereka mendengar semuanya. Kotoko yang sejak tadi diam saja akhirnya berdiri.
Jinko dan Satomi baru menyadarinya. Mereka bertanya apa KOtoko baik-baik saja. Kotoko mengiyakan kalau dirinya baik-baik saja sambil menari nari dengan beberapa gerakan senam, yang justru terlihat aneh untuk orang yang baik-baik saja. HAHAHAHAHAHA.
KOtoko udah error nih!!!! WKWKWKWKW.
Kotoko mengatakan ia akan ke kelas dan meninggalkan Jinko dan Satomi yang benar-benar khawatir dengan kondisi mental Kotoko.
Ya Ampuuuuuuuuuuuuuuun, KOtoko beneran shock!
Dan bahkan ia tak menyadari kalau ia berselisih dengan Naoki di dekat tangga. HAHHAHAHHA,
Hal ini tentu saja membuat Naoki heran, dengan tingkah dan reaksi Kotoko. Naoki heran dan memandangi Kotoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar