Irie Mama dan Naoki menemui dokter. Dokter menjelaskan bahwa ia sudah mengatakan pada Iri-chan tentang hasil test terakhir, bahwa Iri-chan menderita Angina tidak stabil.
Ibu terkejut karena suaminya tak pernah mengatakan hal itu. Dokter mengatakan bahwa mungkin Iri-chan tak ingin membuat keluarganya khawatir, makanya ia tetap diam.
Naoki bertanya bagaimana keadaan ayahnya, apakah dia baik-baik saja.
Dokter mengatakan kalau Iri-chan baik-baik saja, serangan jantung kali ini adalah ringan. Tapi jika Iri-chan tetap memaksakan diri, maka ada kemungkinan ia akan menderita myocardical infraction.
Ibu tampak sangat khawatir. Tapi dokter menangkan ibu dan mengatakan akan melakukan apapun untuk menghindari itu. Jadi dia harus istirahat dan mendapatkan perawatan. Setelah itu baru akan dilihat bagaimana nantinya. Iri-chan harus berhenti bekerja.
Ibu benar-benar tampak khawatir, ia memandangi Naoki yang masih bersikap tenang.
Ibu dengan sedih mengatakan bahwa sepertinya Iri-chan sudah mempunyai masalah jantung sejak lama. Tapi ia tidak memperlihatkannya pada mereka. Ia yakin Iri-chan sudah terlalu memaksakan dirinya.
Naoki mengatakan kalau ayahnya akan istirahat total dan akan melihat perkembangannya nanti. Ayah bertanya lagi, selama dia istirahat Iri-chan akan baik-baik saja bukan?
Ibu mengiyakan. Ia sedih mengetahui selama ini suaminya menderita. Ia tak mengerti sama sekali apa yang dipikirkan suaminya. Ibu bahkan menangis mengatakan kalau ia sudah gagal sebagai seorang istri.
Ayah menenangkan ibu dan mengatakan kalau semuanya bukan kesalahan ibu. Ia tahu Iri-chan selalu punya rasa tanggung jawab. Ia yakin ada saat-saat ia mempunyai beban sendiri dan menjadi stress. Bagaimana pun mereka beruntung karena ini bukan situasi yang mengancam jiwa.
Naoki dengan yakin mengatakan kalau ia akan melakukannya. Kotoko terkejut mendengarnya. Ibu juga terkejut karena sebelumnya Naoki tak yakin mengambil alih perusahaan ayahnya.
Naoki mengatakan kalau ia yakin ayahnya sudah tahu masalah jantungnya. Itu sebabnya ayah bergegas memintanya bersedia menjadi penggantinya. Itu sebabnya ia akan menyelamatkan perusahaan.
Ibu menangis bahagia dan berterima kasih pada Naoki.
Tapi Kotoko sama sekali tidak senang, ia memandang Naoki dengan khawatir.
"Tapi, hanya aku sendiri yang tahu mengenai mimpi Irie-kun... Bahwa
Irie-kun sebenarnya ingin menjadi dokter. Dia akhirnya menemukan
mimpinya, tapi haruskah ia menyerahkannya sekarang?"
Episode 13
~Takdir yang Jahat~
Jinko tampak khawatir karena masalah ini begitu serius, tapi ia berkata Irie tidak akan mendapat masalah melakukan itu. Jinko mengiyakan, karena Naoki itu kan Jenius.
Satomi menambahkan, lagi pula Irie lahir untuk mengambil alih perusahaan ayahnya suatu hari nanti.
Jinko kemudian bertanya bagaimana keadaan ayah Naoki.
Kotoko mengatakan kalau Iri-chan akan tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu dan harus istirahat total. Lalu Irie-kun baru bisa kembali hidup seperti kita lagi.
Jinko merasa itu melegakan. Ia berfikir dan berkata lagi, Tapi dalam situasi seperti ini, jarak antara kau dan Irie mungkin akan menjadi lebih dekat.
Satomi dan Kotoko bingung tak mengerti.
Jinko menjelaskan, Lihat, saat kau sakit atau saat kau ada di rumah sakit, karena kau merasa lemah, kau akan lebih mudah untuk jatuh cinta.
Satomi mengerutkan kening, Tapi yang masuk rumah sakit itu kan Mr. Irie.
Jinko mengatakan meski begitu, Irie pasti gelisah. Satomi mengerti.
Jinko menyemangati Kotoko. Tapi Kotoko mengatakan kalau ia tak ingin berfikir mengenai hubungan mereka saat ini. Tentu saja karena Ayah Naoki sakit dan perusahaan sedang ada dalam masalah. Ia akan sangat senang kalau Irie-kun kembali ke rumah, tapi... Jika Ayah Naoki sembuh dan Irie-kun kembali ke kampus dan belajar apa yang ia inginkan, aku akan baik-baik saja jika dia tinggal jauh dariku.
Satomi merasa tersentuh dengan niat tulus Kotoko. Meski begitu ia tahu kalau itu bukan apa yang diinginkan Kotoko sebenarnya.
Jinko heran, apa maksudmu kau bilang 'you said it'? Apa kau tak ingin Kotoko dan Irie menjadi lebih dekat?
Tiba-tiba Kin Chan berteriak, Hentikan!
Semuanya kaget, wih, Kin Chan bisa juga berteriak begitu sama teman-temennya, wkwkkwk.
Kin Chan dengan wajah serius mengatakan kalau ini bukan saatnya bercanda.
Jinko dan Satomi akhirnya menunduk diam.
Kotoko tersenyum dan membenarkan kata-kata Kin Chan.
Kin Chan mengatakan lagi, Jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan membantumu. Jadi jangan ragu-ragu, katakan saja padaku.
Kotoko tersenyum dan berterima kasih. Kotoko melihat jam tangannya dan mengatakan saatnya ia pergi. Kotoko pamitan pada semuanya.
Kin Chan kemudian duduk di bangku Kotoko dan bertanya, apanya yang 'apa'?
Satomi menebak, mungkinkah kau menyerah akan Kotoko? Apa kau menyingkir demi Irie?
Kin Chan kesal, jangan konyol! Aku tak bicara tentang sesuatu yang begitu rendah. Ini seperti aku mengirimkan dukungan pada musuhku. Keluarga Irie sedang dalam masalah, Jika aku mengambil keuntungan dari situasi ini dan mengambil Kotoko dari mereka, itu akan membuat aku seperti pria murahan.
Satomi tertawa dengan keseriusan Kin Chan dan mengatakan kalau Kin Chan dan Kotoko benar-benar sangat mirip.
Jinko berteriak mengiyakan kalau Kin Chan dan Kotoko memang mirip. Kin Chan bahagia dengan kenyataan itu.
apalagi saat Satomi mengatakan kalau Kin Chan dan Kotoko adalah pasangan yang bagus.
Tentu saja Kin Chan makin tertawa bahagia. Sayangnya satomi mengatakan kalau ia hanya bercanda membuah kebahagiaan Kin Chan hilang. Satomi mengatakan itu karena Kotoko tak bisa mencintai siapapun kecuali Irie.
Jinko menepuk Kin Chan dan mengatakan jangan memikirkan hal itu.
satomi dan Jinko kemudian sibuk dengan minuman mereka. Poor Kin Chan :')
Yang duduk di meja makan adalah Yuuki dan Naoki. Yuuki asyik makan saat Kotoko sibuk mengatakan ini dan itu, sementara Naoki hanya melihatnya saja.
Tiba-tiba Yuuki mengeluh kalau masakah Kotoko terlalu pedas. Kotoko panik, kenapa? Kenapa?
Ia mencoba masakannya sendiri dan kepedasan sendiri. KWkwkwwkkwkkw, apa pas masak ga dicicipi dulu ya? LOL.
Yuuki menyuruh kakaknya untuk tidak makan karena terlalu pedas. Sementara Kotoko masih kepedesan dan minum dengan lucu.
Kotoko dan Yuuki heran menatap Naoki yang tidak bereaksi.
Yuuki bertanya, Suara apa itu?
Dengan tenang Naoki menjawab, akar talas.
Kotoko dan Yuuki masih menatap Naoki. Yuuki berkata biasanya akar talas tidak akan membuat suara seperti itu. Tapi kemudian Yuuki sadar kalau akar talasnya tidak matang. KWkwkwkwkkw.
Kotoko panik lagi karena masakannya. Yuuki sibuk lagi menyuruh kakaknya segera meludahkan akar talas tidak matang itu.
Kotoko mengambilkan piring untuk tempat meludah dan mengatakan kalau Naoki tak perlu memaksakan diri memakannya, Naoki tak harus memakannya.
Tapi, Naoki sudah menelannya. HAHHAHHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHA.
Wajah Kotoko beneran lucu melihat Naoki menelan akar talas mentah. Kotoko dan Yuuki sama-sama kaget.
Dengan gaya Cool, datar, tanpa ekspresi, Naoki berkata, Berhenti protes dan makan makananmu, Yuki.
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! KAKOIIIII~~~
Yuuki juga masih menatap kakaknya tak percaya. Tapi kemudian ia mengeluh tapi akhirnya mengikuti kata-kata kakaknya ^^
Naoki terus melanjutkan makannya tanpa protes. Kotoko juga mulai makan akar talas yang berbunyi, karup kraup, hahahahhahaha, dari wajahnya Kotoko tampak kesulitan juga tuh makannya. LOL.
Naoki mengiyakan. Kotoko sibuk mencari peralatan sementara Naoki berjalan dan bersandar di dekat meja memasak. Naoki memandangi Kotoko yang akan membuat kopi.
Kotoko kemudian bertanya dengan ragu, apakah Naoki akan mengambil alih perusahaan ayahnya.
Naoki diam saja, ia mengalihkan pandangannya. Kotoko mengingatkan Naoki pernah mengatakan padanya bahwa ia ingin menjadi dokter.
Tiba-tiba Naoki berkata, aku tidak ingin melarikan diri.
Kotoko tampak terkejut. Ia tak mengerti apa yang dimaksudkan Naoki.
Kotoko tersenyum mendengarnya -kok pipi KOtoko rada gendutan di scene ini? Hahahaha-
Naoki kemudian berkata lagi, saat kesehatan ayahku pilih, aku akan kembali ke kampus. Dan itu belum terlambat untuk melakukan apa yang aku inginkan. Aku berfikir bukan ide yang buruk untuk mempelajari segala sesuatu sekarang.
Kotoko tersenyum mengerti mendengarnya. Ia senang Naoki tidak menyerah akan mimpinya.
Kotoko kemudian berkata, Jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan, katakan saja padaku.
Tapi kemudian Naoki tampak berfikir sesuatu.
Naoki datang ke perusahaan dan seseorang mengatakan selama presiden di rumah sakit, maka ia yang akan membantu Naoki. Well, namanya Mr. Kanamori.
Kemudian Tuan Kana ingin membantu Naoki untuk menjelaskan mengenai bahan yang ia beri semalam. Tapi Naoki mengatakan ia sudah melihatnya semalam. Ia duduk di bangku direktur.
Tuan Kana melihat betapa banyaknya materi dan bertanya, kau membacanya seorang diri?
Naoki berkata bahwa kinerja perusahaan menurun secara signifikan sejak tahun lalu. Kanamori menunjukkan daftan nama inventaris produk perusahaan yang paling populer.
Naoki melihat data dan mengetahui bahwa penjualan perusahaan telah menurun drastis.
Kanamori mengatakan perusahaan saingan mengeluarkan produk yang mirip dan menarik konsumen mereka. Presiden juga khawatir tentang hal ini. Pada tingkat ini, mungkin lebih baik pagi Pandai melakukan merger.
Naoki terkejut dan menatap Kanamori. Kanamori mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan keuangan segera.
Naoki menatap data itu lagi dan bergumam untuk dirinya sendiri, bahwa ia mengerti kenapa ayahnya sampai jatuh pingsan karena serangan jantung.
Lalu ia melihat dirinya sendiri di cermin dan tertawa malu tapi bahagia. Kotoko berkata, rasanya... kami seperti pasangan pengantin baru.
Kemudian ia memotong rumput laut membentuk tanda hati sambil bernyanyi dan bergoyang dikit, wkwkkwkwk. Bahagianyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Naoki juga berkomentar kalau harusnya G dulu baru H.
Tapi tetap saja Naoki makan sambil bekerja :D
Sayangnya Naoki sama sekali tidak merespon, ia hanya berjalan meninggalkan Kotoko yang sepertinya memang merasa dirinya istri Naoki, wkkwkwkw.
Naoki kesal dan menepis tangan Kotoko, Kotoko tak kalah, ia mengambil tas Naoki dan dengan senyuman memberikannya. Naoki mengambilnya dengan kasar dan meninggalkan Kotoko yang masih tersenyum dan tertawa gembira sambil melambaikan tangan.
HAHHAHAHAHAHAHAHA.
Dari reaksinya, Kotoko sepertinya memang tak tahu, karena ia langsung mencoba masakannya dan memang asin, wkwkwkwkkwkwk.
Tapi Kotoko membela diri dan mengatakan hari ini akar talas buatannya cukup enak. hehehehehhehe, kemampuan bertambah seiring waktu.
Dan kamera bergeser memperlihatkan Naoki tidak makan malam di rumah malam itu.
Kotoko melihat meja Naoki yang kosong.
Sudo-san mengerti, ia tahu keadaan ayah Naoki sedang buruk. Kotoko mengiyakan, itu sebabnya ia tak bisa menghabiskan banyak waktu di kampus. Sudo mengerti. Naoki dan Kotoko adalah anggota klub tenis yang penting. Karena itu Sudo berharap setelah Iri-chan sembuh, Kotoko harus segera kembali, karena mereka akan selalu menanti.
Kotoko tersenyum. Ia berterima kasih pada Sudo-san. Sudo mengatakan kalau bukan Kotoko saja yang mengkhawatirkan Naoki, mereka juga. Sudo mengatakan banyak gadis yang mengkhawatirkan dan merindukannya, seperti Matsumoto Ayako.
Sudo mengingatkan kalau anggota baru tak boleh absen latihan tanpa permisi.
Ayako mengatakan itu sebabnya ia datang untuk memberitahukan pada Sudo. Hari ini ia akan berkencan dengan pacarnya, Taketo-kun.
Lalu si Kareshi datang, Taketo. Sudo dan Kotoko terkejut. WKWKKWKWKKWKWK. Kotoko dan Sudo sejak tadi kagetnya bareng dengan gaya yang mirip apa sama ya? LOL.
Ayako lalu pergi dengan pacarnya.
Kotoko mengangguk. Kenapa dia berubah secepat itu?
Sudo menarik kesimpulan bahwa Ayako adalah bagian dari pergaulan baru anak-anak jepang.
Kotoko heran, apa yang kau bicarakan?
Sudo heran, kau tidak tahu apa itu 'Now Young?'
Kotoko tak pernah mendengar istilah itu. Ia mengerutkan kening dan berkata kalau Sudo san beneran menyesatkan dirinya.
Sudo tak mengatakan apa-apa dan meninggalkan Kotoko.
Saat masih berfikir, sebuah bola tenis mendarat di kepala Kotoko. HAHAAHAHHA. Kotoko kesakitan dan melihat siapa pelakunya yang tak lain adalah Matsumoto Yuko.
Yuko meminta maaf dan mengatakan ingin bicara sebentar dengan Kotoko.
Yuko menanyakan tentang Baoki. Kotoko mengatakan kalau Naoki sibuk bekerja di perusahaan dan pulang lewat tengah malam setiap hari. well, aku selalu bangun untuk menantinya.
Yuko berkata, Jadi kemungkinan bahwa dia akan berhenti kuliah dan mengambil alih perusahaan?
Kotoko menjelaskan kalau Naoki hanya meninggalkan kuliah untuk sementara. Naoki akan kembali secepatnya.
Tapi Yuko berfikir lain, tak ada gunanya Naoki kembali ke kampus jika dia akan mengambil alih perusahaan ayahnya.
Kotoko tampak khawatir dan ingin menjelaskan. Ia ingat percakapan mereka malam itu saat ia membuat Kopi. Kotoko tak bisa mengatakan alasan sebenarnya, Ia hanya bisa mengatakan kalau Naoki ingin kembali kuliah.
Yuko mengatakan kalau itu hanya seandainya, Naoki ingin kembali tapi mereka tidak memperbolehkannya kembali.
Kotoko tampak berfikir.
Kotoko terkejut, ia terbata-bata, bagaimana kau tau aku membuatkannya bekal makan siang?
Yuko dengan yakin menjawab bahwa ia tahu tentang Kotoko dan Naoki. Tapi ia yakin juga tak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.
Kotoko tertawa dan mengatakan tidak tidak tidak tidak tidak.
Yuko tersenyum dan meninggalkan Kotoko sendirian.
Ibu mengatakan betapa nyamannya di rumah. Di rumah sakit ia harus menemani Papa ceck up dan juga visitor datang setiap hari.
Kotoko bertanya, apa paman sudah boleh menemui visitor / pengunjung?
Ibu mengatakan kalau dokter merekomendasikan agar Papa bisa santai. Dokter membiarkan pengunjung menjenguk Papa, juga masalah pekerjaan yang ringan.
Tapi ibu mengatakan ia punya berita bagus. Yuuki duduk di samping ibu dan mendengarkan. Ibu mengatakan kalau Papa akan kembali ke rumah bulan depan.
Kotoko dan Yuuki tampak senang dan bersyukur. Ibu mengatakan hal itu tergantung pada hasil pemerikasaan, tapi sekarang kondisi papa stabil, jadi ibu memutuskan membawa papa pulang. Ibu mengatakan kalau papa juga pasti akan lebih santai di rumah dari pada di rumah sakit.
Kotoko setuju. Ibu mengatakan kalau mereka akan membebani kotoko sedikit lebih lama lagi.
Kotoko menggeleng, ia tak apa-apa dengan itu. Ibu harus menjaga papa.
Mereka berdua tersenyum. Ibu mengatakan ia harus mengambil pakaian bersih papa dan segera kembali ke rumah sakit. Ia ingin Yuuki menjadi anak baik di rumah.
Ibu terlihat senang dan memuji Naoki yang sangat bisa di andalkan.
Tapi Naoki tampak diam saja, ia hanya menunduk dan tidak bereaksi membuat ibu bingung.
Lalu mereka mendengar suara dari ruang rawat ayah dan ibu heran, karena hari ini rasanya tidak ada yang menjenguk ayah.
Naoki tampak berfikir.
Kanamori mengetahui siapa kakek itu, namanya Tuan Oizumi. Tuan Oizumi mengatakan kalau ia kebetulan ada urusan di sekitar rumah sakit, makanya ia memutuskan untuk menjenguk ayah Naoki.
Kanamori memperkenalkan Tuan Oizumi dari Hokueisha dan sekretarisnya, Tuan Yokoyama.
Naoki memperkenalkan dirinya dan membungkuk. Oizumi heran dengan nama Irie, dan Papa menjelaskan kalau Naoki adalah puteranya yang sedang training di perusahaannya, hahahah.
Tuan Oizumi mengatakan kalau sepertinya Naoki sangat bisa di andalkan.
Yokoyama mengerti, tapi bagaimana pun Naoki dan Kanamori harus tahu itu.
Ayah lalu meminta ibu mengambil kertas dan pulpen.
Naoki maju dan berhadapan dengan Yokoyama, ia mengatakan maaf atas kelancangan saya, tapi aku harap kalian meninggalkan kami untuk hari ini.
Semuanya terdiam, Papa mengatakan kalau Tuan Oizumi datang untuk menjenguknya hari ini. Naoki tidak mendengarkan dan tetap bicara pada Yokoyama bahwa ayahnya butuh istirahat. Ayahnya tidak dalam kondisi untuk bekerja.
Tuan Oizumi tampak berfikir. Sementara Papa khawatir. Naoki tetap tenang dan mengatakan kalau sebagai pengganti ayahnya, ia yang akan berdiskusi mengenai investasi.
Yokoyama marah dan mengatakan kalau Naoki terlalu muda untuk itu. Tapi Naoki meninggikan suaranya, dialah presiden sekarang.
Naoki mengalihkan pandangan ke Tuan Oizumi dan mengatakan kalau dia yang akan mengunjungi perusahaan Oizumi besok. Jadi ia minta agar Tuan Oizumi meninggalkan mereka hari ini.
Naoki membungkuk. Tuan Oizumi tampak menyukai Naoki, ia tersenyum. :'(
Ayah heran dan menegur Naoki. Naoki mengatakan ia ingin ayahnya menyerahkan semuanya padanya selama ayah masih di rumah sakit.
Ayah, Ibu dan bahkan Kanamori menunduk minta maaf padahal Tuan Oizumi sudah meluangkan waktu menjenguk.
Naoki mengerti, ia menunduk dan mengatakan ia akan datang tepat pukul 11 ke perusahaan Tuan Oizumi.
Tuan Oizumi kemudian keluar sambil tertawa. sementara Papa kali ini menggantikan Kotoko membuat huruf O dengan mulutnya, hahahahhahahaha.
Ibu juga tampak senang. ayah memangguk dan melihat Naoki, ia mengatakan kalau hal seperti itu belum pernah terjadi.
Tapi Tampaknya Naoki memikirkan sesuatu.
Naoki dengan tenang meminta maaf dan mengatakan kalau ia ada di jurusan sains dan teknik, yang artinya paling tidak ia sedikit mempelajari mengenai hal itu. Dan ia sendiri juga mempelajarinya sendiri.
Kemudian Tuan Oizumi bertanya, Tapi apa kau berencana menjadi oenerus PANDAi? Kenapa kau masuk ke fakultas itu?
Naoki mengatakan ia ingin mempunyai pengetahuan yang luas dan beragam. Ia tak pernah berfikir bahwa seseorang dengan kisaran pengetahuan sempit akan bertahan dalam masyarakat. -Aku tersinggung atas nama Kotoko, wkwkkwkwkw-
Tuan Oizumi tampak berfikir.
Naoki bertanya apa si gadis baik-baik saja?
Si gadis mengiyakan, Naoki lalu mengambilkan sesuatu yang terjatuh dan mengembalikannya. Naoki meninggalkan si gadis dan masuk ke dalam lift.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar