Mi-nam
bermimpi ia tinggal di surga yang ada patung dewa-dewa dan menjelma
jadi anggota A.N.Jell. “Ya ini pasti hanya mimpi” kata Mi-nam saat
terbangun. Tapi saat ia berbalik dan melihat para anggota A.N.Jell tidur
di sebelahnya, ia jadi kaget sekali dan berlari keluar. Di luar Mi-nam
bingung bagaimana ia bisa kembali ke mess tadi malam. Ia lalu melihat
bajunya yang kotor, dan mulai ingat kalau tadi malam ia mabuk dan jatuh
menimpa salah seorang anggota A.N. Jell. Mi-nam merasa khawatir, ia
memegang bibirnya yang terluka dan melihatnya di cermin. Ia semakin
bingung bagaimana bisa ia terluka, Mi-nam ingat kalau saat ia jatuh
bibirnya membentur bibir salah satu anggota A.N.Jell., tapi ia tidak
ingat siapa orangnya. Ia membanyangkan bibir masing-masing anggota
A.N.Jell. Mi-nam lalu jadi ketakutan, ia berdo’a sambil menutup mata
agar segera bangun dari mimpinya dan berada di dalam kamarnya saat ia
masih di asrama dulu.
Tiba-tiba
ia membuka matanya karena mendengar suara Jeremy, ia semakin kaget
karena Jeremy makan jeruk sambil jongkok tepat di depannya. “Bibir” kata
Minam spontan dan mundur kebelakang. Jeremy semakin mendekatinya dan
berkata
“Kalau kamu ingat tetang bibir. Kau ini benar-benar berani!”.
Mi-nam
ketakutan, tapi ia mengelak dan berkata kalau ia tidak tau apa-apa dan
tidak ingat apa-apa. “Kamu ini berani menipu. Kamu bukannya katakan
ingatkan... iyakan?” kata jeremy sambil memakasa Mi-nam mengaku dengan
memegang wajahnya.
“Lepaskan
saya!” kata Mi-nam memberontak. “Kamu tau bibir itu sudah jatuh dimana?
Kamu kemarin minum-minuman yang seharusnya tak kau minum. Terhadap
orang yang tak bersalah, kamu mana boleh berbuat seperti itu!” kata
Jeremy marah.
“Saya minta maaf” kata Mi-nam akhirnya. “Tau minta maaf? Cepat sana minta maaf “. “Apa?” kata Mi-nam bingung.
“Kamu bukannya mau minta maaf, cepat minta maaf sana pada kakak saya” kata Jeremy menjelaskan.
“Jadi itu bukan kamu?” kata Mi-nam bingung.
“Jika
itu saya, kamu sudah tidak akan disini lagi. Saya akan lempar kamu dari
atap. Cepat pergi minta maaf!” kata Jeremy kesal kemudian pergi
meninggalkan Mi-nam dalam kebingungan. Saat sendiri Jeremy merasa ada
yang aneh dengan Mi-nam.
Mi-nam
lalu masuk kedalam rumah, ia melihat Shin-woo sedang membuat teh dari
kejauhan. Ia tak berani mendekat karena takut bibir Shin-woo lah yang ia
tubruk. Tiba-tiba Shin-woo menyuruh Mi-nam duduk tanpa menoleh
melihatnya. Mi-nam kaget, lalu dengan takut-takut menghampirinya.
Shin-woo memberi Mi-nam teh dan berkata kalau semalam Mi-nam agak
kerterlaluan sambil mengelap bibirnya yang basah. Mi-nam melihatnya dan
langsung merasa bersalah “di sinikah?” pikirnya. Mi-nam minta maaf atas
kejadian kemarin, ia berkata tempat jatuhnya kemarin ia akan anggap
sebagai lantai.
“Lantai!”
kata Shin-woo kaget. Mi-nam tidak enak dan mencoba memperumamakan
dengan yang lebih baik dan minta maaf lagi. Shin-woo hanya senyum-senyum
mendengarnya. Tiba-tiba Jeremy datang, ia marah karena Mi-nam tidak
langsung pergi minta maaf tapi malah minum teh dulu. Mi-nam kaget, ia
berkata ia sedang minta maaf.
“Minta maaf? Bukan minta maaf pada kakak Shin-woo” kata Jeremy menahan kesal.
“Bukan disini?” kata Mi-nam bingung.
“Itu adalah Tae-kyung.. laki-laki yang kau tubruk hingga pingsan adalah Tae-kyung” kata Shin-woo menjelasakan.
“Pingsan?!”
kata Mi-nam kaget. Ternyata malam itu selain menubruk bibir Tae-kyung,
Mi-nam juga muntah di bibir Tae-kyung sehingga Tae-kyung pingsan karena
merasa jijjik.
Sementara
itu video kejadian tadi malam saat Mi-nam dan Tae-kyung dibawa
diam-diam masuk ke mobil telah tersebar di dunia maya. Berita yang
tersebar menyebutkan telah terjadi perkelahian antar Tae-kyung dan
Mi-nam. Tiga sekawan penggemar Tae-kyung kesal kepada Mi-nam karena ini
semua terjadi sejak Mi-nam bergabung dengan A.N.Jell.
Tae-kyung
di kamarnya melihat bibirnya yang terluka di cermin, ia ingin
menganggap kejadian semalam tidak pernah terjadi tapi tak bisa, ia juga
tetap merasa jijik meski ia telah membersihkan wajahnya. “Tidak bisa
begini terus.. harus dicuci sekali lagi” gumam Tae-kyung sendiri. Saat
akan ke kamar mandi, tiba-tiba Mi-nam datang. Tae-kyung yang sedang
kesal langsung mengusir Mi-nam pergi. Mi-nam kaget tapi tak pergi, malah
masuk dan berkata kalau ia datang untuk minta maaf tentang masalah
kemarin. Tae-kyung berkata kalau ia saat itu belum tenang sehingga tidak
bisa memaafkan Mi-nam, ia minta Mi-nam pergi dulu dari sana. Tae-kyung
lalu mau kekamar mandi lagi. Tapi Mi-nam tetap memaksa agar Tae-kyung
memaafkannya dulu baru pergi mandi. “Atau kamu sudah memaafkanku” kata
Mi-nam senang.
“Kenapa aku harus memaafkanmu?” kata Tae-kyung menahan kesal.
“Mungin
karena kamu adalah orang baik” kata Mi-nam masih senang. Tae-kyung
tersenyum sinis, kemudian menghampiri Mi-nam seraya berkata kalau ia
sejak awal sudah membencinya, ditambah dengan persoalan kemarin mana
mungkian ia dengan mudah memaafkannya. Kemudian Tae-kyung berteriak
keras mengusir Mi-nam dari kamarnya.
Tae-kyung
pergi kekamar mandi masih dalam keadaan kesal (kamar mandinya.. keren).
“Tunggu saya habis mandi baru datang lagi kan bisa” gumam Tae-kyung
sendiri. Sementara itu Mi-nam masih terpaku ditempatnya sejak diteriaki
tadi. Lalu tiba-tiba ia sadar dan mau pergi dari sana, tapi urung
dilakukan. Ia masuk lagi dan berteriak kalau ia menaruh teh dan lilin
aroma terapinya disana. Mi-nam menaruh teh itu di meja tapi tiba-tiba
Tae-kyung berteriak menyuruh Mi-nam pergi. “Saya akan segera keluar”
balas Mi-nam. Ia lalu bingung mau menaruh lilin itu dimana hingga
tetesan lilinnya berjatuhan di lantai. Mi-nam meletakan lilin dilantai
sementara ia mencoba memberihkan lelehan tadi. Tapi karena panas, Mi-nam
kaget dan bergerak kebelakang hingga menabrak rak cd Tae-kyung dan
hampir jatuh. Mi-nam menahan rak itu dengan tubuh dan kedua tangannya.
Tiba-tiba AC di kamar Tae-kyung nyala dan menerbangkan kertas-kertas
yang ada di meja. Mi-nam semakin bingung dan takut kalau kertas itu
jatuh di atas lilin dan terbakar. Mi-nam berusaha meniup lilin tersebut
tapi gagal, lalu ia berpikir menggunakan ludahnya untuk mematikan lilin
tersebut. Percobaan pertama gagal karena kurang jauh, Mi-nam lalu
berusaha mengumpulkan ludah. Di saat meludahkannya, Tae-kyung keluar
dari kamar mandi dan melihatnya.
“Kau meludah dikamarku” kata Tae-kyung syok.
Mi-nam
mencoba menjelaskan tapi Tae-yung sudah marah. Ia menghampiri Mi-nam
dan mendorong raknya agar tidak jatuh tapi dengan tatapan mata melihat
Mi-nam. Mi-nam merasa tidak enak, ia mencoba pergi tapi Tae-kyung
melarangnya. “Apa yang kau lakukan di dalam kamarku?” kata Tae-kyung
marah.
Mi-nam
berkata kalau ia ingin minta maaf, tapi Tae-kyung tak terima Mi-nam
meminta maaf dengan cara meludahi kamarnya, ia marah dan menggebrak rak
di belakanng Mi-nam. Dan tiba-tiba sebuah piala jatuh mengenai kepala
Mi-nam hingga berdarah dan pingsan. Tae-kyung bingung melihatnya, ia
berteriak-triak membangunkan Mi-nam sambil memegang piala tadi.
Mendengar keributan, Manager Ma, Shin-woo dan Jeremy masuk ke kamar
Tae-kyung. Mereka kaget melihat Mi-nam jatuh pingsan di lantai dan
Tae-kyung memegang piala seperti baru saja memukul seseorang. Mereka
pikir Tae-kyung lah yang memukul Mi-nam hingga pingsan.
“Berhenti.. berhenti..” teriak Jeremy dan manager Ma.
“Kamu sedang buat apa?” kata manager ma lagi.
“Aku tidak melakukan apa-apa” kata Tae-yung bingung.
Mi-nam
dibawa ke rumah sakit dengan ambulan dan ditemani manager Ma. Saat
diperjalanan Mi-nam sadar, manager Ma tanya kenapa Mi-nam berkelahi
dengan Tae-kyung. Mi-nam mencoba menjelaskan bahwa kejadiannya bukan
seperti itu, tapi manager Ma tidak mau mendengar. Mi-nam lalu berkata
kalau ia tidak apa, manager Ma lega mendengarnya, tapi tetap kesal pada
Tae-kyung. Mi-nam lalu mencoba bangun, tapi manager Ma melarang karena
mereka sudah mau sampai rumah sakit. Mendengar rumah sakit, Mi-nam jadi
khawatir kalau disana akan ada pemeriksaan fisik. “Tentu saja ada, kau
harus diperiksa seluruh badan dengan begitu kita baru bisa menuntutnya”
kata manager Ma tidak sadar. Mi-nam lalu berbisik menjelaskan bahwa jika
ia sampai rumah sakit maka semua orang akan tahu kalau ia adalah
wanita. Manager Ma keget mendengarnya, ia lalu meminta ambulan itu
berhenti saja.
Manager
Ma mengobati Mi-nam sendiri disebuah taman anak-anak. Dan untuk
mengompres lukanya, manager Ma memberikan es krim kepada Mi-nam. Manager
Ma kesal karena Tae-kyung memukul Mi-nam. Mi-nam mencoba menjelaskan
bahwa bukan Tae-kyung yang memukulnya. Manager Ma tidak percaya. Lalu
tiba-tiba Tae-kyung menelpon, manager Ma berbohong dengan berkata kalau
mereka sekarang berada di ruang gawat darurat. Manager Ma menyerahkan
teleponnya kepada Mi-nam karena Tae-kyung memaksa untuk bicara dengan
Mi-nam. Tae-kyung yang ternyata ada di rumah sakit langsung tanya Mi-nam
ada dimana. Mi-nam tidak menjawab dan malah berkata kalau Tae-kyung
menelepon untuk tahu apakah ia baik-baik saja, itu tidak perlu karena ia
tidak apa-apa sekarang. “Bukan begitu, aku menelepon cuma untuk
memeberitahu bahwa aku akan bicara dengan president Ahn dan berkata
kalau bukan aku yang memukulmu” kata Tae-kyung kesal. Mi-nam malah
berkata “Begitu juga tidak apa-apa”. Seorang perawat memperingatkan
Tae-kyung bahwa di ruang gawat darurat dilarang menggunakan hp.
Tae-kyung minta maaf tapi ia mengangakat hpnya lagi dan berkata curiga
“Kalau begitu kamu juga di ruangan gawat darurat kenapa bisa menggunakan
hp?”. Mi-nam kaget mendengarnya, dan bingung harus menjelaskan
bgaimana. Tiba-tiba terdengar suara orang berjualan telur, Tae-kyung
semakin yakin kalau Mi-nam berbohong. Mi-nam bingung harus berbuat apa,
manager Ma akhirnya merebut hpnya dan berpura-pura kalau ada gangguan
kemudian mematikannya. “Gimana ini?” kata Mi-nam bingung, sementara itu
Tae-kyung meninggalkan rumah sakit dengan perasaan senang karena tahu
kebohongan Mi-nam.
Manager
Ma dan Mi-nam tiba terlebih dahulu di studio. Manager Ma menenangkan
Mi-nam dan menyuruhnya agar tetap tenang saat bicaa dengan president
Ahn. Tiba-tiba seorang wartawan yang sudah menunggu Mi-nam mendatangi
mereka. Manager Ma mencoba menghalangi, tapi wartawan itu
memeperkenalkan diri sebagai wartawan Jing dari koran nasional dan tetap
memaksa untuk wawancarai Mi-nam menegenai berita di internet yang
menyatakan bahwa hubungan Mi-nam dan Tae-kyung tidak baik. Mi-nam
menggelengkan kepala tanda tidak setuju, tapi gerakan itu malah
memperlihatkan luka di kepalanya. Wartawan Jing melihat luka itu dan
semakin yakin kalau berita itu benar. Ia mencoba memotret Mi-nam, tapi
dihalangi oleh manager Ma. Wartawan Jing tanya apakah luka itu terjadi
karena Mi-nam di pukul seseorang.
“Bukan” kata Mi-nam berbarengan dengan tibanya Tae-kyung di studio.
“Bukankah
itu Huang Tae-kyung! Tidakkah kau dipukul oleh Huang Tae-kyung?” kata
wartawan Jing. Mi-nam keget dan menoleh ke belakang kemudian berbalik
lagi dan bicara dengan tegas bahwa bukan Tae-kyung yang memukulnya.
Tae-kung pergi setelah mendengar itu, Mi-nam lega. Si wartawan
senyum-senyum sambil berkata bahwa ia kan menulis seperti apa yang
dikatakan Mi-nam. Mi-nam mengangguk setuju.
Tapi kenyataannya lain didunia maya malah beredar berita dengan judul “Benarkan bukan Tae-kyung yang memukul Mi-nam?”.
Tiga sekawan fans Tae-yung tidak terima Tae-kyung disalahkan, mereka
berniat membalas dendam pada Mi-nam dengan membawa fans-fans lain
berdemo di depan studio untuk menentang Mi-nam masuk ke group A.N.Jell.
Mi-nam dan manager Ma yang melihat kejadian itu dari atap gedung merasa
sangat terkejut melihat reaksi fans yang begitu besar. Mi-nam merasa
bersalah dan ingin turun untuk menjelasakan kepada para fans. Tapi
manager Ma melarang dan berkata bahwa itu tidak ada gunanya dan bahkan
sangat berbahaya jika Mi-nam menemui mereka saat itu.
Mi-nam
kembali ke mess dengan perasaan bingung. Tapi ia malah dikagetkan oleh
teriakan Jeremy yang menyuruh anjingnya menggigit Mi-nam. Bukannya
menggigit, anjing Jeremy malah menjilati Mi-nam. Jeremy sangat senang
melihatnya, ia menghampiri Mi-nam dan memarahinya karena selain membuat
Tae-kyung susah Mi-nam juga telah mengacaukan kamar Tae-kyung. Mi-nam
minta maaf dan berjanji akan membereskan kamar Tae-kyung. Jeremy tak
terima dan menyuruh anjingnya terus menjilati Mi-nam. Mi-nam mencoba
menghindar dengan mau masuk kedalam, tapi Jeremy menghalangi dengan
memeluknya dari belakang. Mi-nam memohon agar Jeremy melepaskannya, ia
takut ketahuan identitasa aslinya jika dipeluk Jeremy. Jeremy
melepaskannya tapi ia merasa Mi-nam benar-benar aneh karena ia tadi
hanya bercanda tapi malah dianggap serius.
Begitu
masuk Mi-nam berpapasan dengan Shin-woo. Shin-woo tanya apa Mi-nam
baik-baik saja dan mencoba melihat lukanya. Tapi Mi-nam menghindar
karena masih takut ketahuan identitas aslinya.
“Kalau
kamu takut seperti ini, semua akan kelihatan keluar” kata Shin-woo
memperingatkan. “Apa?” kata Mi-nam bingung. Shin-woo menjelaskan jika
Mi-nam bersikap seperti itu maka semua orang akan menyalahkan Tae-kyung
karena kejadian itu. “Rupaya karena masalah ini” kata Mi-nam lega.
Mi-nam
lalu masuk kamar Tae-kyung, ia bergumam bahwa ia harus sudah selesai
membereskan kamar itu sebelum Tae-kyung pulang. Saat membereskan cd – cd
yang berserakan, Mi-nam melihat banyak sekali cd artis Mo Hwa-ran.
“Tae-kyung pasti penggemarnya” gumam Mi-nam lagi. Ia juga melihat foto
Tae-kyung bersama Mo Hwa-ran saat ia masih kecil.
“Kamu
sedang buat apa?” kata Tae-kyung yang tiba-tiba datang. Mi-nam kaget,
dan segera berdiri melihat Tae-kyung. “Kamu melihat apa lagi?” kata
Tae-kyung kesal.
“Aku
tidak melihat apa pun” kata Mi-nam. Tae-kyung tidak percaya, ia
menyeretnya Mi-nam keluar dari mess tepat saat manager Ma dan president
Ahn datang ke mess.
“Tae-kyung kamu sedang berbuat apa?” kata president Ahn.
“Usir dia dari mess!” pinta Tae-kyung.
“Apa kamu mau menambah api dalam masalah ini?” kata president Ahn.
“Kalau
begitu aku akan pindah keluar” ancam Tae-kyung. Jeremy berkata agar
Tae-kyung jangan bicara sembarang, begitu juga president Ahn. Tanpa
berkata apa-apa lagi, Tae-kyung keluar dari mess. Shin-woo meminta
president Ahn memberi waktu karena sejak awal mereka berdua tidak akur.
Jeremy memandang Mi-nam dengan perasaan kesal, president Ahn memandang
Mi-nam dengan perasaan bingung harus berbuat apa. Mi-nam tidak enak, ia
akhirnya menyusul Tae-kyung keluar dan mencoba menghalanginya pergi,
tapi tak berhasil.
Mi-nam
merasa sangat bersalah, manager Ma datang menenangkan. Ia berkata semua
ini Mi-nam harus bertahan demi kakaknya dan demi menemukan ibu mereka.
“Apakah jika sudah terkenal ibu akan mengenali saya?” kata Mi-nam
sedikit putus asa. Sementara itu di suatu tempat seoranng bibi-bibi
mengaku kepada teman-temannya bahwa Go Mi-nam adalah keponakannya yang
dulu ia titipkan di panti asuhan karena ada sedikit masalah. Ia
bermaksud menemuinya jika sudah keadaan membaik, “Ya.. sekarang
keadaannya sudah membaik” kata bibi itu. Tapi teman-temannya tak
percaya, mereka juga berkata kalau bibi itu menemui Mi-nam sekarang,
Mi-nam pasti akan menolaknya karena dulu ia tega membuang Mi-nam ke
panti asuhan. Bibi itu tidak terima, Mi-nam pasti akan menemuinya karena
ia adalah satu-satunya keluarga yang Mi-nam miliki sekarang.
Ternyata
Mo Hwa-ran tinggal di hotel yang sama dengan Tae-kyung. Tapi tidak
seperti sikap fans pada idolanya Tae-kyung malah bersikap dingin dan
sinis saat bertemu Mo Hwa-ran di dalan lift. “Sudah lama tidak bertemu.
Di luar negeri gosip mengenai kamu pun bisa terdengar. Kelihatannya kamu
skearang benar-benar orang yang terkenal di Korea ya?” kata Mo Hwa-ran.
“Berita
mengenai nyonya kelihatannya sudah tidak terdengar lagi, sepertinya
nyonya sudah keluar dari dunia ini” balas Tae-kyung dingin. Mo Hwa-ran
tertawa dan kemudian ia berkata “Nyonya??? waktu kecil kamu masih
panggil saya ibu”. “Waktu kecil saya tidak mengerti. Saya masih mengira
orang yang melahirkan saya itu adalah ibu” kata Tae-kyung dingin. Lift
terbuka dan Tae-kyung segera keluar dari sana.
“Tae-kyung!”
panggil ibunya. Tae-kyung berhenti tapi ia berkata agar ibunya itu
pura-pura tidak mengenalnya seperti saat ia kecil, saat ia harus
pura-pura tidak mengenal ibunya.
Saat
rapat, president Ahn mengumumkan bahwa Mi-nam akan melakukan debut
pertamanya saat acara Asian Music Festival, yakni dua minggu lagi dan
bukan saat peluncuran album ke-6 seperti rencana sebelumnya. Manager Ma
kaget mendengarnya, ia merasa Mi-nam belum siap. Stylish Wang yang tahu
kebenaran tentang Mi-nam mencoba membantu manager Ma menyakinkan
presiden Ahn, tapi presiden Ahn sudah mengambil keputusan dan keputusan
ini tak bisa diganggu gugat lagi karena president Ahn berpikir dengan
acara ini gosip-gosip tentang Mi-nam bisa di redam. President Ahn lalu
dengan semangat meminta semua orang menyiapkan sesi pemotretan untuk
debut Mi-nam.
Manager
Ma dan stylish Wang menjemput Mi-nam kelokasi pemotretan. Saat di luar
messs, Mi-nam menolak ikut pemotretan karena perjanjiannya ia hanya akan
tinggal disana selama 1 bulan saja. Manager Ma menyuruh Mi-nam
pelan-pelan bicaranya, ia menjelaskan bahwa ada sedikir perubahan
rencana dan ia tak bisa menolaknya itu. Stylish Wang memukul manager Ma
sambil marah-marah dan menyuruh manager Ma mencari jalan terbaik untuk
mereka. Tidak tega melihat manager Ma dipukuli, Mi-nam akhirnya setuju
pergi ke lokasi pemotretan. Mereka akhirnya pergi, tapi ternyata
Shin-woo melihat dan mendengar semuanya dari atap mess.
“Rupanya begini” gumam Shin-woo sendiri.
Lalu
tiba-tiba Jeremy datang menghampiri Shin-woo. Jeremy tanya Shin-woo
sedang melakukan apa di atap sendirian. Shin-woo berkata kalau ia cuma
melihat-lihat keadaan sekitar. Jeremy bingung dan mencoba mencari hal
menarik apa yang bisa dilihat di sana. “Kamu ini bodoh jadi akan sangat
sulit mengetahuinya” kata Shin-woo bercanda dan pergi dari sana. Jeremy
semakin penasaran, ia mengejar Shin-woo agar memberitahunya. Jeremy
menebak hal yang menarik itu pasti berhubungan dengan Go Mi-nam.
Shin-woo kaget mendengarnya. Jeremy lalu berkata kalau Mi-nam itu lucu,
karena saat Tae-kyung pindah ia menangis. “Menangis?” kata Shin-woo
kaget. Jeremy merasa Mi-nam itu seperti gadis karena menangis saat
sesuatu yang baik terjadi. Apalagi untuk ukuran seorang lelaki, Mi-nam
itu aneh. “Badannya terlalu halus, kurus dan lemah seperti gadis” kata
Jeremy. Shin-woo tak menanggapinya.
“Kak, kau pasti menyukainya. Malam itu kakak juga menjaga hingga akhir, iya kan?”.
“Benar”
kata Shin-woo sambil mengingat kejadian malam itu. Malam itu saat akan
mengantar Mi-nam yang mabuk kembali ke mobil, secara tak sengaja mereka
berpelukan dan saat itu juga Shin-woo tahu kalau Mi-nam adalah seorang
wanita.
“Kelihatannya hubungan kakak dengan bocah banci itu sangat akrab” kata Jeremy membuyarkan lamuanan Shin-woo.
“Saya rencana mau membiarkannya sementara dulu” kata Shin-woo. Jeremy tak mengerti maksudnya.
Pemotretan
Mi-nam berjalan lancar, Mi-nam lalu harus ikut latihan dance. Mi-nam
sebetulnya kesusahan tapi ia bertahan demi tujuannya. Aksi para fans
A.N.Jell yang menentang masuknya Mi-nam dalam grup A.N.Jell pun masih
berlangsung.
President
Ahn meyakinkan seseorang ditelpon bahwa Mi-nam adalah orang yang tepat
untuk masuk ke grup A.N.Jell, ia juga menyakinkan bahwa gossip tentang
Mi-nam selama ini hany kebohongan. President Ahn memberitahu kalau orang
itu bisa melihat kebenarannya malam ini. Sementara itu Tae-kyung yang
memantau berita menganai A.N.Jell lewat internet merasa kesal karena
gisip tentang dirinya dan Mi-nam tak redam-redam juga. Tiba-tiba sebuah
sms datang meminta Tae-kyung datang ke acara debut Mi-nam, tapi
Tae-kyung malas dan mengacuhkan sms itu.
Mi-nam
curhat pada stelish Wang tentnag perasaan bersalahnya karena membohongi
banyak orang, tapi ia harus bertahan karena ia melakukan ini untuk
membantu kakaknya dan ini hanya sementara. Stylish Wang menguatkan
Mi-nam dan berkata kalau ia tidak bersalah berbuat seperti itu, stylish
Wang lalu mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apakah sudah meletakan
gumpalan untuk menutupi bagian dadanya agar tidak ketahuan. “Aku selalu
memakainya” kata Mi-nam sambil menunjukan gumpalan yang ia kenakan.
Presiden
Ahn melakukan video call dengan Tae-kyung, ia minta Tae-kyung membantu
Mi-nam meredam gosip selama ini dengan datang di debut pertama Mi-nam.
“Saya akan mempertimbangkannya” kata Tae-kyung. Presiden Ahn tak mau
tahu ia tetap minta Tae-kyung datang, dan ia akan mengirim email jadwal
acaranya. Tae-kyung akhirnya tak dapat menolak.
Mi-nam
melakukan latihan dance terakhirnya, tiba-tiba gumpalan Mi-nam jatuh
dan ditemukan stylish Wang. Untungnya dancer lain tidak menyadarinya,
mereka terlalu senang arena Mi-nam akhirnya bisa mengikuti tarian
mereka. Stylish Wang heran melihat sebuah bola mengelinding kearahnya,
tapi ia kemudian ingat bahwa bola itu adalah gumalan dada Mi-nam.
Presiden
Ahn dan Tae-kyung masih melakukan video call, Tae-kyung membaca email
yang dikirim presiden Ahn tapi tertanya email itu salah. Presiden Ahn
minta Tae-kyung jangan menutup monitornya karena ia akan segera kembali
mengirim jadwalnya setelah mencarinya di kompter lain. Presiden Ahn pun
pergi dari ruangan itu, tapi secara tak sengaja ia menggeser laptopnya,
Tae-kyung menunggu dengan bosan. Tapi tiba-tiba ia melihat sesuatu yang
menarik. Ia melihat Mi-nam dan Stylish Wang masuk ke ruangan itu dengan
terburu-buru. “Cepat masukan ini disini” kata stylish Wang. Mi-nam
ragu-ragu apa tidak apa-apa jika ia melakukan di sana. Stylish Wang
memaksa, ia berjongkok dan membuka celana Mi-nam. Tae-kyung terkejut
melihatnya. Stylish Wang minta Mi-nam mematikan lampunya agar orang luar
menganggap ruangan itu kosong. Gambar di monitor Tae-kyung jadi gelap
semua setelah lampu dimatikan, Tae-kyung penasaran apa yang mereka
lakukan tapi Tae-kyung tetap bisa mendengar pembicaran kedua orang itu.
Tye-kung terkejut sekali mendengar pembicaraan kedua orang itu. Setelah
itu, lampu dihidupkan, Mi-nam tanya bagaimana penampilannya sekarang,
“Sekarang segalanya sesuatunya sudah terlihat laki-laki” kata Stylish
Wang.
“Terima
kasih. Berkat kau, tidak akan ada yang tahu kalau aku seorang wanita”
kata Mi-nam. “Rupanya dia adalah seorang wanita” gumam Tae-kyung
tekejut, ia lalu merekam video itu.
Tae-kyung
berpikir sejenak, kemudian ia pergi ke studio. Di perjalanan Tae-kyung
menelpon president Ahn dan minta bertemu segera karena ada masalah
penting yang harus ia bicarakan. Tae-kyung mengemudi dengan kencang,
karena ia sudah tak sabar membuka kedok Mi-nam. Sampai di studio,
Tae-kyung langsung menghampiri Mi-nam. Mi-nam ketakutan melihat
Tae-kyung tiba-tiba datang kesana dan memandangnya dengan tajam. Semua
orang yang melihatnya juga kaget dan takut terjadi apa-apa. Mi-nam janji
bahwa ia tidak akan melakukan kesalahan lagi, tapi tiba-tiba Tae-kyung
memeluknya. Semua orang kaget melihatnya, Tae-kyung melepaskan
pelukannya setelah yakin Mi-nam adalah seorang wanita. Tae-kyung hampir
mengatakannya kebenaran itu dihadapan semua orang, tapi tiba-tiba ia
terganggu dengan blitz kamera. Tae-yung dan Mi-nam melihat asal cahaya
itu. Ternyata president Ahn sengaja mengajak wartawan Jing melihat
keakraban Tae-kung dengan Mi-nam malam itu.
Tae-kyung
ingin bicara dengan president Ahn, tapi president Ahn minta Tae-kyung
bicara lain kali saja karena ia sudah ada janji dengan wartawan Jing.
Tae-yung mendesak karena masalah ini sangat penting, tapi tetap tak
bisa. Presiden Ahn akhirnya pergi dengan wartawan Jing, Tae-kyung merasa
kecewa dan kesal sekali.
Sementaa
itu manager Ma merasa curiga, Tae-kyung ada maksud lain dengan memeluk
Mi-nam dihadapan wartawan Jing tadi. “Apa mungin ia sudah berubah?” kata
manager Ma. Mi-nam membenar, ia tadi juga merasa ketakutan saat melihat
Tae-kyung tiba-tiba datang. Lalu Manager Ma menyuruh Mi-nam mandi
terlebih dahulu di lantai atas yang sepi sebelum yang lainya mandi dan
ia akan menjaga diluar selama Mi-nam mandi. Mi-nam setuju mendengarnya
ide itu. Jeremy berlari memeberitahu keanak-anak dancer bahwa air
dikamar mandi lantai itu tidak keluar. Kemudian salah seorang dancer
menenangkan dan berata bahwa mereka masih bisa mandi di lantai atas.
Mereka pun rame-rame pergi kesana. Jeremy berkata pada Shin-woo kalau
Mi-nam sekarang pun tak pergi mandi bersama-sama, ini menguatkan
dugaannya kalau Mi-nam itu wanita, ia merasa mereka semua telah tertimu
oleh Mi-nam. Jeremy pergi, Shin-woo berpikir sejenak lalu pergi menyusul
Jeremy.
Mi-nam
pergi mandi, dan manager Ma menjaga di luar. Tiba-tiba manager Ma
mendapat telpon kalau anak-anak dancer pergi ke lantai atas untuk mandi.
Manager ma pergi untuk mencegeh mereka datang. Mi-nam sedang berganti
baju, saat kelompok dancer datang. Ia bingung harus sembunyi di mana.
Para dancer segera membuka baju begitu tahu kalau di sana ada air.
Mi-nam sembunyi dipalih pilar, tiba-tiba seorang dancer menyapanya.
Mi-nam memalingkan muka saat menjawab pertanyaan temannya itu. temannya
pergi karena merasa Mi-nam sombong. Mi-nam benar-benar bingung tak tahu
bagaimana caranya bisa keluar dari sana. Tiba-tiba Mi-nam mendapat ilham
bahwa ia cukup menganggap bahwa mereka adalah malaikat-malaikat kecil
seperti digambar-gambar dan ia tidak akan berdosa jika melihatnya (haha
melihat apa coba..). Ia lalu mencoba keluar tapi ia langsung sadar lagi
saat Jeremy menyapanya dan membuka handuk didepannya (haha..). Jeremy
pergi mandi, Mi-nam masih bengong karena kejadian itu, lalu Shin-wo
datang menutup kepala Mi-nam dengan handuk. Ia mengantar Mi-nam keluar
kamar mandi dan berkata “Bukankah kamu sudah selesai mandi dan mau
keluar”. Mi-nam membenarkan, ia segera lari menjauh dari sana.
“Untunglah tidak ketahuan” kata Mi-nam setelah melihat keadaan aman. Tapi tiba-tiba Tae-kyung ada disana dan berkata
“Kau sudah ketahuan olehku.. aku sudah melihatmu..”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar