Páginas

Minggu, 15 September 2013

Sinopsis Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 15 Part 2

Image Hosted by ImageShack.us
Dan benar saja, yang diundang adalah kakek Oizumi dan Sahoko. Kakek mengucapkan selamat atas kepulangan ayah ke rumah. Ia mengatakan Naoki mengundang mereka dan mereka datang untuk mengucapkan selamat.
Kotoko terkejut melihat kedatangan Sahoko dan kakeknya. Ayah Naoki berdiri dan berterima kasih karena sudah datang. Ibu dan ayah menunduk.

Image Hosted by ImageShack.us
Ibu langsung permisi sebentar dan mendekati Naoki. Ia berbisik kesal, sudah kubilang hari ini acara keluarga saja.
Naoki memandang ibunya dengan dingin, karena itu aku mengundangnya.
Kotoko tampak menelan ludah.

Image Hosted by ImageShack.us
Naoki berbalik dan memperkenalkan Sahoko pada ayahnya.
Sahoko seperti biasa tampak anggun *tapi aku muak melihat wajahnya T_____T" gomen~*
Ayah menyapa Sahoko. Ayah Kotoko berdiri dan mempersilahkan Mereka duduk. Kotoko juga berdiri.
Kotoko dan ayahnya terpaksa pindah karena Naoki duduk dekat Sahoko. Tapi kemudian Kotoko baru menyadari tak ada kursi tersisa untuknya T_____________________T"
Kotoko bingung mau duduk dimana. Ia melihat-lihat dimana yang kosong, sayang sekali tak ada tempat. Akhirnya ia mengambil kursi di ruang makan :'( *poor Kotoko*

Image Hosted by ImageShack.us
Yuuki berkenalan dengan Sahoko. Sahoko mengucapkan selamat karena ayah Naoki sudah keluar dari rumah sakit.
Sahoko memberikan sesuatu pada ayah dan ibu Naoki sementara Kotoko akhirnya bisa duduk juga diantara ibu dan ayah Naoki.
Yang dibawa Sahoko adalah bekal buatan sendiri. semuanya kagum dengan keahlian masak Sahoko, termasuk Kotoko yang hanya bisa menelan ludah.

Image Hosted by ImageShack.us
Semuanya mencoba masakan Sahoko termasuk Kotoko. Ayah memuji rasa masakan Sahoko. Sementara Kotoko hanya bisa terdiam.
Ibu meminta ayah jangan berlebihan, karena mereka juga punya masakah koki profesional. Kotoko tersenyum saat ibu masih mengingat ayahnya.
Tapi setelah ibu menggigit masakah Sahoko, ia tak bisa bilang apa-apa lagi, masakah Sahoko memang enak.
Kasian Kotoko yang hanya tersenyum pahit. Bahkan ayahnya seperti memuji masakah Sahoko juga. Dan Naoki makan masakan Sahoko dengan tenang.
Kotoko beneran tak tahu harus ngapain. Ia beneran kalah dari Sahoko, dan lagi ia hanya bisa mematung.

Image Hosted by ImageShack.us
Saat Tuan Oizumi dan ayah Kotoko berkenalan sebagai koki profesional, Sahoko mengatakan ia merasa tersanjung makananannya dicoba koki profesional, kotoko terlihat tersenyum. Tapi saat ayahnya mengataakan kalau ia berharap Sahoko membantunya di restoran, senyum Kotoko berubah pahit. Bahkan saat ayahnya membicarakan makanan dengan Sahoko, Kotoko hanya bisa mengangguk dan tersenyum pahit.
Ayah Kotoko bertanya dari mana Sahoko belajar memasak, Sahoko menjawab kalau ia belajar dari ibunya. Ayah Kotoko memuji kemampuan ibu Sahoko.
Kali ini Kotoko tak tersenyum lagi, ia memandangi Sahoko dan Naoki bergantian, ia menunduk sedih. Aku rasa dalam hatinya ia berfikir kalau Naoki dan Sahoko ini memang serasi.

Image Hosted by ImageShack.us
Bahkan Yuuki juga memuji masakan Sahoko. Dan Naoki terlihat senang Yuuki menyukainya. Kotoko hanya menunduk sambil memonyongkan bibir, ia sebal, tapi ya mau bagaimana lagi?
Akhirnya hanya Kotoko yang tak bersuara di rumah itu, ia hanya mendengarkan, dan makan dengan lucu *tepatnya kawaiiii*

Image Hosted by ImageShack.us
Tapi pada akhirnya Tuan Oizumi menyadari keberadaan Kotoko dan Kotoko memperkenalkan dirinya. Kotoko tersenyum dengan makanan di mulutnya.
Tapi reaksi Tuan Oizumi agak aneh, bahkan menghela nafas. Semuanya heran.
Tuan Oizumi mengataakn kalau ia hanya mendengar ibu sangat menyukai Kotoko, jadi ia penasaran pada Kotoko.
Kakek menatap Kotoko dengan tatapan aneh dan Sahoko menegur kakeknya yang kurang sopan. Sementara itu Kotoko tak peduli dengan hal itu dan terus tersenyum dengan mulut penuh makanan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kakek menyadari kalau ia tidak sopan. Kakek mengatakan karena Kotoko cantik sekali, jadi ia suka memandang Kotoko.
AIGOOOO!!!! Lihatlah wajah Naoki saat kakek-kakek menggoda Kotoko, Naoki tampak marah deh.
Semuanya tertawa. Kotoko ikutan tertawa dan mengatakan kalau ia sangat tersanjung.
Tapi kemudian Sahoko bicara dan mengajak Kotoko bicara diluar.  Kotoko sempat terkejut. Sahoko mengatakan ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Kotoko.
Kotoko mengerti dan tersenyum dengan mulut penuh makanan, HAHAHHAHAHHA. Suka deh gaya Kotoko :D

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko dan Sahoko pergi ke suatu tempat di rumah keluarga Naoki, kereeeeen tempatnya, baru pertama kali liat.
Sahoko minta maaf karena kakeknya tak sopan pada Kotoko. Tapi KOtoko memang gadis yang tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu, ia mengatakan jangan khawatir, aku tidak terganggu.
Sahoko mengatakan kalau sejujurnya ia dan kakeknya iri pada Kotoko.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, karena kau tinggal bersama Naoki-san lebih dari dua tahun. Dan lagi ibu Naoki menyukaimu. Karena itu aku iri padamu, Kotoko-san.
Kotoko hanya bisa tertawa merasa tak enak hat pada Sahoko. Kotoko terdiam dan melirik Sahoko, ia akhirnya bertanya, Sahoko-san, kenapa kau suka Irie-kun?

Image Hosted by ImageShack.us
Sahoko tampak berfikir kemudian tersenyum. Sahoko berkata, Hari saat kakek memintaku datang ke perusahaannya untuk membicarakan hal yang penting, sebenarnya itu soal pertemuan perjodohanku dengan Naoki-san.
Sahoko teringat kembali pertemuan pertamanya dengan Naoki.
Sahoko mengatakan kalau Naoki itu pria yang baik. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi aku tidak menyangka kalau itu adalah Naoki-san.
Kita bisa melihat kesedihan terpancar dari wajah Kotoko.
Sahoko masih bercerita sambil tersenyum tulus, Jadi saat aku bertemu dengannya lagi, aku terkejut sekali. Kurasa itu takdir.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko terdiam. Ia menghela nafas dan berkata dalam hati, "aku juga jatuh cinta pada Irie-kun di pandangan permata. Dari situ cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Dan akhirnya kami tinggal di rumah yang sama. Tapi aku tidak sempat merasakan itu adalah takdir. Waktu berlalu tanpa ada kemajuan dari hubungan kami."
Dan Kotoko teringat saat ia pertama kali melihat Irie di acara penerimaan murid baru saat SMA. Juga kenangan-kenangan selama 2 tahun bersama Naoki.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko melamun dan berkata, Ku harap aku bertemu dia dengan cara sepertimu.
Sahoko heran, kau berharap kau menemuinya?
Kotoko sadar dan memperbaiki kalimatnya, Oh Tidak, aku berharap aku bertemu dengan seseorang.
Kotoko dan Sahoko sama-sama tersenyum.
Sahoko kemudian berkata lagi kalau sebenarnya ia ingin membatalkan pertemuan perjodohan itu. Karena ia merasa ini terlalu cepat, ia masih kuliah. Tapi kakeknya meminta setidaknya menemuinya. Dan ingin ia menghadiri pertemuan.
Sahoko kemudian tersenyum geli sendiri, Meskipun aku tak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Hidup ini aneh ya?
Kotoko tersenyum, benar sekali. 

Image Hosted by ImageShack.us
Kemudian wajah Sahoko yang sejak tadi tersenyum menjadi sedih. Ia mengatakan kalau sebenarnya ia takut.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, setiap kebaikan Naoki-san padaku, aku merasa Naoki-san yang sebenarnya semakin jauh. Aku merasa aku tak bisa mengerti apa yang benar-benar ia pikirkan. Aku kehilangan percaya diri. Aneh ya?
Kotoko memperhatikan Sahoko yang sedang mengutarakan isi hatinya. Sahoko memang tampak seperti takut kalau Naoki selama ini tak tulus padanya.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko tersenyum dan mengatakan dengan tulus, Kurasa itu terjadi karena Sahoko-san sangat mencintai Irue-kun.
Sahoko terkejut dengan jawaban Kotoko.
Kotoko mengatakan kalau itu sama sekali tidak aneh. Saat kau jatuh cinta pada seseorang, kau akan merasakan hal itu. Meskipun kau bertekad tidak menyerah, sedikit demi sedikit kau akan kehilangan rasa percaya dirimu. Sahoko-san cantik dan pendiam. Jika gadis sempurna sepertimu merasakan itu, gadis lain akan lebih merasakannya.
Sahoko tampak lebih baik setelah mendengarkan pendapat Kotoko. Kotoko tersenyum dan berkata lagi, Tapi jika dia baik padamu sedikit saja, kau akan bahagia dan berharap hal lebih akan terjadi. Kau akan jadi orang paling bahagia di dunia. Tapi jika dia cuek padamu, kau akan takut dan kau merasa dia membencimu. Begitulah perputarannya tanpa akhir. KAu akan merasa kau harus melakukan yang terbaik. Tapi perasaanmu selalu naik turun.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko mengatakan hal itu sambil memikirkan apa yang terjadi padanya selama 2 tahun terakhir. Saat ia merasa bahagia sekaligus kesal pada Naoki. Kotoko menyampaikan bagaimana perasaannya terhadap Naoki selama ini.
Sahoko memandangi Kotoko dengan tatapan aneh. Seolah ia tahu kalau itu adalah pengalaman Kotoko.
Sahoko bertanya, Kau juga pernah jatuh cinta dengan seseorang, Kotoko-san?
Kotoko membantahnya dan mengatakan kalau itu tak seperti yang dipikirkan Sahoko.
Kotoko tersenyum.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko kemudian mengatakan lagi, Aku tahu, Irie-kun sungguh mencintaimu, Sahoko-san. Aku yakin ia jatuh cinta padamu.
Sahoko heran, kenapa kau bisa yakin?
Kotoko tertawa, ia juga bingung dan mengatakan kalau ia tak bisa menjawabnya.
Dengan yakin Kotoko mengatakan kalau perasaannya memang mengatakan begitu, bahwa Naoki jatuh cinta pada Sahoko. Ia meminta Sahoko untuk yakin.

Image Hosted by ImageShack.us
Malam harinya akhirnya Sahoko dan kakeknya pulang. Ayah, Ibu dan Naoki mengatar sampai ke luar. Kakek sih masih mengingatkan kesehatan ayah, tapi yang paling tak aku suka, dia selalu mengungkit pertemuan pertunangan. Sebel deh!
Kakek mengajak Sahoko untuk naik ke mobil. Tapi Sahoko mengatakan ia masih ingin bicara dengan Naoki.
Kakek bertanya apa Naoki keberatan. Naoki tentu saja menjawab tidak, ia mengatakan ia akan memastikan Sahoko pulang dengan selamat.
akhirnya kakek pulang sendiri.

Image Hosted by ImageShack.us
Setelah kakek pergi, Naoki mengajak Sahoko jalan. Sahoko pamit pada ayah dan ibu.
Ibu sangat kesal melihat Sahoko. Mereka bahkan memandangi kepergian Sahoko dan Naoki.

Image Hosted by ImageShack.us
Ibu kembali ke rumah dan mulai mengumpat, ia bahkan ingin menabur banyak garam untuk menjernihkan rumah. HAHAHHAHHAHAH, mau buang sial si mami.
Ayah tertawa dan meminta istrinya jangan begitu.
Ibu masih saja tak setuju dengan pertunangan ini dan bertanya lagi apakah ayah yakin akan hal ini.
Ayah menghela nafas dan mengatakan kalau Naoki sudah memutuskannya. Mereka tak bisa apa-apa.
Ibu beneran kelihatan sedih, tak tahu harus bagaimana,

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko sedang mencuci piring dan ibu menghampirinya, menyuruh Kotoko melakukannya besok saja, karena hari ini pasti Kotoko kelelahan. Kotoko mengatakan ia masih belum mengantuk, jadi ia akan menyelesaikannya. Kotoko tahu ibu juga lelah dan menyuruhnya tidur.
Ibu merasa tak enak pada Kotoko. Tapi Kotoko mengatakan tak apa-apa, karena tinggal sedikit lagi. Kotoko meneruskan mencuci piringnya sambil tersenyum.
Ibu masih belum beranjak dan memandangi Kotoko.

Image Hosted by ImageShack.us
Ibu akhirnya mulai bicara dan memanggil nama Kotoko. Kotoko heran dengan ibu yang mendekatinya, Kotoko mematikan keran air.
Ibu berdiri di hadapannya dengan wajah sedih seperti akan menangis. Ibu kemudian meminta maaf pada Kotoko. Ibu bahkan sampai membungkuk :'(
Kotoko sangat terkejut. Ia membelalakkan matanya.
Ibu mengatakan kalau ia selalu berkata mereka akan menjadi satu keluarga. Tapi malah terjadi hal seperti ini. aku mencoba mendukung kalian berdua. Tapi akhirnya aku melukai perasaanmu. Aku merasa tidak enak atas apa yang terjadi.
Ibu menangis dengan sedih. Kotoko melihat ibu dan mulai berwajah sedih juga. Tapi Kotoko masih berusaha kuat dan mengatakan kalau semuanya bukan salah ibu.
Ibu mengatakan bagaimana pun ia masih belum menyerah pada Kotoko.
Kotoko akhirnya memaksakan diri untuk tersenyum. Ia berterima kasih.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko berusaha tegar dan tersenyum, meski kita tahu kalau Kotoko sangat sedih. Kotoko berkata,  Aku sangat senang anda memikirkanku sejauh itu. Aku menganggap anda sebagai ibu kandungku. Dari awal dan seterusnya. Walaupun Irie-kun menikah.
Ibu benar-benar tersentuh. Ia menggenggam tangan Kotoko dan tak tahan lagi untuk menangis sekeras-kerasnya, ibu akhirnya meninggalkan Kotoko dan berlari ke kamar.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko sendirian di dapur. Wajahnya masih terlihat sedih.
Kotoko hanya bisa menghela nafas dan merelakan semuanya kali ini.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko selesai mencuci piring saat Naoki tiba di rumah. Naoki menanyakan dimana orang tuanya, apakah sudah tidur?
Kotoko mengiyakan. Naoki akan naik ke lantai dua, saat di tangga, Kotoko memanggilnya.
Naoki melihat Kotoko di bawah. Kotoko yang mendongak mengatakan dengan tulus kalau Sahoko benar-benar orang yang baik.
Naoki berkata, Dia cantik kan? Dia juga hebat memasak.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko tersenyum dan mengatakan bukan cuma itu, Saat aku bicara dengannya, aku bisa bilang kalau dia sangat mencintaimu. Jika wanita seperti dia mencintaimu, tak mungkin kalau kau tidak jatuh cinta padanya.
Kotoko hanya tertawa sambil mengatakan itu, meski nada suaranya menunjukkan ia juga sedih. Pada akhirnya ia bahkan membalikkan badan membelakangi Naoki.
Naoki mengomentari dan mengatakan kalau Kotoko juga harus mencari pacar yang baik.
Tanpa tahu bagaimana perasaan Kotoko, Naoki naik ke lantai dua dengan kejam.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko masih dibawah dalam posisi yang sama. Kotoko menangis. Hatinya pasti terluka, sangat terluka.
T_____________T"
*marri menangis bersama-sama :'(*

Image Hosted by ImageShack.us
Hari berikutnya, Kotoko datang ke restoran ayahnya. Kotoko heran kenapa ayahnya sendirian, ia menanyakan Kin Chan dan senior Odawara. Ayah mengatakan kalau ia menyuruh mereka membeli sesuatu.
Kotoko memang tak dapat menyembunyikan kesedihan hatinya sebagaimana pun ia mencoba ceria. Saat ia akan membersihkan restoran, ayah memanggilnya. Ayah mengatakan ada yang harus ia bicarakan sebelum bekerja.

Image Hosted by ImageShack.us
Ayah dan Kotoko duduk berdua. Kotoko bertanya apa yang ingin ayahnya bicarakan. Ayah mengatakan kalau mereka harus pindah dari rumah Iri-chan.
Kotoko cukup kaget mendengarnya.
Ayah mengingatkan Kotoko mengenai kemarin. Naoki serius soal pernikahannya. Jika sudah begitu, mereka tidak boleh lagi tinggal dirumahnya. Lagi pula tuan Oizumi juga pasti merasa tidak enak. Jika mereka masih disana, Naoki dan Sahoko tak akan bisa menikah.
Jadi ayah mengajak Kotoko pindah ke rumah baru, tak masalah jika rumah itu tua atau kecil.
Kotoko tampak sedih dengan hal itu. Bagaimana pun ia tetap mengerti.

Image Hosted by ImageShack.us
Kin Chan dan Odawara kembali ke restoran, tapi tidak masuk karena melihat situasinya. Kin Chan masih dekat pintu mencoba mendengarkan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko dan Ayahnya masih terdiam. Kotoko mengerutkan kening dan menangis.
ayah tak tahu harus bagaimana, ia mengatakan ia juga tahu rasanya.
Kotoko masih menangis dan berkata, aku sungguh lemah, ya? Biarpun sakit yang aku rasa, aku sudah berjanji pada diriku akan terus mencintai Irie-kun. Tapi.....
Ayah menggeleng dan mengatakan penting untuk tahu kapan waktunya berhenti. Itu kesempatan besar membuat Naoki-kun merasa kau gadis yang menarik.
Ayah mencoba menghibur hati puterinya yang terluka. Tapi KOtoko tetap tak bisa menghentikan air matanya.
akhirnya ayah menepuk Kotoko dan menyuruhnya segera melupakan Naoki.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko diam saja. Ia masih menangis dengan sedih.
Di luar, Kin Chan mendengarkan semuanya. Kin Chan juga merasakan kesedihan Kotoko. Tapi matanya menunjukkan kali ini ia akan melakukan hal yang serius.

Image Hosted by ImageShack.us
Malam itu, KOtoko berjalan pulang sambil memandang langit. Ada bintang jatuh.
"Sudah berapa banyak harapan yang aku ucapkan pada bintang jatuh. Tapi mulai dari sekarang, aku harus berhenti membuat harapan."
Kotoko menghela nafas. Ia terlihat sedih dan mulai menunduk, melanjutkan langkahnya.

Image Hosted by ImageShack.us
Hari pertunangan, ibu memakai kimono lengkap, tapi dengan wajah yang sangat sedih. Ayah menegur ibu agar jangan berwajah seperti itu.
Ibu merajuk, tapi aku harus bagaimana? Hari ini hari pertunangan Naoki. Ini hari terburuk yang pernah ada dalam hidupku.
Ibu seperti akan menangis. Ayah menenangkan ibu, ayah mengatakan kalau ia juga tak ingin membuat ibu tertekan tapi mau bagaimana lagi. Kita akan adakan upacara pernikahan dan resepsi.
Ibu histeris menutup telinganya dan menyuruh ayah tidak mengatakan hal seperti itu, karena ia mau menangis mendengarnya.

Image Hosted by ImageShack.us
Naoki turun dari lantai dua dengan santai mengajak ayah dan ibunya pergi. Ibu beneran ga bisa berkata apa-apa kali ini.
Setelah semuanya pergi, Kotoko keluar dari dapur dan memandangi kepergian mereka.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko masuk ke dapur dan berdiri di depan lemari es. Ia memandangi foto Sahoko yang tertempel disana dengan sedih. Kotoko mengambilnya.

Image Hosted by ImageShack.us
Keluarga Irie tiba di lokasi pertunangan. Ibu tidak masuk dan masih berdiri di luar menghela nafas. ayah dan Naoki melihat ibu. Ibu beneran tak bersemangat, Naoki bahkan harus menegur ibunya dulu baru mau masuk. HHAHAHHAHHA.

Image Hosted by ImageShack.us
Di waktu yang sama, Kotoko sedang berjalan di sekitaran Kota. Ia berdiri di sebuah tempat dimana Kin Chan juga ada disana. Kin Chan berniat mengagetkan Kotoko. Lucu banged deh KIn Chan :)
Sayangnya Kotoko lagi nggak mood buat terkejut.
Kotoko hanya mengucapkan, Ohayo dan dibalas oleh Kin Chan.
Lalu keduanya pergi ke lokasi kencan tujuan mereka, meninggalkan tempat itu.
-tempatnya keren, tulisannya LOVE-

Image Hosted by ImageShack.us
Di pertemuan pertunangan Naoki, kedua keluarga saling memberi hormat. Dan prosesi pertunangan pun di mulai. aku nggak tahu namanya apa. Yang jelas mami Naoki memberikan sesuatu ke mempelai wanita.
LOL. Wajah mami nggak berubah, beneran menunjukkan tidak suka pada Sahoko. Ibu bahkan nggak mau lama-lama memandangi wajah sahoko.
Sahoko dan Naoki gantian mengatakan Aku menerimanya dengan senang hati, Aku bagaia menerima ini selamanya.

Image Hosted by ImageShack.us
Kin Chan dan Kotoko masih berjalan dan Kin Chan menawarkan, Kotoko mau makan apa. Kotoko berfikir dan mengatakan ia ingin makan Okonomiyaki buatan Kin Chan.
Mereka berdua terlihat cukup canggung kali ini. Lebih tepatnya Kin Chan tak tahu bagaimana membuat Kotoko merasa nyaman dan Kotoko sama sekali tak menikmati kencannya.
Tiba-tiba langkah Kotoko terhenti.

Image Hosted by ImageShack.us
Mereka melewati butik gaun pengantin. Kotoko memandangi gaun yang terpajang disana. Kotoko terlihat sedih lagi. Ia teringat pertunangan Naoki yang sedang berlangsung.
"Saat ini, Irie-kun......"

Image Hosted by ImageShack.us
Kin Chan menyadari Kotoko memandangi gaun itu. Kin Chan mencoba memanggil nama Kotoko yang terlihat bersedih, ia bertanya apa Kotoko baik-baik saja.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko hanya diam. Tapi kemudian ia tersadar. Kotoko mencoba terlihat ceria lagi. Ia bertanya mereka mau kemana? Ia mau main arkade lagi. Kotoko mengatakan tentang boneka yang ingin diambilkan Kin Chan untuknya.
*Hikkkkkzzzzz, padahal kan tadi mereka ngomongin makanan, ketahuan deh Kotoko dari tadi mikirin hal lain*

Image Hosted by ImageShack.us
KOtoko terus membicarakan boneka cantik itu, yang bertopi merah dan ada ceri-nya.
Kelihatan sekali keceriaan Kotoko dibuat-buat.
Kotoko terus bicara sambil berjalan meninggalkan Kin Chan. Kin Chan tahu apa yang terjadi pada Kotoko, ia sama sekali tidak tersenyum.
Tiba-tiba Kin Chan bicara : Kita Menikah.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko terkejut, langkahnya terhenti. Kotoko berbalik.
Kin Chan memandangi Kotoko. Kin Chan melangkah mendekati Kotoko.
Kin Chan : Kita Menikah.

Image Hosted by ImageShack.us
Kin Chan mengeluarkan sesuatu dari sakunya, boneka panda bertopi merah dan ada ceri-nya.
Kotoko terkejut, bagaimana kau tahu?
Kin Chan tersenyum, sudah ku bilang. aku tahu apa yang kau pikirkan.

Image Hosted by ImageShack.us
Kotoko menatap Kin Chan, ia tampak bingung. Kin Chan menatap Kotoko dan dengan yakin berkata, Aihara Kotoko-san.....

Image Hosted by ImageShack.us
Kin Chan berlutut dihadapan Kotoko, dengan boneka panda di tangannya, ia berteriak, Maukah kau menikah denganku??
Kin Chan resmi melamar Kotoko.^^
Kotoko tampak terkejut. Ia tak bisa bicara apa-apa.

Image Hosted by ImageShack.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Templates grátis free