Lalu kamera memperlihatkan kalau orang yang di layani Yuko adalah Sudo-san, HAHAHAHHA. Sumpah, baju Sudo dan dandanannya NORAK banged, beneran kayak om om, hahahhaha,
Sudo san mengucapkan selamat natal pada Yuko dan mengatakan kalau ini sungguh kebetulan. Siapa yang tahu kalau Yuko akan bekerja di restoran saat malam natal?
HAHAHHAHA,
Kemudian Sudo menyampaikan maksud sebenarnya, apa kau mau makan malam bersama denganku setelah bekerja?
Yuko meninggalkan Sudo san sendirian dengan kesal. Entah kesal karena harus bertemu Sudo di malam natal atau kesal karena Sudo akan makan bersama seseorang -kan malam natal 1 meja disana khusus untuk 2 orang, hehehehhe-
Sudo tak menyerah, ia meminum air putihnya habis dalam sekali tegukan, lalu membunyikan bel meminta Yuko memberinya air putih lagi. Tapi Yuko keburu kesal dan tak memperdulikan Sudo dan pergi. Sudo bahkan mengikuti Yuko sambil membawa gelas, minta air putih, ahhahahhaahha.
Kotoko masih saja memikirkan Naoki, ia berharap banged kalau orang yang ia tunggu sekarang adalah Naoki. Tapi ia hanya bisa menghela nafas.
Kotoko menanti kedatangan Jinko dan Yuko.
Kotoko yang mendengarnya memperlihatkan wajah berkerut dan kecewa. Ia mengatakan akan menyampaikannya pada Satomi dan mengatakan kalau ia tak apa-apa.
Kotoko menutup telpon dan berusaha memahami teman-temannya. Ia yakin ia dan Satomi akan menghabiskan waktu bersama dengan bahagia.
Satomi mengatakan kalau Ryo berbohong soal kerja part-time itu. Karena Ryo muncul di depan pintu rumahnya dengan buket mawar. Dia membuat surprise untukku. Dan bahkan membuat reservasi restoran untuk mereka berdua jauh jauh hari.
Kotoko yang mendengar hal itu membuat wajah aneh. Satomi minta maaf pada Kotoko. Kotoko berusaha memahami meski kesal setengah mati. Ia mengatakan kalau ia dan Jinko akan menghabiskan waktu bersama. Ia mengatakan kalau dirinya baik-baik saja.
Kotoko kelihatan sedih sekali. Kemudian KOtoko mendapat ide, Benar, Aku harusnya pergi ke pesta sekarang!
Ibu tersenyum dan mengatakan, bukankah sudah ku bilang, kau tidak bisa mempercayai wanita.
Yuuki berkata, Kau dikhianati oleh temanmu, Baka Kotoko!
Naoki tersenyum setuju dengan perkataan Yuuki. Yuuki menambahkan, jika kau seperti itu, kakakku akan membencimu.
Kotoko mebali duduk, membatalkan niatnya untuk datang ke pesta. Ia tak bisa melakukan hal yang tidak keren seperti itu. Pada akhirnya Kotoko benar-benar akan menghabiskan malam natal sendiri.
Pacar Satomi cukup terkejut karena Satomi tau pemilik restoran itu.
Kin Chan tak memperdulikan hal itu, yang ia tanya adalah, Bukankah kau harusnya berpesta bersama Kotoko? Dimana Kotoko?
Satomi minta maaf, karena tiba-tiba pacarnya datang mengajaknya menghabiskan malam natal bersama.
Satomi mengatakan tidak, karena KOtoko bersama Jinko, ia yakin Kotoko dan Jinko pasti sedang bersenang-senang.
Kin Chan akhirnya merasa lega, tapi ia tetap kepikiran.
Kin Chan terkejut ia bertanya, bukannya kau sedang pesta bersama Kotoko?
Jinko tersenyum dan mengatakan kalau Narasaki kembali dari Sendai untuknya.
Kin Chan geleng-geleng dan menghela nafas. Jinko mengatakan kalau Kotoko sedang bersama Satomi.
Kin Chan sebenranya ingin marah, tapi ia menahannya dan mengucapkan selamat natal, ia sudah mengerti apa yang terjadi.
Naoki kemudian teringat Kotoko.
Kotoko terlihat sangat sedih, ia mengunyah roti stik dengan kecepatan penuh dan mengeluarkan suara yang lucu. Kesedihan Kotoko tak membuatku bersedih, HAHAAHAHHA.
Kotoko menguyah dengan cara lucu, lalu perutnya bunyi karena ia lapar, HAHHAAH
Kotoko menghela nafas dan mengatakan kalau jiwanya terasa kosong.
Kotoko lalu mendengar suara pintu rumah yang agak berisik.
Ia teringat apa yang Iri-chan katakan, mengenai pencuri yang membobol rumah tetangga mereka.
Kotoko langsung negatif thinking dan berlari menuju tangga lantai dua. Ia mengintip ke arah pintu dari sana.
Kotoko mulai ketakutan, ia mulai menebak-nebak kemungkinan kalau itu adalah pencuri, tentu saja itu hal yang mungkin mengingat keluarga Irie sangat kaya.
Kotoko sangat ketakutan dan mulai mengeluarkan suara menangis.
Kotoko kemudian mendapat ide dan ia naik ke lantai dua.
-Karena terlalu gelap, jadi gambarnya aku terangkan beberapa level, hehehheh, buar ekspresinya Kotoko keliatan-
Kotoko turun dari lantai dua membawa raket tenis dan siaga siap memukul kapan saja. Ia mengendap di balik dinding ruang tamu.
Kotoko mengintip dan melihat bayangan hitam. Kotoko berteriak, menutup matanya sambil memukul, PENCURI! KAU! KAU! KAU!
KOtoko dengan semangat 45 memukul di pencuri dengan raket tenis sampai ia mendengar sebuah suara.
"Apa yang kau lakukan?"
Kotoko terkejut, Irie-kun?! M-Maaf, Kau baik-baik saja?
-ngomong2 tiba-tiba lampu jadi nyala, hahahahaha, ruangan terang-
Dan yang dipikirkan Kotoko malah, kakoiii~~~
HAHHAAHHA. KOtoko langsung terpesona pada penampilan Naoki yang dewasa.
Naoki terlihat cool, ia tahu Kotoko menadanginya, tapi ia pura-pura tak peduli.
Kotoko menatap Naoki dari atas sampai bawah, kemudian tawa-nya pecah.
Kotoko tak tahan untuk tidak tertawa, Kotoko mengatakan Naoki terlihat bagus, tapi malah dipukuli di kepala, lebih lagi di rumahmu sendiri.
Kotoko tertawa lagi dan Naoki menjadi kesal, Kau lah yang melakukannya!
Kotoko tertawa sambil minta maaf. Kayaknya di episode ini, ini pertama kalinya KOtoko teratwa lepas, hehehehe.
Dan Naoki memadangi Kotoko dengan penuh cinta ^^
Naoki mengatakan ia hanya mencoba mencari kuci pintu rumahnya karena ia menggabungkannya dengan kunci apartemennya.
Kotoko mengangguk mengerti, Naoki mengeluh lagi Kotoko memukulnya dengan cukup keras.
Kotoko hanya bisa minta maaf.
Naoki mengatakan ia pergi, tapi kemudian ia meninggalkan di tengah pesta. Ia mengatakan yang ia lakukan hanya menyapa klien dan itu membosankan. Ia yakin ayahnya pasti sangat marah sekarang.
Kotoko kelihatan sedih juga mendengarnya.
Kotoko hanya bisa tertawa, Itu, keduanya ternyata punya rencana dengan pacar mereka secara tiba-tiba.
Naoki berkata, hmmmm, aku tahu, pertemanan kalian tidak cukup kuat ya?
Kotoko merasa tersinggung, jangan katakan hal seperti itu. Kotoko merasa sedih, ia menjadi tak bersemangat. Tapi tiba-tiba ia mencium sesuatu yang berbau enak, bau apa ini?
Naoki mengatakan kalau itu bukan untuk Kotoko, ia hanya merasa lapar, ia meninggalkan pesta dengan cepat dan tidak banyak makan disana.
HOAAAAAAAAAAA, Naoki tetap mencoba bersikap cool meski mereka hanya berdua?????
Kotoko merasa kesal juga sih, tapi aku rasa ia menganggap yang dikatakan Naoki itu serius.
Kotoko mengatakan ia hanya makan satu cup ramen saja. Kotoko tertawa dan Naoki menghela nafas.
Kin Chan masih di restoran dan ia menata dua kotak bento, wiiiiiiiiiiiiiiiiii~ pari buat Kotoko-chan :')
Tentu saja karena bacaannya, Selamat Natal, Kotoko.
Suasananya sungguh canggung deh. Mereka nggak ngobrol.
Kotoko sangat senang dalam hati, ia melirik Naoki.
"Aku makan malam bersama Irie-kun, berdua, dimana natal".
Kotoko duduk dan menyalakan musik natal. Kotoko mengatakan ia mempersiapkan semuanya untuk Jinko dan Satomi.
Naoki, benarkah?
Kotoko tersenyum dan mengatakan ia pikir ini adalah pertama kalinya, ia terlalu tua untuk mengingat masa-masa dulu. Kau juga tau, ibuku meninggal saat aku masih kecil, Ayahku selalu bekerja keras di restoran sampai larut malam di malam natal. Aku memang berpesta bersama teman-temanku, tapi aku tak pernah menghabiskan malam natal bersama keluarga.
Naoki mendengarkan curahan hati Kotoko dengan seksama. Ia memikirkan sesuatu juga.
-Artinya Kotoko menganggap Naoki keluarga?^^)
Kotoko senyum-senyum sendiri sementara Naoki stay cool!
Kotoko bersiap keluar membelicake, tapi Naoki mengatakan kalau ia punya satu.
Kotoko terkejut, Heh?
Hikzzz, sedih kalau begini nih.
Naoki meminta Kotoko untuk tidak bersikap bodoh.
Kotoko tertawa, jadi ini darimu?
Naoki, memangnya kau pikir dari siapa lagi?
Kotoko sangat senang, Mungkinkah kau tahu aku sendirian di rumah dan kau membelikan ini untukku?
Kotoko sangat sangat sangat sangat senang dan terharu.
Tapi seperti biasa, Naoki kita nggak bisa bersikap jujur. Ia berkata, Kenapa kau bisa begitu terllau percaya diri? -bahwa aku membelikan cake ini khusus buat kamu?-
Kotoko hanya bisa tertawa saja. Apapun yang terjadi, ia sudah cukup senang ada Naoki di sampingnya. :')
Kotoko sangat senang dan menyuruh Naoki membuat permohonan. Naoki mengingatkan Kotoko kalau ini bukan kue ulang tahun.
Kotoko baru menyadarinya, HAHAHAHHA.
Tapi Naoki masih bersikap dingin dan mengatakan kalau ia melakukan hal itu bukan untuk Kotoko.
Kotoko kemudian berkata, Tapi melihat dari besarnya cake ini, ini untuk dua orang.
Naoki mengatakan kalau itu hanya kebetulan saja. Kotoko tertawa, sepertinya ia percaya.
Kemudian Kotoko menunjuk lilin merah dan mengatakan kalau itu adalah cake bagian santa untuk Naoki. Naoki memalingkan wajahnya saat Kotoko menatapnya, Itu bukan masalah bagiku.
AAAAAAAAAKKKH!!! Kin Chan patah hati lagi :'(
Tapi akhirnya ia menyuruh Kotoko untuk membuat permohonan.
Kotoko terkejut, ia menatap Naoki, bolehkah?
Naoki mengangguk.
Lihat wajah Kin Chan, beneran menunjukkan kalau ia patah hati, sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih.
Ruangan menjadi gelap gulita. Kita bisa melihat Kin Chan menyaksikan semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar