Ibu bertanya, maksudmu Sahoko-san? Benar, dia kelihatan cantik.
Ibu lalu mengeluarkan foto sahoko dari dalam saku celemeknya. Kotoko terkejut karena ibu mempunyai foto Sahoko.
Dan lagi, ibu mengatakan kalau Sahoko bukan tipe Naoki. Ibu menempelkan foto Sahoko di lemari es, kali ini di jepit, hhehhehehehe.
Ibu mengatakan, Naoki butuh dukungan dalam hidupnya. Gadis yang terlalu sempurna dan pendiam. Aku tahu dia juga merasa tidak puas. Aku jamin itu.
Ibu kelihatan tak peduli dan mengatakan kalau ia bisa menjadi ibu mertua yang jahat. Kotoko dan ibu tertawa sementara ibu membayangkan ketua Oizumi yang diyakininya mulai marah. Ia merasa ketua tak akan merelakan cucunya yang berharga menikah dengan keluarga dengan ibu mertua seperti dirinya. Ia yakin mereka akan menolaknya.
Kemudian terdengar bunyi dering telpon. Ibu excited karena ia yakin itu telpon penolakan dari Oizumi.
Ibu dan Kotoko berlari ke arah telpon rumah.
Ibu sama sekali tak merasa bersalah dan malah menjulurkan lidah ke arah Naoki, HAHHAHAHAHA.
Naoki menjawab telpon seperti ini, Itu tidak masalah bagiku. Ya, silakan.
Naoki mengatakan dengan tenang kalau Sahoko menyukainya, jadi tuan Oizumi ingin acara pertemuan resmi dipercepat.
Ibu dan Kotoko terkejut. Naoki dengan enteng berkata kalau ia mengtakan keluarga mereka setuju.
Ibu kesal sekali dan menegur Naoki sementara Kotoko masih shock dan menelan ludah sambil menatap Naoki.
Dengan yakin Naoki berkata kalau ia menyukai Sahoko. Jadi ia minta ibunya tidak mengacau seperti hari ini.
Naoki berjalan mendekati Kotoko dan mengatakan kalau Kotoko juga jangan mengacau.
Kotoko pura-pura tak mengerti. Tapi Naoki tahu kalau yang di taman tadi adalah ulah Kotoko, sangat ketahuan sekali.
Naoki berjalan meninggalkan mereka dan Kotoko meminta maaf.
KOtoko tampak sedih dan menghela nafas.
Yuko mengatakan tak ada yang bisa mereka lakukan.
Kotoko bertanya, Apa kau menyerah?
Yuko : Yah, kita membicarakan soal sahoko Oizumi. Tidak mungkin aku menang.
Kotoko tampak sedih tapi juga kesal. Yuko melanjutkan, Tapi jika aku harus menyerahkan Irie-kun pada seseorang kuharap itu kau.
Kotoko terkejut, Hah?
Kotoko mengerutkan keningnya. Tapi ia malah tertawa, kau mau menghiburku?
Yuko tertawa dengan reaksi KOtoko. Yuko berfikir dan mulai bicara lagi, Kurasa aku kalah dari Sahoko yang bahkan tidak pernah memperjuangkan cinta Naoki. Tapi sampai sekarang, aku akui usahamu. Apa yang telah kau lakukan itu tidak ada gunanya, tapi kau terus mencoba sebisa mungkin.
Kotoko membuat wajah lucu dengan mulutnya dan tampak kesal, bingung antara diejek atau dipuji. Ia kesal dan menyuruh Yuko pergi.
Yuko hanya tertawa dan mengatakan kalau ia tahu, Naoki pernah menicum KOtoko.
Kotoko tertawa dan ingin menjelaskan yang sebenarnya, tapi tak jadi.
Yuko hanya tersenyum, ia menatap Kotoko dan mengatakan, Aku mendukungmu!
Kotoko dengan wajah lucunya tampak bingung, Apa maksudnya? Kau menyemangatiku?
Kotoko kemudian menyadarinya dan ia tersenyum senang, tapi juga merasa tak enak hati.
-pengambilan gambarnya aku suka, wajah Kotoko jelas banged, hehehehe-
Setelah Naoki menutup telponnya, Kotoko pura-pura bersikap tenang dan mengatakan kalau ia sudah pulang. Naoki tak peduli dengan Kotoko, meskipun menjawab, tapi ia tak menatap Kotoko dan berjalan menuju tangga.
Kotoko dengan cepat menanyakan kencan Naoki dan sahoko besok, ia mengatakan kalau ia hanya ingin tahu. Kotoko sedikit tertawa dan minta maaf, ia mengatakan ia tahu itu bukan urusannya.
Naoki menghentikan langkahnya dan menatap Kotoko, ia mengatakan kalau mereka akan pergi ke Omotesando. Ada pembukaan pameran tunggal seorang seniman yang Ketua Oizumi dukung.
Naoki kemudian bertanya seolah mengejek, kau mau membuntutiku lagi? Kau mau berpura-pura menjadi pembersih toilet di pesta nanti?
Kotoko hanya bisa tertawa seperti biasanya.
Naoki kemudian meninggalkan Kotoko sendirian.
Dan senyuman itu menghilang dari wajah Kotoko.
Kotoko hanya bisa sedikiiiiiiiiiiiiit tersenyum. Jinko mengatakan mereka sudah mendengar kalau Irie mulai kencan dengan gadis di pertemuan perjodohan itu.
Kotoko dengan sedih membenarkan, bahkan bisa dibilang, Naoki pacaran dengan Sahoko.
Satomi mencoba menghibur KOtoko dengan menyuruhnya menambah makanan lagi dan memberikan dessert buatan Kin Chan pada Kotoko.
Sementara itu wajah Sahoko dan Jinko menunjukkan kalau itu enak.
Kin Chan menepuk punggung Kotoko dan memintanya bersemangat. Kau pasti akan baik-baik saja kalau orang tidak punya hati sepert Irie menikah.
Jinko dan Satomi setuju dengan kata-kata Kin Chan.
HUAAAA KOtoko bergetar saat mengatakan hal itu. Kotoko beneran merasa sangat sedih dengan semuanya. Bahkan KIn Chan juga merasakannya. Ia teringat malam natal saat Naoki dan Kotoko berdua di rumah. Kin Chan juga merasa kalau Kotoko dan Naoki makin dekat, karena itu dia merasa kesal.
Kotoko melanjutkan, Karena itu, aku masih belum bisa menerima kenyataan ini.
Jinko mengatakan kalau ia tahu. apapun yang terjadi, ia merasa Kotoko dan Naoki memang harus bersama.
Satomi menegur Jinko karena menurutnya terlalu kejam mengatakan hal itu sekarang, mengingat bagaimana situasinya. Irie sudah akrab dengan gadis itu. Jinko mengerti.
Jinko menghela nafas dan mengatakan kalau Irie juga menyadari hal itu dan masih ingin lanjut.
Kotoko membenarkan Jinko dan Satomi.
Satomi merasa tak enak dan menyuruh Kotoko makan lagi.
Sementara itu Kin Chan yang sedari tadi diam rupanya berfikir keras dan merencanakan sesuatu.
Aku nggak mau berpanjang lebar deh, yang jelas Naoki akhirnya mengajak Sahoko untuk makan malam bersama dan Sahoko mengatakan mengenai restoran Italia yang sering di kunjungi kakeknya. akhirnya Naoki mengajak Sahoko ke sana.
Kotoko mengatakan ia yakin ia tak akan bisa tidur sebelum Naoki pulang. Akhirnya Kotoko mengatakan ia akan jalan-jalan sebentar untuk membeli jus.
Kotoko kemudian pergi meninggalkan ibu yang tampak mengkhawatirkan Kotoko. Ibu berkata apapun yang dikatakan, Kotoko masih saja peduli pada Naoki.
Tapi Naoki tidak memperdulikannya. Kin Chan bicara lagi, kau habis kencan dengan gadis kaya ya?
Naoki melihat Kin Chan, tapi masih melanjutkan perjalanannya. Akhirnya Kin Chan berteriak, Hey kau, Tunggu!
Akhirnya Naoki berbalik dan menatap Kin Chan.
Kin Chan tidak basa-basi dan langsung ke intinya, Bagaimana perasaanmu pada Kotoko?
Naoki dengan santai berkata kalau itu bukan urusan Kin Chan.
Kin Chan jelas tersinggung dan berkata kalau ini juga urusannya.
Pada saat yang sama, kebetulan Kotoko sedang lewat disana dan melihat hal itu. Ia bersembunyi di balik sebuah pohon.
Kotoko makin serius mendengarkan dan melihat pertarungan antar pria ini.
Kin Chan menarik nafas dan menatap Naoki.
Kotoko masih di balik pohon mendengarkan dengan khawatir.
Dengan yakin Kin Chan berkata, aku akan membuat Kotoko menjauhimu. ah, Tidak, aku akan melindunginya.
Naoki diam saja. Kotoko menahan nafasnya di balik pepohonan.
Kin Chan terus berkata agar Naoki tidak mengganggu mereka. Aku yakin kau akan mengerti karena kau sudah punya gadis yang akan kau nikahi. Jika dia sangat berharga untukmu, Kotoko sangat berharga bagiku.
Kotoko dari balik pohon memperlihatkan wajah sedihnya. Matanya sudah berkaca-kaca saat KIn Chan berteriak pada Naoki apa yang akan Naoki lakukan?
Naoki diam saja sambil memandang ke bawah.
Sementara Kotoko terlihat pasrah dengan apapun jawaban NAoki. Meskipun dalam hati ia berharap Naoki mengatakan kalau Naoki mencintainya. Kotoko menutup matanya, berharap Naoki mengatakan hal itu.
Naoki akhirnya mengangkat matanya, meski tak menatap Kin Chan, dengan kejam Naoki berkata, Terserah.
KOtoko terkejut.
Kin Chan mengomentari jawaban Naoki, Tentu. Aku akan lakukan apapun seperti yang kau katakan. Jadi jangan ikut campur, mengerti? Ini janji dianatara pria!
Kin Chan meninggalkan tempat itu.
Sementarana Naoki terus berjalan pulang menuju rumahnya.
Waktu berlalu dan Kotoko masih di dekat pohon itu. Ia tak bisa menahan kesedihannya dan ia menangis. Kotoko terduduk sambil menatap langit dengan sedih. Kotoko bahkan tak bisa menghentikan air matanya meski ia menggigit bibir.
"Kali ini, apa ini benar-benar berakhir? Menyerah pada Irie-kun? Mustahil"
Dengan lemah Naoki bertanya, kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu?
Yuuki tak menjawab dan meminta kakaknya mengatakan hal sebenarnya.
Naoki hanya bisa menjawab, Mungkin.
Yuuki dengan polos bertanya, Kakak mencintainya?
Naoki membenarkan posisi duduknya dan bertanya kenapa Yuuki begitu.
Yuuki duduk di samping kakaknya dan meminta kakaknya menjawab pertanyaannya. Karena, Karena orang yang kakak cintai adalah Kotoko, bukan?
Naoki dengan cepat memotong perkataan Yuuki, Lain kali, akan aku kenalkan Sahoko-san padamu. Dia cantik. Dia bisa memasak. aku yakin kau akan menyukainya. Dia cocok untukku. aku yakin semuanya akan berjalan dengan lancar.
Yuuki tampak mencobirkan sedikit mulutnya. Ia tahu itu bukan yang diinginkan kakaknya. Yuuki terus memandangi Naoki. Naoki mengelus kepala adiknya itu dan Yuuki tersenyum.
Akhirnya dengan suarayang bergetar, Kin Chan menyapa Kotoko. Kotoko juga menyapa Kin Chan yang akan berangkat untuk kerja di kantin. Kin Chan mengatakan kalau makan siang special hari ini adalah ayam, kau suka?
Kotoko tersenyum. Kin Chan mengatakan ia akan memberikan porsi tambahan. Jadi Kotoko harus datang.
Kotoko mengiyakan dan berterima kasih. Kotoko terus berjalan, tapi kita bisa melihat dari gerak-gerik Kin Chan memperlihatkan bukan itu yang ingin ia katakan.
Akhirnya Kin Chan membicarakan maksudnya, Hey, Kotoko, Hari minggu nanti, kalau ada waktu, kau mau jalan-jalan denganku?
Kin Chan sudah berusaha dengan keras untuk mengajak Kotoko, kita tahu kalau ia tampak sangat gugup dengan hal ini.
Kotoko tersenyum melihat tingkah Kin Chan yang memperagakan film action yang ia maksud.
Kin Chan bertanya, tapi kau tidak mau jalan-jalan berdua denganku, ya?
Kotoko, Ayo!
Kin Chan baru mau membahas soal Jinko dan Satomi yang akan ia ajak, tapi ia kaget dengan jawaban Kotoko.
Kotoko lalu melanjutkan langkahnya. Kin Chan masih saja ragu dan bertanya lagi, Uhm, ini artinya Kencan. Sungguh?
Kotoko terus berjalan dan tersenyum, ia mengatakan kalau Kin Chan sudah banyak membantu Tuan Irie. aku ingin berterima kasih, jadi ayo kencan.
Kin Chan mematung, tapi akhirnya mengatakan iya.
Kotoko pun meninggalkan Kin Chan.
Naoki mengatakan ia tak ada masalah dengan itu. Sekretaris beterima kasih pada Naoki, karena tuan Oizumi menjanjikan bantuan finansial yang besar bagi Pandai. Sekarang perusahaan aman.
Naoki hanya bisa sedikit tersenyum. Ya iya lah, udah menjual hatinya sendiri, HUH!
"Irie-kun dan aku, mulai melangkah di jalur kami masing-masing."
"Dan kelanjutan jalan tersebut."
"Masa depan apa yang akan menanti kami?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar