"Pada akhirnya, Irie-kun tidak tinggal bersama siapapun. Irie-kun
tinggal sendiri dan waktupun mulai berlalu. Dan sekarang, kami akan
melewati musim dingin pertama kami setelah masuk ke universitas".
"Teman kecil Ayahku dan Mr. Irie akan menikah dan mereka akan pergi ke kampung halaman di Kyushu. Ny. Irie juga ikut dan mereka memutuskan mengambil perjalanan semalam untuk menghadiri pernikahan".
Ayah, Iri-chan dan ibu siap berangkat. Kotoko dan Yuuki mengantar sampai ke pintu. Iri-chan mengatakan kalau mereka akan kembali besok malam. Ia minta Kotoko dan Yuuki menjaga rumah sampai mereka kembali.
Kotoko dengan semangat mengiyakan. Ia menyerahkan sandwich buatannya pada ibu. Ibu tentu saja sangat senang menerima bekal buatan calon menantunya, HEhehehhe. Ayah sangat khawatir dan minta Kotoko tidak memberi Yuuki makanan yang mengerikan, hahahhaha.
Kotoko dengan bangga mengatakan kalau ia sudah meningkatkan skill memasakknya. Ibu masih saja khawatir dan menawarkan memanggil Naoki untuk menemani mereka. Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau mereka akan baik-baik saja, lagipula ini hanya untuk satu malam. Kotoko mengatakan kalau Irie-kun pasti sedang sibuk. Meski begitu, ibu tetap memaksa, hahahhaha. Tapi Kotoko meminta ibu menikmati perjalanannya dan jangan mengkhawatirkan mereka. Ibu akhirnya setuju dan minta Kotoko menelpon mereka jika terjadi sesuatu. Dan akhirnya ketiga orang tua pamitan :)
Ia beneran gak suka nih tinggal berdua sama Kotoko. Sedangkan Kotoko ga ngerti juga situasinya dan malah dengan bersemangat bertanya Yuuki ingin makan apa untuk makan malam nanti.
Tanpa melihat Kotoko, dengan tidak bersemangat Yuuki mengatakan terserah pada Kotoko saja.
Kotoko hanya bisa melongo melihat tingkah Yuuki, heheehhe.
Yuuki tanpa bicara apapun mulai memotong daging dan memakannya. Kotoko memperhatikan Yuuki dengan senyuman di wajahnya. Melihat Yuuki makan, Kotoko bertanya bagaimana rasanya. Ia mengatakan Kin Chan yang mengajarkannya resep hamburger, dan ia sangat yakin dengan itu. Kotoko tersenyum senang.
Yuuki akhirnya bicara dan mengatakan rasanya lebih baik dari pada penampilannya. Awalnya Kotoko ga ngerti, kemudian ia berfikir dan akhirnya mengerti. Ia tersenyum senang dan merasa lega Yuuki menyukai masakannya.
Kemudian Kotoko mulai menyuruh Yuuki memakan sayurnya, sup dan juga nasi, makan sebanyak yang Yuuki mau. Kotoko kesenengan sementara wajah Yuuki sih biasa aja. Kotoko makan sambil cerita dengan bahagia dan tiba-tiba Yuuki kesakitan.
Kotoko panik dan bertanya apa Yuuki baik-baik saja, ia menyuruh Yuuki bertahan.
Episode 10
-Pernyataan di Malam Bersalju-
Jam menunjukkan pukul 7.17, Kotoko menyadrai kalau sekarang pasti sedang puncak pestanya, makanya ibu tak bisa di hubungi. Kotoko bolak-balik saking paniknya, lalu ia berfikir untuk menelpon Naoki. Tapi ia baru menyadrai kalau ia tak punya nomer ponselnya, wkkwkwkkwk.
Kotoko bingung akan melakukan apa sementara Yuuki terus merintih kesakitan. Ia meminta Yuuki bertahan.
Kin Chan panik, Kotoko... Apa itu Kau Kotoko! Ada apa???
Kin Chan khawatir dan memanggil seniornya, ia bertanya dengan polos, kau keracunan makanan??? -WKWKKWWK, orang keracunan makanan memangnya masih sempat nelpon yak?-
Kotoko mengatakan bukan dirinya tapi Yuuki-kun, Orang tua Yuuki sedang dalam perjalanan keluar kota. Ia tak bisa menghubungi Naoki karena tak punya nomer ponselnya. Kotoko mengatakan hal itu dengan panik dengan gaya yang lucu,
Kin Chan bertanya dimana Naoki tinggal, tapi Kotoko tidak tahu, karena Naoki tak mengatakannya pada siapapun.
Senior datang dan bertanya ada apa. Kin Chan mengatakan kalau adik Irie Naoki keracunan makanan. Bagaimana cara merawatnya?
Senior berfikir dan minta bicara dengan Kotoko.
Kin Chanpanik dan menempelkan telinganya di gagang telpon, ia terkejut. Senior menyuruh Kotoko untuk tenang. Ia bertanya lagi, bukankah Kotok-chan juga memakan hamburger itu?
Kotoko mengiyakan. Kin Chan makin panik dan makin menempelkan telinganya ke gagang telpon yang di pegang senior. Senior bertanya lagi, apa Kotoko baik-baik saja.
Kotoko memegang perutnya dan menyadari kalau ia baik-baik saja. Senior menyimpulkan kalau Yuuki sakit bukan karena hamburger.
Kotoko mengatakan kalau Yuuki sakit setelah makan hamburgernya. Senior mengatakan kalau ada banyak penyebab sakit perut. Bisa saja karena usus buntu atau penyakit lainnya. Senior menyarankan Kotoko membawa Yuuki ke dokter dan memanggil ambulans.
Kotoko akhirnya mengerti. Kin Chan mengatakan kalau ia akan mencari Irie dan membawanya kesana dan menyuruh Kotoko memberitahukan padanya jika sudah sampai rumah sakit. Kotoko mengerti dan berterima kasih.
Kin Chan akhirnya permisi pada senior untuk pergi. Senior awalnya mau menolak mengingat banyak pelanggan hari itu, tapi karena ini situasi darurat, akhirnya Kin Chan boleh pergi.
Jinko mengatakan kalau Naoki bahkan tidak mengatakan pada orang tuanya dimana ia tinggal. Bahkan mahasiswa dari jurusannya pun tak ada yang tahu. Satomi khawatir, karena tak ada yang tahu, apa yang harus mereka lakukan?
Kin Chan bertanya apa mungkin pihak kampus tahu?
Tapi Satomi berkata ini sudah terlalu malam dan mereka pasti sudah tutup. Satomi kemudian teringat kalau Irie adalah guru privat adik Matsumoto. Ia berfikir mungkin Matsumoto tahu sesuatu. Jinko juga berfikir begitu karena Yuko juga bekerja di cafe yang sama dengan Naoki.
Kin Chan bertanya dimana cafe-nya. Tapi Jinko dan Satomi tak tahu dimana itu. Kin Chan akhirnya menelpon Kotoko untuk bertanya -Kin Chan juga udah punya ponsel, mendadak episode ini pemain pada punya ponsel, wkwkkwkw-
Yuuki trus kesakina, ia keringatan membuat Kotoko makin panik.
Satomi dan Jinko khawatir, apa tidak apa-apa Kin Chan pergi sendirian?
Kin Chan mengatakan Daikanyama cukup kecil, ia akan baik-baik saja. Ia menyuruh Jinko dan Satomi pergi menemui Matsumoto.
Jinko dan Satomi mengerti.
Dan dimulailah pencarian Irie Naoki di malam itu.
Yuuki menahan rasa sakitnya sambil memanggil kakaknya. Kotoko terus menenangkan dan mengatakan semua akan baik-baik saja.
Kin Chan tiba disana dan melihat-lihat dari jendela cafe disekitar sana, apakah ada Irie. Ia terus berlari dan berlari masuk ke cafe satu dan kafe satunya lagi. Wiiiihhhh, bahkan Kin Chan sampai salah masuk, bukannya cafe malah salon, wkkwkwkkw.
Whooooaaa, Kin Chan juga panik tentu saja, ia terus berjuang mencari Naoki.
Yuko dengan gaya yang khas, mainin rambut, mengatakan kalau Naoki tidak memberitahukan alamatnya pada nya.
Satomi malah kelihatan senang mengetahui hal itu dan terlihat sedikit mengejek Yuko dengan kata-katanya, Aku tahu.. Kau juga tidak tahu ya...
Jinko juga kelihatan senang dengan hal itu dan bertanya apa nama cafe tempat Naoki bekerja.
Yuko menjawab, Royal Garden Cafe in 2-chome section. Manajer mungkin tahu alamatnya.
Satomi mengeluarkan ponselnya untuk pertama kalinya dan mengetik nama cafe. Jinko berterima kasih. Lucunya, Satomi dan Jinko malah gak tau tulisan Royal Garden kayak mana, wkwkkwkwkkwkwkwkw.
Ia mendapat telpon dari Satomi yang mengatakan kalau Naoki tidak bersama Yuko. Bahkan Yuko tak tahu alamat Naoki. Satomi mengatakan cafe tempat Naoki bekerja, tapi Yuko tak yakin kalau Naoki bekerja malam ini, karena Shift Naoki itu tak jelas.
Kin Chan yang masih ngos-ngosan mengatakan ia akan mencari cafe itu, siapa tahu pemilik punya kontak Naoki. Kin Chan berterima kasih dan mengatakan bantuan Jinko dan Satomi sudah cukup. Satomi minta Kin Chan menyampaikan salamnya pada Kotoko. Jinko merebut ponsel Satomi dan minta Kin Chan menyampaikan agar Kotoko tetap bersemangat.
Kin Chan mengerti.
Kin Chan menutup ponselnya dan segera mencari cafe Royal Garden.
Kotoko bingung dan tak mengerti jenis penyakit apa itu.
Dokter mengatakan kalau itu adalah sejenis intususepsi. Memang saat ini tidak serius, tapi jika tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal. Karena itu mereka harus melakukan operasi sesegera mungkin.
Kotoko terlihat terkejut. Ia bingung. Ia mengatakan untuk segera mengoperasi Yuuki dan minta dokter menyelamatkan Yuuki.
Dokter menenangkan Kotoko dan bertanya apakah Kotoko adalah keluarga Yuuki?
Kotoko menggeleng. Dokter mengatakan di rumah sakit ini, ketika akan melakukan operasi untuk anak di bawah umur, maka mereka membutuhkan persetujuan keluarga.
Kotoko terkejut lagi, ia mengatakan kalau orang tua Yuuki ada di luar kota. Dokter meminta Kotoko menghubungi anggota keluarga terdekat lainnya.
Kotoko tampak bingung. Karena bagaimanapun mereka butuh persetujuan, jika saja sesuatu yang buruk terjadi.
Kotoko makin khawatir. Ia terlihat sangat bingung dan tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Yuuki mulai kehilangan kesadaran dan memanggil kakaknya. Ia sesak nafas, hikkkzzzzz.
Saking lelahnya, Naoki bahkan bertopang pada lututnya, ia ngos-ngosan.
Kin Chan mencoba berdiri tegap dan sedikit berteriak memanggil Naoki. Naoki dan semua pengunjung cafe terkejut.
Kin Chan berjalan mendekati Naoki yang sedang mengelap meja.
Naoki dengan cool bertanya kenapa Kin Chan sangat berisik. Kin Chan yang masih kelelahan meminta Naoki ikut bersamanya karena Yuuki pingsan. Yuuki sekarang ada di rumah sakit Takao bersama Kotoko.
Naoki tampak terkejut, ia langsung permisi meninggalkan cafe.
Naoki tetap berusaha tenang dan mengatakan kalau ia sudah melakukan prosedurnya, jadi Kotoko jangan khawatir.
Naoki mendekati Yuuki dan mengatakan pada adiknya kalau sekarang sudah tak apa, ia juga minta maaf telah membuat Yuuki menunggu.
Yuuki sadar melihat kakaknya. Yuuki begitu takut dan bertanya, apakah aku akan mati?
Naoki meski khawatir, namun bersikap tenang adalah kelebihannya, ia dengan tersenyum mengatakan kalau itu tak akan terjadi. Karena ini adalah operasi kecil, jadi akan cepat selesai.
Tim dokter lalu datang untuk memindahkan Yuuki ke ruang operasi. Kotoko terlihat khawatir.
Kotoko berdiri, ia tersenyum tulus dan mengucapkan terima kasih pada kin Chan. Ia juga ingin Kin Chan menyampaikan rasa terima kasihnya pada Odawara-san. Kin Chan mengerti dan mengatakan ia lega karena semuanya berjalan lancar.
Kin Chan akan pergi setelah pamitan pada Kotoko dan Naoki memanggilnya, Ikezawa!
Kin Chan menatap Naoki dan menghela nafas, Kin Chan bertanya, Apa kau tidak sedikit memalukan?
Naoki mulai mengangkat kepalanya. Kin chan mengatakan kalau ia tak peduli Naoki ingin hidup sendirian. Tapi bagaimanapun Naoki harus mengatakan pada keluarganya dimana mereka bisa mencarinya. Apa yang akan kau lakukan jika sesuatu terjadi pada Yuuki-kun? Aku juga datang ke Tokyo dari Osaka sendirian, Aku mengerti bahwa kau pasti punya alasan kenapa kau ingin sendirian. Tapi jika sesuatu terjadi karena itu, Tidak hanya kau, tapi orang-orang disekitarmu juga akan terluka. Sudah sangat terlambat jika semua itu terjadi.
Kin Chan melanjutkan, Seorang laki-laki tak bisa hidup sendirian. Sangat penting untuk mengatakan bagaimana perasaanmu, atau apa yang kau pikirkan pada orang-orang disekitarmu.
Naoki masih diam saja. Ia merasa bersalah.
Kin Chan kemudian pamitan lagi pada Kotoko. Kotoko mengucapkan terima kasih lagi. Kin Chan lalu pergi.
Naoki berjalan dan duduk di kursi. Ia ada didalam posisi berfikir, merenungkan semuanya. Kotoko hanya menatap Naoki yang menurutnya agak aneh. Lalu ia mulai ribut lagi dan mengatakan kalau ia lupa menelpon ibu. Ia melihat Handphone-nya begitu banyak missed call, Kotoko sibu dengan ponselnya.
Naoki menatap Kotoko dan mengatakan kalau mereka sedang di rumah sakit. Kotoko mengerti dan ia segera pergi meninggalkan Naoki untuk menelpon.
Kotoko tak mempertanyakan apa yang terjadi, ia mengatakan kalau Yuuki-kun menjalani operasi mendadak. Ibu terkejut mendengarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang terjadi disana.
Kotoko mencoba menjelaskan panjang lebar, kalau Yuuki terkena sejenis intususepsi. Tapi ia akan baik-baik saja setelah operasi. DAn sebentar lagi operasinya akan selesai. Dan lagi Irie-kun sedang bersamanya sekarang.
Ibu dengan suara aneh di balik telpon mengatakan kalau mereka akan segera pulang.
Kotoko heran, kenapa ibu mengatakan akan segera pulang? Padahal mereka ada di kyushu. Lagipula penerbangan dan kereta pasti sudah tak ada jam segitu.
Suara aneh tadi adalah suara badai, ibu memegang karton bertuliskan Tokyo dan Handphone di pegang oleh ayah Naoki, wkwkkwkwkkw.
Badainya ngeri dink,,, ibu masih aja bicara di telpon dan mengatakan apapun yang terjadi mereka pasti tiba di Tokyo. Ia minta Kotoko menjaga Yuuki sampai mereka kembali.
Kotoko mengerti dan meminta ibu menjaga diri juga disana.
HAHHAHHAAHHA. Sumpah lucu banged.
Kotoko terlihat sangat sangat terkejut dengan hal itu. Naoki berterima kasih pada Kotoko.
Naoki juga memeluk Kotoko dan mengatakan kalau semuanya baik-baik saja. Kotoko beneran menangis seperti anak kecil dalam pelukan Naoki. Dan BT banged melihat Naoki yang masih mempertahankan wajah cool-nya, padahal aku tahu dia merasa senang, wkkwkwkkwk.
Tapi Naoki ingin tetap tinggal. Dokter mengingatkan, Naoki tak bisa tinggal di ruang ICU. Lagi pula tidak ada tempat menginap di rumah sakit, jadi dokter meminta Naoki pulang saja dan kembali besok.
Naoki mengerti. Ia membungkuk dan berterima kasih pada dokter. Dokter mengatakan kalau ia senang Kotoko membuat keputusan yang cepat untuk membawa Yuuki kesana. Karena penyakit Yuuki bukan penyakit serius jika di tangani dengan cepat. Tapi banyak kasus dimana orang-orang menganggap itu hanya sakit perut biasa. Ini adalah penyakit yang bisa di sembuhkan, tapi bisa berakibat fatal. Terutama ketika terjadi pada anak kecil. Dokter juga mengatakan kalau adik Naoki sangat beruntung. Naoki harus sangat berterima kasih pada Kotoko.
Naoki tampak berfikir dan sepertinya ia tahu akan hal itu, bahwa ia benar-benar sangat berterima kasih pada Kotoko.
Kotoko mengatakan ia akan tinggal bersama Yuuki. Tapi Naoki mengatakan tidak bisa, karena mereka juga harus istirahat. Dan Yuuki juga harus tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu. Dan Kotoko harus istirahat.
Kotoko menatap Naoki. Naoki lalu mengajak Kotoko pergi dan mengatakan ia akan mengantar Kotoko pulang.
Kotoko terkejut, ia melihat-lihat kesekitar dan memang tak ada mobil yang lewat. Ia mulai khawatir apa yang harus mereka lakukan.
Naoki dengan gaya cool bertanya, Apa kau mau pergi ke rumahku?
Kotoko teekejut, Apa?
Dengan gaya cool, Naoki meninggalkan Kotoko yang masih sangat terkejut dengan ajakan yang tiba-tiba itu,. Kotoko sejenak membatu, tapi kemudian dia menhikuti Naoki dari belakang. Dan malah mengkhawatirkan payung,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar