"Irie-kun dan aku berciuman, ya kan?"
Ia teringat kejadian ciuman waktu itu. Saat Naoki terlihat marah dan menariknya keluar dari lokasi pesta.
Saat Kotoko bersusah payah mengatakan kalau ia akan melupakan Naoki, Naoki malah mengerjainya lagi, menyuruh Kotoko melupakannya, dan malah menciumnya.
Kotoko dengan sikat gigi masih di mulut menatap sikat gigi milik Naoki. Ia mengambil dan menatapnya dengan penuh arti.
Lalu ia di kagetkan dengan seseorang yang membuka pintu kamar mandi. Kotoko panik dan segera meletakkan sikat gigi itu lagi. Ia mencoba bersikap biasa saat Naoki masuk ke kamar mandi.
Tanpa saling melihat satu sama lain, Naoki berkata, "Maaf, Aku merasa sedikit malu sejak hari itu. Aku hanya tak bisa jujur".
Naoki terdiam beberapa saat. Kotoko berbalik menatap punggung Naoki.
Bibir mereka hampir bertemu saat Kotoko sadar dan bangun dari tidurnya.
Wkkwkwkwwkkwkwkwkwkwk.
-Suer, sebelum kejadian ini aku kira bukan khayalan lho, hahhhaah-
Kotoko kesal dan menghela nafas.
"Aku jadi sering bangun setelah bermimpi seperti tadi, sejak hari itu. Tapi, bahkan tidak ciuman kedua."
Kotoko melemaskan otot-ototnya dan kembali merebahkan diri, tarik selimut!
"Mulai hari ini, Irie-kun dan aku adalah mahasiswa."
-Hari Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru, Universitas Tonan-
Kotoko dengan lucunya menoleh kebelakang dan baru sadar kalau ia berjalan memasuki kawasan Fakultas Sains dan Teknik. Kotoko tertawa dan mengatakan ia masuk fakultas Sastra.
Naoki tampak kesal dan berjalan meninggalkan Kotoko. Kotoko masih tertawa dan melambaikan tangan pada Naoki yang tidak melihatnya.
Kotoko memandangi kepergian Naoki sambil menghela nafas.
Satomi dengan gaya rambut barunya mengatakan kalau Kotoko bahkan belum membuat perkembangan apapun.
Jinko setuju dan mengatakan kualitas Kotoko memang belum berubah.
Kotoko kesal mendengar hal itu. Jinko memperhatikan siswa di sana dan mengatakan ia hanya melihat laki-laki di fakultas itu. Satomi mengatakan kalau Kotoko tak perlu khawatir soal perempuan di dekat Irie. Kotoko aman.
Kotoko tersenyum mendengar hal itu dan mulai mengangguk bahagia.
Ow. Ternyata ada seorang perempuan cantik disana. Dewasa.
Kotoko melebarkan mulutnya karena kaget dan bertanya siapa perempuan cantik itu?
Jinko juga melongo mengatakan kalau ia melihat kilau didekat si perempuan di kampus yang penuh dengan laki-laki ini.
Mungkin mereka lebih kaget, kaget dan kaget saat si gadis menyapa Naoki. HAHAHHAAH, ekspresi 3 serangkai ini lucu^^
Satomi dan Jinko kompakan menyebutkan nama Naoki. Kotoko berubah liar dengan memasang wajah harimau yang akan menerkam. HAHHHAHAHAAHHA. Lucu, lucu, lucu!!!
Naoki menjawab kalau ia belum memilih.
Kotoko memandangi keduanya dengan tatapan tak berkedip. Cemburu? Tatapan waspada? Sementara Satomi dan Jinko terlihat khawatir.
Jinko melihat reaksi marah Kotoko yang disembunyikan dalam hati akhirnya mendorong Kotoko dengan kuat, tepatnya cukup kasar dan membuat Kotoko terlempar tepat di hadapan Naoki dan si gadis. Wkwkkwwkkwwk.
Sementara Jinko dan Satomi masih disana, tapi duduk di bangku yang berbeda, mengamati situasi.
Kotoko masih tertawa dan secepat kilat mencari alasan yang aneh, Aku penasaran meja seperti apa yang digunakan di Fakultas Sains dan Teknik.
Satomi dan Jinko melihat Kotoko dengan kata-katanya yang mencurigakan dan menggeleng. Jinko berkata, Dia tak punya harapan.
Si gadis bertanya pada Naoki, Apa dia pacarmu?
Mendengar pertanyaan itu, Kotoko tersenyum mengembang dan memainkan rambutnya dengan bahagia.
Tapi dengan dingin NAoki menjawab, tidak mungkin.
Naoki berjalan melewati Kotoko yang mengubah wajah tersenyumnya dengan wajah kecewa.
Kotoko shock dengan hal itu. Ia masih diam mematung.
"Tak mungkin? Kami berciuman, tapi tetap tak mungkin?"
"Apa yang akan terjadi dengan kehidupan kampusku?"
-Episode 6-
Muncul Saingan?
Cinta dengan Banyak Masalah
Ekspresi kaget yang lucu dari Jinko dan Satomi yang baru mengetahui kalau Kotoko dan Naoki berciuman. Kotoko panik dan mengatakan kalau suara mereka terlalu keras.
Jinko memegang tangan Kotoko dan berkata, Bagaimana mungkin suaraku tidak keras setelah mendengar semua ini?!
Jinko berfikir lagi dan masih shock, Irie yang itu menciummu?!
Satomi berfikir juga, tapi dari apa yang aku lihat tadi, sama sekali tak terlihat seperti kalian sudah berciuman.
Kotoko tersenyum sedih, begitu ya....
Satomi menyemangati Kotoko untuk tidak berfikir begitu, karena Kotoko telah memberikan ciuman pertamanya yang berharga pada Irie.
Jinko setuju dan menyemangati Kotoko agar menjadi kuat. Terlebih lagi mereka adalah mahasiswa baru.
Satomi setuju, sekarang adalah musim semi, musim dimana kita bertemu orang baru.
Kotoko masih tampak sedih. Ia menatap Jinko dan Satomi yang melihat ke depan melihat sesuatu dan terpesona.
Satomi mengatakan jika Kotoko tidak melakukan sesuatu, maka gadis itu akan mendapatkan Irie.
Kotoko terkejut dan langsung menatap temannya. Itu adalah hal yang paling ia khawatirkan. Kotoko tampak tidak akan menyerahkan Naoki. Hheheeheheh.
Mereka duduk di ruangan yang telah disediakan. ayah dan ibu Irie membicarakan mengenai detail restoran sementara Kotoko lebih fokus memandangi wajah Naoki. Kotoko memikirkan sesuatu dan tampak menghela nafas lagi.
Kotoko menunduk sedih dan minuman mereka datang. Seseorang menyajikan minuman dan memberi kode pada Kotoko. Kotoko menatap pria itu yang ternyata Kin Chan.
Kin Chan tersenyum malu pada kotoko.
Kotoko bertanya kenapa Kin Chan bekerja di restoran Aihara?
Kin Chan menjelaskan ia sedang bekerja magang disana untuk menjadi koki profesional.
Kotoko tampak senang karena KIn Chan memang jago memasak. Tapi Kin Chan mengatakan masakan belum cukup enak jika dibandingkan dengan koki sesungguhnya. Tapi ia akan berusaha keras dan menjadi koki yang lebih hebat dari ayah Kotoko.
Kotoko tersenyum senang atas tekad Kin Chan untuk menjadi koki terhebat di Jepang.
Kemudian Kin Chan berbalik menatap Naoki dan mengatakan kalau ia tak akan kalah melawan Naoki.
Naoki dari tadi diam saja. Kin Chan tersenyum menatap Kotoko lagi dan mengatakan setelah menjadi koki profesional, ia akan mendapat banyak uang dan ia akan datang membawa Kotoko, jadi bersiaplah.
Kin Chan selalu meninggikan suaranya jika bicara menatap Naoki. WKKWKWWKKW. Kotoko hanya tertawa saja mendengar hal itu. I Love them!
Kin Chan juga menyemangati Kotoko, semoga sukses dengan belajarmu di sekolah!
Kin Chan mengacak poni Kotoko dengan gemas^^.
Kotoko tersenyum senang dan mulai menceritakan JInko dan Satomi.
Dan lagi, mereka tak menyadari kalau Naoki yang bersikap sok cool dari tadi memandangi mereka berdua.
Senior datang dan memberi instruksi pada Kin Chan. Kin Chan mendengarkan dengan baik.
AIGOOOOO,, suka deh liat kerja keras Kin Chan, udah deh, sama aku aja, biar Kotoko sama Naoki, ^^
Kotoko berusaha tidak penasaran tapi tak bisa. akhirnya ia bertanya juga, siapa perempuan yang bersama Naoki di Fakultas Sains dan Teknik tadi?
Naoki mengingatnya dan mengatakan kalau itu adalah Matsumoto Yuko.
Kotoko terkejut dan mengeluarkan suara lucunya, Kamu sudah tahu nama lengkapnya?
Naoki tidak melihat ke arah Kotoko, sepertinya ia memikirkan sesuatu dan mengatakan kalau ia tak akan lupa jika ia mendengarnya sekali. *Irie kan Pinter yak^^
Kotoko dengan wajah dan suara lucunya mengatakan dengan hati-hati, OOOOOOOOOOOOOOOOOOOhhhh, Apa mungkin Matsumoto-san menyukaimu?
Kotoko tentu saja tak mau mengakuinya, ia tertawa dan mengatakan kalau ia tak cemburu.
Naoki sepertinya menganggap kalau Kotoko menarik dan ia mulai membuat Kotoko panas dengan menggodanya. Naoki mengatakan, Benar. Kalau dipikir-pikir, dia cantik.
Senyum Kotoko langsung berhenti. Ia kaku.
"Dia punya badan yang bagus. Dia juga pintar. Dia bilang dia pernah sekali di peringkat lima ujian nasional".
Kotoko masih shock dan terkejut, Mengapa orang seperti itu masuk ke sekolah kita?
Naoki mengatakan ia tak tahu, mungkin dia punya maksud lain.
Kotoko menunduk dan menggembungkan mulutnya, ia berfikir.
Naoki menatap Kotoko dan bertanya, Apa ini? Bukankah kau akan melupakanku?
Kotoko tidak memandang Naoki dan ia menunduk sambil memainkan mulutnya dengan lucu, kawaiiii~
Kotoko membelalakkan matanya menatap Naoki. Kotoko terlihat gugup lagi saat Naoki semakin mendekatkan wajahnya, ia bahkan menutup matanya dan berfikir mungkin kali ini adalah ciuman kedua.
Ia kemudian meninggalkan Kotoko yang masih menutup matanya.
Kotoko membuka matanya dan menyadari tak ada yang terjadi. Ia melihat Naoki naik ke lantai dua dan menyadari kalau Naoki mengerjainya. HAHAHHAHAHAHHAH.
Kotoko juga kesal karena sepertinya Naoki tak peduli mengenai ciuman mereka waktu itu. Kotoko kesal dan mengatakan kalau ini tak adil. Ia menuruni tangga dengan wajah berkerut.
HAHHAHHA, tak adil karena hanya dia yang kepikiran kali ya?
Satomi mengatakan kalau Irie dan Yuko adalah perpaduan yang cocok.
Kotoko sedih dan minta Satomi tidak mengatakan hal buruk seperti itu. HAHAHAHA.
Satomi memperingatkan Kotoko bahwa Kotoko harus berfikir realistis, ia yakin Yuko pasti menyukai Naoki. Dan Kotoko akan ada dalam masalah besar.
Kotoko terlihat kahwatir dan mulai memainkan mulutnya lagi. HAHHAHHAHA.Aku ga tahu cara menggambarkan ekspresi Kotoko dengan kata-kata^^
Kotoko minta maaf pada semuanya. Jinko dan satomi memutuskan duduk duluan. Kotoko masih disana memilih makanan, Steak hamburger atau Udang goreng.
Tiba-tiba Naoki lewat di depannya dan mengomentari cara berfikir Kotoko yang sambil bicara -maksudnya, Kotoko bingung milih yg mana, dari tadi ia ngomong aja-
Kotoko kesal dan meletakkan nampannya di meja, ia memesan paket A.
Naoki bingung dan bertanya, kok beda?
Tiba-tiba pelayan bicara, Permisi Tuan. Apa ada keluhan? Apa kau mengeluhkan tentang keadilan dalam porsiku?
Kotoko menatap Kin Chan dan terkejut. Kin Chan tersenyum pada Kotoko. Naoki terlihat kesal.
Kotoko bertanya apa yang dilakukan Kin Chan disana. Karena sebelumnya Kin Chan bilang menemukan mimpinya, tapi malah tidak bekerja di restoran ayahnya.
Kin Chan dengan enteng menjawab ia bekerja disana saat malam, dan siang hari ia bekerja di kafetaria ini. Aku akan belajar bagaimana memasak makanan murah dan makanan dari restoran kelas tinggi juga.
Kin Chan tak lupa mengatakan kalau ia harus melindungi Kotoko dari laki-laki jahat ini.
Naoki diam saja, ia tampak kesal sih, tapi lebih ke 'pria ini mengganggu hidupku yang tenang'.
Kin Chan menatap Naoki dengan tatapan menantang, Kenapa tuan jenius? Apa kau sangat terkejut sampai tak bisa bilang sepatah katapun??
Naoki tertawa dan mengatakan ia tak akan bisa melakukannya. Naoki mengambil makan siangnya dan menyuruh Kin Chan dan Kotoko menikmati hari mereka berdua.
Naoki pergi meninggalkan Kin Chan yang tertawa dan bangga pada dirinya karena mengira Naoki takut pada kekuatan cintanya.
Sementara itu Kotoko malah mengambil makan siangnya dan meninggalkan Kin Chan sendirian. HAHHAHAHA. Kasian.
Kotoko akan memakan nasinya yang segunung saat ia berhenti dan menatap lurus kedepan. Jinko dan Satomi mengikuti arah pandangan Kotoko.
Kotoko memandang Naoki yang sedang makan dengan tenang. Lalu ia melihat Kin Chan yang melambai padanya. Jinko mengatakan Kotoko harus belajar dari Kin Chan. Satomi setuju, walaupun Kotoko dan Naoki ada di Universitas yang sama, tapi mereka beda fakultas, dan tentu saja kampusnya beda. Tentu saja ini tak sama dengan saat SMA.
Kotoko mulai makan makan siangnya sambil mendengarkan kedua temannya bicara. Jinko bahkan mengatakan kalau Yuko lebih beruntung karena ada di fakultas yang sama dengan Naoki.
Kotoko kembali gelisah dan menghentikan makannya, berhenti mengunyah. Ditambah dengan kata-kata Satomi, bahwa Yuko itu cantik dan punya badan yang sempurna.
Kotoko makin sedih dan sedih.
Jinko, Satomi dan Kotoko melihatnya dan penasaran dengan pria tua itu. Kotoko jelas tak tahu. Jinko menebak itu adalah Senpai. Sementara Satomi menebak kalau itu adalah profesor.
Sudo tahu kalau Naoki sudah tahu maksud kedatangannya. Ia ingin mengajak Naoki masuk ke klubnya. Tapi Naoki mengatakan ia tak berniat masuk ke klub manapun. Sudo kecewa dan minta Naoki jangan mengatakan hal itu, padahal mereka sudah saling mengenal sejak SD.
Sudo cukup memaksa dan minta Naoki datang ke klubnya setelah pelajaran selesai. Naoki sih diam saja, heheeehhe.
Kotoko baru mengerti dan kelihatannya ia juga setuju. Satomi mengatakan ini adalah kesempatan Kotoko untuk mengusir Yuko menjauh.
Kotoko tampak senang karena akhirnya ia bisa mendapat pencerahan. Ia makan dengan lahap. HAHAHAHHAHA.
BTW, saat kamera menjauh, bahkan terdengar suara Jinko dkk dengan jelas, apa itu artinya Naoki juga mendengar rencana itu???
Kotoko menghentikan langkahnya dan bertanya, Kenapa?
Naoki juga berhenti, tanpa melihat ke arah Kotoko ia berkata kalau ia punya firasat Kotoko akan masuk ke klub yang sama dengannya.
Naoki kemudian berjalan meninggalkan Kotoko.
Semangat Kotoko kembali. Ia mengatakan kalau ia tak akan menyerah dan akan melakukannya! YOSH!
Kotoko mulai mengikuti Naoki, karena ia ingat kalau pria berjenggot itu akan menunggu Naoki sepulang sekolah. Jadi, jika ia mengikuti Naoki, maka ia akan tahu klub apa yang akan Naoki masuki.
Itu karena Kotoko memang tak bisa menebak klub apa yang akan diikuti Naoki, karena ia juga tak tahu ada berapa klub di universitas Tonan.
Kotoko terpesona dengan ruang klub yang cukup banyak di sana. Ia lalu melihat Naoki membuka salah satu ruang klub.
Kotoko langsung tersenyum ceria.
Tapi kemudian Kotoko mematung di pintu. Itu adalah klub Anime. ada beberapa orang anggota klub yang menggambar manga disana. Kotoko melihat kesetiap sudut ruangan dan mulai mengerutkan keningnya, Grup belajar anime?
Kotoko mencoba bersikap biasa dan bertanya apa Irie ada disana.
anggota klub tidak mengenal Naoki. Salah seorang bertanya, apa dia laki-laki yang masuk sebentar tadi dan pergi???
Kotoko menunjukkan wajah lucunya lagi, menatap kepergian Naoki. Kotoko kesal.
Kotoko segera membuka penutup kepalanya dan menutup pintu klub anime dengan tersenyum.
Ia kemudian berlari ke lantai atas mengejar Naoki.
*KYAAAAAAAAAA!!! Ada OST baru!!
Kotoko terus berlari mencari dan mencari, sampai ia melihat sesuatu dan bersembunyi.
Kotoko melihat Yuko di salah satu pintu klub. Ia mengintip. Ia kaget setengah mati saat melihat Naoki mendekati Yuko. Apalagi saat Yuko mengatakan kalau Naoki telat, bukankah mereka harus pergi bersama?
Naoki dengan dingin berkata kalau Yuko-lah yang memutuskannya sendiri.
Yuko mengatakan itu tak penting, karena mereka akan masuk ke klub yang sama. Yuko mengajak Naoki masuk.
Kotoko masih terkejut mengetahui Yuko juga akan masuk ke klub yang sama. Ia memutuskan tidak menyerah dan mengikuti mereka.
Semuanya menatap kedatangan Kotoko kecuali Naoki. Aku rasa dia sudah tahu. HAHHA.
Salah seorang bertanya siapa Kotoko dan siapa yang merekomendasikan Kotoko.
Kotoko setengah tertawa dan mengatakan kalau ia tak punya rekomendasi, tapi... Ia sangat ingin masuk ke klub itu.
Kotoko mulai bingung dan membaca tulisan di dinding kalau ternyata itu adalah klub tenis Universitas Tonan.
Kotoko mulai membual lagi, mengatakan kalau sejak dulu ia sudah berfikir akan masuk klub tenis kalau lulus Universitas Tonan.
Kotoko menyebutkan namanya dan Sudou langsung memanggil Kotoko dengan sebutan Kotoko-chan. Sudou mengatakan kalau ia akan mengurus anggota baru dan mereka baru saja akan mengadakan pesta selamat datang bagi anggota baru.
Kotoko terlihat senang.
Sedangkan Naoki tetap berdiri, stay Cool.
Ibu mengatakan kalau ia senang Kotoko akan bermain tenis. Dulu ia juga pemain tenis handal dan dirinya lah yang mengajarkan Naoki tentang tenis.
Kotoko terkejut dengan hal itu.
Naoki ada disana dan ibu minta pendapat Naoki tentang seragam tenis Kotoko. Kotoko tampak tertawa sambil memegang baju tenisnya.
Naoki dengan dingin berkata, Menurutku bukan ide yang bagus memulai dengan memilih seragam.
Naoki meninggalkan mereka berdua. Sementara Kotoko mematung dengan posisi dan ekspresi yang mulai memudar.
Kotoko tersenyum pahit dan mengatakan bukan seperti itu. Naoki itu populer.
Ibu terkejut apalagi melihat Kotoko mendesah. Kotoko duduk dengan sedih dan bertanya, bibi, apa menurutmu Irie-kun menyukai perempuan yang cantik dan pintar?
Ibu terlihat khawatir, ia duduk di samping Kotoko dan bertanya balik, jangan bilang kalau ada perempuan seperti itu di dekat Naoki?
Kotoko tampak sedih dan mengangguk. Ibu mengatakan ia tak tahu kalau Naoki begitu populer.
Ibu memberi semangat pada Kotoko, Jangan khawatir, untuk sekarang, teruslah datang ke fakultas Sains dan Teknik, lalu datangi dia. Itu satu-satunya cara! Tak peduli seperti apa perempuan itu, kau perempuan yang terbaik untuk Naoki.
Ibu mengepalkan tangannya dan mengatakan ia akan mendukung Kotoko.
Kotoko tersenyum senang. Dan mereka mulai mencoba raket baru.
Kotoko berpose lagi dengan gaya seksi dan tak menyadari kalau Yuko ada disana.
Sudo menyuruh seseorang bernama Wada untuk masuk ke lapangan sebagai orang pertama yang akan melawannya. Sepertinya Sudo ini kerasukan tenis, hahaahhha.
Semuanya heran dengan hal itu termasuk Kotoko. Naoki menjelaskan, kalau Sudo dipanggil 'Sudo si Setan'.
Kotoko mulai tampak khawatir dan takut. Naoki menjelaskan, saat Sudo memegang raket, kepribadiannya akan berubah. Dia sudah dikenal seperti itu sejak masih SD. Biasanya ia lembut.
Kotoko semakin khawatir, ia hanya bisa menelan ludah.
Kotoko terkejut. Naoki melanjutkan kalau Yuko cukup pintar untuk masuk ke perguruan tinggi manapun yang ia inginkan. Universitas Tonan punya klub tenis yang hebat.
Kotoko masih melihat pertandingan itu dan bertanya kenapa Naoki tahu semua itu?
Naoki menjawab kalau Yuko meminta saran padanya saat memilih sekolah. Aku bertemu dengannya saat turnamen nasional kelas 2 SMA.
Kotoko tampak sedih dengan kenyataan itu. Ia menghela nafas dan bergumam kalau ia merasa akan kalah.
Dan pertandingan dimulai saat Irie satu-satunya orang yang bisa membuat Sudo tak berkutik, maksudnya, smash Naoki tak bisa di tangkap Sudo, karena Sudo hanya bisa melongo dengan kecepatan smash Naoki.
Semua anggota baru kagum pada Naoki. Termasuk Kotoko.
Sudo tak mau terima ia kalah dan minta bertanding sekali lagi, tapi ketua klub berkata kalau sudah cukup, karena ini hanya latihan saja.
anggota baru mulai bergosip mengenai rumor kehebatan Naoki, tentu saja. Dan mereka melihat wajah Sudo yang marah karena kalah. Mereka merasa kasihan pada orang berikutnya. Kotoko mengangguk dengan hal itu.
Sudo mulai servisnya, bola melesat cepat ke arah Kotoko, secepat Kotoko berteriak, melepaskan raketnya dan mulai berlari. HAHHAHAHA. LOL.
Naoki melihat hal itu dan tertawa.
Kotoko bersiap lagi menerima bola dari Sudo. Kali ini bola melayang ke arahnya dan Kotoko tidak lari dan juga tidak menghindar. Alhasil bola tenis itu mendarat di hidungnya. Kotoko terjatuh dan pingsan. Wkkwkwkwwk.
Naoki melihat itu dan tertawa lagi, sementara Yuko terlihat tidak menyukai Kotoko.
Ibu meminta Kotoko untuk tidak latihan besok pagi. Kotoko mengatakan kalau anggota baru tak boleh bolos saat latihan. Kotoko meyakinkan ibu kalau ia tak apa-apa, ia akan terbiasa nantinya.
Kin Chan mengatakan kalau Kotoko tak beda jauh dengan saat SMA, sikapnya.
Ayah kemudian bertanya mengenai pacar Kotoko. Kin Chan tertawa dan mengatakan kalau ia memastikan tak ada laki-laki yang mendekati Kotoko.
Ayah kemudian bertanya, bagaimana dengan Naoki?
Kin Chan tertawa dan minta Ayah Kotoko jangan khawatir. Ia akan menjaga Kotoko dari laki-laki jahat itu. Karena kelas mereka ada di gedung yang berbeda, jarak antara mereka semakin besar dari pada saat SMA.
Kin Chan merasakan ada keadilan pada dirinya dan tertawa. Kemudian ayah meminta Kin Chan menyampaikan pesannya.
Hm... Apa ya?
Satomi terkejut mendengarnya dan bertanya pada Kotoko, apa yakin kau bisa lanjut?
Kotoko mengatakan dengan yakin kalau ia akan melakukan apapun demi bisa dekat dengan Naoki. Ganbatte!
Tiba-tiba Kin Chan datang dan menyuruh kotoko keluar saja dari klub itu. Kin Chan membawakan kue bentuk Love bertuliskan Kotoko Love.
Kin Chan mengatakan Kalau kotoko harus berhenti bermain tenis. Tak ada gunanya melukai wajahmu yang cantik dan tetap bermain.
Sementara Jinko dan Satomi mulai makan cake itu yang ternyata adalah Ice Cream.
Kotoko mengatakan kalau ia ingin melakukan yang terbaik karenaia sudah mulai. Dan ayahnya yang mengajarinya tidak boleh menyerah di tengah jalan. Kin Chan terharu dan mulai menangis, betapa berdedikasi-nya Kotoko.
Kemudian Kin Chan ingat kalau ayah Kotoko titip pesan padanya. Ayah ingin Kotoko datang ke restoran nanti malam.
Kotoko bingung dan bertanya kenapa?
Kin Chan mengatakan ia tak tahu alasannya. Tapi Ayah bilang kalau dia ingin membicarakan sesuatu dengan Kotoko.
Kotoko mengerti dan mereka mulai makan. Kin Chan protes karena Jinko dan satomi terlalu banyak makan, apalagi mereka makan bagian tulisan 'Love'-nya. HAHHAHAHA.
Kotoko ada di antara anggota baru dan berkata dalam hati kalau ternyata ini adalah klub tenis, tapi yang mereka lakukan hanyalah latihan otot saja. TApi yang membuatnya lebih kecewa adalah karean Naoki dan Yuko tak ada disana.
Kotoko masih berfikir apa yang sebenarnya terjadi dan mendapati sebuah bola mengenai kepalanya.
Yuko bertanya, apa Kotoko tak tahu? Penampilan adalah yang terpenting di klub tenis Tonan. JAdi, kalau kau melewati tes kemarin, maka anggota baru bisa latihan di lapangan.
Kotoko baru tahu dan matanya mulai mencari-cari Naoki.
Yuko mengatakan kalau Naoki punya hak lebih. Dia masuk klub dengan dua kondisi, dia bisa main hanya saat dia ingin main, dan saat ada turnamen.
Kotoko terkejut, Tak mungkin. Itu artinya dia tak datang latihan?
Kemudian Kotoko makin shock berfikir, Lalu mengapa aku masuk klub tenis ini?
Kotoko tersinggung.
Yuko melanjutkan, aku pikir itu artinya hubunganmu dengannya hanya di level itu.
Kotoko kesal dan memainkan mulutnya lagi. Yuko meninggalkan Kotoko yang masih shock sambil memegang bola. Dan lagi Sudo memanggil Kotoko dan akan menghukumnya lagi.
Kotoko tertawa dan berkata kalau ia sedikit nyeri otot. Kemudian ia bertanya apa yang ayahnya ingin bicarakan.
Ayah lalu mengajak Kotoko ke ruang pribadi. Kotoko mengikuti ayahnya dengan berjalan sangat aneh sambil memegangi pinggangnya, HAHHAHAHA, encok dia.
Ayah mengatakan kalau Kotoko tak pernah bagus dalam bermain olahraga bola. Ia juga tahu KOtoko tidak tertarik bermain tenis. Apa kau melakukannya demi Naoki?
Kotoko tertawa dan bertanya kenapa ayahnya menanyakan ini tiba-tiba.
Ayah kemudian mulai bicara serius, Dengar, Kotoko. Sudah hampir setahun kita pindah ke rumah keluarga Irie. Aku sudah banyak memikirkan tentang ini. Aku pikir kita tidak boleh bergantung pada kebaikan hati mereka terlalu lama. Aku tahu Iri-chan dan Nyonya Irie memperlakukanmu baik. Sejujurnya denganmu, aku berharap kamu dan Naoki bersama di masa depan.
Kotoko terlihat sedih. Ayah tahu kalau Kotoko juga sedih, tapi ia tetap mengutarakan keinginannya, Ayo kembali ke kehidupan kita yang sebenarnya. Hanya kita berdua. Bagaimana, Kotoko?
Kotoko menatap ayahnya dengan wajah sedih, tapi ia mengerti maksud ayahnya.
Kotoko menghentikan langkahnya. Ia berfikir jika ia pindah dari sumah Irie sekarang, Tak akan ada yang tersisa untuk menghubungkan Irie dan aku.
Tiba-tiba ia di kagetkan dengan suara Naoki yang bertanya apa yang di tatap oleh Kotoko.
Kotoko terkejut melihat Naoki disana. Ia bertanya apa Naoki dalam perjalan pulang? Kau mau kemana?
Naoki terus berjalan dan mengatakan ia tak perlu memberitahu Kotoko kemana dia akan pergi. Naoki kemudian bertanya bagaimana dengan Kotoko? Ini sudah larut malam.
Kotoko mengatakan ia pergi ke restoran ayahnya.
Naoki mengerti dan bertanya, apa kau pergi ke sana untuk menemui laki-laki itu?
Kotoko heran, laki-laki itu?
Naoki mengatakan bukan apa-apa.
Mereka berdua terus berjalan dan Kotoko berkata kalau ayahnya menemukan tempat yang bagus untuk tinggal.
Kotoko sedih dan mencoba tetap tersenyum, Rumah baru kami. Dia bilang dia belum menandatangani sewanya.
Naoki menatap Kotoko dan memperlihatkan ekspresi kecewa dan mengalihkan pandangannya.
Kotoko mengatakan kalau sudah setahun sejak mereka mulai tinggal di rumah keluarga Irie. Karena itu ayahnya memikirkan tentang ini.
Kotoko perlahan berhenti tersenyum, Jika itu terjadi, apa kalian akan merindukan kami?
Naoki melihat ke arah Kotoko. Kemudian mengalihkan pandangannya.
Kotoko menatap Naoki dan memanggil namanya.
Naoki akhirnya bicara dengan dingin, akhirnya aku bisa kembali ke kehidupan yang seharusnya.
"aku tak mengerti....Aku tidak mengerti."
"Apa yang kamu rasakan, Irie-kun. Apa yang harus aku lakukan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar