Ia juga berusaha menghibur Naoki yang harus menyerah akan impiannya. Impian pertama dalam hidupnya.
Tuan Oizumi langsung saja ke intinya, yaitu menginginkan Naoki hadir dalam perjodohan yang membuat sekretaris terkejut sementara Naoki tenang-tenang saja. Tuan Oizumi mengatakan kalau ia punya cucu perempuan seusia Naoki yang kuliah di Universitas wanita Seishin. Ia menanyakan Naoki apakah Naoki mau menemui cucunya. Ia tahu Naoki masih muda dan butuh waktu memikirkannya. Ia akan menunggu jawaban Naoki.
Setelah tuan Oizumi pergi, Naoki tampak memikirkan serius atas hal tersebut. Ia hanya memikirkan bahwa pertemuan itu akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
Naoki tanpa menatap kedua orang tuanya mengatakan kalau itu bukan apa-apa.
Ibu masih saja tidak mempercayai hal ini. Ayah menebak, Jangan bilang kau lakukan ini untuk mendapatkan bantuan finansial?
Naoki tampak diam saja, tapi gerak-gerik matanya menunjukkan kalau itu benar.
Yuuki cukup excited karena mereka tidak memberitahukan ayah dan ibunya, ia penasaran apakah mereka akan terkejut dengan kedatangannya.
Ayah Kotoko tertawa. Kotoko juga tersenyum dan berkata jantung ayah Yuuki bisa bahaya kalau mereka mengejutkannya.
Taoi Ayah Kotoko berkata jika Iri-chan melihat wajah Yuuki-kun, Iri-chan pasti senang.
Mereka bertiga tertawa senang. Begitu tiba di kamar inap Iri-chan, saat Yuuki akan membuka pintu, tiba-tiba terdengar teriakan Iri-chan : Jangan Remehkan Kami!
Ibu juga setuju dengan hal itu. Pernikahan Naoki, ibu tak akan membiarkannya.
Naoki diam saja. Kemudian ia berkata dengan yakin, Aku menyukainya. Aku sudah melihat fotonya. Dia tipe ku.
Ibu terkejut melihat Yuuki disana. Ia lebih terkejut lagi melihat Kotoko juga ada disana.
Kotoko dengan keterkejutannya bertanya, Irie-kun. Apa benar kau akan hadir di pertemuan perjodohan?
Naoki tanpa menatap Kotoko membenarkan hal itu.
Tapi kemudian ia membalikkan wajahnya, meskipun tidak bertatapan. Dengan tenang dan tak peduli pada perasaan Kotoko, ia mengatakan kalau pertemuannya hari minggu nanti. Karena ayahnya sedang sakit, pertemuan itu akan menjadi pertemuan biasa.
Melewati Kotoko yang masih terkejut, syok, terdiam.
Episode 14
-Persimpangan di Jalan Cinta-
Kin Chan terkejut+kesal mengetahui kabar tersebut. Kotoko dengan wajah sedih menceritakan pada Kin Chan, Satomi dan Jinko, kalau gadis itu adalah cucu dari rekan bisnis ayah Naoki.
Satomi dan Jinko tentu saja terkejut mendengarnya, seperti perjodohan kawin kontrak katanya -aku ga ngerti part ini, HAHHAHAHA-
Yang membuak Kotoko lebih galau tentu saja fakta Naoki mengatakan kalau ia menyukai gadis itu.
Satomi dan Jinko menatap Kotoko dengan sedih.
Kotoko sudah tak sanggup lagi melanjutkan ceritanya. Dengan wajah menyedihkan Kotoko minta maaf dan meninggalkan ketiga sahabatnya itu.
Satomi dengan yakin menjawab tentu saja Kotoko tidak baik-baik saja. Kau kan tahu sudah berapa tahun Kotoko Naksir Irie?
Jinko masih tak percaya Irie akan mengikuti perjodohan itu.
Kin Chan yang sedari tadi diam rupanya menahan amarahnya, ia sesak nafas karena kesal. Ia mengatakan ia tak akan memaafkan si brengsek Irie.
Jinko setuju, Jinko juga kesal, berapa lama lagi Naoki akan mempermainkan Kotoko sampai puas?!
Tapi Satomi berfikir lebih wajar sih, menurutnya Kotoko sendirilah yang mempermainkan perasaannya sendiri.
Satomi menatap Kin Chan tak percaya dengan kata-kata Kin Chan. Ia bertanya, Kin Chan, kau terdengar seperti ingin Kotoko dan Irie menjadi pasangan yang sebenarnya.
Tapi tentu saja Kin Chan menolak, Bukan itu maksudku!
Satomi terkejut karena tiba-tiba Kin Chan berteriak. Kin Chan menghela nafas untuk meredakan amarahnya dan berkata kalau ia hanya ingin melihat Kotoko tersenyum.
Kin Chan kemudian meninggalkan Jinko dan Satomi dengan kesal.
Jinko dan Satomi hanya bisa menghela nafas dan menunduk sedih.
Kotoko sadar dari lamunannya. Ia terus mencuci sambil berfikir kalau saat itu ia berfikir hatinya dan Naoki terhubung, tapi....
Tiba-tiba Kotoko menjatuhkan wajan ke tempat cuci piring karena melamun dan piring yang ada disana pecah. Kotoko panik sehingga tangannya berdarah.
Ibu melihat jari Kotoko berdarah dan mendekatinya dengan khawatir. Ia membantu Kotoko mencuci lukanya dan mengambil tisu untuk membersihkannya. Ibu bertanya dengan kahwatir apa Kotoko baik-baik saja?
Kotoko hanya bisa tertawa saja.
Kotoko merasa tak enak dan mengatakan bagaimana pun juga hal itu Naoki sudah memutuskannya sendiri.
Ibu mengatakan kalau ia juga tak percaya apa yang dikatakan Naoki adalah hal yang sebenarnya. Bahkan soal perusahaan juga. Aku akui, aku berharap Naoki akan mengambil alih Pandai. Tapi aku telah melihatnya bekerja di perusahaan. Aku merasa ada sesuatu yang salah. Dalam hati ku, 'Ini bukan seharusnya Naoki ingin lakukan.'
Ibu melanjutkan, Kupikir ini Naoki merasa bertanggung jawab karena suamiku telah jatuh sakit. Karena itu dia mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi perusahaan.
Kotoko bertanya, Tapi apa menurut anda dia akan menikah sejauh itu? Hal itu akan mengubah hidupnya.
Ibu tersenyum dan menjelaskan, Saat ia mulai memikirkan sesuatu, dia mulai terobsesi dengan ide itu.
Kotoko masih tampak sedih karena itu artinya Naoki terobsesi menikah dengan cucu tuan Oizumi. Tapi ibu tampak punya pikiran lain. Ibu dengan wajah liciknya sambil tersenyum berkata, Karena itu, aku punya ide yang bagus.
Kotoko terkejut melihat wajah ibu. Ia sedikit tertarik, ide yang bagus?
Ibu kemudian tertawa dengan suara yang cukup menyeramkan, tertawa dalam mulutnya, hmhmhmhmmhmmhmhmhm.
Itu Matsumoto Yuko yang ada di hadapannya. Yuko tanpa basa-basi langsung berkata, Kudengar Irie-kun akan hadir di pertemuan perjodohan.
Rupanya Yuko mengenali presdir Oizumi yang membuat Kotoko sedikit terkejut. Yuko mengatakan tentu saja, apa kau tidak membaca koran? Ketua Oizumi adalah salah satu orang penting di dunia keuangan. Dia punya pengaruh di banyak politisi. Dia itu bos dari dunia bisnis Jepang.
Kotoko hanya bisa tertawa karena ia tak tahu ternyata gadis itu cucu orang sepenting tuan Oizumi. Kotoko juga berkata kalau ia mendengar gadis itu sekolah di sekolah puteri Seishin sejak TK.
Yuko tampak kesal, dia benar-benar puteri, ya?
Yuko makin kesal, Aku tidak suka.
Kotoko terkejut karena Yuko mengatakan hal yang tidak masuk perkiraannya. Kotoko menatap Yuko. Yuko berkata, Benar kan? Mengapa setiap gadis sempurna tiba-tiba muncul merebut Irie-kun? Tidak akan kubiarkan.
Kotoko tersenyum kecut dan mengatakan kalau Ny. Irie juga mungkin akan melakukan sesuatu soal itu.
Kotoko sadar kalau ia keceplosan. Kotoko panik dan membuat huruf O dengan mulutnya. Ia mengatakan kalau itu bukan apa-apa dan menyuruh Yuko melupakannya.
Tapi Yuko bukan tipe orang yang mudah melupakan saat ia penasaran. Ia memaksa Kotoko mengatakannya dan terus mendekatkan badannya ke arah Kotoko sampai Kotoko tertohok, hehehehe. Ia menyuruh Kotoko cepat mengatakannya.
Kotoko hanya bisa tertawa, ia mencoba mengalihkan pembicaraan dengan cepat dan mengatakan kalau ini adalah rahasia besar, karena ibu Naoki punya rencana untuk merusah pertemuan itu.
Beberapa detik kemudian ia baru sadar kalau ia malah keceplosan lagi, membocorkan rahasia besar itu.,
Kotoko mematung dengan mulut terbuka dan menatap Yuko.
Yuko tertawa dan menatap Kotoko, kalian berdua tidak berubah.
Kotoko masih dalam posisi kagetnya yang lucu dan bertanya apa maksud Yuko.
Yuko tak menjawab pertanyaan Kotoko dan mengatakan kalau untuk kali ini ia akan bergabung dengan Kotoko.
Kotoko dengan cepat mengedipkan matanya untuk mencerna perkataan Yuko dan kemudian ia terkejut dengan mulut menganga, apa?
Naoki dan ibunya datang ke tempat pertemuan dan disambut oleh tuan Oizumi yang sudah hadir disana. Tuan Oizumi minta maaf karena ia melakukan ini sementara Iri-chan masih di rumah sakit. Tapi ia hanya ingin mempertemukan cucunya dengan Naoki. Dan pertemuan formal akan dilakukan setelah Iri-chan sembuh nanti.
Ibu memulai serangannya, ibu tertawa dengan anggun dan berkata, Ya ampuuuun, aku ragu, apakah hari itu akan datang.
Naoki terkejut dengan jawaban ibunya, Naoki segera menegur ibunya. Sementara ibu pura-pura tak mendengar teguran Naoki.
Kotoko dengan gaya lucunya mengatakan hanya dengan ini lah mereka tidak akan dicurigai jika berdiri di atas rumput taman nanti.
Mereka berdua terus membawa tangga dan akhirnya Kotoko menemukan lokasi perjodohan.
Tapi Kotoko mengatakan kalau gadis itu belum hadir disana.
Lalu kita melihat Sahoko memasuki ruangan dengan anggun menggunakan kimono lengkap. Ia tersenyum dan kemudian melihat ke arah Naoki dan terkejut karena ia mengenali Naoki.
Sahoko ingat saat ia hampir terjatuh dekat lift dan seseorang menolongnya.
Sahoko menatap Naoki dan bertanya apakah Naoki mengingatnya.
Naoki sedari tadi menatap Sahoko dan tersenyum mengatakan kalau ia tidak akan melupakan wanita cantik.
-HOOOOOOOOEEEEEEEEEEEEEEEEEKKKK!!!!!-
Yuko kesal dan menarik teropong dari tangan Kotoko. Ia kemudian meneropong ke arah ruang pertemuan. Beberapa detik kemudian reaksi Yuko sama dengan Kotoko. Yuko kemudian menatap ke arah Kotoko yang masih berwajah sama. Ia menatap Kotoko yang masih shock.
Yuko secepat kilat segera mengihir Kotoko dan dirinya sendiri, Hmph, dia mungkin cantik, tapi dia pasti tidak punya otak.
Kotoko juga ikutan, benar-benar, baiklah, kita mulai dengar dan mendengar percakapan mereka!
Yuko heran dan tak mengerti maksud Kotoko.
Tapi kemudian ia tetap mengikuti tingkah Kotoko meskipun awalnya ia mengeluh.
Kotoko semangat banged, tubuhnya sudah terlatih melakukan hal yang begituan, HHAHAHAHHA.
Sementara Yuko terus berusaha mengikuti pergerakan Kotoko.
Saat pelayan sedang melayani pesanan ibu dan Naoki, tampak di luar Kotoko dan Yuko merangkak. Bodoh banged deh jika begituan nggak ketahuan, ahhahahahhahahahahaha. Jelas banged kelihatan mencurigakan.
Lalu keduanya tiba di lokasi yang lebih dekat.
Sahoko tersenyum malu dan dengan suara lembutnya mengatakan kalau ia tidak punya keahlian khusus. Ia cuma bisa memasak, menjahit dan kerajinan tangan. Membosankan ya?
Bukannya Naoki yang menanggapi, tapi ibu duluan yang tertawa tertahan, Ya, benar, membosankan.
Naoki langsung menatap ibunya. Ibu lagi-lagi tak peduli dengan tatapan Naoki dan diam saja.
Yuko mengingatkan Kotoko kalau mereka bisa mendengar teriakan Kotoko. Kotoko panik dan menutup mulutnya dengan lucu.
Naoki mengomentari dan mengatakan kedengarannya menyenangkan. aku suka gadis yang pendiam.
Ibu langsung tak tinggal diam, dengan gaya bicaranya yang khas, ibu ikutan nimbrung, Wow, 'gadis tradisional Jepang?' KUNO.
Naoki mendengar hal itu langsung menyipitkan mata ke arah ibu. Ibu tak peduli dan meneruskan, Tak heran sepertinya kau kehilangan masa mudamu.
HAHHAHHAHAHHAHAHHA. Mami jahat banged ternyata.
Diluar, tampak Kotoko dan Yuko senengnya bukan main. Terutama Kotoko yang tertawa membuka mulut tanpa suara, HAHHAHAHAHAH.
Sahoko mencuri pandang ke arah Naoki, dan akhirnya ia bertanya apa yang suka dilakukan oleh Naoki.
Naoki kemudian menjawab kalau ia suka membaca buku dan kadang-kadang bermain tenis.
Tuan Oizumi ikutan nimbrung dengan kata kadang-kadang Naoki, karena ia dengar Naoki memenangkan berbagai pertandingan tenis.
Mendengarnya Sahoko tampak kagum, ia tersenyum tulus.
Naoki melihat ekspresi Sahoko dan dengan senyuman di wajahnya ia mengatakan kalau ia bisa mengajari Sahoko kapan-kapan.
Sontak Kotoko dan Yuko sontak kaget. Naoki yang nggak pernah ngomong manis sekalipun tiba-tiba ngomong begitu, ish!!!
Sahoko sangat senang, tapi ia khawatir karena ia sangat payah, jadi Naoki mungkin harus berusaha keras melatihnya.
Ibu lagi-lagi mematahkan semangat Sahoko dengan mengatakan kalau Naoki pasti akan kesusahan nantinya.
Naoki makin kesal dan menegur ibunya. Ibu tidak peduli dan terus bicara, Yah, puteraku Naoki sangat jahat.Dia meremehkan orang-orang yang tidak bisa setelah ia mengajarinya. ukan cuma itu, dia tegas!
Naoki tak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya bisa menghela nafas.
Sementara ibu terlihat puas melihat ekspresi Sahoko.
Kotoko hanya bisa tertawa tak enak hati dan mengatakan kalau Ny. Irie sangat berusaha menggagalkan perjodohan ini,. Yuko juga setuju dan mengatakan kalau sebenarnya Ny. Irie yang terlalu tegas.
Naoki merekandah dan mengatakan tidak.
Tapi ibu dengan semangat mengatakan kalau Naoki itu populer. Tapi jangan khawatir, dia tak pernah punya hubungan dengan perempuan.
Kotoko dan Yuko hanya bisa mengangguk sambil mendengarkan.
Tuan Oizumi mengatakan kalau Naoki pasti pemalu.
Ibu mengiyakan, Naoki sangat pemalu. Dia bahkan pernah mengabaikan surat cinta dari seorang gadis. Gadis itu memberanikan diri dan memberikannya surat cinta. Dia menolak gadis itu di depan semua orang. Dia benar-benar pemalu.
Ibu tertawa dengan bahagia, HAHHAHAHHAH.
Kotoko dengan wajah lucunya mengangguk. Yuko dengan kejam mengatakan kalau ia tak tahu Naoki sangat membenci Kotoko.
Kotoko dengan suara anehnya harus makan hati dengan kenyataan itu. HHAHAHAAHAHA.
Kotoko dan Yuko terlihat kesal dengan kata-kata Sahoko. Tepatnya wajah Yuko menunjukkan ia muak dan Kotoko dengan mulut terbuka terlihat terkejut.
Tuan Oizumi tertawa dengan jawaban Sahoko dan mengatakan kalau dengan begitu Sahoko tak perlu khawatir soal selingkuh.
Sementara ibu menunjukkan wajah terkejut karena Sahoko dapat membalikkan keadaan. Ibu mulai berfikir dan akhirnya berkata, tapi bukan berarti dia tidak pernah punya gadis di sekitarnya. Sebenarnya, ada seorang gadis yang seusia Naoki. Mereka tinggal bersama selama 3 tahun.
Tapi ibu tetap keukeuh, Sama saja!
Naoki ingin menjelaskan pada tuan Oizumi yang terlihat terkejut.
Ibu kali ini merasa yakin bisa membatalkan perjodohan, ia berkata, Mungkin pada akhirnya kau menikahkan cucumu yang berharga di keluarga kami. Kau harus tahu keadaan kami juga. Nyatanya, ada seorang gadis seusia Naoki tinggal di rumah kita. Meski dia pemalu, dia masih muda. Aku tidak bisa jamin tidak ada yang terjadi diantara mereka.
Ibu beneran bersemangat menceritakan hal yang satu ini. Ia bahkan tertawa dengan keras disana.
Sementara Naoki beneran sudah habis kesabarannya. akhirnya Naoki berdiri dengan kesal sambil memukul meja, Sahoko-san, kau mau jalan-jalan ke taman?
Ibu ikutan bersemangat mau ikut. Tapi Naoki sedikit berteriak mengatakan hanya ia dan Sahoko saja.
Ibu sangat kesal dengan hal itu sementara tuan Oizumi setuju sekali dan menyuruh Naoki dan Sahoko berjalan-jalan disekitar taman.
Di luar, Yuko dan Kotoko bersiap mengikuti mereka.
Sahoko mengatakan ia tak masalah, ia tahu ibu Naoki menyukai dia. Gadis yang tinggal bersamamu.
Naoki mengatakan kalau gadis itu adalah puteri dari sahabat ayahnya. Keluarga kami bersahabat. Karena itu ibu bicara soal itu. Tapi orang yang menyukainya bukan aku. Tapi ibuku.
-AKH!!!! HELLLLLOOOOOOO, terus ngapain kamu kisseu Kotoko, Naoki?????!!!!-
Naoki tersenyum dan menghentikan langkahnya, ia bertanya, Jadi, kau menyukaiku?
Sahoko terdiam, ia menatap Naoki tapi kemudian mengalihkan pandangannya dan menunduk malu. Ia tersenyum dan berkata, Saat kejadian kita bertemu di lift.
Naoki juga tersenyum :'( dan berkata, Kebetulan sekali, aku juga begitu.
Sahoko terkejut mendengarnya, ia menatap Naoki dan tersenyum bahagia.
Lalu keduanya melanjutkan jalan-jalannya.
_AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA I'm Die, BAKA NAOKI!!!-
Yuko sangat kesal dan bertanya tentang strategi 1. Kotoko dengan gaya tentara mengajak Yuko melakukan strategi 1.
Kotoko dengan semangat mengatakan rencananya, yaitu ketiga Naoki dan Sahoko mendekat, mereka akan menyalakannya. Dan air akan menyirami Sahoko dan Kotoko yakin sahoko akan pulang,
Yuko agak ragu dengan rencana itu karena terlihat begitu mudah. Tapi Kotoko mengatakan rencana mudah akan berhasil. Yakin pula tuh , HAHAHHAHHAHA.
Akhirnya Yuko setuju dan rencana akan dijalankan.
Tak jauh dari sana Yuko dan Kotoko bersiap dengan rencana mereka. Kotoko bersiap menekan tombol sementara Yuko mengamati keadaan.
SEKARANG!!!!
Dan Kotoko menekan tombol alat penyiram.
Yuko dan Kotoko melihat bagaimana keadaan. Alat penyiram sama sekali tidak mengeluarkan air. Naoki dan Sahoko melewati tempat itu sementara Sahoko mengomentari cuaca yang cerah dan dia ingin main air.
Kotoko masih berusaha menekan tombol agar airnya keluar, sementara Yuko makin kesal dan mengatai Kotoko bodoh. Kotoko dan Yuko bertengkar berdua sementara Sahoko dan Naoki melewati tempat itu. Yuko dengan kesal merebut tombolnya.
Dan tiba-tiba air muncrat dari alat penyiram dan mengenai wajah Kotoko.
AAAAAAAAAAAAAAAA!!!! Keduanya kena air dari alat penyiram tersebut dan berteriak sekeras-kerasnya. HAHHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHA.
Sahoko menyadari ada yang berteriak dan menghentikan langkahnya. Tapi dari posisi mereka, Sahoko dan Naoki tak akan bisa melihat siapa yang berteriak itu.
Naoki melihat air muncrat dan tak memperdulikan suara teriakan, yang ia pedulikan adalah bahwa ia merasa alat penyiramnya rusak. HAHHAHAHHA. Ia mengajak Sahoko pergi dari sana.
Keduanya basah kuyup. Yuko mengeluh kenapa ia harus ikut beginian. Ia kesal dan mendorong Kotoko sambil mengatakan kalau Kotoko itu BAKA.
Kotoko masih belum menyerah, ia masih bersemangat dan mengatakan kalau mereka akan pindah ke strategi 2!
Kotoko berdiri, Jika yang pertama tadi pinggangnya sakit karena kelamaan Jongkok -hehehehe, tadi lupa bilang- maka yang kedua, setelah pinggang sakit, matanya perih, HAHHAHHAHA.
Rencana Kotoko adalah, saat Sahoko berjalan di dekat mereka, ia akan melemparkan ulat itu, dan saat Sahoko menyadarinya, Sahoko akan berteriak dan jatuh ke dalam kolam.
Kotoko puas dengan bayangan rencananya. Kali ini Yuko juga ikutan setuju. meski begitu, Kotoko merasa rencananya ini agak berlebihan. Yuko kesal karena Kotoko itu terlalu banyak pikir, ia menebak makanya Naoki tak punya perasaan pada Kotoko.
Kotoko berfikir lagi dan sepertinya ia setuju dengan hal itu, makanya ia tak akan berfikir panjang lagi. Yuko juga mengatakan ia tak akan begitu. Lalu keduanya di kagetkan karena Sahoko dan Naoki sudah mendekat.
Ulat itu mendarat tepat di kimono Sahoko. Sahoko terkejut dan berteriak.
Mengira rencana mereka berhasil, Kotoko dan Yuko juga berteriak tak kalah hebohnya, YATTTTTAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!
Naoki dengan gentle mengambil ulat itu dan mengatakan pada Sahoko, Jangan khawatir, aku ada disini.
Tentu saja Kotoko dan Yuko terkejut dan terkejut.
Dan lucunya, ulat itu tepat mendarat di hidung Kotoko. HAHHAHAHAHAAHAHA.
Spontan Kotoko berteriak sekencang-kencangnya. Yuko juga ikutan teriak dan pada akhirnya keduanya jatuh ke dalam kolam. HAHHAHHAHAHAAHHAHAHAH. Senjata makan tuan!!!
-Naoki terlalu pintar untuk tidak mengetahui kalau itu adalah Kotoko dan Sahoko terlalu bodoh untuk mempercayai Naoki, ckckkkckckkckc-
Naoki mengajak Sahoko meninggalkan tempat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar