"Kin Chan melamarmu???!!!!!"
Episode 16 diawali dengan kekagetan dua sahabat baik Kotoko, Jinko dan Satomi yang mengetahui bahwa Kotoko telah dilamar oleh Kin Chan.
Suara mereka bergema diseluruh ruangan kelas pagi itu. Mereka ingin segera menginterogsi Kotoko. Satomi menarik Kotoko untuk duduk di bangku.
Kotoko mengatakan kalau ia belum menjawabnya. Tapi Satomi tetap penasaran, Lalu kau nanti mau bilang apa?
Kotoko masih bingung dan mengatakan ia belum tahu mau memberi jawaban apa. aku suka Kin Chan, tapi.... Aku selalu menganggapnya sebagai teman.
Satomi dan Jinko juga berfikir. Jinko setuju dengan pemikiran Kotoko. Tapi Satomi mengatakan menurutnya Kin Chan lebih baik dari pada Irie untuk bersama Kotoko.
Jinko bahkan kaget Satomi mengatakan hal itu. Satomi mengatakan kalau itu benar. Menurutnya Irie cuma akting saja, seolah suka pada Kotoko. Bahkan dia menciummu.Tapi dia malah bertunangan dengan wanita lain. Sebagai sahabat Kotoko, aku tidak bisa memaafkan dia.
Satomi mengingatkan Kotoko pernah mengatakan kalau menyenangkan bersama Kin Chan. Aku mengerti alasan kau kagum dengan Irie. Dia punya banyak hal yang tidak kau punya. Tapi jika kau ingin punya hubungan di jangka waktu yang lama, kalau kau ingin bahagia di sisa hidupmu, Kurasa Kin Chan orang yang tepat untukmu.
Kotoko memandangi Satomi yang sedang menasehatinya. Kotoko terlihat berfikir keras untuk hal itu, ia juga bingung apa yang harus dia lakukan.
Jinko juga menambahkan, Benar, seorang wanita lebih bahagia jika dicintai oleh pria lebih dari dia mencintainya.
Satomi bicara lagi, Ini waktu yang tepat memikirkan Kin Chan lebih serius.
Dari Jauh Kotoko menatap Kin Chan yang sedang bicara dengan pelanggan. Ia tersenyum melihat Kin Chan.
"Apa yang dipikirkan Irie-kun kalau ia tahu Kin Chan telah melamarku? Apakah dia akan sedikit terkejut? Atau...."
Episode 16 FINAL
~Keajaiban dari Bintang Jatuh~
~Keajaiban dari Bintang Jatuh~
Tuan Oizumi mulai bertanya kapan upacara pernikahan akan dilangsungkan.
Ayah mengatakan kalau itu terserah pada tuan Oizumi.
Naoki tampak memikirkan sesuatu, lalu ia berkata, Ketua, ayahku sebenarnya menjalani operasi di akhir tahun. Anda tadi mengatakan kita akan jadi satu keluarga. Jadi aku tidak akan menyembunyikan apapun dari anda.
Naoki mengatakan kalau sebaiknya upacara pernikahan diadakan setelah operasi. Dan ia juga akan lebih menghargai jika diadakan tahun depan.
Tuan Oizumi mengerti, karena ini adalah pernikahan Sahoko-nya yang berharga, mereka juga akan butuh banyak waktu untuk persiapan.
Lalu Tuan Oizumi excited dengan cucunya yang akan menjadi pengantin di bulan Juni. Dia setuju Naoki-Sahoko menikah tahun depan.
Naoki dan tuan Oizumi bersalaman. Naoki mengucapkan terima kasih.
Ayah mengiyakan.
Tapi kemudian ayah terlihat sedih lagi dan bertanya, Tapi apa kau yakin soal ini?
Naoki tidak merubah ekspresinya. ekspresi yang tetap menyebalkan, Naoki berkata, Aku yakin ayah mengerti saat bertemu Sahoko-san. Tidak ada yang harus diragukan untuk menikahinya.
Ayah hanya bisa tersenyum membenarkan hal itu. Naoki lalu naik ke lantai 2. Sementara ibu memandangi kepergian Naoki dan berkomentar sedih, Naoki benar-benar ingin menikahi Sahoko. Ayah hanya bisa menghela nafas, mau bagaimana lagi?
*Ya! Sahoko tu sempurna, calon isteri yang sempurna banged, bagi yang mencari kesempurnaan :'( tapi dia itu nggak akan cocok sama Naoki, masa udah nikah nanti gitu-gitu aja? Huft*
Kotoko teringat bagaimana Kin Chan melamarnya. Lalu ia berfikir lagi, Menikah dengan Kin-chan? Rasanya tidak tepat bagiku...
Kotoko masih galau saat pintu kamarnya di ketuk oleh ayahnya. Kotoko dengan cepat menyimpan boneka itu di bawah bantal.
Kotoko berfikir sejenak dan berkata, Tapi ayah bilang ayah tidak suka tempat seperti ini. Ayah suka rumah keluarga kecil.
Ayah membenarkan, Yah, Janji yang kubuat dengan ibumu adalah kita akan punya rumah. Tapi kita tidak bisa beli rumah sekarang, jadi kita sewa dulu. Jika aku punya suami nanti, ayah akan berusaha, jadi ayah bisa bangun rumah dua keluarga.
Kotoko tersenyum pada ayahnya. Tapi ayah malah berkata, Tapi itu jika ada seseorang yang bersedia menikahimu.
Kotoko hanya bisa tertawa. Ia sepertinya teringat akan lamaran Kin Chan. Kotoko memainkan matanya, seolah ragu untuk bicara.
Ayah cukup terkejut dengan pertanyaan putrinya itu, Ap-Apa? Kau mau... menikah dengannya?
HAHAHHA, Ayah beneran gugup.
Ayah lega dan kemudian ia berfikir dan berkata, Kinnosuke ya? Yah, dia punya potensi jadi koki yang hebat. Dia baik dan berhati lembut. Dia mungkin terlalu polos, tapi dia tulus. Ayah senang jika kau menikah dengannya, jadi dia bisa mengambil alih restoran ayah.
Kotoko tersenyum dan membenarkan perkataan ayah.
Tapi kemudian ayah mengatakan agar Kotoko jangan terpaksa menikah dengan Kin Chan. Perasaanmu lah yang terpenting bagi ayah. Jika pria yang kau cintai bisa membuatmu bahagia, ayah tidak peduli soal restoran.
Kotoko mengangguk dan sedikit tersenyum.
Kotoko mengangguk, ia menutup matanya dan melindungi pandangan dengan tangannya.
Mereka tiba di atas tangga. Kotoko masih menutup matanya.
Kin Chan bersiap menyuruh Kotoko membuka matanya. TADAAAAAAAAA!!!!!!
Kin Chan tentu saja tidak tahu dan sibuk bertanya bukankan tempat itu bagus?
Kotoko sempat kaget dan tak bisa bilang apa-apa. Ia teringat saat ia dan Naoki kencan disana.
Kin Chan tak tahu reaksi Kotoko saking senangnya dan menggandeng tangan Kotoko mengajaknya ke arah tepi sungai / laut.
Kin Chan asyik mengagumi tempat itu tanp0a tahu ekspresi Kotoko yang terlihat sedih lagi.
Kotoko sendiri teringat apa yang terjadi di tempat itu, Bagaimana Naoki mengatakan padanya kalau Naoki tak keberatan tinggal serumah dengan Kotoko. Dan Juga Naoki yang tidak membencinya.
Tapi Kotoko diam saja. Bahkan Tidak menyadari Kin Chan yang memanggilnya berkali-kali.
Saat akhirnya Kotoko sadar, ia kembali tersenyum, berpura-pura kalau ia baik-baik saja.
Kin Chan berfikir kalau Kotoko lapar, jadi mereka berencana makan dulu sebelum jalan-jalan. Kin Chan bahkan berteriak seolah menyanyi, kau tak bisa bertarung kalau kau lapar.
Kotoko dan Kin Chan sama-sama tertawa. Kotoko membenarkan dan mengajak Kin Chan makan.
Kotoko segera berbalik, dan benar saja, Sahoko dan Naoki rupanya ada disana juga.
Kin Chan juga melihat Naoki dan terlihat kaget.
Kotoko lebih kaget lagi, ia menarik Kin Chan ketepi dan pura-pura tak melihat mereka.
Kotoko mengangguk mengiyakan. Kin Chan kesal karena kelihatannya Sahoko itu gadis dari keluarga kaya.
Kotoko dan Kin Chan pura-pura sibuk tak melihat Irie dan Naoki, tapi tingkah mereka memang mencurigakan.
Saat Naoki dan Sahoko lewat, tentu saja Sahoko sadar kalau itu adalah Kotoko.
Kotoko berbalik karena tak bisa menghindar lagi, ia tersenyum menyapa Sahoko dan mengatakan senang sekali bicara pada Sahoko kemarin.
Sahoko mengatakan, kebetulan sekali. Kau juga kencan?
Kin Chan dan Kotoko saling memandang dan tertawa. HAHAHHAHHH.
Sahoko tampak kagum dan bertanya, jadi kau penerus restorannya?
Tapi Kin Chan membantah dan mengatakan ia hanya murid magang.
Kotoko tersenyum kemudian bertanya kenapa Sahoko-san ada disana?
Sahoko mengatakan kalau mereka sebenarnya akan ke pameran seni di Ginza. Tapi Naoki mengusulkan mereka kesana sebelum ke Ginza. Sahoko berkata kalau Naoki mengatakan disini adalah tempat yang menyenangkan.
Naoki ikutan bicara dan mengatakan Sahoko ingin merasakan alam terbuka.
Kotoko hanya bisa tersenyum. Ia berfikir dan wajahnya mulai tampak sedih.
"Dulu disini kencan pertama kita, dan kau membawa Sahoko-san ke sini juga? Bagi Irie-kun kencan pertama kami tak berarti apa-apa. Kurasa dia tak peduli soal itu."
Tapi sayangnya, Kotoko dan Kin Chan terlalu bodoh untuk tahu kalau F. Bacon adalah sebuah nama. Kotoko dan Kin Chan malah bingung, B-Bacon?
Tiba-tiba Kin Chan berkata, kalau ia dan Kotoko lebih suka sosis dari pada daging. (kalau nggak salah cara pengucapan daging bebek / apa itu = bacon).
Sahoko heran dengan keduanya. Sementara Naoki tampak tertawa mengejek.
Naoki mengatakan kalau Kotoko dan Kin Chan pasti akan bosan ada di tempat seperti itu. Mereka harus tetap di level mereka.
Sahoko terkejut melihat sikap Naoki yang cukup kasar.
Kotoko dan Kin Chan tampak kesal dan marah. Terutama Kin Chan, Level kami? Apa maksudmu, Irie?
Kotoko ikutan marah, Benar! Kau mau bilang kalau kami bodoh?!
Dengan santai Naoki berkata, Apa aku salah?
Sahoko masih terkejut dan menegur Naoki.
Kin Chan menatap Naoki dengan kesal dan menghela nafas. Kotoko juga tak tahan lagi dan mengajak Kin Chan pergi dari sana, Kita lakukan hal yang sesuai dengan level kita!
Sahoko merasa tak enak dan memanggil Kotoko. Kotoko berbalik dan tersenyum pada sahoko, Sahoko-san, silakan nikmati daging sepuasmu. Kami akan makan sosis sampai kenyang. Sampai jumpa.
Kotoko lalu berjalan dengan cepat sambil memegang tangan Kin Chan. Kemudian Naoki memanggilnya. Kotoko berhenti dan berbalik, terpaksa Kin Chan juga berhenti dengan lucu karena tertarik oleh Kotoko.LOL.
Yang ingin dikatakan Naoki hanyalah, kalian berdua sangat cocok.
Kotoko tersenyum dan berterima kasih. Kotoko dan Kin Chan pun melanjutkan perjalanan mereka.
Naoki menatap Sahoko, bukan seperti aku?
Sahoko kelihatan agak takut. Tapi kemudian Naoki tersenyum, Jangan khawatir. Aku tidak akan katakan itu padamu.
Sahoko menatap Naoki. Kemudian ia tertunduk. Sahoko sepertinya menyadari sesuatu.
NAoki heran dengan reaksi sahoko dan memanggilnya.
Sahoko tak sanggup memandang Naoki. Tapi Mood Sahoko memang tidak baik setelah melihat Naoki hari ini dan ia memutuskan untuk pulang.
Waktu berlalu dan Naoki masih berdiri di tempat yang sama. Merenung, mungkin?
-Ada remaja yang foto2 disana, kalau aku jadi mereka, aku udah tarik Furuyuki buat foto bareng, wkwkwkkwwkkw_
Kin Chan khawatir melihat Kotoko dan bertanya apa Kotoko baik-baik saja?
Kotoko rupanya badmood juga sama Kin Chan, dengan ketus ia bertanya, Soal apa?
Tapi Kin Chan menyuruhnya melupakan hal itu dan makan saja sepuasnya.
Kotoko setuju dan makan terus makan dengan lahap. Lucu deh, apalagi dengan wajah kesal.
Tapi ayah mengatakan tidak bisa. Bagaimanapun Naoki akan menikah. Dan ini waktunya mereka pindah.
Ibu lagi-lagi tambah galau. Ibu menunjukkan wajah sangat sedih dan mengatakan kalau ia merasa semuanya telah berakhir.
Ibu tak dapat menahan air matanya dan ia menangis.
Ayah Naoki juga terlihat sedih. Malam itu para orang tua bersedih.
Karena besok hari minggu, Kin Chan bertanya apakah Kotoko punya acara besok.
Kotoko menjawab tidak. Kau mau ke suatu tempat?
Kin Chan mengatakan tidak, kau mau belajar bersama?
Kotoko cukup kaget, belajar?
Rupanya Kin Chan ingin mengajari KOtoko membuat makanan jepang dasar. Lagi pula ia ingin mencoba membuat menu lagi, jadi Kotoko bisa mencicipi makanannya dan mereka bisa belajar memasak bersama.
Kotoko tampak sangat senang dan setuju dengan ide itu.
Naoki pulang ke rumah. Ibu yang mabuk menyambutnya dan tak lupa mengatakan kalau Kotoko belum pulang. Ibu mengeluh karena belakangan Kotoko sering pulang terlambat karena bersih-bersih restoran, Tapi menurutnya kali ini berbeda, mungkin Kotoko pacaran dengan Kin Chan. Dan ibu shock lagi, dia mungkin tidak pulang malam ini!
Naoki hanya bisa menghela nafas kemudian mengatakan kalau ia akan tidur. Tapi ibu berlari mendekatinya dan menghentikannya.
Ibu dengan wajah sedih mengatakan kalau Kotoko dan Ayahnya akan pindah. Kau tidak apa-apa?
Naoki tidak menjawab dan langsung naik ke lantai 2 meninggalkan ibu yang kelihatan sedih melihat reaksi Naoki.
Tapi begitu sampai di atas, Naoki berhenti di depan pintu kamarnya. Ia kelihatan berfikir dan masuk ke dalam kamarnya.
-apakah dia memandangi pintu kamar Kotoko?-
Yang jelas Sudo senpai mengatakan kalau Kotoko tidak latihan hari ini.
Sudo menyindir Naoki, meski kalian tinggal serumah, kalian tidak saling tahu.
Naoki mengatakan ia sering pulang terlambat karena sibuk bekerja.
Naoki akan meninggalkan Sudo senpai saat Sudo berkata kalau ia mendengar Naoki akan menikah. Sudo senpai mengucapkan selamat.
Naoki tersenyum dan berterima kasih.
Naoki bertanya kabar Yuko. Yuko menjawab kalau ia baik-baik saja, meski Naoki sudah menolaknya.
Yuko kemudian dengan serius bertanya, Kau mau berhenti kuliah?
Naoki mengangguk, mungkin.
Yuko mengerti. Kemudian Yuko berkata kalau ia tidak suka pada gadis itu (Sahoko). Membosankan jika aku tidak bisa menjelek-jelekkannya.
Naoki tersenyum, bener-benar kau, Matsumoto.
Yuko tersenyum, kemudian ia berkata, Ku harap kau tetao keren dan menarik meski sudah menikah.
Naoki mengangguk dan tersenyum. Yuko kemudian meninggalkan Naoki dan Naoki meninggalkan tempat itu.
Naoki dengan santai mengatakan, Apa ada yang salah? aku cuti sementara, tapi aku masih terdaftar.
Jinko berkomentar, Hmmmmm, sayangnya Kotoko sudah pergi hari ini. Sayang Sekaliii~~!
Jinko dan Satomi berwajah seolah mengejek Naoki. heheeheehe.
Tapi Naoki dengan kejam mengatakan kalau ia tidak menanyakan Kotoko.
Naoki pun melanjutkan perjalanannya.
Jinko mengatakan kalau hari ini Kotoko pergi ke restoran.
Lucunya, jika Naoki tidak peduli harusnya tidak usah di ladeni, tapi Naoki terpancing juga, Restoran? Tapi hari ini kan tutup.
Satomi tertawa mengejek, jadi kau tahu? Tapi dia ke restoran di hari libur, supaya bisa belajar dengan Kin Chan.
Naoki makin terpancing, Belajar bersama?
Jinko pun ikutan bicara, pasti itu cuma alasan. Kotoko akan menjawab lamaran Kin Chan.
Jinko makin keasyikan, Oh, kau tak tahu? Kin Chan sudah melamar Kotoko.
Satomi yang merasa kalau seharusnya Jinko tak bicara sejauh itu menegur Jinko. Ia menyuruh Jinko menutup mulutnya.
Tapi Jinko tidak peduli. Ia bahkan seolah mengelilingi Naoki dan berkata, Seseorang sudah memutuskan untuk menikah dengan gadis kaya. Awalnya dia sangat tertekan. Tapi akhirnya, dia mulai sadar akan cinta sejatinya.
Jinko terlalu bersemangat mengatakan hal itu, dan meminta pendapat Satomi, meski Satomi pada akhirnya menjawab, HAH?
Lalu Jinko memberi kode kode agar Satomi juga ikutan memanas-manasi NAoki. Satomi sadar dan membenarkan ucapan Jinko.
Satomi pun berdiri di hadapan Naoki dengan gagah dan berkata, Cinta sejati sama sekali tidak berpengaruh pada uang, status atau jabatan.
Jinko membenarkan. Dengan suara lembut, Jinko berkata, Yah, kami mau kencan dengan pacar kami sekarang. Sampai jumpa.
Satomi juga ikutan, AAAH, kencan dengan seseorang yang kucintai membuatku bahagia, meskipun kita tidak kaya!
Jinko membenarkan dan mereka permisi pada Naoki yang sejak tadi hanya diam mendengarkan perkataan Jinko dan Satomi. HAHAHHAHHA.
Naoki masih berdiri disana, dan di wajahnya kita bisa melihat kalau dia tidak tenang.
Jinko memang terlihat paling senang mengerjai Naoki. Satomi mengingatkan kalau Kotoko belum bilang apa-apa untuk jawaban lamarannya. Apa tidak masalah kita mengatakan hal itu padanya?
Jinko bangkit dan duduk, dengan suara lucunya ia berkata kalau ia akan sangat menyesal jika tidak mengatakan hal yang tadi. Itu adalah pelajaran yang berharga untuk si brengsek yang tidak punya hati!
Satomi akhirnya mengerti dan setuju. Mereka berdua mengungkapkan kesenangan hati mereka, hehhehehehe. I Like Jinko Jinko Jinko!!!!
Kin Chan tertawa dan mengatakan kalau menikmati makanan jepang, bukan hanya lewat lidah, tapi juga lewat mata. Menghias makanan itu sangatlah penting.
Kotoko mulai mencobanya dan memuji masakan Kin Chan yang enak. Ia bahkan belum pernah mencoba makan daging dengan kentang.
Kin Chan menatap Kotoko. Kotoko cukup terkejut mendengarnya, perlahan senyum di wajah Kotoko menghilang. Berganti dengan senyuman sedih.
Tiba-tiba hujan turun. Naoki tidak berlindung, ia berdiri di bawah hujan sore itu. Ia menatap langit.
Naoki kemudian menunduk sedih, lalu ia menatap langit lagi.
Aku tahu saat itu adalah saat tersulit dalam hidupnya, yang berhubungan dengan cinta. Naoki galau, dan gaya galaunya COOL :)
Di bawah guyuran hujan, Naoki sendirian.
Kotoko tampak mengerutkan kening. Perlahan ia mengalihkan pandangannya dari wajah Kin Chan. Kotoko tampak gugup dan bingung.
Kotoko akhirnya bicara setelah diam beberapa saat, Maaf, tapi aku butuh waktu lagi untuk memikirkannya.
Kin Chan tampak kecewa. Jawaban Kotoko sama saja artinya bahwa Kotoko masih belum bisa melupakan Naoki. Kin Chan bertanya seolah marah, Jadi aku belum bisa melupakan Irie?
Kotoko dengan cepat menjawab bukan.
Kali ini Kin Chan meninggikan suaranya, Lalu apa?!
Kotoko ingin bicara, tapi Kin Chan memotongnya dengan berkata kalau ia akan membuat Kotoko melupakan Naoki.
Kotoko ketakutan dan tanpa sadar ia meneriakkan nama Irie.
Spontan Kotoko terkejut. Kin Chan juga terkejut, ia melepaskan Kotoko.
Kin Chan tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya menghela nafas, menahan rasa sakit dihatinya. Ia mengerti, Kotoko masih mencintai Naoki.
Kotoko mulai menangis dan meminta maaf pada Kin Chan. Karena bagaimana pun itu benar.
Kotoko kemudian berlari meninggalkan Kin Chan sendirian.
Kin Can menangis dengan sedih. :'(
Penantiannya bertahun-tahun pada akhirnya tidak berhasil.
"aku memang bodoh. Aku membuat Kin-chan mengharapkan sesuatu karena sikapku yang salah. Tapi pada akhirnya, yang terucap dibibirku adalah 'Irie-kun'."
"Aku telah lama berfikir dan menderita, dan menyerah. Tapi tetap saja selalu 'Irie-kun'."
Kotoko bersandar di pohon, menangis, dan mengatakan kalau ia tak tahu harus bagaimana lagi."
Sebuah suara menyapanya, "Hey".
Kotoko terkejut karena itu adalah Naoki, Irie-kun, Kenapa?
Kotoko cukup kaget, menjemputku?
Naoki mengulurkan tangannya. Kotoko masih heran, tapi ia menyambutnya dan berdiri.
Naoki pun melangkah pergi dan Kotoko mengikutinya.
Naoki bertanya, Kau bersamanya?
Kotoko mendongak, apa?
Naoki : Maksudku Ikezawa.
Kotoko : Ah, Iya.
Dengan tenang Naoki berkata, aku denga dia melamarmu.
Kotoko kaget lagi, Benar. Aku tidak sebodoh itu, tahu.
Naoki bertanya, Kau jawab apa?
Kotoko dengan kesal menjawab, Apapun yang ku katakan padanya bukan urusanmu. Karena kau akan menikah dengan Sahoko-san.
Naoki dengan tenang berkata, benar.
Kotoko berkata kalau ia akan pindah dari rumah Naoki. Ayah dan aku sudah memutuskannya. Dan aku akan menikah dengan kin Chan.
Tapi tiba-tiba Naoki memotong pembicaraan, Kau mencintainya?
Kotoko mengatakan kalau Kin Chan sudah sangat mencintainya sejak kelas satu SMA.
Kotoko menjadi kesal, apa? memangnya kenapa? Bertahun-tahun cintaku bertepuk sebelah tangan dan aku lelah mencintai seseorang yang tidak mencintaiku. Kau harus pikirkan Sahoko-san. Tinggalkan aku.........
Kotoko terkejut dengan sikap Naoki. Tapi meski ia terkejut, Kotoko merasa kalau ia dipermainkan lagi, makanya ia marah. Kotoko menangis dan berkata, Kau narsis. Ya, Ya, Iya! Tapi sama saja! Kau sama sekali tidak mencintaiku. Kau tidak mencintaiku....!
Kotoko terkejut, ia membelalakkan matanya menyadari apa yang baru saja terjadi.
Naoki menatap Kotoko, Jangan pernah katakan cinta, pada pria lain selain aku.
Kotoko masih belum yakin. Ia terkejut. Tapi kemudian ia sedikit tersenyum dan bergumam, ciuman kedua.
Kotoko terkejut. Naoki sedikit tersenyum dan mengatakan kalau Kotoko tak perlu menghitungnya lagi mulai dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar