Hari kencannya Kotoko, di rumah, Yuuki sedang sarapan saat Naoki turun dan ibu mengatakan kalau hari ini Kotoko berkencan.
Naoki cukup kaget mendengarnya. Yuuki mengatakan kalau Kotoko berdandan cantik dan keluar.
Tapi apa coba yang dipikirkan Naoki? Dia malah tampak santai dan mengatakan kalau 'seleranya pasti buruk'. Naoki sama sekali tidak terpengaruh. Ibu sampai kesal, Naoki, kau yakin dengan semua ini?
Naoki mengambil secangkir kopi dan berjalan meninggalkan ruang makan,. Tapi ibu masih meminta jawaban Naoki. Naoki menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau ia harus membaca beberapa dokumen untuk pertemuan senin nanti.
Ibu hanya bisa mengerutkan kening melihat tingkah Naoki.
*AAAAAAAAAAAKKKH!!! Tendang Naoki!!!*
Well, tapi aku senang karena ternyata bagaimana pun juga Naoki tidak konsentrasi saat membaca karena kepikiran kencan Kotoko. Cieeeeeeeeeeeeeeh!!!!
Ia bahkan membuka tirai dan melihat betapa cerahnya cuaca hari itu.
Kin Chan mengatakan kalau stress Kotoko akan hilang hari itu dan mengajaknya main arcade. Kotoko tentu saja sangat senang. Dan keduanya berlari melanjutkan kencan mereka ^^
Seru seru.
"Waktu yang kuhabiskan bersama Kin Chan, sangat menyenangkan, lebih
dari yang aku bayangkan. Untuk sementara aku bisa melupakan Irie-kun."
Episode 15
~Selamat Tinggal, Irie-kun~
~Selamat Tinggal, Irie-kun~
Di pintu kelas pagi itu, Jinko dan Satomi shock mendengar kabar bahwa Kin Chan dan Kotoko kencan. Kotoko hanya bisa mengiyakan sementara Jinko dan Satomi masih kaget dan saling pandang tak percaya.
Kotoko mengatakan ia dan Kin Chan sudah berteman sejak SMA. Dan kalau dipikir-pikir ini pertama kalinya Kotoko jalan berdua dengan Kin Chan.
Jinko dan Satomi masih memasang muka kaget dengan melongo di belakang Kotoko, HAHHAHA.
Kotoko berfikir sejenak untuk menjawab dan melihat ekspresi Kotoko Satomi langsung mengambil kesimpulan kalau ternyata Kin Chan biasa saja.
Tapi Kotoko mengatakan kencannya kemarin benar-benar lebih menyenangkan dari bayangannya. Waktu berlalu cepat sekali.
Kotoko mengatakannya dengan wajah tersenyum membuat Satomi dan Jinko lebih terkaget-kaget lagi _wajah Satomi lucu beuuuuuud_
Jinko tak tahan bertanya lagi, ia bahkan memegangi lengan Kotoko dan bertanya lebih lanjut apa yang terjadi.
Kin Chan juga merasa kalau hari ini sangat menyenangkan.
Kotoko akan pergi saat Kin Chan memanggilnya lagi, Kotoko pun berbalik. dengan gugup Kin Chan bertanya, Maukah kau jalan-jalan denganku lagi? Aku akan cari tempat agar kau bisa senang lagi. Jangan dibawa serius, pikirkan saja kau mau kemana untuk menghilangkan stress-mu dan aku akan bersamamu.
Kotoko sempat kaget dengan perkataan Kin Chan. Tapi kemudian ia tersenyum. Kemudian ia menjawab, Tentu. Kita kencan lagi lain kali, Kin Chan.
Kin Chan juga kaget sih, tapi kaget karena bahagia.
Jinko saking terkejutnya sampe memukul perut Satomi karena tidak percaya. Satomi juga sangat sangat terkejut dan mereka berdua berteriak kalau ini adalah kebalikannya.
Kotoko ingin menjelaskan sesuatu, tapi Satomi tak memberinya kesempatan. Satomi menuju Kotoko dan dengan senang mengatakan kalau tak masalah apakah itu kencan atau pesta. Satomi mendorong Kotoko untuk duduk di kursi.
Jinko juga setuju dengan Satomi. JIka itu bisa membuat Kotoko bersemangat, itulah yang penting.
Kotoko sih tetap mengangguk, tapi ia juga memikirkan mengenai perasaan Kin Chan. Menurutnya itu cukup kejam bagi Kin Chan.
Satomi sedikit tertawa dan bertanya, Kau Tahu? Jika kau berfikir seperti itu meski sedikitpun, iru artinya kau harus mencintai Kin Chan.
Satomi menjelaskan kalau Kotoko bahkan lebih peduli pada Kin Chan dari pada dirinya sendiri. Itu artinya Kotoko mencintai Kin Chan.
Jinko masih saja berfikir mengenai hal itu sementara Satomi terus bicara sambil memainkan tangannya dan Kotoko hanya melongo.
Satomi juga menunggu jawaban. Kotoko yang masih kaget hanya bisa tertawa dengan dahi mengkerus seperti biasa dan berkata, aku tidak tahu, tapi...
Kotoko berfikir sambil menganggukkan kepala dan mengatakan kalau Kin Chan adalah orang yang baik.
Jinko mengagguk. Satomi tertawa sambil melihat Jinko.
Sementara itu Kotoko masih berfikir.
Kemudian Sahoko membicarakan mengenai orang yang duduk di depan mereka, ia merasa terganggu karena orang itu tidur bahkan saat pertunjukan baru dimulai. Dia bahkan mengayunkan kepalanya saat tertidur.
Dan lihat, Naoki senyum-senyum sendiri membayangkannya. Bukan hanya senyum, tapi tertawa, KYAAAAAAAA!!!!
Sahoko bahkan heran kenapa Naoki ketawa sendiri. Tapi tentu saja Naoki mengatakan bukan apa-apa. hehheheheheh.
Naoki mengajak Sahoko segera pergi, mereka akan makan di restoran yang ada operanya.
Saat Naoki kembali ke rumah, ibu segera berdiri dan terlihat kesal karena Naoki pulang terlambat lagi. Tapi Naoki mengatakan ia sudah mengingatkan ibunya kalau ia akan pulang terlambat karena menonton konser dengan Sahoko.
Ibu kesal karena menurutnya Konser tak selama itu. Naoki mengatakan lagi kalau ia tak makan malam karena sudah makan dengan Sahoko.
Ibu hanya bisa menghela nafas kemudian bertanya dengan kahwatir, Kau belum pernah melakukan hal 'fisik' dengannya, kan?
Kali ini Naoki yang tampak kesal, Apa maksud ibu dengan 'hal fisik'? Aku bukan anak SMP, tahu. Kami pacaran untuk pertimbangan pernikahan kedepannya. Sisanya cuma khayalan ibu saja.
Mendengar kata 'pernikahan' ibu tampak makin kesal, bagaimana pun ia masih tak menyerah akan Kotoko.
Tapi Naoki mengatakan ayah sudah menyetujuinya. Kalau ia yang akan memutuskan siapa yang akan ia nikahi. Dan ia ingat kalau ibunya mengangguk.
Ibu tak bisa bilang tidak, tentu saja, tapi ibu tetap saja berkilah, mengatakan kalau mungkin saja maksud ayah adalah Kotoko.
Naoki masih saja keras kepala, mengatakan kalau ia tak ragu membuat keputusan sendiri soal pernikahannya.
Naoki lalu meninggalkan ibu untuk naik ke kamarnya. Ibu beneran kesal.
Naoki masih di tangga dan melihat Kotoko masuk. Ibu menyapanya dengan kahwatir karena Kotoko pulang sangat terlambat. Ibu bertanya apa Kotoko juga ada kencan?
Kotoko heran, 'juga?' Irie-kun juga kencan?
Kotoko melirik ke arah Naoki yang masih berdiri di tangga menatapnya.
Naoki tidak naik ke atas, ia malah bersandar di dinding dan mengatakan kalau ia dan Sahoko menonton konser.
Kotoko mengangguk, ooooohhh begitu.
Ibu masih melirik Kotoko dengan dahi berkerut menunggu KOtoko bicara. KOtoko baru sadar dan dengan cepat mengatakan kalau ia tidak pergi berkencan. Mendengar akhirnya ibu bernafas lega, hehheehhe.
Kotoko mengatakan pada ibu kalau mulai hari ini ia akan membantu di restoran ayahnya.
Ibu terkejut mendengarnya, Kau mau jadi koki?
Kotoko langsung tertawa dan berkata tentu saja tidak. Itu mustahil.
Ibu kelihatan lega. Dan lebih menyebalkan lagi, si Naoki ikutan komentar, itu bagus.
Ibu menatap Naoki dengan kesal dan mendehem. Kotoko hanya bisa tersenyum dan berkata kalau ia memang tak bisa memasak, tapi ia bisa ada di meja tunggu. Ia akan mulai belajar, lagi pula ada Kin Chan di restoran yang bisa mengajarinya.
Naoki lagi-lagi berkomentar kalau itu sama saja dengan kencan.
Kotoko kali ini menatap Naoki dengan kesal, aku tidak mencampurkan kehidupan cintaku dan pekerjaan seperti yang seseorang lakukan.
Naoki juga menatap Kotoko dengan dingin, Itu tergantung siapa yang kau bicarakan.
Kotoko mulai marah, beraninya kau. Sebaiknya kau meminta maaf pada Kin Chan.
Naoki masih menyulut api, Lihat? aku benar kan?
Kotoko merasa terluka, meski kau benar, itu bukan urusanmu.
Naoki membalas, Ya. Dari awal aku tidak tertarik mengenai percintaanmu.
HAHHAHHA, mami nih ga tau situasi. Kotoko dan Naoki bahkan serentak menjawab, TIDAK. Otomatis ibu kecewa, hehehehehhe.
Naoki akhirnya naik ke lantai dua dan mengatakan kalau besok ia juga tak akan makan malam di rumah. Ibu kembali kesal dan bertanya apa Naoki akan berkencan lagi? Tapi Naoki menjawab kalau itu bukan urusan ibu.
Ibu tampak kecewa dan memandang Kotoko yang sedikit melamun. Kotoko sadar dan mengataakn kalau ia juga harus kembali ke kamar untuk mempersiapkan kuliah besok. Ia pun akan naik ke lantai dua. Sebelum itu ia mengatakan pada ibu kalau mulai besok ia juga tak akan makan malam di rumah karena ia akan makan malam di restoran.
Ibu beneran kelihatan sedih.
Ayah juga ingin mengatakan sesuatu. dengan ragi ia berkata Kanamori kemarin menelpon dan mengatakan Tuan Oizumi ingin menentukan tanggal pertunangan mereka setelah ia keluar dari rumah sakit.
Ibu terkejut dan sangat sedih mendengarnya.
Dokter dan anak itu terlihat bahagia.
Naoki memandangi mereka dan teringat kejadian malam itu saat ia dan Kotoko di luar, Kotoko menanyakan impian Naoki adalah menjadi dokter, bukan?
Saat Itu Naoki menjawab kalau ia punya mimpi itu belum lama.
Naoki tampak memikirkan hal itu. Dia belum menyerha pada mimpinya, tapi harus menyerah. Naoki melanjutkan perjalanan dan berselisih dengan seorang dokter, yang tak lain adalah dokter Irie^^.
Ayah bertanya Naoki tahu kalau dia pulang minggu ini bukan?
Naoki mengiyakan. Ayah mengatakan kalau jantungnya tidak seperti dulu lagi. Nantinya ayah akan dioperasi lagu bukan?
Naoki terkejut karena ayahnya tahu. Ayah berkata kalau ia sudah tahu, meskipun Naoki merahasiakannya. Ayah bisa tahu apa yang ibu pikirkan dari wajahnya. Tapi sebelum di operasi ayah akan kembali ke perusahaan. Ayah akan memperbaiki perusahaan dengan acraa ayah sendiri. Lalu ayah aan di operasi.
Naoki menghela nafas. Tapi kalau ayah kembali bekerja, jantung ayah akan ada dibawah tekanan lagi.
Naoki menatap ayahnya, tapi kemudian ia mengalihkan sedikit pandangannya, ia bertanya lagi, Tidak ku cintai? Jangan langsung bicara begitu.
Naoki tidak memandang ayahnya dan duduk di kursi.
ayah menatap puteranya dan berkata, Naoki, kau adalah putraku, perusahaan atau apapun, yang terpenting bagiku adalah kebahagiaanmu. Karena itu...
Naoki langsung memotong perkataan ayahnya, Ayah tak perlu mengatakan itu padaku! Aku yang putuskan pilihan hidupku sendiri! Jadi ayah tak usah memikirkan hal yang tidak penting. Dan tolong fokus menjaga kesehatan ayah.
Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhh pas adegan ini :'( seolah Naoki beneran mengubur impiannya T_T
Senior melihat mereka dan berkomentar pada ayah Kotoko kalau keduanya tampak akrab. ayah hanya bisa menghela nafas.
Yuuki sangat senang. Kotoko, Yuuki, Naoki dan ayah Kotoko membunyikan petasan -apa sih itu namanya, yang keluar kertas2 kalau di tarik, wkkwkwkkwkw maaf oot-
Tapi tiba-tiba ayah memegangi dadanya dan terlihat kesakitan.
Ibu dan semuanya panik. Tapi ternyata ayah cuma bercanda. Semuanya sangat kaget tapi kemudian tampak senang.
Ayah Kotoko berkomentar kalau itu adalah tanda ayah Naoki akan sehat mulai dari sekarang. Semuanya tertawa dan pesta di mulai.
ayah tampak sedih, karena selama ini ia bersusah payah bertahan dengan makanan rumah sakit.
Ibu mengatakan kalau Naoki benar dan ayah harus bersantai. Ayah hanya bisa menggigit jari.
Lalu semuanya mengambil gelas dan berdiri. Ayah menyampaikan kata sambutannya sambil pura-pura menangis, lalu mereka bersulang.
Ibu tertawa senang sementara Kotoko hanya bisa tertawa biasa. HHAHHHAHAHA. Kayaknya ibu memang nggak menyerah.
Tapi tiba-tiba bel berbunyi. Ibu heran karena ada yang datang padahal hari ini khusus acara keluarga dan ia tak mengundang siapapun. Tiba-tiba Naoki berkata kalau ia mengundang mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar