Páginas

Minggu, 05 Januari 2014

Sinopsis I Miss You Episode 1 ( Bagian 2 )

Saat acara pemakaman berlangsung, Ibu Hwang menerima telphon dari suaminya Ceo Han. Mereka membahas tentang Hyun Joo yang masih tidak mau berbicara untuk memberi tahu dimana uang itu disembunyikan.

Setelah Ibu Hwang menutup teleponnya, dia terkejut melihat Jung Woo yang sudah berdiri dibelakangnya. Jung Woo menuntut untuk mengetahui di mana ayahnya sekarang. Tapi Ibu Hwang tidak memberitahu keberadaan ayahnya sehingga membuat Jung Woo kesal dan terus bertanya. Kekesalan Jung Woo juga membuat kesabaran Ibu Hwang menghilang. Dia pun akhirnya mengatakan kalau ayahnya bisa masuk penjara semua itu karena ingin melindungi uangnya, yang ayahnya perdulikan hanya uang bukan yang lain.

Jung Woo tidak ingin  mendengar sesuatu yang buruk tentang ayahnya, selain itu ia juga mengatakan pada Ibu Hwang, untuk tidak menganggap dirinya sebagai ibu Jung Woo  ketika ayahnya tidak  ada bersama mereka.

Mendengar itu Ibu Hwang bertambah kesal sehingga dia menyuruh Jung Woo kembali ke Amerika, kalau dia selalu berperilaku seperti itu padanya, karena dia sudah tidak tahan dengan sikap Jung Woo.

Tidak berada  di pemakaman ayahnya sendiri, CEO Han berada di rumah sakit dan masih mengancam Hyun Joo, yang diborgol ke tempat tidur. Hyun Joo  mengatakan kalau CEO  Han  ingin uang itu, CEO Han harus membawa anaknya kembali padanya.
Saat Tae Joon hendak keluaran ruangan, Hyun Joo mengungkapkan kalau  uang itu diberikan ayah Tae Joon padanya, agar dia bisa melindungi Joon hyung  dari CEO Han. Hyun Joon: "Jika sesuatu terjadi pada Joon Hyung, kau  tidak akan pernah mendapatkan uang itu."
Mendengar itu CEO Han menyadari kalau kunci dari  uang itu adalah Hyun Joon.
Setelah  CEO Han pergi, perawat dari rumah Presdir  memasuki ruangan Hyun Joo dan dia sengaja menumpahkan cairan kuning di tempat tidur Hyun Joo. Perawat meminta penjaga untuk meninggalkan dirinya bersama Hyun Joo karena dia akan mengganti pakaian pasien. Para penjaga mengerti dan menutup pintu.
Perawat itu bernama  Jung Hye Mi, dan dia adalah orangnya  Hyung Joon. Hyun Joo mengungkapkan kalau Presdir sudah  meninggal dan kalau sampai  CEO Han sudah mendapatkan uang itu maka dia akan membunuh mereka bertiga. Perawat Hye Mi bertanya apa yang dia bisa  lakukan agar semua itu tidak terjadi dan Hyun Joo berkata, "Culik anah Han Tae Joon ."

CEO Han pulang ke rumah dan menegur Jung Woo yang  kembali ke Korea tanpa memberitahu siapa pun. Karena itu Jung Woo berjanji untuk kembali ke Amerika, namun CEO Han mengatakan kalau Jung Woo tidak perlu  kembali ke Amerika.

CEO Han mengatakan "aku berbeda dengan  kakekmu. Aku  tidak percaya siapa pun yang ada di sekitarku. Aku hanya percaya padamu, anakku, Han Jung Woo",  CEO Han juga  memberitahu Jung Woo untuk tidak melakukan apa-apa lagi yang mengecewakannya. Dan tanpa sepengetahuan mereka, Ibu Hwang mendengar pembicaraan mereka, dan sepertinya dia kurang suka mendengarnya.

Jung Woo kembali ke kamarnya dan menyadari kalau  dia tidak jadi pergi ke taman bermain untuk mengembalikan payung.

Setelah menunggu terlalu lama, Soo Yeon berdiri, dan memutuskan untuk  pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang Soo Yeon menemui anak laki-laki yang sedang dikurung itu tadi. Anak itu yang tak lain adalah Hyung Joon. Soo Yeon terus mengajak Hyun joon bicara, namun Hyun Joon tak pernah menjawab. Soo Yeon bertanya apakah dia baik-baik saja. Saat Hyun joon mau merespon dan membalikkan badannya untuk melihat Soo Yeon, tiba-tiba, Perawat Hye Mi Soo menarik Soo Yeon, menyuruhnya Soo Yeon pergi. Tapi Soo Yeon menolak karena dia merasa anak yang sedang dikurung itu sakit, sampai ia melihat Perawat Hye Mi membawa sekantong makanan dan  obat-obatan, dan itu membuat Soo Yeon diam dan pergi.
Keesokan harinya, Detektif Kim sedang  berdebat dengan atasannya. Dia ingin membuka kembali kasus pidana dimana si pelaku yang sebenarnya sudah  mengakui kejahatannya.

Ternyata ayah Soo Yeon benar-benar tidak membunuh siapa pun dan itu adalah kesalahan Detektif Kim, itulah sebabnya dia ingin bertanggung jawab atas kesalahannya. Namun atasannya bersikeras kalau  mereka tidak boleh mengungkap kasus ini, karena akan menimbulkan  masalah yang lebih besar lagi.

Seperti biasa Soo Yeon selalu  diganggu oleh anak-anak lain dalam perjalanan ke sekolah, Detektif Kim, hanya bisa melihatnya dari jauh nya, dan dia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang sudah dia lakukan dan membuat hiduup Soo Yeon menjadi seperti itu. Di cap sebagai  putri seorang  pembunuh dan selalu menerima penghinaan baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah.

Jung Woo benar-benar tidak kembali lagi ke Amerika karena dia sudah di masukkan di salah satu sekolah di Korea oleh ayahnya. Dan sekolah tempat Jung Woo bersekolah adalah sekolah dimana Soo Yeon juga bersekolah. Dia berjalan-jalan menyusuri lorong dengan membawa payung Soo Yeon, dan Jung Woo memang sedang mencarinya. Setiap dia bertanya pada siswa lain, tak satupun siswa yang mengenali nama itu, karena yang mereka tahu adalah siswi nomor 27.
Jung Woo berjalan keluar  kelas dan melihat  ada sekelompok siswa yang berkerumun di depan kelas. Sedangkan didalam kelas hanya ada  Soo Yeon sendiri. Semua siswa tidak mau masuk kelas karena dikelas ada Soo Yeon dan mereka  memberitahu  guru untuk mengerluarkan Soo yeon dari sekolah mereka, karena mereka tidak mau satu sekolah  dengan putri seorang pembunuh.
Setelah mendengar identitas Soo Yeon, Jung Woo membeku kaget.

Soo Yeon akhirnya meninggalkan kelas atas kehendak sendiri sehingga  anak-anak lain bisa  masuk kelas. Saat dia ingin berjalan pergi, langkah nya terhenti karena dia melihat  Jung Woo yang membawa payung miliknya dan ketika Soo Yeon mulai berbicara dengan Jung Woo, Jung Woo malah diam terpaku dan menyembunyikan payung Soo yeon.

Menyadari kalau Jung Woo sudah mengetahui identitasnya dan dia juga sama seperti  anak-anak yang lain, Soo Yeonpun  berjalan pergi.

Biang gosip Kelas memberitahu Jung Woo kalau  ayah Soo Yeon sudah membunuh  dua orang dan Soo Yeon bersama  ibunya sudah  mencoba untuk menyembunyikan ayah dari polisi.

Selama pelajaran olahraga, Jung Woo bermain permainan basket dengan kasar, dia mendorong siswa sampai jatuh. Setelah pemainan selesai, tiga siswa yang menjadi lawannya kesal dengan gaya permainan Jung Woo, karena itu mereka mendatangi Jung Woo, namun Jung Woo masih dengan gaya angkuhnya tidak merasa bersalah. Dan itu memancaing kemarahan ketiga siswa tersebut sehingga mereka akhirnya berkelahi, satu lawan tiga.

Kalah jumlah, jelas Jung Woo kalah dan dia hanya bisa menerima tubuhnya dipukuli.

Tiba-tiba, beberapa bola mengganggu perkelahian mereka  dan itu semua yang melakukan adalah Soo Yeon, dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya, dia berbisik pada  Jung Woo untuk tetap diam karena mereka tidak akan memukul jika mereka merasa bosan. Soo yeon menakut-nakuti mereka agar mereka  pergi, tapi Jung Woo malah bangkit, marah, dan menantang anak laki-laki itu lagi.
Dalam hitungan detik, Jung Woo kembali jatuh, dan dia mendapatkan tendangan2 dari siswa2 itu  dan melihat semua itu mengingatkan  Soo Yeon ketika ayahnya melakukan hal yang sama padanya. Dia mulai menangis, mengingat semua itu.

Tak lama kemudian, Soo Yeon melihat ada  payung kuning miliknya digantung pada lokernya. Saat dia hendak pulang, dia melihat Jung Woo berdiri di pintu masuk sekolah. Jung Woo belum pulang karena menunggu hujan reda.

Soo Yeon menawarkan pada Jung Woo payung miliknya, agar bisa Jung Woo pakai, namun Jung Woo menolak pinjaman payung itu. Soo Yeon mengatakan, "aku tidak seperti itu. Aku tidak akan membunuh siapa pun. "
Soo Yeon kemudian  menawarkan payungnya  lagi, tapi Jung Woo malah mundur dan akhirnya dia terkena hujan, Jung Woo juga terus menggelengkan kepalanya, menolak payung milik Soo Yeon. Jung Woo bertanya mengapa Soo Yeon  melakukan semua ini padanya.
Jung Woo: "Aku sudah mengacuhkanmu, jadi pergilah. Aku sudah  mengembalikan payungmu. Apa lagi yang kau inginkan? "
Soo Yeon lalu  menangis, tapi dia memakai memaksa tersenyum saat ia mengatakan maaf karena sudah membuat Jung Woo kehujanan, "Aku tidak menangis karena aku sedih. Tapi  karena angin. Angin menyakiti mata saya. "

Setelah berkata itu, Soo Yeon langsung pergi pulang dengan berhujan-hujanan, dia tidak menggunakan payungnya.
Jung Woo pergi ke taman bermain, dia teringat semua  momen ketika Soo Yeon lebih mementingkan Jung Woo ketimbang dirinya sendiri, padahal mereka baru bertemu.
Dalam perjalanan pulang, Soo Yeon  mendengar perawat  Hye Mi yang sedang membujuk  Joon Hyung. Ketika perawat Hye Mi melihat  Soo Yeon, Perawat Hye Mi berteriak padanya  untuk pergi.

Melanjutkan perjalanan, Soo Yeon bertemu dengan Ibu yang langsung merebut payung yang dibawa. Payung terbuka, dan dipayung itu ada sebuah pesan yang berbunyi, "Ini milik Lee Soo Yeon, orang yang paling terkenal di lingkungan ini."

Soo Yeon tersenyum membaca tulisan itu karena dia tau siapa yang membuatnya.

Setelah berfikir dan merenung sambil berayun-ayun di tengah hujan, Jung Woo akhirnya memutuskan untuk mencari Soo Yeon. Dia berjalan di  lingkungan itu, dan mencoba mencari tahu di mana Soo Yeon  tinggal.

Di rumah, Soo Yeon menulis surat untuk  Jung Woo, meskipun dia tidak berencana untuk mengirim kepadanya.
"Kalau aku bukan putri seorang pembunuh, akankah kita sudah  berteman?"
Tiba-tiba sebuah ketukan keras terdengar di pintu.

Jung Woo masih berkeliaran di sekitar lingkungan itu, ketika ia mendengar sebuah keributan.
Seorang wanita berusia tengah baya  sedang  berdebat dengan ibu Soo Yeon sedangkan  Soo Yeon mencoba untuk menahan ibunya.
Wanita yang mengamuk itu adalah istri dari pria yang sudah  ayah Soo Yeon bunuh, dia menuntut agar suaminya dan anak laki-laki bisa hidup kembali.
Ibu Soo Yeon mendorong Soo Yeon kepada perempuan itu, dan menawarkan Soo Yeon  sebagai gantinya. Soo Yeon meminta maaf pada  wanita itu dan mengatakan itu semua salahnya.

Jung Woo melihat semua kejadian itu dengan tatapan sedih.  Detektif Kim juga tiba disana pada waktu yang tepat untuk melihat adegan malang itu. Soo Yeon akhirnya mendongak untuk melihat Jung Woo menatapnya.
Dan karena malu bercampur sedih, Soo Yeon bangkit dan berlari, tanpa sengaja dia juga meninggalkan satu dari sepatunya sehingga dia hanya berlari dengan menggunakan satu sepatu. Jung Woo mengambil sepatu milik Soo Yeon dan mengejar nya, dia memanggil juga terus memanggil Soo Yeon, agar Soo Yeon berhenti, namun Soo Yeon terus berlari.

Jung Woo  kehilangan jejak Soo Yeon, tapi kemudian ia mendengar suara dercitan  dari ayunan taman bermain. Jung Woo langsung pergi  ke taman bermain untuk melihat apakah Soo Yeon ada disana atau tidak. Tapi dia tidak menemukan siapa-siapa.

Kemudian ia teringat pada suatu tempat, dia pun berjalan mendekat ke perosotan tempat dia bersembunyi dari hujan malam itu.
Ya, Soo yeon bersembunyi disana, diapun langsung menjatuhkan sepatu milik Soo yeon. Jung Woo: “Aku menemukamu!”
Soo Yeon mencoba untuk menyembunyikan wajahnya.
"Gaun bunga-bunga," bisik Jung Woo., namun Soo Yeon tidak melihat kearahnya. "cewek  yang terkenal." Soo Yeon mengangkat kepalanya, namun belum menatap Jung Woo.
Jung Woo: "Lee Soo Yeon." akhirnya Soo Yeon berani menatap  Jung Woo.
"Lee Soo Yeon, putri dari seorang pembunuh. Maukah kau berteman  denganku?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Templates grátis free