Saat acara pemakaman berlangsung, Ibu Hwang menerima telphon dari
suaminya Ceo Han. Mereka membahas tentang Hyun Joo yang masih tidak mau
berbicara untuk memberi tahu dimana uang itu disembunyikan.
Setelah Ibu Hwang menutup teleponnya, dia terkejut melihat Jung Woo yang
sudah berdiri dibelakangnya. Jung Woo menuntut untuk mengetahui di mana
ayahnya sekarang. Tapi Ibu Hwang tidak memberitahu keberadaan ayahnya
sehingga membuat Jung Woo kesal dan terus bertanya. Kekesalan Jung Woo
juga membuat kesabaran Ibu Hwang menghilang. Dia pun akhirnya mengatakan
kalau ayahnya bisa masuk penjara semua itu karena ingin melindungi
uangnya, yang ayahnya perdulikan hanya uang bukan yang lain.
Jung Woo tidak ingin mendengar sesuatu yang buruk tentang ayahnya,
selain itu ia juga mengatakan pada Ibu Hwang, untuk tidak menganggap
dirinya sebagai ibu Jung Woo ketika ayahnya tidak ada bersama mereka.
Mendengar itu Ibu Hwang bertambah kesal sehingga dia menyuruh Jung Woo
kembali ke Amerika, kalau dia selalu berperilaku seperti itu padanya,
karena dia sudah tidak tahan dengan sikap Jung Woo.
Tidak berada di pemakaman ayahnya sendiri, CEO Han berada di rumah
sakit dan masih mengancam Hyun Joo, yang diborgol ke tempat tidur. Hyun
Joo mengatakan kalau CEO Han ingin uang itu, CEO Han harus membawa
anaknya kembali padanya.
Saat Tae Joon hendak keluaran ruangan, Hyun Joo mengungkapkan kalau
uang itu diberikan ayah Tae Joon padanya, agar dia bisa melindungi Joon
hyung dari CEO Han. Hyun Joon: "Jika sesuatu terjadi pada Joon Hyung,
kau tidak akan pernah mendapatkan uang itu."
Mendengar itu CEO Han menyadari kalau kunci dari uang itu adalah Hyun Joon.
Setelah CEO Han pergi, perawat dari rumah Presdir memasuki ruangan
Hyun Joo dan dia sengaja menumpahkan cairan kuning di tempat tidur Hyun
Joo. Perawat meminta penjaga untuk meninggalkan dirinya bersama Hyun Joo
karena dia akan mengganti pakaian pasien. Para penjaga mengerti dan
menutup pintu.
Perawat itu bernama Jung Hye Mi, dan dia adalah orangnya Hyung Joon.
Hyun Joo mengungkapkan kalau Presdir sudah meninggal dan kalau sampai
CEO Han sudah mendapatkan uang itu maka dia akan membunuh mereka
bertiga. Perawat Hye Mi bertanya apa yang dia bisa lakukan agar semua
itu tidak terjadi dan Hyun Joo berkata, "Culik anah Han Tae Joon ."
CEO Han pulang ke rumah dan menegur Jung Woo yang kembali ke Korea
tanpa memberitahu siapa pun. Karena itu Jung Woo berjanji untuk kembali
ke Amerika, namun CEO Han mengatakan kalau Jung Woo tidak perlu kembali
ke Amerika.
CEO Han mengatakan "aku berbeda dengan kakekmu. Aku tidak percaya
siapa pun yang ada di sekitarku. Aku hanya percaya padamu, anakku, Han
Jung Woo", CEO Han juga memberitahu Jung Woo untuk tidak melakukan
apa-apa lagi yang mengecewakannya. Dan tanpa sepengetahuan mereka, Ibu
Hwang mendengar pembicaraan mereka, dan sepertinya dia kurang suka
mendengarnya.
Jung Woo kembali ke kamarnya dan menyadari kalau dia tidak jadi pergi ke taman bermain untuk mengembalikan payung.
Setelah menunggu terlalu lama, Soo Yeon berdiri, dan memutuskan untuk
pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang Soo Yeon menemui anak
laki-laki yang sedang dikurung itu tadi. Anak itu yang tak lain adalah
Hyung Joon. Soo Yeon terus mengajak Hyun joon bicara, namun Hyun Joon
tak pernah menjawab. Soo Yeon bertanya apakah dia baik-baik saja. Saat
Hyun joon mau merespon dan membalikkan badannya untuk melihat Soo Yeon,
tiba-tiba, Perawat Hye Mi Soo menarik Soo Yeon, menyuruhnya Soo Yeon
pergi. Tapi Soo Yeon menolak karena dia merasa anak yang sedang dikurung
itu sakit, sampai ia melihat Perawat Hye Mi membawa sekantong makanan
dan obat-obatan, dan itu membuat Soo Yeon diam dan pergi.
Keesokan harinya, Detektif Kim sedang berdebat dengan atasannya. Dia
ingin membuka kembali kasus pidana dimana si pelaku yang sebenarnya
sudah mengakui kejahatannya.
Ternyata ayah Soo Yeon benar-benar tidak membunuh siapa pun dan itu
adalah kesalahan Detektif Kim, itulah sebabnya dia ingin bertanggung
jawab atas kesalahannya. Namun atasannya bersikeras kalau mereka tidak
boleh mengungkap kasus ini, karena akan menimbulkan masalah yang lebih
besar lagi.
Seperti biasa Soo Yeon selalu diganggu oleh anak-anak lain dalam
perjalanan ke sekolah, Detektif Kim, hanya bisa melihatnya dari jauh
nya, dan dia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang sudah dia lakukan
dan membuat hiduup Soo Yeon menjadi seperti itu. Di cap sebagai putri
seorang pembunuh dan selalu menerima penghinaan baik di lingkungan
masyarakat maupun di sekolah.
Jung Woo benar-benar tidak kembali lagi ke Amerika karena dia sudah di
masukkan di salah satu sekolah di Korea oleh ayahnya. Dan sekolah tempat
Jung Woo bersekolah adalah sekolah dimana Soo Yeon juga bersekolah. Dia
berjalan-jalan menyusuri lorong dengan membawa payung Soo Yeon, dan
Jung Woo memang sedang mencarinya. Setiap dia bertanya pada siswa lain,
tak satupun siswa yang mengenali nama itu, karena yang mereka tahu
adalah siswi nomor 27.
Jung Woo berjalan keluar kelas dan melihat ada sekelompok siswa yang
berkerumun di depan kelas. Sedangkan didalam kelas hanya ada Soo Yeon
sendiri. Semua siswa tidak mau masuk kelas karena dikelas ada Soo Yeon
dan mereka memberitahu guru untuk mengerluarkan Soo yeon dari sekolah
mereka, karena mereka tidak mau satu sekolah dengan putri seorang
pembunuh.
Setelah mendengar identitas Soo Yeon, Jung Woo membeku kaget.
Soo Yeon akhirnya meninggalkan kelas atas kehendak sendiri sehingga
anak-anak lain bisa masuk kelas. Saat dia ingin berjalan pergi,
langkah nya terhenti karena dia melihat Jung Woo yang membawa payung
miliknya dan ketika Soo Yeon mulai berbicara dengan Jung Woo, Jung Woo
malah diam terpaku dan menyembunyikan payung Soo yeon.
Menyadari kalau Jung Woo sudah mengetahui identitasnya dan dia juga sama
seperti anak-anak yang lain, Soo Yeonpun berjalan pergi.
Biang gosip Kelas memberitahu Jung Woo kalau ayah Soo Yeon sudah
membunuh dua orang dan Soo Yeon bersama ibunya sudah mencoba untuk
menyembunyikan ayah dari polisi.
Selama pelajaran olahraga, Jung Woo bermain permainan basket dengan
kasar, dia mendorong siswa sampai jatuh. Setelah pemainan selesai, tiga
siswa yang menjadi lawannya kesal dengan gaya permainan Jung Woo, karena
itu mereka mendatangi Jung Woo, namun Jung Woo masih dengan gaya
angkuhnya tidak merasa bersalah. Dan itu memancaing kemarahan ketiga
siswa tersebut sehingga mereka akhirnya berkelahi, satu lawan tiga.
Kalah jumlah, jelas Jung Woo kalah dan dia hanya bisa menerima tubuhnya dipukuli.
Tiba-tiba, beberapa bola mengganggu perkelahian mereka dan itu semua
yang melakukan adalah Soo Yeon, dengan rambut panjang yang menutupi
wajahnya, dia berbisik pada Jung Woo untuk tetap diam karena mereka
tidak akan memukul jika mereka merasa bosan. Soo yeon menakut-nakuti
mereka agar mereka pergi, tapi Jung Woo malah bangkit, marah, dan
menantang anak laki-laki itu lagi.
Dalam hitungan detik, Jung Woo kembali jatuh, dan dia mendapatkan
tendangan2 dari siswa2 itu dan melihat semua itu mengingatkan Soo Yeon
ketika ayahnya melakukan hal yang sama padanya. Dia mulai menangis,
mengingat semua itu.
Tak lama kemudian, Soo Yeon melihat ada payung kuning miliknya
digantung pada lokernya. Saat dia hendak pulang, dia melihat Jung Woo
berdiri di pintu masuk sekolah. Jung Woo belum pulang karena menunggu
hujan reda.
Soo Yeon menawarkan pada Jung Woo payung miliknya, agar bisa Jung Woo
pakai, namun Jung Woo menolak pinjaman payung itu. Soo Yeon mengatakan,
"aku tidak seperti itu. Aku tidak akan membunuh siapa pun. "
Soo Yeon kemudian menawarkan payungnya lagi, tapi Jung Woo malah
mundur dan akhirnya dia terkena hujan, Jung Woo juga terus menggelengkan
kepalanya, menolak payung milik Soo Yeon. Jung Woo bertanya mengapa Soo
Yeon melakukan semua ini padanya.
Jung Woo: "Aku sudah mengacuhkanmu, jadi pergilah. Aku sudah mengembalikan payungmu. Apa lagi yang kau inginkan? "
Soo Yeon lalu menangis, tapi dia memakai memaksa tersenyum saat ia
mengatakan maaf karena sudah membuat Jung Woo kehujanan, "Aku tidak
menangis karena aku sedih. Tapi karena angin. Angin menyakiti mata
saya. "
Setelah berkata itu, Soo Yeon langsung pergi pulang dengan berhujan-hujanan, dia tidak menggunakan payungnya.
Jung Woo pergi ke taman bermain, dia teringat semua momen ketika Soo
Yeon lebih mementingkan Jung Woo ketimbang dirinya sendiri, padahal
mereka baru bertemu.
Dalam perjalanan pulang, Soo Yeon mendengar perawat Hye Mi yang sedang
membujuk Joon Hyung. Ketika perawat Hye Mi melihat Soo Yeon, Perawat
Hye Mi berteriak padanya untuk pergi.
Melanjutkan perjalanan, Soo Yeon bertemu dengan Ibu yang langsung
merebut payung yang dibawa. Payung terbuka, dan dipayung itu ada sebuah
pesan yang berbunyi, "Ini milik Lee Soo Yeon, orang yang paling terkenal
di lingkungan ini."
Soo Yeon tersenyum membaca tulisan itu karena dia tau siapa yang membuatnya.
Setelah berfikir dan merenung sambil berayun-ayun di tengah hujan, Jung
Woo akhirnya memutuskan untuk mencari Soo Yeon. Dia berjalan di
lingkungan itu, dan mencoba mencari tahu di mana Soo Yeon tinggal.
Di rumah, Soo Yeon menulis surat untuk Jung Woo, meskipun dia tidak berencana untuk mengirim kepadanya.
"Kalau aku bukan putri seorang pembunuh, akankah kita sudah berteman?"
Tiba-tiba sebuah ketukan keras terdengar di pintu.
Jung Woo masih berkeliaran di sekitar lingkungan itu, ketika ia mendengar sebuah keributan.
Seorang wanita berusia tengah baya sedang berdebat dengan ibu Soo Yeon sedangkan Soo Yeon mencoba untuk menahan ibunya.
Wanita yang mengamuk itu adalah istri dari pria yang sudah ayah Soo
Yeon bunuh, dia menuntut agar suaminya dan anak laki-laki bisa hidup
kembali.
Ibu Soo Yeon mendorong Soo Yeon kepada perempuan itu, dan menawarkan Soo
Yeon sebagai gantinya. Soo Yeon meminta maaf pada wanita itu dan
mengatakan itu semua salahnya.
Jung Woo melihat semua kejadian itu dengan tatapan sedih. Detektif Kim
juga tiba disana pada waktu yang tepat untuk melihat adegan malang itu.
Soo Yeon akhirnya mendongak untuk melihat Jung Woo menatapnya.
Dan karena malu bercampur sedih, Soo Yeon bangkit dan berlari, tanpa
sengaja dia juga meninggalkan satu dari sepatunya sehingga dia hanya
berlari dengan menggunakan satu sepatu. Jung Woo mengambil sepatu milik
Soo Yeon dan mengejar nya, dia memanggil juga terus memanggil Soo Yeon,
agar Soo Yeon berhenti, namun Soo Yeon terus berlari.
Jung Woo kehilangan jejak Soo Yeon, tapi kemudian ia mendengar suara
dercitan dari ayunan taman bermain. Jung Woo langsung pergi ke taman
bermain untuk melihat apakah Soo Yeon ada disana atau tidak. Tapi dia
tidak menemukan siapa-siapa.
Kemudian ia teringat pada suatu tempat, dia pun berjalan mendekat ke perosotan tempat dia bersembunyi dari hujan malam itu.
Ya, Soo yeon bersembunyi disana, diapun langsung menjatuhkan sepatu milik Soo yeon. Jung Woo: “Aku menemukamu!”
Soo Yeon mencoba untuk menyembunyikan wajahnya.
"Gaun bunga-bunga," bisik Jung Woo., namun Soo Yeon tidak melihat
kearahnya. "cewek yang terkenal." Soo Yeon mengangkat kepalanya, namun
belum menatap Jung Woo.
Jung Woo: "Lee Soo Yeon." akhirnya Soo Yeon berani menatap Jung Woo.
"Lee Soo Yeon, putri dari seorang pembunuh. Maukah kau berteman denganku?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar