"Mau kah kau berteman denganku."
Soo Yeon mendongak pada Jung Woo dalam kebingungan setelah mendengar
tawaran Jung Woo yang mengajak dia untuk menjadi temannya. Masih dalam
ekspresi kebingungan Soo Yeon bertanya "Mengapa kau ingin berteman
denganku?"
Jung Woo menunduk untuk melihat wajah Soo Yeon dan berkata, "Kau tidak
mau?" Dan Soo Yeon pun segera menarik kembali pernyataannya. karena dia
tidak bermaksud seperti itu.
Setelah memperhatikan Soo yeon dari atas sampai bawah, tiba-tiba Jung
Woo berlari, dan itu mengejutkan Soo Yeon, yang langsung mengambil
sepatunya dan mengejar Jung Woo.
Jung Woo mencuri jepitan plastik dari jemuran orang dan dia memasangkan
jepiitan itu pada rambut Soo Yeon, agar wajah Soo Yeon terlihat jelas.
Jung Woo: "Ah ~ Jadi seperti inilah wajahmu". Jung Woo mengatakan pada
Soo Yeon untuk menjaga rambutnya seperti itu dan dia berjanji tidak akan
pernah mengabaikannya lagi.
Soo Yeon masih terbengong-bengong dengan sikap Jung Woo, namun dia
tersentuh oleh kata-katanya. Tiba-tiba angin bertiup, dan Jung Woo
langsung membentangkan tangannya dan mencoba untuk memblokir angin, agar
tidak mengenai Soo yeon.
Jung Woo: "Jangan menangis. Itu karena angin, kan? Angin selalu menyakiti matamu? "
Jung Woo tersenyum pada Soo Yeon dan Soo Yeon membalas senyumannya.
Sekarang mereka sudah berteman, Jung Woo mengatakan pada Soo Yeon kalau
ia hanya membutuhkan seorang teman yang akan meminjamkan payungnya
ketika hujan.
Saat jung Woo bertanya tentang bagaimana kondisi Soo Yeon, namun Soo
Yeon tidak mengatakan apa-apa tetapi dia hanya mencoba mempercepat
langkahnya untuk menyamakannya dengan langkah Jung Woo. Jung Woo yang
menyadari apa yang dilakukan Soo Yeon, mempercepat langkahnya, dan itu
membuat Soo Yeon mempercepat juga langkahnya, sampai Jung Woo berlari
dan Soo yeon mengejarnya.
Di Rumah Soo Yeon, Detektif Kim masuk dan melihat kondisi ibu Soo yeon
dan melihat keadaan rumah yang begitu berantakan. Ibu Soo Yeon mengeluh
dengan ketidakadilan yang dia terima, perlakuan brutal dari keluarga
korban. Semua barang-barang di dalam rumah sudah sangat berantakan
dibuatnya, dan ibu Soo Yeon hanya bisa menangis dan menyesali diri
karena dialah yang menelepon polisi untuk menangkap suaminya sendiri,
dan dengan tangannya juga yang menabur abu suuaminya.
Tidak dapat melihat Ibu Soo yeon yang terus menangis, Detektif Kim
mengakui kalau pembunuh yang sebenarnya sudah ditangkap. Detektif Kim
berlutut dan meminta maaf atas kesalahannya dan ibu Soo Yeon shock
mendengar semua itu.
Hyung Joon berdiri di dekat jendela, dan menunggu.
Ketika ia mendengar suara Soo Yeon, ia bersiap-siap untuk melempar
mangkuk keluar jendela, tapi dia mengurungkan niatnya ketika ia
menyadari Soo Yeon berjalan melewati kamarnya bersama dengan Jung Woo.
Soo Yeon menunjukkan pada Jung Woo rumahnya dan mengatakan kalau rumahnya kecil.
Saat Soo Yeon akan masuk ke rumahnya, Jung Woo menambahkan dan berkata,
"Rumahku begitu besar dan ada angin bertiup sangat kencang didalamnya,
sehingga air matanya keluar .... Bukan karena aku sedih, tapi karena
mataku sakit"
Tanpa sepengetahuan mereka, Hyung Joon melihat mereka dari balik jendela, dan dia terlihat tidak menyukai Jung Woo.
Sementara itu, CEO Han memerintahkan asistennya untuk menemukan Perawat Hye Mi.
Perawat Hye Mi sedang mengendap-endap masuk ke playhouse milik Hyung
Joon, dia menemukan sebuah tas yang penuh dengan uang yang disembunyikan
di dalam piano. Perawat hye Mi juga menarik keluar sebuah gambar
keluarga CEO Han dari tas itu dengan tangan gemetar.
Dia teringat saat Hyun Joo mengatakan padanya untuk menculik Jung Woo.
Hyun Joo juga mengingatkannya kalau CEO Han tahu kalau dia yang
menyembunyikan Hyung Joon darinya, dia akan menjadi orang pertama yang
dibunuhnya.
Perawat Hye Mi pulang ke rumahnya dengan membawa tas yang berisi dengan
uang, ternyata di rumah sudah ada CEO Han bersama anak buahnya. CEO Han
mengancam pelayan Hye Mi untuk cepat menemukan Joon Hyung dan membawanya
pulang, sehingga ia bisa melihat ibunya sebelum ibunya meninggal.
CEO Han meninggalkan rumah Perawat Hye Mi, namun sebelumnya dia menyuruh
beberapa anak buahnya untuk mengawasi Perawat Hye Mi .
Soo Yeon berjalan ke rumah makan, tempat ibunya mabuk-mabukan, namun dia
melihat ibunya diusir oleh pemilik rumah makan, karena ibunya minum di
tempatnya, membuat pelanggan-pelanggan yang lainb tidak jadi makan di
tempatnya karena ada Ibu Soo Yeon istri pembunuh.
Ibu Soo Yeon berteriak putus asa, dan menanyakan apakah orang-orang yang
menghakimi mereka tahu perasaannya?. melihat ibunya yang terus menangis
seperti itu, Soo Yeon menjanjikan kalau dia akan menjadi anak yang
lebih baik lagi untuk ibunya.
Keesokan harinya, Jung Woo berjalan ke sekolah dengan begitu
bersemangat, dia dengan cepat berlari ketika ia tiba di kelasnya, dia
melihat tiga siswa yang memukulinya kemarin sedang menggambari meja
Soo Yeon dan menaruh di lem di kursinya.
Soo Yeon tiba di kelas dan terkejut melihat apa yang dilakukan teman
sekelasnya pada bangkunya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang
terpancing emosi malah Jung Woo yang langsung mendorong mereka sehingga
mereka berkelahi.
Sampai ada siswa lain mengatakan kalau guru akan masuk kelas, semua
siswa berlarian ke bangku mereka masing-masing dan pada saat itu anak
yang mencoret bangku Soo Yeon tadi mengancam Jung Woo dan itu membuat
Soo Yeon tiba-tiba memjamkan matanya dan memeluk anak tersebut, mungkin
dia bermaksud manahan anak itu, agar anak itu tidak melakukan apa-apa
pada Jung Woo, tapi apa yang terjadi. Semua orang terkejut dengan apa
yang Soo Yoen lakukan termasuk Jung Woo dan anak yang dia peluk.
Soo Yeon sadar dengan apa yang dia perbuat. Dia pun meminta maaf dan
duduk dibangkunya, yang sebelumnya dia lapisi dengan buku miliknya agar
dia tidak terkena lem. Saat Guru masuk kelas, dia menegur anak yang
dipeluk Soo Yeon tadi dan menanyakan apakah mereka berpacaran? tentu
saja anak itu mengatakan tidak.
Selama pelajaran berlangsung, Soo Yeon selalu melhat ke arah Jung Woo,
tapi setiap kali Jung Woo berbalik untuk melihat Soo Yeon, Soo Yeon
dengan cepat bersembunyi di dibalik bukunya.
Pada waktu istirahat, Jung Woo menarik Soo Yeon keluar dan bertanya apa
yang tadi dia lakukan. Jung Woo: "Apakah kau ingin mengabaikanku
karena aku pernah melakukannya padamu?"
Tentu saja tidak, Soo Yeon meminta Jung Woo untuk menjadi teman
rahasianya di sekolah, dia tidak ingin teman-temannya tahu mereka
berteman, karena Soo Yeon takut teman-temannya juga akan menjahili Jung
Woo. Tapi Jung Woo menolak permintaan itu.
Soo Yeon: "Kau orang pertama yang ingin menjadi temanku, dan aku mungkin
tidak akan memiliki teman lagi selain dirimu", Soo Yeon mengatakan
kalau dia akan menghadapi semuanya sendiri, dan dia meminta Jung Woo
untuk menghentikan perkelahiannya dengan semua orang yang membencinya.
Waktu makan siang tiba dan siswa yang dipeluk Soo Yeon tadi melempar
kotak susu ke arah Soo Yeon, dia berpura-pura seperti akan membuang
kotak susu itu ke kotak sampah di belakang Soo Yeon. Bukan siswa itu
saja yang melakukan, tapi semua siswa yang ada dikelas itu melakukan hal
yang sama. Bahkan ada satu siswa yang mengatakan kalau mereka bisa
melempar kotak susu tepat di kotak sampah mereka akan mendapat hadiah.
Sebenarnya bukan kotak sampah tempat sasaran mereka, tapi Soo Yeon lah
sasaran mereka. Jung Woo yang sudah tidak bisa melihat semua itu terjadi
pada Soo yeon bangkit untuk menghentikannya, tapi Soo Yeon lebih cepat
berdiri.
Soo Yeon bangkit dan mengambil kotak susu yang berserakan dan
memasukkannya ke kotak sampah. Saat Soo yeon berjalan ke depan kelas,
dia meletakkan dengan keras kotak susu di meja siswa yang dia peluk tadi
dan Soo Yeon melotot pada mereka semua.
Soo Yeon menempatkan kotak sampah itu di meja guru, dan Jung Woo senang
dengan apa yang Soo Yeon lakukan, dia pun mengambil kotak susunya dan
memasukkannya ke kotak sampah dan masuk.
Jung Woo bersorak karena berhasil memasukkan kotak susu ke kotak sampah
dan Jung Woo pun mengambil 1.000 won dari siswa yang memberikan
sayembara, sebagai hadiah karena dia berhasil memasukkan kotak susu ke
kotak sampah. Siswa itu tiba-tiba tidak terima tapi dia tidak bisa
berbuat apa-apa saat Soo yeon menatapnya tajam.
Jung Woo meninggalkan kelas, dan saat di pintu, dia melambaikan uang itu
dan berkata "Lee Soo Yeon. Apakah kau tidak ingin ikut denganku? Mari
kita pergi ke toko makanan ringan "Soo Yeon terkejut dengan apa yang
Jung Woo lakukan, tapi Jung Woo tetap mengajaknya dengan melambaikan
uang itu.
Anak-anak di sekolah melihat dengan pandangan jijik pada Soo Yeon yang
sedang bersama dengan Jung Woo di tangga. Yeon Soo marah dengan apa yang
Jung Woo lakukan, karena dengan begini, Jung Woo pasti akan dijauhi
oleh yang lain dan menjadi penyendiri.
Jung Woo dengan sikap acuh tak acuh mengatakan: "Apakah kau pernah melihat seorang penyendiri bersama teman?"
Soo yeon pun akhirnya duduk di samping Jung Woo, ketika tiba-tiba, mereka mulai dihujani sampah dari lantai 2.
Jung Woo tersenyum dan mengatakan pada Soo Yeon untuk mengangkat
kepalanya. Jung Woo: "Sudah kubilang, aku hanya perlu satu teman. Jika
nanti aku mulai merasa benar-benar takut padamu, maka aku akan mulai
mengabaikanmu"
Soo Yeon tersenyum, dan ikut makan es bersama Jung Woo .
Saat perjalanan pulang, Soo Yeon marah karena dia sudah membuat Jung Woo
menjadi bahan buli teman-teman sekolahnya. bahkan di punggung Jung Woo
sudah ditempeli kertas yang bertuliskan siswa nomor 41 adalah pacar dari
putri pembunuh.
Tiba-tiba, mereka dikagetkan dengan sebuah rumah yang terbakar, rumah itu adalah rumah dimana hyun Joon dikurung.
Soo Yeon dan Jung Woo lari ke rumah itu. Jung Woo meraih batu bata untuk
memecahkan kunci sedangkan Soo Yeon lari untuk mencari bantuan.
Saat berusaha membuka kunci rumah itu, Jung Woo terluka namun dia
berhasil membuka pintu rumah itu. Pintu terbuka dan Joon hyung langsung
melompat keliuar dan terjatuh di atas Jung Woo.
Jung Woo berusaha menolong anak itu, karena dia tau Joon Hyung terluka
namun Joon hyung menolak dan bersikeras ingin berlari. Tanpa sengaja
Jung Woo menarik kalung Hyung Joon dari lehernya.
Hyung Joon mencoba untuk berlari dengan kakinya yang terus berdarah.
Soo Yeon mengejarnya, tapi Joon Hyung menolak, dan mencoba melarikan
diri. Jung Woo mengejarnya juga yang langsung menggendongnya dan
membawanya rumah sakit.
Di sebuah klinik kecil, dokter mengatakan kalau Hyung Joon perlu
perawatan yang tepat untuk kakinya kalau tidak kakinya bisa diamputasi.
Jung Woo menelpon ibu tiri nya untuk bantuan. Tapi Ibu Hwang menolak
dan menyuruhnya untuk cepat pulang saja, tapi CEO Han yang baru datang
langsung mengambil telphon dan mengatakan kalau dia akan mengirim
bantuan.
CEO Han memberitahu Ibu Hwang untuk berhenti berusaha menjadi nyonya
rumah karena CEO Han membawanya masuk kerumah ini hanya untu mengurus
anak-anak.
Perawat Hye Mi mendapat kabar kebakaran dari pemilik rumah, dan
untungnya dia berhasil melarikan diri tanpa diketahui oleh anak buah CEO
Han. Ketika dia sampai di klinik, dia melihat Jung Woo, dan dia ingat
kalau Jung Woo adalah anak CEO Han yang harus dia culik. Jung Woo
memberikan kalung Hyung joon pada Soo Yeon dan Perawat Hye Mi menyadari
kalau kalung itu adalah kunci dari uang yang dicari-cari CEO Han. Dia
teringat saat Hyun Joo mengatakan kalau uang itu disimpan dalam sebuah
bank di Swiss.
Hyung Joon bangun dan melihat Soo Yeon mengawasinya. Dia merenggut kembali kalungnya dari Soo Yeon.
Karena rambutnya yang panjang, Soo Yeon mengira Hyung Joon adalah
seorang perempuan, dan itu membuat Hyung Joon mengatai Soo Yeon bodoh,
bukan nya marah Soo Yeon malah tersenyum mendengarnya.
Namun tiba-tiba, perawat Hye Mi muncul dan langsung membawa Hyung Joon ke taksi.
Soo Yeon dan Jung Woo mengejar taksi itu, dan dialam taksi Perawat Hye
Mi mengatakan pada Joon Hyung kalau anak laki-laki yang mengejarnya itu
adallah Jung Woo yang tak lain adalah anak dari orang yang membuat
kakinya seperti ini. Mendengar itu, Hyung Joon menoleh kebelakang dan
melihat Jung Woo.
Di rumah, CEO Han melemparkan kertas-kertas pada asistennya, karena
sudah membiarkan Perawat Hye Mi pergi, sementara itu Ibu Hwang menegur
Jung Woo yang berada di depan ruang kerja ayahnya, Ibu Hwang mengatakan
kalau ayahnya sedang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa dulu, jadi
dia menyuruh Jung Woo pergi kekamarnya saja .
Ibu Hwang melihat luka Jung Woo dan dia menyuruh Jung Woo untuk
berhati-hati karena dia tidak ingin disalahkan atas apa yang terjadi
pada Jung Woo.
Jung Woo mengajak Ibu Hwang untuk berbaikan agar bisa berhubungan baik
satu sama lain, tapi Ibu Hwang mengatakan pada Jung Woo untuk berhenti
menjadi bertindak serakah.
Ibu Hwang: "Kau akan mendapatkan semuanya dari ayahmu. apakah kau
menginginkanku juga?" Ibu Hwang juga mengatakan untuk tidak membencinya,
karena ayahnya yang membuatnya jadi seperti ini.
Ketika Soo Yeon pulang, ibunya bangkit dan mulai mengepak barang-barang
mereka akan pergi, Ibunya mengatakan mereka akan pindah dari lingkungan
yang menakutkan ini .... dan mereka akan pindah ke rumah Detektif Kim.
Detektif Kim memiliki seorang putri bernama Kim Eun Joo (Ryu Yun Mi),
yang jelas tidak senang dengan kedatangan Soo Yeon dan ibunya. Dia pergi
keluar rumah dan melototi Soo Yeon, kemudian dia mengatakan pada
ayahnya kalau mereka berdua tinggal di rumahnya, maka dia yang akan
pergi dari rumah.
Saat hanya berdua, Ibu Soo Yeon meminta kebenaran kasus ini tetap
disembunyikan dan dia meminta Detektif Kim untuk memungkinkan mereka
tinggal di rumahnya sampai Soo Yeon dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar