Setelah makan malam bersama Detektif Kim mengantar pulang Jung-woo ke
rumahnya dan Detektif Kim terkejut menyadari betapa kayanya Jung Woo.
Mereka sudah terlihat akrab seperti bapak dan anak walaupun mereka baru
saja kenal.
Detektif Kim memberinya sedikit nasihat, dengan mengatakan kalau ia
berpikir Jung-woo akan dapat menggapai impian : "Tumbuhlah menjadi
dewasa dengan baik. dan itulah hal yang paling sulit"
Sebelum detektif Kim pergi dia memberi hormat yang kemudian dibalas oleh Jung-woo, detektif Kim meminta Jung-woo untuk menjaga Soo-yeon.
Sebelum detektif Kim pergi dia memberi hormat yang kemudian dibalas oleh Jung-woo, detektif Kim meminta Jung-woo untuk menjaga Soo-yeon.
Tepat pada saat itu, CEO Han pulang, dan dia melemparkan pandangan
curiga pada sirene polisi di dalam mobil Detektif Kim. (CEO Han
sepertinya masih trauma dengan yang namanya polisi) Jung-woo pun
memperkenalkan mereka, tapi ayahnya mengabaikan jabatan tangan dari
detektif Kim dan langsung berlalu pergi.
Saat akan pergi, Detektif Kim melihat ada van aneh yang diparkir di
seberang jalan dan didalam van itu terlihat dua orang laki-laki yang
mencurigakan, sehingga naluri petugasnya menyuruh dia untuk mencari
tahu. Detektif Kim berjalan lebih dekat pada van itu, dan tiba-tiba, van
itu melaju pergi. karena sudah kebiasaan, Detektif Kim langsung
menuliskan nomor plat van itu di bukunya - 3824
Di halaman rumah, Jung Woo mendapatkan perintah dari CEO Han untuk
jangan berhubugan dengan Detektif Kim, karena dia adalah detektif dan
CEO Han sudah punya banyak masalah dengan hukum.Jung Woo jujur memberitahu ayahnya kalau ia ingin bertemu dengan Detektif Kim lagi, tapi CEO Han mengancam akan mengirim Jung Woo pergi ke Amerika jika dia tidak menuruti perintah ayahnya.
Angin mulai bertiup.
Soo Yeon menunggu di luar rumahnya, dia duduk di tangga, ketika telepon berdering. Dia langsung membawa keluar telepon tanpa kabel itu dengan menyembunyikannya dalam sweternya. yang menelpon adalah Jung Woo.
Jung Woo mengatakan pada Soo Yeon kalau dia baru saja menangis, dia menangis karena angin.
Lewat sebuah lelucon, Jung Woo berbicara tentang Soo Yeon yang sekarang memiliki banyak waktu dengan keluarganya. Soo Yeon mengatakan kalau Eun Joo benar-benar menyukainya, dan Jung Woo mengeluh karena Eun Joo bisa berbicara tentang mencium .....
Jung Woo berhenti karena ia ingat kalau ciuman pertamanya sudah dicuri oleh Soo Yeon yang sedang tidur di bus. Hehehehehe ~
Jung Woo pun langsung mengubah topik pembicaraan tentang cuaca berikutnya setelah hujan dan Soo Yeon mengatakan kalau akan turun salju sebagai gantinya. Mereka sekali lagi berjanji untuk bertemu, karena mereka tidak mempunyai teman lagi. Jung Woo mengatakan mereka harus menutup telepon, karena Soo Yeon bisa kedinginan kalau terus berada di luar rumah.
Saat itu jantungnya berdebar dan Soo Yeon mengatakan pada Jung Woo have a nice dream.
Walaupun hanya ucapan yang sederhana, itu sudah membuat Jung Woo senang. Masih ditangga, Soo Yeon menulis di dinding, "Aku merindukanmu," yang juga bisa diterjemahkan sebagai 'Saya ingin melihatmu. "
Hari-hari berlalu, dan Soo Yeon terlihat sangat merindukan Jung Woo, dia menggambar gambar-gambar mesra dibuku catatan miliknya. Hal yang sama juga dialami oleh Jung Woo, yang terus menunggu hujan datang, bahkan saat dia bermain dengan adiknya.
Dia datang.
Dia tidak datang.
Dia datang.
Dia tidak datang.
Jung Woo sedang menunggu hujan.
Soo Yeon melamun melihat ke luar jendela, ketika tiba-tiba hujan turun.
Di kediaman Han, Jung Woo sudah mengenakan jas hujan, dan bergegas keluar dari rumah. Demikian juga, Soo Yeon yang panik mencari payung, dan ternyata ibu Soo Yeon yang membawa payungnya.
Ketika dia melihat ibunya, Soo Yeon bergegas keluar untuk menyambutnya. Ibu sedang senang hari ini karena Detektif Kim menyerahkan gajinya padanya. Ibu Soo Yeon berjalan terus dan dia terus tidak percaya karena semuanya yang terjadi seperti mimpi, diapun ingin mengadakan pesta keluarga.
Ini benar-benar saat yang menggembirakan bagi Ibu, tapi Soo Yeon lebih panik tentang pertemuannya dengan Jung Woo sehingga dia langsung mengambil payung dari ibunya dan berlari untuk bertemu dengan Jung Woo.
Jung Woo berlari kencang saat dia sudah melihat Soo yeon, tiba-tiba dia berhenti dibawah lampu yang rusak.
Jung Woo mendongak ke atas dan menunggu lampu berubah menyala, sedangkan Soo Yeon menunggunya .
Jung Woo terus melihat lampu itu, ketika tiba-tiba seorang pria membekap mulut Jung Woo dengan saputangan yang sudah diberi obat bius. Karena obat bius itu, Jung Woo tidak sanggup melawan, sedangkan Soo Yeon hanya bisa menyaksikan semua itu dari jauh tanpa bisa melakukan apa-apa.
Menyadari bahwa teman satu-satunya diculik, Soo Yeon mengejar pria, yang menarik Jung Woo dimana Jung Woo dalam keadaan setengah sadar dalam sebuah van. Van bergegas pergi dengan Soo Yeon yang masih mengejar di belakangnya. Penculik Jung Woo mengatakan pada temannya kalau Soo Yeon melihat wajahnya.
Sehingga van berhenti, dan Soo Yeon merasa ketakutan, tapi dia berjalan terus mendekati van. Dia mulai menggedor jendela, melihat teman satu-satunya tergeletak di lantai van. Dia mencoba untuk membuka pintu, dan penculik itu membuka, sehingga langsung ditarik masuk.
Perawat Hye Mi mendapat konfirmasi kalau Jung Woo sudah diculik, sedangkan Hyung Joon mengambil obatnya dan meminumnya. Perawat Hye Mi memujinya, dan mengatakan kalau ia akan membawanya untuk menemui ibunya.
Hyun Joo mengawasi dari dalam kamarnya, dia melihat keluar dimana mobil Perawat Hye Mi berhenti. Hyung Joon segera keluar melihat ibunya yang melihat dia dari jendela dan Hyung Joon menangis saat melihat ibunya. Agar tidak ketahuan, Perawat Hye Mi langsung menyeret Joon Hyung kembali ke dalam mobil, sambil memberikan tanda pada Hyun Joo.
Ketika pintu tiba-tiba terbuka, Hyun Joo cepat menyembunyikan air matanya. yang masuk adalah asisten CEO Han. Hyun Joo mengatakan kalau dia menelepon CEO Han.
Sementara itu, Detektif Kim tiba di depan lampu jalan yang rusak, di mana Eun Joo juga berdiri disana untuk waktu yang lama sehingga orang tidak akan mengganggu payung kuning Soo Yeon yang tergeletak di tengah hujan lebat dan Eun Joo mengatakan kalau ada sesuatu yang terjadi pada Soo Yeon karena Soo Yeon tidak akan pernah meninggalkan payung nya seperti ini. Dia mengatakan pada ayahnya kalau sesuatu sudah terjadi pada SOo Yeon.
Detektif Kim mendapat firasat buruk, tapi dia meyakinkan putrinya bahwa ia akan mencari tahu semuanya. Dia mengatakan pada Eun Joo untuk tidak mengatakan apa-apa kepada ibu Soo Yeon.
Dalam sebuah gudang gelap, Jung Woo bangun dan berjuang untuk melonggarkan tali yang mengikat tangannya. Dia berhasil melonggarkan ikatannya untuk memeriksa ponselnya, tapi tidak dapat jawaban.
Dia kemudian mendengar Soo Yeon mengerang, ia mengatakan pada Soo Yeon untuk tidak bersuara keraas karena penculik bisa mendengar dia. Air mata jatuh dari mata mereka, Jung Woo dan Soo Yeon menarik diri lebih dekat satu sama lain.
Jung Woo: "Kenapa kau di sini?"
Soo Yeon: "Untuk menyelamatkanmu."
Saat sebelum mereka dapat melanjutkan rencana mereka "kau melompat, aku melompat", terdengar suara penculik yang mengendus beberapa obat. Keduanya membeku dan terdiam. Jung Woo berbisik, "Ayo kita kabur" dan Soo Yeon mengangguk.
Mereka melihat pecahan kaca dan Jung Woo meraih sepotong dan mulai memotong tali pengikat.
Sementara itu, CEO Han muncul di kamar Hyun Joo. Hyun joo bertanya dimana anaknya, kemudian dia melemparkan ornamen mainan kecil ke kaki CEO Han.
Hyun Joo mengulangi kata-katanya pada CEO Han, "Berikan padanya, jika kau masih bisa. Dia mungkin masih hidup. "
Tiba-tiba CEO Han panik, dia tau apa maksud Hyun Joo, dia pun langsung menelpon Jung Woo untuk mengetahui keberadaan Jung Woo, Hyun Joo bersiap-siap untuk pergi. Tapi CEO Han menolak untuk bermain permainan ini. CEO Han mengancam Hyun Joo dan mengatakan padanya untuk mencoba membunuh Jung Woo, kemudian CEo Han menyuruh anak buahnya menyeret Hyun Joo pergi.
CEO Han langsung masuk ke dalam mobilnya untuk mencari Jung Woo. Sedangkan perawat Hye Mi menerima telphon dari para penculik, yang mengatakan ada seorang gadis yang tiba-tiba datang. Hyung Joon melihat cahaya di kamar Hyun Joo yang kemudian mati, dan itu membuat Hyung Joon berteriak dan meminta perawat Hye Mi untuk membiarkan dia keluar dari mobil.
Melihat lampu dimatikan Perawat Hye Mi panik dan mengatakan pada Joo Hyung kalau ibunya sudah mati dan ia hanya dapat melindungi dirinya sendiri sekarang. Perawat Hye Mi menyatakan kalau dia akan menghabisi CEO Han, tidak peduli apa akan dia lakukan.
Kembali di gudang, Jung Woo secara bertahap memotong tali itu, tanpa sengaja dia mengiris tangannya. Tiba-tiba salah satu penculik datang ke arah mereka.
Dengan cepat Jung Woo dan Soo Yeon mengunci tangan mereka bersama-sama.
Jung Woo memohon pada penculik untuk melepaskan mereka, dia juga mengatakan kalau ayahnya akan melakukan semuanya jika ia membiarkan mereka pergi.
Tiba-tiba, penculik menarik Soo Yeon pergi dan Jung Woo mulai berteriak sehingga penculik berteriak padanya untuk diam.
Jung Woo berteriak minta ampun, dan dia berhasil mengalihkan perhatian penculik, yang datang untuk menendangnya. Penculik menutup mulut Jung Woo dan penculik itu kembali pada Soo Yeon dan penculik itu memukulkan tongkat ke kepala Soo Yeon.
Soo Yeon memperingatkan penculik itu untuk menjauh.
Dengan air mata mengalir di wajahnya, Soo Yeon perlahan berkata, "Apakah kau tahu siapa aku? Ayah ku .... Ayah ku adalah seorang pembunuh. Aku anak pembunuh. karena itu, aku bisa membunuhmu juga. "
Jung Woo terdiam mendengar pernyataan Soo Yeon tentang sesuatu yang dia tidak pernah ingin mengakui.
Tapi penculik tidak takut, dan ia melempar Soo Yeon ke lantai.
Soo Yeon berteriak pada penculik untuk membiarkan Jung Woo pergi dan dia juga mulai berteriak pada Jung Woo. Dia menyuruh Jung Woo keluar dan Soo Yeon terus berteriak dan semakin keras dan keras. Semunya gelap.
Jung Woo hanya bisa menangis dan bimbang, saat ia harus memilih antara kabur atau menyelamatkan Soo Yeon. Setelah beberapa lama, Jung Woo dengan bersusah payah menuju pintu gudang yang terbuka dengan tangan masih diikat.
Penculik yang satunya datang dan tidak menyetujui apa yang telah terjadi dan dia memukuli pasangannya karena menggunakan obat-obatan lagi sehingga menyebabkan kekacauan yang tak seharusnya terjadi.
Dengan tangannya sekarang bebas, Jung Woo bangun. Dengan air mata masih mengalir keluar dari matanya, ia melihat Soo Yeon yang sudah tidak mengenakan sweter lagi, tergeletak tak bergerak di tanah, dengan wajah yang bengkak dan berdarah bekas pukulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar