Jung Woo berada di mobilnya melihat rekaman CCTV, di dalam rekaman itu
dengan jelas dia melihat wajah Soo Yeon, tapi dia tidak seppenuhnya
percaya kalau Soo Yeon adalah seorang pembunuh, walaupun apa yang dia
lihat adalah bukti kuat.
Semua kenyataan itu membawa Jung Woo teringat kembali pada masa kecil
saat dia dan Soo Yeon pertama kali kenal, saat semua siswa membenci
Soo Yeon karena dia adalah putri pembunuh.
Jung Woo teringat kata-kata Soo Yeon yang mengatakan "Itu bukan aku. Aku tidak akan membunuh siapa pun. "
Suara Young Soo Yeon menggema di kepala Jung Woo saat ia membuka matanya.
Jung Woo membawa mobilnya keluar dari tempat parkir, ketika seorang
pria tak dikenal berjalan tepat di depan mobilnya dan memasuki tangga.
Jung Woo agak panik dibuatnya, namun dia tetap melajukan mobilnya.
Di luar, Jung Woo mulai mengambil sidik jari yang ditinggalkan oleh Soo
Yeon ketika dia terakhir di mobilnya. Sedikit sulit dia melakukannya,
karena dia tidak tau jelas bagian mana saja yang di sentuh Soo Yeon,
tapi kemudian ia ingat saat Soo Yeon membanting pintu mobilnya.
Setelah memeriksa pintu, Jung Woo akhirnya mendapat sidik jari Soo Yeon.
Sementara itu, beberapa polisi bergegas keluar dari kantor polisi
setelah melihat Soo Yeon dalam rekaman CCTV. Namun Jung Woo mengatakan
pada bos timnya kalau Soo Yeon bukanlah pembunuh. Dan Jung Woo juga
mengatakan kalau dia yang akan mengurus semuanya.
Jung Woo pergi ke rumah Harry untuk mencari Soo Yeon, sebelum polisi
yang lainnya sampai disana. Namun dia meninggalkan borgol dan pistol di
laci mobilnya, kemudian Jung Woo memasuk ke persta Harry, saat masuk
ke pesta itu, Jung Woo terus terngiang suara Soo Yeon kecil yang
mengatakan kalau dia tidak akan membunuh siapa pun.
"Aku tahu. Aku sungguh-sungguh tahu, "jawab Jung Woo.
Di pesta, CEO Han terus memperhatikan Zoe, dimana Zoe terus memegang
kalungnya. Mengetahui CEO Han terus memperhatikan Zoe, Harry langsung
berjalan mendekati Zoe dan berdiri didepannya, untuk menghalangi
pandangan CEO Han pada ZOE.
Saat Harry mengajak Soo Yeon pergi, mereka terkejut melihat Jung Woo
menjadi salah satu tamu mereka, tapi sebelum mereka bisa mengatasi dia,
Jung Woo berjalan mendekati Soo Yeon dan namun ternyata Jung Woo tidak
mau menemui Soo Yeon karena Jung Woo berjalan terus mendekati ayahnya.
Jung Woo menyapa CEO Han, namun CEO Han mengabaikannya, dan berkomentar kalau pesta ini langsung menjadi tidak menyenangkan.
Tapi ketika Harry menyapa Jung Woo, mata CEO Han menyala kaget.
Jung Woo ingin berbicara dengan Harry secara pribadi, tetapi CEO Han
tidak ingin menunggu. Jadi Harry meminta Jung Woo yang menunggu dan dia
langsung membawa CEO Han ke ruangan lain, meninggalkan Soo Yeon dan
Jung Woo.
Setelah berada diruangan, CEO Han langsung membicarakan bisns, namun
sayang Harry mengatakan kalau dia tidak bisa membantu. Saat itu juga
Harry gelisah karena membiarkan Soo Yeon berada di luar bersama Jung
Woo.
CEO Han ingin berinvestasi dalam rencana pembangunan Harry di Kamboja.
Harry menjawab kalau salah satu investor nya sudah menunda pembayaran.
Kemudian Harry mengatakan pada CEO Han untuk mendiskusikan semuanya dengan wakilnya dan dia langsung keluar dari ruangan.
Di liuar Jung Woo menatap Soo Yeon dengan mata kerinduan.
Jung Woo juga menyebut namanya dalam hatinya saat Soo Yeon mencoba mengabaikannya, "Lee Soo Yeon."
Soo Yeon berhenti dan berbalik sejenak untuk melihat Jung Woo. Namun dia kembali berbaur dengan tamu yang lainnya.
Beberapa saat kemudian, Soo Yeon berbalik sekali lagi tapi kali ini
Jung Woo tidak ada dan Soo Yeon mulai mencarinya dan tiba-tiba Jung Woo
muncul di depannya.
Jung Woo merentangkan tangannya dan bertanya, “bagaimana diriku?”
Jung Woo memperkenalkan dirinya sebagai Han Jung Woo, usia 29 tahun.
Dan semua yang dilakukan Jung Woo mengingatkan Soo Yeon atas masa
lalunya bersama Jung Woo, saat Jung Woo melakukan hal yang sama dengan
merentangkan tangannya. Saat Jung Woo berkata "Jangan menangis. Kau
menangis karena angin kan? Karena angin sudah membuat matamu sakit? "
Soo Yeon melihat ke arah Jung Woo, saat telepon bergetar.
Dan itu adalah pesan dari Detektive Joo, yang memperingatkan Jung Woo
untuk tidak melakukan sesuatu yang bodoh dan dia juga mengatakan kalau
mereka sedang dalam perjalanan untuk menangkap Soo Yeon.
Jung Woo menyadari kalau ia tidak punya banyak waktu lagi, pada saat yang sama Soo Yeon langsung pergi dan menelpon Harry.
Jung Woo mengejar Soo Yeon dan langsung mengambil ponselnya. Jung Woo
memberitahu Harry kalau dia harus membawa Soo Yeon sekarang.
Soo Yeon memberontak, tapi Jung Woo memegang pundak Soo Yeon dan menjelaskan kalau dia adalah tersangka pembunuhan.
Soo Yeon bingung sampai Jung Woo menyebutkan nama Kang Sang Deuk yang
sudah dibunuh dan wajah Soo Yeon muncul dalam rekaman CCTV.
Soo Yeon terkejut, dia menangis dan mengatakan "Itu bukan aku."
Jung Woo: "Aku tahu."
Soo Yeon ingin pergi dan mencari Harry tapi Jung Woo menghentikannya,
dengan mengatakan kalau sudah tidak ada waktu lagi. Saat polisi datang,
dia akan langsung ditangkap. "aku tidak ingin memborgol tanganmu."
Jung Woo meminta Soo Yeon untuk pergi bersama dengan dia dan menceritakan semuanya, tapi Soo Yeon terus memanggil Harry.
Harry muncul di waktu yang tepat dan memberi Soo Yeon pelukan dan Soo Yeon terus menangis dan meyakinkan kalau itu bukan dia.
Harry bertanya apa yang Jung Woo lakukan, tapi sebelum Jung Woo bisa menjelaskan, sekelompok polisi muncul di belakangnya.
Jung Woo langsung mengambil tangan Soo Yeon untuk meyakinkan pada polisi yang lain kalau dia sudah menangkap Soo Yeon.
Harry mengatakan pada Soo Yeon untuk tidak perlu khawatir. "Kau percaya padaku kan?"
Soo Yeon mengangguk, dan pemandangan itu membuat Jung Woo terluka, dia
terluka melihat Soo Yeon begitu percaya pada Harry ketimbang dia. (harap
dimaklum aja meletakkan peluru lain melalui hati Jung Woo.
Dengan mata berkaca-kaca, Jung Woo mengatakan pada polisi lainnya kalau
dia sudah menangkap Zoe, "Aku tidak akan membiarkan dia pergi lagi."
Jung Woo dengan tegas memegang pergelangan tangan Zoe dan melihat ke
Harry, yang tidak memiliki pilihan lain, selain membiarkan Jung Woo
membawa Zoe pergi. Jung Woo membawa Zoe pergi tanpa borgol.
CEO Han pulang ke rumah dan meminta Asisten Nam untuk mencari tahu
informasi tentang Zoe sejak ia ditangkap malam itu. Sesuatu mengganggu
CEO Han, mengetahui Zoe terkait dengan pembunuhan Sang Deuk.
Asisten Nam berjanji untuk bertemu dengan Zoe sebelum dia bertemu
dengan Harry lagi, dan CEO Han memperingatkan Asisten Nam lagi, untuk
melakukan tugasnya dengan benar jangan seperti tugasnya mencari Hyung
Joon yang berakhir dengan kehilangan jejak.
Begitu Asisten Nam meninggalkan kantor CEO Han, Ibu Hwang langsung
menanyakan pada asisten Nam apakah mereka bisa bertemu dengan Zoe dan
Harry. Asisten Nam menjawab ada respon positif dari Harry dan Ibu Hwang
membiarkan Asisten Nam pergi dengan tersenyum puas.
Mengetahui apa yang dilakukan ibunya, Ah Reum memperingatkan ibunya
untuk tidak terlalu percaya pada Asisten Nam, karena Asisten Nam bisa
saja menghianatinya.
Namun bukannya mendengarkan saran Ah Reum, Ibu Hwang malah
memperingatkan Ah Reum untuk tidak dekat-dekat dengan Jung Woo lagi,
"Apa kau tidak tahu, dia hanya baik padamu karena dia ingin uang
keluarga kita?"
Setelah bertengkar tentang Jung Woo, Ah Reum memilih pergi dan dia malu
pada sikap ibunya yang serakah pada uang, sebelum dia pergi, Ah Reum
mengatakan kalau semua ini adalah alasan mengapa Jung Woo masih belum
pulang, karena ibu Soo Yeon sangat baik kepadanya.
Ngomong-ngomong tentang ibu Soo Yeon, ternyata dia sedang mengepel
lantai. Namun dia tiba-tiba merasakan sesuatu didadanya dan dia langsung
memanggil Eun Joo untuk memeriksa Jung Woo. Eun Joo enggan menelpon
Jung Woo karena dia masih kesal dengan Jung Woo, tapi ibu Soo Yeon
memaksanya, karena kalau Eun Joo tidak menelponnya, dia akan terus
merasa khawatir pada Jung Woo. (ooooh.... ikatan batin yang sangat kuat
antara Jung Woo dan Ibu Soo Yeon, padahal mereka baru tinggal bersama
selama 14 tahun)
Eun Joo pun akhirnya menurut, diapun mencoba menelpon Jung Woo, tapi
tak ada jawaban. Eun Joo pun mengatakan kalau Jung Woo pasti sedang
berbicara dengan si “Palsu”.
Ibu Soo Yeon bertanya siapa yang dimaksud Eun Joo 'palsu', dan Eun Joo
dengan dingin mengatakan kalau ada seseorang yang mirip dengan cinta
pertamanya, padahal menurut Eun Joo orang itu tidak mirip sama sekali.
Ibu Soo Yeon bingung mendengarnya, tapi dia tidak ingin memikirkan hal
lain, yang sekarang dia pikirkan adalah Jung Woo, Ibu Soo Yeon khawatir
pada Jung Woo. Ibu pun langsung menelpon detektif Joo. Namun dia sedang
sibuk dan langsung menutup telphon.
Jung Woo menghentikan mobilnya di seberang jalan kantor polisi.
Dia mengatakan Zoe meskipun Zoe tidak ingin melakukan apa pun dengan Jung Woo, tapi Zoe perlu mendengarkan dia.
Jung Woo memberikan jaket yang ia jarang membiarkan orang meminjamnya,
"aku sudah menempatkan mantra tidak terlihat pada jaket ini."
Mendengar itu, Zoe tentu saja terkejut.
Jung Woo mengatakan pada Zoe untuk memakai jaketnya karena akan ada
banyak wartawan di kantor polisi dan Zoe harus masuk kantor polisi
diam-diam. Jung Woo keluar dari mobilnya, dan Zoe hanya melihat jaket
itu dan dia langsung teringat pada buku hariannya.
Soo Yeon kecil mulai membaca buku hariannya.
“Jung Woo, apa impian mu?
Apa yang kau ingin lakukan ketika dewasa?
Aku tidak punya mimpi, tapi ada sesuatu yang ingin aku lakukan.
Menjadi orang yang tak terlihat. Aku ingin menjadi orang yang tak terlihat.
Sehingga tidak ada yang bisa melihat ku. Jadi tidak ada yang bisa membenci ku.
Tapi ... hanya kau yang dapat melihat ku.
Meskipun tidak ada yang bisa melihat, Lee Soo Yeon akan selalu dilihat oleh mata Han Jung woo.
Itu karena aku sudah membuat mantra untuk jubah tak terlihat.
Semua orang kecuali Han Jung Woo!
Zoe mulai meneteskan air mata saat ia memegang jaket Jung Woo.
Saat Jung Woo membuka pintu mobil dan Zoe dengan cepat menghapus air matanya.
Zoe keluar mobil tanpa memakai jaket, tapi Jung Woo mengambil jaket itu
dan memakaikannya pada Zoe, dia juga memperingatkan Zoe kalau ada banyak
wartawan di kantor polisi.
Saat itu, wanita petugas kebersihan datang untuk menyambut keduanya. Dia
mengatakan kepada Jung Woo dan Zoe kalau seluruh tempat sudah dipenuhi
oleh wartawan.
Wanita petugas kebersihan bertanya pada Jung Woo apakah Zoe adalah
wanita itu dan Jung Woo mengangguk kepalanya. Wanita petugas kebersihan
menggelengkan kepalanya, dan mengingatkan Jung Woo kalau ia tidak
seharusnya mempertaruhkan nyawanya untuk orang lain.
Tapi wanita petugas kebersihan menambahkan kalau dia tidak bertanggung
jawab kalau Zoe kabur, karena pergelangan tangannya masih lemah dan dia
tidak dapat menangkap Zoe, jika dia kabur.
Jung Woo mendesak mereka untuk cepat pergi. Dengan ragu-ragu Zoe
mengikuti wanita petugas kebersihan masuk ke kantor polisi. Zoe melihat
kembali pada Jung Woo sekali.
Jung Woo melihat Zoe pergi, sekali lagi Jung Woo terngiang suara Soo Yeon kecil.
“Jika angin terasa menggelitikmu, itu berarti aku memanggil namamu.
Ketika angin bertiup, ulurkan tanganmu pada angin.
Itu berarti aku memegang erat tangan mu.
Bahkan jika mata mu sakit, janganlah menangis.
Aku akan selalu berada di sisimu.
Orang tak terlihat dan hanya dapat dilihat oleh Jung Woo,
Lee Soo Yeon.
Dalam perjalan ke kantor polisi, wanita petugas kebersihan mengatakan
pada Zoe, kalau para wartawan datang ke kantor polisi untuk mencari
informasi lebih lanjut.
Wanita petugas kebersihan melihat Zoe gugup. Melihat bagaimana Zoe
ketakutan, wanita petugas kebersihan itu bertanya, "Kau bukan
pembunuhnya kan?"
Sebelum Zoe bisa menjawab, wanita petugas kebersihan menambahkan,
"Jika Jung Woo mengatakan kalau kau bukan pelakunya, berarti kau memang
bukan pelakunya." Wanita petugas kebersihan juga mengatakan pada Zoe
kalau Jung Woo sudah lama menjadi polisi, jadi percayakan semuanya
padanya.
"Hanya di antara kita, membunuh seorang pria seperti itu bukanlah
termasuk kejahatan," kata wanita petugas kebersihan. "Jika aku adalah
ibu dari gadis yang diperkosa oleh Sang Deuk, maka aku akan membunuhnya"
(waaaah... inilah sepertinya yg akan jadi alasan wanita petuga
kebersihan membunuh Sang Deuk)
Mendengar itu, Zeo berlinang air mata, dan wanita petugas kebersihan
langsung memuji kecantikan Zoe. "Kau orang pertama yang aku tahu itu
lebih cantik dari putriku , jadi jangan menangis."
Zoe mengangguk dan berjalan mengikuti wanita petugas kebersihan.
Di dalam ruang interogasi, Zoe gemetaran dalam ketakutan, dimana atasan
Jung Woo dan detektif Joo meminta Zoe untuk tenang. Detektif Joo
memberikan pada Zoe secangkir kopi untuk menenangkan diri, namun tangan
Zoe gemetaran saat mau meraih cangkir kopi itu.
Detektif Joo melihat ke arah atasanya. Mereka berharap bisa mendapatkan
sidik jari Zoe. Tapi rasa gugupnya membuat Zoe tidak meraih cangkir.
Tiba-tiba Jung Woo berlari ke kantor polisi, di tempat pemeriksaan, Zoe
terus diberikan pertanyaan-pertanyaa dan itu membuat Zoe meraih cangkir
kopi itu. Detektif Joo dan atasannya pun lega, akhirnya mereka bisa
mendapatka sidik jari Zoe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar