Páginas

Minggu, 05 Januari 2014

Sinopsis I Miss You Episode 9 ( Bagian 1 )

Jung Woo berada di mobilnya melihat rekaman CCTV, di dalam rekaman itu dengan jelas dia melihat wajah Soo Yeon, tapi dia tidak seppenuhnya percaya kalau Soo Yeon adalah seorang pembunuh, walaupun apa yang dia lihat adalah bukti kuat. 
Semua kenyataan itu membawa Jung Woo teringat kembali pada masa kecil saat  dia dan Soo Yeon pertama kali kenal, saat  semua siswa membenci Soo Yeon karena dia adalah putri pembunuh.
Jung Woo teringat kata-kata Soo Yeon yang mengatakan "Itu bukan aku. Aku tidak akan membunuh siapa pun. "
Suara Young Soo Yeon menggema di kepala Jung Woo saat ia membuka matanya.
Jung Woo membawa mobilnya  keluar dari tempat parkir, ketika seorang pria tak dikenal berjalan tepat di depan mobilnya dan memasuki tangga. Jung Woo agak panik dibuatnya, namun dia tetap melajukan mobilnya.
Di luar, Jung Woo mulai mengambil  sidik jari yang ditinggalkan oleh Soo Yeon  ketika dia terakhir di mobilnya. Sedikit sulit dia melakukannya, karena dia tidak tau jelas bagian mana saja yang di sentuh Soo Yeon, tapi kemudian ia ingat saat Soo Yeon  membanting pintu mobilnya.
Setelah memeriksa pintu, Jung Woo akhirnya mendapat sidik jari Soo Yeon.
Sementara itu, beberapa polisi bergegas keluar dari kantor polisi  setelah melihat Soo Yeon dalam rekaman CCTV.  Namun Jung Woo mengatakan pada bos timnya kalau Soo Yeon bukanlah pembunuh. Dan Jung Woo juga mengatakan kalau dia yang akan mengurus semuanya. 
Jung Woo pergi ke rumah Harry untuk mencari Soo Yeon, sebelum polisi yang lainnya sampai disana.  Namun dia meninggalkan borgol dan pistol di laci mobilnya, kemudian Jung Woo memasuk ke persta  Harry, saat masuk ke pesta itu, Jung Woo terus terngiang suara Soo Yeon kecil yang mengatakan kalau dia tidak akan membunuh siapa pun. 
"Aku tahu. Aku sungguh-sungguh  tahu, "jawab Jung Woo.
Di pesta, CEO Han terus memperhatikan Zoe, dimana Zoe terus memegang kalungnya. Mengetahui CEO Han terus memperhatikan Zoe, Harry langsung berjalan mendekati Zoe dan berdiri didepannya, untuk menghalangi pandangan CEO Han pada ZOE.
Saat Harry mengajak Soo Yeon  pergi, mereka terkejut melihat Jung Woo menjadi salah satu tamu mereka, tapi sebelum mereka bisa mengatasi dia, Jung Woo berjalan mendekati Soo Yeon dan namun ternyata Jung Woo tidak mau menemui Soo Yeon karena Jung Woo berjalan terus mendekati ayahnya. 
Jung Woo  menyapa CEO Han, namun CEO Han mengabaikannya, dan berkomentar kalau pesta ini langsung menjadi tidak menyenangkan. 
Tapi ketika Harry menyapa  Jung Woo, mata CEO Han menyala kaget.
Jung Woo ingin berbicara dengan Harry secara pribadi, tetapi CEO Han tidak ingin menunggu. Jadi Harry meminta Jung Woo yang  menunggu dan dia langsung membawa  CEO Han ke ruangan lain, meninggalkan Soo Yeon  dan Jung Woo.
Setelah berada diruangan,  CEO Han langsung membicarakan bisns, namun sayang Harry mengatakan kalau dia tidak bisa membantu. Saat itu juga Harry gelisah karena membiarkan Soo Yeon berada di luar bersama Jung Woo. 
CEO Han ingin berinvestasi dalam rencana pembangunan Harry di Kamboja. Harry menjawab kalau salah satu investor nya sudah menunda pembayaran.
Kemudian Harry mengatakan pada CEO Han untuk mendiskusikan semuanya  dengan wakilnya dan dia langsung  keluar dari ruangan.
Di liuar  Jung Woo menatap  Soo Yeon dengan mata kerinduan.
Jung Woo juga  menyebut namanya dalam hatinya saat Soo Yeon  mencoba mengabaikannya, "Lee Soo Yeon."
Soo Yeon  berhenti dan berbalik sejenak untuk melihat Jung Woo. Namun dia kembali berbaur dengan tamu yang lainnya. 
Beberapa saat kemudian, Soo Yeon  berbalik sekali lagi tapi kali ini Jung Woo tidak ada dan Soo Yeon  mulai mencarinya dan tiba-tiba Jung Woo muncul  di depannya.
Jung Woo merentangkan tangannya dan bertanya, “bagaimana diriku?” 
Jung Woo  memperkenalkan dirinya sebagai Han Jung Woo, usia 29 tahun. Dan semua yang dilakukan Jung Woo mengingatkan Soo Yeon atas masa lalunya bersama Jung Woo, saat Jung Woo melakukan hal yang sama dengan merentangkan tangannya. Saat Jung Woo berkata  "Jangan menangis. Kau menangis karena angin kan? Karena angin sudah membuat matamu sakit? "
Soo Yeon melihat ke arah  Jung Woo, saat telepon bergetar.
Dan itu adalah pesan dari Detektive Joo, yang memperingatkan Jung Woo untuk tidak melakukan sesuatu yang bodoh dan dia juga mengatakan kalau  mereka sedang dalam perjalanan untuk menangkap Soo Yeon.
Jung Woo menyadari kalau  ia tidak punya banyak waktu lagi, pada saat yang sama Soo Yeon langsung pergi dan menelpon Harry.
Jung Woo mengejar Soo Yeon dan langsung mengambil ponselnya. Jung Woo  memberitahu Harry kalau  dia harus membawa Soo Yeon sekarang.
Soo Yeon memberontak, tapi Jung Woo memegang pundak Soo Yeon  dan menjelaskan kalau  dia adalah tersangka pembunuhan.
Soo Yeon bingung sampai Jung Woo menyebutkan nama Kang Sang Deuk yang sudah dibunuh  dan wajah Soo Yeon  muncul dalam rekaman CCTV.
Soo Yeon terkejut, dia menangis dan mengatakan "Itu  bukan aku."
Jung Woo: "Aku tahu."
Soo Yeon ingin pergi dan mencari  Harry tapi Jung Woo menghentikannya, dengan mengatakan kalau sudah tidak ada waktu lagi. Saat  polisi datang, dia akan langsung  ditangkap. "aku tidak ingin memborgol tanganmu."
Jung Woo meminta Soo Yeon untuk pergi bersama dengan dia dan menceritakan semuanya, tapi Soo Yeon terus memanggil Harry.  
Harry muncul di waktu yang tepat dan memberi Soo Yeon  pelukan dan Soo Yeon terus menangis dan meyakinkan kalau  itu bukan dia.
Harry bertanya apa yang Jung Woo lakukan, tapi sebelum Jung Woo bisa menjelaskan, sekelompok polisi muncul di belakangnya.
Jung Woo langsung mengambil tangan Soo Yeon untuk meyakinkan pada polisi yang lain kalau dia sudah menangkap Soo Yeon.  
Harry mengatakan pada Soo Yeon untuk  tidak perlu khawatir. "Kau percaya padaku kan?"
Soo Yeon  mengangguk, dan pemandangan itu membuat Jung Woo terluka, dia terluka melihat Soo Yeon begitu percaya pada Harry ketimbang dia. (harap dimaklum aja meletakkan peluru lain melalui hati Jung Woo.
Dengan mata berkaca-kaca, Jung Woo mengatakan pada polisi lainnya kalau dia sudah menangkap Zoe, "Aku tidak akan membiarkan dia pergi lagi."
Jung Woo dengan  tegas memegang pergelangan tangan Zoe  dan melihat ke Harry, yang tidak memiliki pilihan lain, selain membiarkan Jung Woo membawa Zoe  pergi. Jung Woo membawa Zoe pergi tanpa borgol.
CEO Han pulang ke rumah dan meminta Asisten Nam untuk mencari tahu informasi tentang Zoe sejak ia ditangkap malam itu. Sesuatu mengganggu CEO Han, mengetahui Zoe terkait dengan pembunuhan Sang Deuk.
Asisten Nam berjanji untuk bertemu dengan Zoe  sebelum dia bertemu dengan  Harry lagi, dan CEO Han memperingatkan Asisten Nam  lagi, untuk melakukan tugasnya dengan benar jangan seperti tugasnya mencari Hyung Joon yang berakhir dengan kehilangan jejak.
Begitu Asisten Nam meninggalkan kantor CEO Han, Ibu Hwang langsung menanyakan pada asisten Nam  apakah mereka bisa  bertemu dengan Zoe  dan Harry. Asisten Nam menjawab ada respon positif dari Harry dan Ibu Hwang membiarkan Asisten Nam pergi dengan tersenyum puas.  
Mengetahui apa yang dilakukan ibunya, Ah Reum memperingatkan ibunya untuk tidak terlalu percaya pada Asisten Nam, karena Asisten Nam bisa saja menghianatinya. 
Namun bukannya mendengarkan saran Ah Reum, Ibu Hwang malah memperingatkan Ah Reum untuk tidak dekat-dekat dengan Jung Woo lagi, "Apa kau tidak tahu,  dia hanya baik padamu  karena dia ingin uang keluarga kita?"
Setelah bertengkar tentang Jung Woo, Ah Reum memilih pergi dan dia malu pada sikap ibunya yang serakah pada uang, sebelum dia pergi, Ah Reum mengatakan kalau semua ini adalah alasan mengapa Jung Woo masih belum pulang, karena ibu Soo Yeon sangat  baik kepadanya.
Ngomong-ngomong tentang ibu Soo Yeon, ternyata dia sedang mengepel lantai. Namun dia tiba-tiba merasakan sesuatu didadanya dan dia langsung memanggil Eun Joo untuk memeriksa Jung Woo. Eun Joo enggan menelpon Jung Woo karena dia masih kesal dengan Jung Woo, tapi ibu Soo Yeon memaksanya, karena kalau Eun Joo tidak menelponnya, dia akan terus merasa khawatir pada Jung Woo. (ooooh.... ikatan batin yang sangat kuat antara Jung Woo dan Ibu Soo Yeon, padahal mereka baru tinggal bersama selama 14 tahun) 
Eun Joo pun akhirnya menurut, diapun mencoba menelpon Jung Woo,  tapi tak ada jawaban. Eun Joo pun mengatakan kalau Jung Woo pasti sedang berbicara dengan si  “Palsu”.
Ibu Soo Yeon bertanya siapa yang dimaksud Eun Joo  'palsu', dan Eun Joo dengan dingin  mengatakan kalau  ada seseorang yang mirip dengan cinta pertamanya, padahal menurut Eun Joo orang itu tidak mirip sama sekali. 
Ibu Soo Yeon bingung mendengarnya, tapi dia tidak ingin memikirkan hal lain, yang sekarang dia pikirkan adalah Jung Woo, Ibu Soo Yeon khawatir pada Jung Woo. Ibu pun langsung menelpon detektif Joo. Namun  dia sedang sibuk dan langsung  menutup telphon.
Jung Woo menghentikan mobilnya  di seberang jalan kantor polisi.
Dia mengatakan Zoe  meskipun Zoe  tidak ingin melakukan apa pun dengan Jung Woo, tapi Zoe  perlu mendengarkan dia.
Jung Woo  memberikan jaket yang ia jarang membiarkan  orang meminjamnya, "aku sudah menempatkan mantra  tidak terlihat  pada jaket ini."
Mendengar itu, Zoe tentu saja  terkejut.
Jung Woo  mengatakan pada Zoe  untuk memakai jaketnya karena akan ada banyak wartawan di kantor polisi  dan Zoe  harus masuk kantor polisi diam-diam. Jung Woo keluar dari mobilnya, dan Zoe hanya melihat jaket itu dan dia langsung teringat pada buku hariannya.  
Soo Yeon kecil mulai membaca buku hariannya.
“Jung Woo, apa impian mu?
Apa yang kau ingin lakukan ketika dewasa?
Aku  tidak punya mimpi, tapi ada sesuatu yang ingin aku lakukan.
Menjadi orang yang tak terlihat. Aku  ingin menjadi orang yang tak terlihat.
Sehingga tidak ada yang bisa melihat ku. Jadi tidak ada yang bisa membenci ku.
Tapi ... hanya kau  yang dapat melihat ku.
Meskipun tidak ada yang bisa melihat, Lee Soo Yeon akan selalu dilihat oleh  mata Han Jung woo.
Itu karena aku sudah membuat  mantra untuk jubah tak terlihat.
Semua orang kecuali Han Jung Woo!
Zoe  mulai meneteskan air mata saat ia memegang jaket Jung Woo.
Saat Jung Woo membuka pintu mobil dan Zoe dengan cepat menghapus air matanya.
Zoe keluar mobil tanpa memakai jaket, tapi Jung Woo mengambil jaket itu dan memakaikannya pada Zoe, dia juga memperingatkan Zoe kalau ada banyak wartawan di kantor polisi.
Saat itu, wanita petugas kebersihan datang untuk menyambut keduanya. Dia mengatakan kepada Jung Woo dan Zoe kalau  seluruh tempat sudah dipenuhi oleh wartawan.
Wanita petugas kebersihan bertanya pada  Jung Woo  apakah Zoe adalah wanita  itu dan Jung Woo mengangguk kepalanya. Wanita petugas kebersihan menggelengkan kepalanya, dan mengingatkan Jung Woo kalau  ia tidak seharusnya  mempertaruhkan nyawanya untuk orang lain.
Tapi wanita petugas kebersihan  menambahkan kalau dia tidak bertanggung jawab kalau Zoe  kabur, karena pergelangan tangannya masih lemah dan dia tidak dapat menangkap Zoe, jika dia kabur.
Jung Woo mendesak mereka untuk cepat pergi. Dengan  ragu-ragu  Zoe mengikuti wanita petugas kebersihan masuk ke kantor polisi. Zoe melihat kembali pada Jung Woo sekali.
Jung Woo melihat Zoe pergi, sekali lagi Jung Woo terngiang suara Soo Yeon kecil. 
“Jika angin terasa menggelitikmu, itu berarti aku memanggil namamu.
Ketika angin bertiup, ulurkan tanganmu pada angin.
Itu berarti aku memegang erat tangan mu.
Bahkan jika mata mu sakit, janganlah menangis.
Aku akan selalu berada di sisimu.
Orang tak terlihat dan hanya dapat dilihat oleh Jung Woo,
Lee Soo Yeon.
Dalam perjalan ke kantor polisi, wanita petugas kebersihan mengatakan pada Zoe, kalau para wartawan datang ke kantor polisi untuk mencari informasi lebih lanjut.
Wanita petugas kebersihan melihat Zoe gugup. Melihat bagaimana Zoe  ketakutan, wanita petugas kebersihan itu  bertanya, "Kau bukan pembunuhnya kan?"
Sebelum Zoe  bisa menjawab, wanita petugas kebersihan  menambahkan, "Jika Jung Woo mengatakan kalau kau bukan pelakunya, berarti kau memang bukan pelakunya." Wanita petugas kebersihan juga mengatakan pada Zoe kalau Jung Woo sudah lama menjadi polisi, jadi percayakan semuanya padanya.
"Hanya di antara kita, membunuh seorang pria seperti itu bukanlah termasuk  kejahatan," kata wanita petugas kebersihan. "Jika aku  adalah ibu dari gadis yang diperkosa oleh Sang Deuk, maka aku akan membunuhnya" (waaaah... inilah sepertinya yg akan jadi alasan wanita petuga kebersihan membunuh Sang Deuk)
Mendengar itu, Zeo berlinang air mata,  dan  wanita petugas kebersihan langsung memuji  kecantikan Zoe. "Kau orang pertama yang aku  tahu itu lebih cantik dari putriku , jadi jangan menangis."
Zoe  mengangguk dan berjalan mengikuti wanita petugas kebersihan.
Di dalam ruang interogasi, Zoe gemetaran  dalam ketakutan, dimana atasan Jung Woo dan detektif Joo meminta Zoe untuk tenang. Detektif  Joo memberikan pada Zoe  secangkir kopi untuk menenangkan diri, namun tangan Zoe gemetaran saat mau meraih cangkir kopi itu.
Detektif  Joo melihat ke arah atasanya. Mereka berharap bisa mendapatkan sidik jari Zoe. Tapi rasa gugupnya membuat Zoe  tidak meraih cangkir.
Tiba-tiba  Jung Woo berlari ke kantor polisi, di tempat pemeriksaan, Zoe terus diberikan pertanyaan-pertanyaa dan itu membuat Zoe meraih cangkir kopi itu. Detektif Joo dan atasannya pun lega, akhirnya mereka bisa mendapatka sidik jari Zoe. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Templates grátis free